Anda di halaman 1dari 9

Konstruksi Alas (Konstruksi Dasar)

Susunan konstrusi dasar adalah suatu susunan konstruksi yang terdiri atas kerangka memanjang
ataupun melintang yang terletak pada bagian dasar, baik dasar ganda maupun dasar tunggal atau
alas tunggal. Nama-nama bagian konstruksi dasar adalah lunas, penumpu tengah, penumpu
samping, pelat tepi, pelas alas, pelat alas dalam, pembujur alas, pembujur alas dalam, dan wrang.
Bagian konstruksi pelat alas dalam hanya untuk kapal yang menggunakan dasar ganda. Pembujur
alas dan pembujur alas dalam hanya digunakan untuk kapal-kapal dengan sistem konstruksi
memanjang atau kombinasi. Dengan penyusun bagian-bagian konstruksi dasar tersebut sesuai
persyaratan yang telah ditentukan oleh Biro Klasifikasi Indonesia secara keseluruan konstruksi
dasar akan mampu menunjang kekuatan memanjang dan melintang kapal.
Bagian-bagian Konstruksi Dasar antara lain

1. Lunas (keel)
Lunas adalah bagian konstruksi memanjang di dasar kapal yang terletak pada dinding
memanjang kapal, mulai dari linggi haluan sampai linggi buritan. Dalam perkembangannya
dikenal tiga macam lunas yang sering dipakai, yaitu : lunas batang, lunas rata, dan lunas otak.
a. Lunas Batang
Lunas batang dibuat dari batang baja dengan penampang segi empat atau lingkaran. Kegunaan
lunas adalah untuk melindungi dasar kapal, jika terjadi pergeseran dengan dasar perairan. Karena
itu tidak mungkin membuat lunas batang sepanjang badan kapal. Lunas tersebut dibuat dari
beberapa potongan yang disambung dengan sambungan las. Lunas batang ini banyak digunakan
untuk kapal-kapal kecil dan kapal yang mempunyai kecepatan tinggi, misalnya kapal ikan dan
kapal patroli.

1. Pelat Hadap ( Flange )


2. Wrang alas penu (Solid Floor)
3. Lubang jalan air (Drain Hole)
4. Pelat Alas (Gasboard Stroke)
5. Lunas Batang (Bar keel)

Sambungan-sambungan pada Lunas Batang dengan sistem las

b. Pelat Lunas Rata


Konstruksi pelat lunas rata terdiri dari lajur pelat rata yang diletakkan di bagian alas dengan
bidang simetri mulai dari sekat ceruk haluan sampai ke sekat ceruk buritan. Tepat di bidang
simetri ini dipasang pelat yang berdiri tegak diatas pelat lunas, dan disebut penumpu tengah.

1.Penumpuh tengah menerus


(Continous centre girder)
2. Pelat lunas rata (Flat Keel Plate)
3. Pelat alas dalam (Middle Strake Of
Tank Top)

Lunas Pelat Rata Dasar Ganda Sistem Konstruksi lunas Pelat


1. Penumpu samping (Side Girder)
2. Penegar (Stiffener)
3. Pipa (Piping)
4. Wrang alas penuh ( Solid Floor)

Pelat Lunas Rata Dasar ganda

c. Lunas Kotak
Pada saat ini, terutama untuk kapal-kapal besar, dipakai lunas yang berbentuk kotak. Lunas ini
dibuat dari 2 buah pelat dasar tegak diletakkan di kanan-kiri bidang simetri memanjang kapal,
dibagian bawah dihubungkan dengan pelat lunas datar dan di bagian atas dengan pelat alas
dalam. Kotak yang terbentuk dapat dimanfaatkan untuk penempatan sistem pipa maupun kabel.

1. Pelat alas dalam


2. Penumpu tengah
3. Pelat lunas datar
4. Wrang.

Lunas Kotak
2. Penumpu Tengah (Center Girder)
Penumpu tengah adalah pelat atau profil yang dipasang vertikal memanjang kapal tepat pada
center line. Dalam alas ganda tinggi penumpu tengah ini merupakan tinggi alas ganda. Pada
dasarnya center deck girder adalah profil penguat pada geladak bangunan atas suatu kapal.
Biasanya center deck girder memiliki bentuk profil berbentuk T dan menopang langsung plat dek
geladak kapal. center deck girder bersinggungantidak langsung dengan profil Main Frame pada
sisi kapal, dan adapun Main Frame itu sendiri menopang plat sisi geladak kapal.
3. Penumpu Samping (Side Girder)
Penumpu samping adalah pelat vertikal yang dipasang membujur pada alas. Penumpu samping
ini dipasang di sebelah penumpu tengah.

