Anda di halaman 1dari 17

GAMBARAN PENGETAHUAN RELAWAN BENCANA

TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR DI PALANG


MERAH INDONESIA(PMI) KABUPATEN
INDRAMAYU

ARTIKEL ILMIAH

Disusun sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana


Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indramayu

Oleh:
Faisal Aditiya
NIM R.19.01.022

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INDRAMAYU
2022
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

“ Hasil penelitian artikel ilmiah ini merupakan hasil karya sendiri dan

belum pernah dipublikasikan di tempat lain. Semua sumber pustaka menjadi

rujukan dalam penyusunan naskah publikasi ini telah saya nyatakan dengan benar.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa hasil penelitian dalam naskah publikasi

ini menjadi plagiat/pemalsuan/penyuapan/pertukangan maka saya siap menerima

sanksi yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indramayu

dengan segala resiko yang harus saya tanggung”.

Nama : Faisal Aditiya

NIM : R.19.01.022

Tanggal : Agustus 2023

Tanda Tangan :

Materai

Rp. 10.000
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Pembimbing Tanda Tanggan

1. Riyanto, S.Kep., Ns., M.Kep ................................

2. Bambang Eryanto S.Kep., Ns., M.Kep ................................

Judul naskah artikel

Gambaran Pengetahuan Relawan Benacana Tentang Bantuan Hidup Dasar Di

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Indramayu

Menyatakan bahwa naskah artikel dengan judul seperti tersebut di atas telah

diperiksa, dikoreksi dan disetujui oleh tim pembimbing untuk di muat dalam

jurnal publikasi STIKes Indramayu.


SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Faisal Aditiya

NIM/Program Studi : R.19.01.022/Sarjana Keperawatan

Alamat Korespondensi : Dusun Dukuh Girang RT05/RW05, Desa

Dukuh, Kec. Ciasem, Kab. Subang,

Provinsi Jawa Barat (41256).

Email : fa783658@gmail.com

Judul naskah artikel

GAMBARAN PENGETAHUAN RELAWAN BENCANA TENTANG

VBANTUAN HIDUP DASAR DI PALANG MERAH INDONESIA (PMI)

KABUPATEN INDRAMAYU mengajukan permohonan pemuatan artikel dengan

judul tersebut di atas dan bersedia memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah

diterapkan oleh dewan redaksi Publikasi Penelitian STIKes Indramayu.

Indramayu, Agustus 2023

Permohonan

Faisal Aditiya

NIM R.19.01.022
GAMBARAN PENGETAHUAN RELAWAN BENCANA TENTANG
BANTUAN HIDUP DASAR DI PALANG MERAH INDONESIA
(PMI) KABUPATEN INDRAMAYU

AN OVERVIEW OF THE KNOWLEDGE OF DISASTER VOLUNTEERS


ABOUT BASIC LIFE SUPORT AT PALANG MERAH INDONESIAN
INDRAMAYU REGENCY

1)
Faisal Aditiya, 2)Riyanto, 3)Bambang Eryanto
1)
Mahasiswa STIKes Indramyu, 2),3)Dosen Keperawatan STIKes Indramyu
Email : fa783658@gmail.com

ABSTRAK

Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan salah satu rangkaian tindakan medis
untuk menyelamatkan korban yang terancam jiwanya dan membutuhkan
pertolongan dengan cepat, cemat dan tepat. BHD terdiri dari tindakan
membebaskan jalan nafas atau airway, memberikan bantuan nafas atau breathing,
dan dilakukan pijat jantung atau circulation apabila diperlukan. Pengetahuan
mengenai bantuan hidup dasar harus dimiliki oleh relawan bencana karena
berhubungan dengan korban jiwa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
tingkat pengetahuan relawan bencana tentang bantuan hidup dasar di Palang
Merah Indonesia Kabupaten Indramayu.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan popilasi pada penelitian ini
yaitu relawan dari Palang Merah Indonesia Kabupaten Indramayu yang berjumlah
125 relawan, adapun teknik pengambilan sample menggunakan random sampling
sebanyak 66 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang
telah di uji validitas.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan relawan tentang bantuan hidup
dasar, sebanyak 50% responden dengan pengetahuan baik, sebanyak 46,5%
responden dengan pengetahuan cukup dan sebanyak 4,5% responden dengan
pengetahuan kurang.
Kesimpulan penelitian ini pengetahuan relawan dikategorikan baik. Saran dari
penelitian ini instansi pendidikan lebih memberikan pendidikan tentang bantuan
hidup dasar agar relawan mengerti dan paham dalam meakukan bantuan hidup
dasar.

