Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN KLINIS

SOP No.
Dokumen :
No. Revisi:
Tanggal
Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. ANDRI HARTANTO, M. Sc


SRUWOHREJO NIP. 197912272010011008

Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.


Pelayanan klinis adalah cara melayani pasien dalam rangka
1. Pengertian memenuhi kebutuhan masalah kesehatan yang dapat berhubungan
dengan klinis, dapat bersifat preventif, promotive, kuratifdan
rehabilitative.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan klinis.
Keputusan Kepala Puskesmas Sruwohrejo Nomor : 440.1/ 029 /2022
3. Kebijakan
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
1. Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 29Tahun
2004 Tentang Praktek Kedokteran. Sekretariat Negara. Jakarta.
2. Republik Indonesia, Menteri Kesehatan. 2007. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014Tentang Puskesmas.
Kementerian Kesehatan RI.Jakarta.
3. Republik Indonesia, Menteri Kesehatan. 2007. Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang
Standar Profesi Bidan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
4. Republik Indonesia, Menteri Kesehatan. 2007. Keputusan
4. Referensi Menteri Kesehatan Nomor 378/Menkes/SK/III/2007 Tentang
Standar Profesi Perawat Gigi. Kementerian Kesehatan RI.
Jakarta.
5. Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan. Sekretariat Negara. Jakarta.
6. Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 38 Tahun
2014 Tentang Keperawatan. Sekretariat Negara. Jakarta.
7. Republik Indonesia, Menteri Kesehatan. 2016. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
5. Prosedur / 1. Petugas tiap unit pelayanan melakukan pemanggilan nama dan
Langkah- alamat pasien berdasarkan nomor urut.
Langkah 2. Petugas tiap unit pelayanan melakukan identifikasi pasien dan
mengecek kesesuaian identitas pasien dengan rekam medis.
3. Petugas tiap unit pelayanan melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP Paramedis/SOP Medis), dapat dilakukan secara auto
anamnesa dan atau allo anamnesa (Subject, Objective,
Asessment, Plan) dengan focus pada keluhan utama.
4. Petugas tiap unit pelayanan memberikan informasi kepada
pasien, diantaranya :
a) Rencana pemeriksaan yang akan dilakukan
b) Rencana tatalaksana atau pengobatan
c) Rencana tindakan medis
d) Rencana rujukan
5. Petugas tiap unit pelayanan meminta izin melakukan
pemeriksaan laboratorium dengan memberikan informasi terlebih
dahulu.
6. Petugas tiap unit pelayanan meminta izin untuk keperluan
tindakan medis dengan memberikan informasi terlebih dahulu
dan tertuang dalam informed consent.
7. Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium dicatat dalam lembar
khusus laboratorium oleh petugas yang melakukan perintah
pemeriksaan laboratorium.
8. Pelayanan obat dilakukan oleh petugas apotek/farmasi sesuai
dengan SOP pelayanan farmasi.
9. Petugas tiap unit pelayanan memberikan rujukan atas
kesepakatan bersama atas dasar kebutuhan pasien dengan
memberikan informasi terlebih dahulu

6. Bagan Alir
(jika diperlukan)

1. Ruang Pendaftaran
2. Ruang Rekam Medis
3. Ruang Pengobatan Umum
4. Ruang Pengobatan Gigi dan Mulut
7. Unit Terkait 5. Ruang Kesehatan Ibu
6. Ruang Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Anak
7. Ruang Kontrasepsi/ KB
8. Ruang Imunisasi
9. Laboratorium
10. Apotek / Farmasi

8. Rekaman histori perubahan

No Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan


DAFTAR TILIK

Tidak
No Kegiatan YA Tidak
Berlaku

Petugas tiap unit pelayanan melakukan pemanggilan nama


1.
dan alamat pasien berdasarkan nomor urut
Petugas tiap unit pelayanan melakukan identifikasi pasien dan
2.
mengecek kesesuaian identitas pasien dengan rekam medis
Petugas tiap unit pelayanan melakukan anamnesa dan
3. pemeriksaan fisik sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur
Petugas tiap unit pelayanan memberikan informasi kepada
4.
pasien
Petugas tiap unit pelayanan meminta izin melakukan
5. pemeriksaan laboratorium dengan memberikan informasi
terlebih dahulu.

Petugas tiap unit pelayanan meminta izin untuk keperluan


6. tindakan medis dengan memberikan informasi terlebih dahulu
dan tertuang dalam informed consent.

Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium dicatat dalam


7. lembar khusus laboratorium oleh petugas yang melakukan
perintah pemeriksaan laboratorium
Pelayanan obat dilakukan oleh petugas apotek/farmasi
8.
sesuai dengan SOP pelayanan farmasi
Petugas tiap unit pelayanan memberikan rujukan atas
9. kesepakatan bersama atas dasar kebutuhan pasien dengan
memberikan informasi terlebih dahulu
Jumlah
Confident rate (CR)

Sruwohrejo,

Pelaksana / Auditor

Anda mungkin juga menyukai