4. Pelat Bilga (Bilge plat)


Pelat Bilga adalah pelat yang terdapat pada lengkungan sisi kiri dan kanan kapal
5. Pelat Dasar/Alas (Bottom plat)
Pelat dasar (pelat alas) letaknya di dasar kapal, sebelah kiri dan kanan lajur lunas. Pelat ini
menerima beban gaya tekan air, yang selanjutnya diteruskan ke wrang dan penumpu.
Pemasangan pelat ini sejajar dengan bidang simetri, mulai dari ujung depan sampai ujung
belakang kapal

1. Pelat alas
2. Lunas batang
3. Penumpu tengah
4. Wrang pelat
5. Pelat hadap

Pelat Alas
a. Konstruksi Dasar Tunggal (Single Bottom)
Kebanyakan yang menggunakan konstruksi dasar tunggal adalah kapal tangki ataupun kapal-
kapal kecil. Konstruksi ini meliputi bagian yang memanjang, yaitu penumpu tengah, penumpu
samping, dan pelat dasar. Bagian melintang pada konstruksi ini dipasang kerangka melintang,
yaitu berupa wrang

Menurut BKI 2004, secara umum dasar tunggal mempunyai


ketentuan sebagai berikut :
• Wrang alas harus dipasang setiap jarak gading
• Jika kapal mempunyai kemiringan (rise of floor) pada 0,1 I dari ujung wrang sedapat
mungkin tinggi wrang tidak kurang dari setengah tinggi wrang sesuai ketentuan. (I adalah
panjang wrang yang diukur pada sisi atas wrang, dari pelat kulit ke pelat kulit kapal).
• Untuk kapal alas yang tinggi, terutama pada bagian ceruk buritan harus dilengkapi dengan
profil-profil penegar.
• Wrang alas harus diberi lubang jalan air, sehingga air dengan mudah mencapai tempat pipa
hisap.
• Jika lunas yang dipasang berupa batang dengan penumpu tengah yang terputus, wrang harus
membentang dari sisi ke sisi kapal.
b. Konstruksi Dasar Ganda/Alas ganda (double Bottom)
Daerah yang disebut dasar ganda meliputi pelat alas, pelat alas dalam, pelat bilga, dan pelat tepi
sebagai kekedapannya. Ukuran kedalaman minimum dasar ganda ditentukan oleh peraturan BKI
yang ada, tetapi pada umumnya disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas tangki.
Wrang Alas Penuh pada Dasar Ganda dengan Sistem Konstruksi Melintang.
1. Penumpu tengah ( Centre girder ) 2. Lubang udara ( Air holes )
3. Penumpu samping terputus ( Intercostal side girder ) 4. Lubang jalan air ( Drain hole )
5. Penegar wrang ( Flat bar stiffener ) 6. Lubang peringan ( Lightening hole )
7. Pelat margin ( Margin plate ) 8. Lubang orang ( Man hole )

Wrang Alas Terbuka pada Dasar Ganda dengan Sistem Konstruksi Melintang
1. Penumpu tengah menerus ( Continuous centre girder )
2. Pelat lutut ( Bracket )
3. Gading balik ( Inner bottom frame )
4. Gading Alas ( Bottom frame )
5. Profil penunjang ( Angle strut )
6. Penumpu samping terputus ( Intercostal side girder )
7. Penegar ( Flat stiffener )
8. Pelat alas dalam ( Inner bottom plate
9. Wrang alas terbuka ( Bracket Floor )
10. Pelat Margin ( Margin Plate)
Dasar ganda yang digunakan untuk menyimpan bermacam-macam cairan membutuhkan wrang
kedap. Fungsi wrang (floor) kedap ini untuk membagi tangki di dasar kapal ke dalam bagian-
bagian tersendiri secara memanjang, dan juga untuk membatasi ruang pemisah (cofferdam).
Wrang kedap dilaskan ke pelat alas, pelat alas dalam pelat tepi, dan penumpu tengah serta
penumpu samping.

Wrang Alas Penuh (solid floor) pada Dasar Ganda dengan Sistem Konstruksi Memanjang
1. Penumpu tengah menerus) ( Continuous centre girder
2. Lubang udara ( Air hole )
3. Pembujur alas dalam ( Inner bottom longitudinal )
4. Pembujur alas ( Bottom Longitudinal )
5. Penumpu samping terputus ( Intercostal side girder )
6. Pelat tepi miring ( Margin plate )
7. Lubang peringan ( Lightening hole )
8. Lubang Orang (Manhole )
9. Lubang air ( Drain hole )

Wrang Alas Terbuka pada Dasar Ganda dengan Sistem Konstruksi Memanjang
1. Penumpu tengah menerus ( Continuous centre girder )
2. Pelat penunjang ( Angle strut )
3. Pelat hadap ( Flange )
4. Pembujur alas dalam ( Inner bottom longitudinal )
5. Pembujur alas ( Bottom Longitudinal )
6. Penumpu samping terputus ( Intercostal side girder )
7. Penegar ( Flat bar stiffener )
8. Pelat tepi miring ( Margin plate )
9. Pelat lutut ( Bracket )

Tugas
1. Jelaskan pengertian konstruksi dasar atau alas ?
2. Jelaskan 3 jenis lunas (keel) ?
3. Jelaskan perbedaan antara center girder, side girder , bilge plat ?
4. Tuliskan bagian-bagian konstruksi alas ?
5. Gambarkanlah salah satu konstruksi alas ganda lengkap dengan keterangannya ?

Anda mungkin juga menyukai