Kata Kunci : Bantuan hidup dasar, Pengetahuan, Relawan


ABSTRACT

Basic life suport (BLS) is one of series of medical measures to get victims whose
lives are threatened and require fast, accurate and appropriate assistance. Basic
life suport concists of actions to free the airway, provide breathing assistance and
cardiac message if needed. Knowledge of basic life support must be prossessed
by disaster volunteers because it deals with victims. The purpose of this research
study was to determine the level of knowledge of disaster volunteers about basic
life support at Palang Merah Indonesian Indramayu District.
Research is a descriptive and the population in this study were Palang Merah
Indonesian Indramayu District, totaling 125 volunteers, while the sampling
tecnique used random sampling as many as 66 respondents. This research
instrument uses a questionnaire that has been tested vor validity.
The results of this study found that the knowlede of volunteers about basic life
suport, as many as 50% of respondent with good knowledge, as many as 46,5% of
respondent with sufficient knowledge and as many as 4,5% of respondent with
less knowledge.
The conclusion of this study is that knowledge of volunteers is categorized as
good. Suggestion from this study that educational institution provide more
education about basic life support so that volunteers understand an understand
how to carry out basic life support.

Keywords : Basic life support,Knowledge, Volunteers

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara kepulauan yang bisa dibilang terluas di dunia

dan memiliki luas 1.904.569 km2. Letaknya berada di garis Khatulistiwa antara

daratan Asia dan Australia serta diapit antara dua samudera yaitu Samudera

Fasifik dan Samudera Hindia. Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan

mengalami bencana alam dan berada pada wilayah ring of fire (cincin api), karena

dikelilingi dengan barisan gunung berapi. Keadaan geografis ini memberikan

risiko ancaman bencana alam seperti erupsi gunung berapi, gempa tektonik,

tsunami dan sebagainya (BPS, 2022).


Pada kurun waktu tahun 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Kabupaten Indramayu mencatat 59 kejadian bencana alam diantaranya

yaitu 43 kejadian cuaca ekstrim dan angin puting beliung, 10 kejadian bencana

banjir, 4 tanah longsor dan 2 gelombang tinggi air laut. Dalam kejadian bencana

ini menimbulkan korban jiwa sebanyak 5 orang korban meninggal, 5 orang luka,

dan 4.135 Keluarga terdampak serta menimbulkan kerugian sebesar Rp.

836.200.000 (BPBD, 2022).

Para relawan yang tergabung dalam organisasi Palang Merah Indonesia

(PMI) memiliki peranan sebagai first responder untuk membantu penanganan

bencana, penanganan korban kecelakaan dan penanganan korban

kegawatdaruratan sehari-hari yang terjadi di masyarakat karir (Rahmat et al.,

2021).

Kesiapsiagaan yang rendah mengakibatkan kondisi yang rentan atau

kerentanan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya bencana.

Bencana dapat terjadi akibat interaksi antara bahaya (hazard), kapasitas (capacity)

dan risiko (risk) (Husen et al, 2020).

Kondisi kegawatdaruratan, termasuk dalamya kejadian henti jantung

dapat terjadi kapan saja. Kondisi henti jantung sebagian besar terjadi di luar

rumah sakit (out of hospital cardiac arrest) cenderung tinggi. Kondisi tersebut

menunjukan bahwa keterampilan dalam memberikan bantuan hidup dasar sangat

penting dimiliki oleh masyarakat termasuk juga oleh relawan (Pujianto et al,

2022).
Bantuan hidup dasar (BHD) atau Basic life suport (BLS) merupakan

rangkaian tindakan kegawatdaruratan pada korban yang meliputi pengenalan

cepat untuk status sirkulasi dan ventilasi dalam kasus pernapasan atau serangan

jantung, termasuk didalamnya tindakan resusitasi jantung paru (RJP), kombinasi

keterampilan pemberian bantuan pernapasan dan kompresi dada untuk

mengoptimalkan sirkulasi darah ke otak dan organ vital (Pujianto et al, 2022).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran

Pengetahuan Relawan Bencana tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD)

METODE

Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam

penelitian ini adalah relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten

Indramayu. Sample sebanyak 66 responden yang diambil menggunakan random

sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah relawan yang telah

mengikuti pelatihan bantuan hidup dasar. Kriteria eklusi yaitu relawan yang tidak

bersedia menjadi responden. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan

lembar kuesioner.

HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik Responden

a. Umur

Karakteristik umur responden disajikan dalam bentuk tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Palang Merah Indonesia
Kabupaten Indramayu
Karakteristik Mean Standar Min-Max 95% CI
Deviasi
Umur 24,77 6,10371 18,00-40,00 23,27-26,27
Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata umur responden yaitu 24,77 tahun,

umur termuda responden 18 tahun dan yang tertua 40 tahun.

b. Jenis kelamin

Karaakteristik jenis kelamin responden disajikan dalam bentuk tabel 2 sebagai

berikut :

Tabel 2
Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden di Palang Merah
Indonesia Kabupaten Indramayu
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki 29 43,9
Perempuan 37 56,1
Total 66 100.0
Berdasarkan tabel 2 sebanyak 29 (43,9%) responden berjenis kelamin laki-laki

dan sebanyak 37 (56,1%) responden berjenis kelamin perempuan.

2. Analisa Univariat

a. Definisi Bantuan Hidup Dasar

Distribusi pengetahuan tentang definisi bantuan hidup dasar dapat dilihat dalam

tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Definisi
Bantuan Hidup Dasar
Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
Baik 64 97,0
Cukup 2 3,0
Total 66 100.0
Berdasarkan table 3 diatas diketahui responden yang memiliki pengetahuan baik

berjumlah 64 (97%) dan pengetahuan cukup berjumlah 2 (3%).

b. Tujuan Bantuan Hidup Dasar

Distribusi pengetahuan tentang tujuan bantuan hidup dasar dapat dilihat dalam

tabel 4 sebagai berikut :


Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Tujuan
Bantuan Hidup Dasar
Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
Baik 65 98,5
Kurang 1 1,5
Total 96 100.0
Berdasarkan table 5.4 diatas diketahui responden yang memiliki pengetahuan baik

berjumlah 65 (98,5%) dan pengetahuan kurang berjumlah 1 (1,5%).

c. Indikasi Bantuan Hidup Dasar

Distribusi pengetahuan tentang indikasi bantuan hidup dasar dapat dilihat dalam

tabel 5 sebagai berikut :

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Indikasi
Bantuan Hidup Dasar

Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)


Baik 37 56,1
Cukup 23 34,8
Kurang 6 9,1
Total 66 100.0
Berdasarkan table 5.5 diatas diketahui responden yang memiliki pengetahuan

baik berjumlah 37 (56,1%), pengetahuan cukup 23 (34,8%) dan pengetahuan

kurang 6 (9,1%).

d. Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar

Distribusi pengetahuan tentang langkah-langkah bantuan hidup dasar dapat

dilihat dalam tabel 6 sebagai berikut :


Tabel 6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar

Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)


Baik 29 43,9
Cukup 1 1,5
Kurang 36 54,5
Total 66 100.0

Berdasarkan table 5.6 diatas diketahui responden yang memiliki pengetahuan

baik berjumlah 29 (43,9%), pengetahuan cukup 1 (1,5) dan pengetahuan kurang

36 (54,5%).

e. Distribusi pengetahuan relwan tentang bantuan hidup dasar secara umum

Distribusi tentang pengetahuan relawan tentang bantuan hidup dasar secara

umum dapat dilihat dalam tabel 7 sebagai berikut :

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Bantuan
Hidup Dasar Secara Umum

Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)


Baik 33 50,0
Cukup 30 46,5
Kurang 3 4,5
Total 66 100.0

Berdasarkan table 5.7 diatas diketahui responden yang memiliki pengetahuan

cukup berjumlah baik (50,0%), pengetahuan cukup 30 (46,5%) dan pengetahuan

kurang 3 (4,5%).

PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Responden Tentang Definisi Bantuan Hidup Dasar

Gambaran pengetahuan relawan tentang definisi bantuan hidup dasar memiliki

kategori baik yaitu 64 (97%) dan cukup sebanyak 2 (3%). Menurut Yuliana
(2017) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu faktor pendidikan

karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah seseorang

untuk menerima sebuah informasi. Hal ini berkaitan dengan relawan di Palang

Merah Indonesia Kabupaten Indramayu yang telah mengikuti pendidikan tentang

bantuan hidup dasar.

