Pakar Ungkap IPK Mahasiswa Lebih Jelek Jika Tidur Tidak Teratur
Pakar Ungkap IPK Mahasiswa Lebih Jelek Jika Tidur Tidak Teratur
e-article collection
Pakar Ungkap IPK Mahasiswa Lebih Jelek Jika Tidur Tidak Teratur
Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 22 Sep 2023 21:00 WIB
Jakarta - Rutinitas tidur sehari-hari yang teratur penting bagi manusia selain durasi yang cukup.
Pada mahasiswa contohnya, indeks prestasi kumulatif (IPK) yang tidur tidak teratur cenderung
lebih buruk ketimbang yang tidur teratur.
Temuan ini disampaikan Matthew Weaver, anggota Divisi Tidur dan Gangguan Sirkadian di
Brigham and Women's Hospital, instruktur Harvard Medical School di bidang kedokteran. Pakar
tidur ini juga salah satu penulis utama studi di jurnal Sleep Health, yang dilaporkan dalam panel
National Sleep Foundation baru-baru ini.
"Kami melihat kinerja akademis yang lebih buruk seiring dengan meningkatnya pola tidur yang
tidak teratur, serta kinerja atensi yang lebih buruk-yang menangkap hal-hal yang tampak pada
mata dan bereaksi terhadap hal-hal di sekitar," kata Weaver di laman The Harvard Gazette.
"Kami melihat kinerja kognitif yang lebih buruk, penalaran yang lebih buruk, dan kinerja
mahasiswa yang lebih buruk pada tes-tes berbentuk tugas, seperti kefasihan kata, pembelajaran
Library and Knowledge Center
e-article collection
kata. Beberapa hasil studi terkuat menunjukkan, IPK lebih buruk di kalangan mahasiswa ketika
tidur mereka lebih tidak teratur," jelasnya.
Namun, dalam sejumlah penelitian, perbedaan waktu tidur 1 jam dari satu hari ke hari
selanjutnya dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik tubuh sebanyak 23 persen dan risiko
masalah jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) sebanyak 18 persen.
Ia menambahkan, tidur tidak teratur juga berkaitan dengan mood yang lebih buruk, rasa
penghargaan pada diri (self-esteem) lebih rendah, dan kebugaran tubuh secara umum lebih
rendah.
Weaver menjelaskan, orang yang kurang tidur selama seminggu lalu membayar utang tidur
selama 1-2 jam bisa mendukung kesehatan jantungnya lebih baik, peradangan lebih sedikit, dan
peningkatan metabolisme tubuh. Namun, membayar utang tidur lebih dari 2 jam tidak
bermanfaat.
"Tidur itu berdampak luas pada semua aspek hidup kita: kesehatan, kinerja, kemampuan kita
untuk belajar dan menyimpan informasi," kata Weaver.
Library and Knowledge Center
e-article collection
"Jadi, ketika kita berpikir tentang kehidupan dan apa yang membuat kita bahagia, seperti
kemampuan berkomunikasi dengan baik, merasa nyaman, dan memiliki energi untuk melakukan
hal-hal yang ingin kita lakukan, durasi tidur cukup dan tidur teratur sangat penting untuk
mewujudkannya," pungkasnya.
(twu/pal)
Sumber: https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-6945950/pakar-ungkap-ipk-mahasiswa-
lebih-jelek-jika-tidur-tidak-teratur. Diakses pada Selasa, 26 September 2023.