2. Pengetahuan Responden Tentang Tujuan Bantuan Hidup Dasar

Tujuan dilakukannya bantuan hidup dasar tidak serta merta dilakukan

begitu saja. Relawan harus memahami apa yang mendasari bantuan hidup dasar

itu dilakukan. Menurut American Heart Association (AHA, 2015) Tujuan dari

bantuan hidup dasar ada 3 yaitu :

a. Mengurangi tingkat mobilitas dan kematian dengan mengurangi

penderitaan

b. Mencegah penyakit lebih lanjut atau cedera.

c. Mendorong pemulihan

Dalam hal ini, pengetahuan relawan tentang tujuan bantuan hidup dasar di palang

Merah Indonesia Kabupaten Indramayu dalam kategori baik yaitu sebanyak 65

(98,5%) dan kurang sebanyak 1 (1,5%).

3. Pengetahuan Responden Tentang Indikasi Bantuan Hidup Dasar

Relawan harus tahu indikasi dari dilakukannya bantuan hidup dasar karena

tindakan bantuan hidup dasar harus dilakukan kepada orang yang mengalami

henti jantung dan henti nafas serta relawan harus mengetahui tanda-tanda dari

gejala tersebut. Jangan sampai tindakan bantuan hidup dasar dilakukan dalam

kasus yang salah yang malah akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Misalnya ada korban yang mengalami kejang dan seharusnya tidak perlu

dilakukan bantuan hidup dasar tetapi oleh relawan dilakukan tindakan tersebut,

dikhawatirkan korban tersebut akan mengalami cedera tambahan jika dilakukan

tindakan bantuan hidup dasar karena tindakan tersebut tidak semestinya

dilakukan pada korban yang mengalami kejang.

Relawan harus tahu indikasi dari dilakukannya bantuan hidup dasar karena

tindakan bantuan hidup dasar harus dilakukan kepada orang yang mengalami

henti jantung dan henti nafas serta relawan harus mengetahui tanda-tanda dari

gejala tersebut. Jangan sampai tindakan bantuan hidup dasar dilakukan dalam

kasus yang salah yang malah akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

Misalnya ada korban yang mengalami kejang dan seharusnya tidak perlu

dilakukan bantuan hidup dasar tetapi oleh relawan dilakukan tindakan tersebut,

dikhawatirkan korban tersebut akan mengalami cedera tambahan jika dilakukan

tindakan bantuan hidup dasar karena tindakan tersebut tidak semestinya

dilakukan pada korban yang mengalami kejang.

4. Pengetahuan Tentang Langkah-Langkag Bantuan Hidup Dasar

Pengalaman relawan dalam menghadapi berbagai macam bencana yang terjadi

memberikan pelajaran yang sangat berarti akan pentingnya pengetahuan tentang

bencana dan bantuan hidup dasar yang harus dimiliki oleh setiap relawan (Fauzi,

dkk, 2017). Relawan dari Palang Merah Indonesia Kabupaten Indramayu

seharusnya banyak yang diikutsertakan dalam kegiatan penanganan tanggap

darurat bencana yang terjadi di dalam kota maupun di luar kota yang mengalami

kejadian bencana agar relawan terbiasa dengan kondisi kegawat daruratan,


sehingga relawan akan selalu ingat dengan tindakan bantuan hidup dasar. Hasil

penelitian pada responden menunjukan sebuah perbedaan bahwa pengetahuan

relawan tentang langkah-langkah dalam melakukan bantuan hidup dasar sebagian

besar kurang yaitu sebanyak 29 (43,9%), cukup sebanyak 1 (1,5%) dan kurang

sebanyak 36 (54,5%).

5. Pengetahuan Relawan tentang Bantuan Hidup Dasar Secara Umum

Secara umum pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam bentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Saftirta Dewantara (2022)

dimana pengetahuan bantuan hidup dasar pada relawan sebagian besar dengan

kategori baik sebanyak 23 (38,3%). Pengetahuan relawan sebagian sudah cukup

baik karena didukung dengan adanya pembelajaran tentang bantuan hidup dasar.

Pengetahuan relawan tentang bantuan hidup dasar di Palang Merah Indonesia

Kabupaten Indramayu dalam kategori baik yaitu sebanyak 33 (50,0%), cukup

sebanyak 30 (46,5%) dan kurang sebanyak 3 (4,5%). Pengetahuan tentang

bantuan hidup dasar yang digali oleh peneliti memberikan informasi berkaitan

dengan sejauh mana relawan mengetahui tentang bantuan hidup dasar.


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan relawan bencana tentang

bantuan hidup dasar di Palang Merah Indonesia Kabupaten Indramayu dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran pengetahuan relawan bencana tentang bantuan hidup

dasar di Palang Merah Indonesia Kabupaten Indramayu dari keseluruhan

responden yang berjumlah 66 (100%) relawan, yang memiliki pengetahuan

bantuan hidup dasar baik berjumlah 33 (50,0%).

2. Gambaran pengetahuan relawan bencana tentang bantuan hidup

dasar di Palang Merah Indonesia Kabupaten Indramayu dari keseluruhan

responden yang berjumlah 66 (100%) relawan, yang memiliki pengetahuan

tentang definisi bantuan hidup dasar baik berjumlah 64 (97,0%).

3. Gambaran pengetahuan relawan bencana tentang bantuan hidup

dasar di Palang Merah Indonesia Kabupaten Indramayu dari keseluruhan

responden yang berjumlah 66 (100%) relawan, yang memiliki pengetahuan

tentang tujuan bantuan hidup dasar baik berjumlah 65 (98,5%).

4. Gambaran pengetahuan relawan bencana tentang bantuan hidup

dasar di Palang Merah Indonesia Kabupaten Indramayu dari keseluruhan

responden yang berjumlah 66 (100%) relawan, yang memiliki pengetahuan

tentang indikasi bantuan hidup dasar baik sebanyak 37 (56,1%).

5. Gambaran pengetahuan relawan bencana tentang bantuan hidup

dasar di Palang Merah Indonesia Kabupaten Indramayu yang berjumlah 66


(100%) relawan yang memiliki pengetahuan tentang langkah-langkah bantuan

hidup dasar baik sebanyak 29 (43,9%).

SARAN

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Saran untuk pihak pelayanan kesehatan baik dari sarana dan prasarana

untuk mengadakan sosialisasi dan program khususnya tentang bantuan hidup

dasar untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dalam menyelamatkan

korban khususnya korban henti jantung dan henti nafas.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan untuk pendidikan kesehatan khususnya

keperawatan agar dapat terus berperan aktif dalam dalam meningkatkan kualitas

pendidikan dengan terus memberikan pendidikan dan pelatihan terkait bantuan

hidup dasar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari sumber

informasi lebih lanjut untuk menambah wawasan dalam memahami lebih

mendalam terkait Gambaran pengetahuan tentang bantuan hidup dasar.

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Assocation (AHA, 2015). Life is Why: Guidelines for


Cardiopumonary & Emergency Cardio Care.

Badan Pusat Statistik (BPS, 2022). Letak Geografis Indonesia. Retrived from

https://bps.go.id/menu/infografis/letak-geografis-Indonesia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Indramayu (BPBD, 2022). Data


Bencana Alam yang Terjadi Di Kabupaten Indramayu.
Husain, F., Purnamasari, A. O., Istiqomah, A. R., & Putri, A. L. (2021). Aisyiyah
surakarta journal of nursing. Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing, 2, 1–6.
Notoatmodjo. (2012). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba
Medika
Pujianto Ahmat, Wahyudi Donny, Hidayat Nurman. (2022). Pelatihan Bantuan
Hidup Dasar Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan
Penanggulangan Gawat Darurat pada Relawan Palang Merah Indonesia.
Neotice Jurnal, 2, 5.
Rahmat, H. K., Pernanda, S., Casmini, C., Budiarto, A., Pratiwi, S., & Anwar, M.
K. (2021). Urgensi Altruisme Dan Hardiness Pada Relawan
Penanggulangan Bencana Alam: Sebuah Studi Kepustakaan. Acta Islamica
Counsenesia: Counselling Research and Applications, 1(1), 45–58.
Retrieved from http://alisyraq.pabki.org/index.php/aiccra/article/view/87/59
Saftirta Dewantara. (2022). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Bantuan
Hidup Dasar Pada Relawan Pmi Dalam Kesiapsiagaan Bencana.
Yuliana, E (2017). Analias Pengetahuan Siswa Tentang Makanan Yang Sehat
Dan Bergizi Terhadap Pemilihan Jajanan Di Sekolah

Anda mungkin juga menyukai