Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL KEGIATAN

KEGIATAN PENYEDIAAN LAYANAN KESEHATAN UNTUK UKM DAN UKP


RUJUKAN TINGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
DALAM RANGKA
WORKSHOP USG OBSTETRI TERBATAS
UNTUK DOKTER UMUM PUSKESMAS
TAHUN 2023

1. LATAR BELAKANG
Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian bayi merupakan salah
satu sasaran pokok RPJMN 2015 – 2019. Angka kematian ibu telah berhasil
diturunkan dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI 2012)
menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (SUPAS 2015).
Sementara itu Angka Kematian Neonatal (AKN) juga telah mengalami penurunan
dari semula 19 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2012) menjadi 15 per 1000
kelahiran hidup (SDKI 2017). Namun Indonesia masih harus bekerja keras untuk
mencapai target RPJMN 2024 yaitu AKI sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup
dan AKN 11,1 per 1000 kelahiran hidup. Secara Global telah ditetapkan Sustainable
Development Goals (SDGs), dimana Indonesia harus mencapai AKI sebesar 70 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Angka Kematian Ibu Kota Batu pada
tahun 2021 sebesar 341,3/100.000 KH dan AKB sebesar 7,51/1000KH mengalami
peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan angka kematian ibu,angka kematian bayi dan anak balita masih
memiliki banyak tantangan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan
kematian ibu dan anak melalui penguatan sistem kesehatan dan pelayanan
Kesehatan.
Pada saat ini Indonesia masih menghadapi pandemi COVID-19 yang
memerlukan pencegahan dan penanganan sesuai standar baik sumberdaya
manusia serta sarana dan prasarana pelayanan Obstetri - Ginekologi, Gawat
Darurat Maternal dan Neonatal serta pelayanan Telekonsultasi.
Dalam Permenkes No 21 Tahun 2021 disebutkan untuk pelayanan kesehatan
masa hamil dilakukan paling sedikit 6 (enam) kali selama masa kehamilan dengan
paling sedikit 2 kali diantaranya oleh dokter atau dokter spesialis. Untuk
mendukung hal tersebut serta dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan
spesialistik dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah adalah dengan penyediaan alat USG 2 dimensi di Puskesmas
melalui APBD tingkat II Kota Batu maupun oleh DAK Fisik Bidang Kesehatan.
Revisi pola antenatal care di Indonesia sekaligus penguatan kemampuan
pemeriksaan antenatal oleh dokter di fasilitas kesehatan tingkat primer sangat
diperlukan. Dokter umum diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam
penapisan awal kehamilan patologis untuk kemudian melakukan rujukan dan
kolaborasi dengan dokter spesialis di rumah sakit rujukan.
Oleh karenanya, salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan pada
peningkatan kemampuan antenatal itu adalah dengan kemampuan sonografi. Meski
hal ini cukup sulit, mengingat kemampuan sonografi adalah bukan kemampuan
klinis yang dapat dicapai dalam satu dua hari, melainkan melalui suatu proses
pendidikan dengan learning curve yang cukup lama. Sehubungan dengan hal
tersebut diatas, maka diperlukan kegiatan Workshop USG Obstetri Dasar Terbatas
kepada dokter umum di Puskesmas.
Workshop pemeriksaan USG Obstetri Terbatas yang dilakukan kepada dokter
umum di Puskesmas dimaksudkan untuk skrining awal kondisi abnormal untuk
kemudian melakukan rujukan. Bukan untuk menegakkan diagnosis. Dengan
dilakukannya Workshop tersebut diharapkan terjadi peningkatan kompetensi
sumber daya manusia, sehingga terjadi peningkatan kualitas pelayanan khususnya
pelayanan obstetri pada pasien di fasiltas kesehatan primer dalam hal ini
Puskesmas di wilayah Kota Batu. Dengan meningkatnya kompetensi sumber daya
manusia serta kualitas pelayanan kesehatan tersebut diharapkan percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi dapat dicapai.

2. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1. TUJUAN
2.1.1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan kompetensi dokter umum di Puskesmas mengenai
pelayananan Antenatal Care Terpadu khususnya pelayanan
ultrasonografi obstetri terbatas pada ibu hamil di Puskesmas wilayah
Kota Batu.
2.1.2. TUJUAN KHUSUS
2.1.2.1. Dokter umum di sarana layanan primer mampu melakukan
pemeriksaan USG obstetri dasar terbatas
2.1.2.2. Dokter umum mampu melakukan penapisan awal kasus
kehamilan dengan abnormalitas serta melakukan rujukan
kepada Dokter Spesialis di RS Rujukan

2.2. MANFAAT
Dengan dilakukannya Workshop USG Obstetri Terbatas untuk dokter
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kualitas baik sumber daya
manusia maupun pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan pada ibu hamil di Puskesmas wilayah Kota Batu.
3. SASARAN, LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN
3.1. SASARAN/PESERTA
Peserta hari ke 1 :
Dokter Puskesmas dari 5 Puskesmas yang ada di wilayah Kota Batu
Ibu hamil yang akan dilakukan pemeriksaan USG
Teknisi USG dari PT Endo Indonesia dan PT Rajawali
teknisi elektro medik DinKes
Peserta hari ke 2 :
Dokter Puskesmas dari 5 Puskesmas yang ada di wilayah Kota Batu
Ibu hamil yang akan dilakukan pemeriksaan USG
Teknisi USG dari PT Endo Indonesia dan PT Rajawali
Bendahara barang Puskesmas
PJ Poli KIA Puskesmas
3.2. LOKASI
Workshop USG Obstetri Terbatas untuk dokter Puskesmas akan
dilaksanakan di Puskesmas Bumiaji Kota Batu.
3.3. WAKTU
Workshop USG Obstetri Terbatas untuk dokter Puskesmas
dilaksanakan selama 2(dua) hari kegiatan. Pada hari pertama pemberian
materi oleh narasumber dengan cara paparan dilanjutkan dengan
diskusi dan tanya jawab, serta praktek tahapan dan pelaksanaan USG
pada ibu hamil. Pada hari kedua, dilakukan praktek langsung dengan
dipandu oleh Narsum. Peserta praktek akan dibagi dalam 4 kelompok.
Tanggal pelaksanaan : Rabu - Kamis , 8 dan 9 Maret 2023
Jam 08.00 sampai dengan selesai.
3.4. NARASUMBER
Narasumber : dr. Mukhamad Nooryanto, SpOG (K) FM dari Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi Indonesi (POGI) cabang Malang Raya.

4. METODE PELAKSANAAN
Workshop dilakukan dalam 2 tahap yaitu
4.1. Pemberian Materi
Materi yang diberikan adalah sebagai berikut :
4.1.1. Perkenalan/Gambaran umum USG Obstetri Dasar Terbatas
untuk Dokter Umum
4.1.2. Etika dan medikolegal dalam pemeriksaan USG
4.1.3. Fisika Dasar
4.1.4. Biosafety USG
4.1.5. Tehnik Pemeriksaan USDG Trimester 1 dan Trimester 3
4.1.6. Membuat resume hasil pemeriksaan
4.1.7. Sistem rujukan abnormalitas
4.2. Praktik Lapangan
Tujuan dari Pelaksanaan Praktik Lapangan ini adalah setelah pemberian
materi peserta diberikan praktik nyata pelaksanaan pemeriksaan
ultrasonografi obstetri dasar terbatas.
Dimulai dari memperlihatkan setting ruangan, kemudian persiapan
pemeriksaan yang meliputi persiapan pemeriksan, alat ultrasonografi,
printer, rekam medis dan sebagainya. Peserta pelatihan melakukan
hands on dengan supervisi untuk kasus trimester 1 dan kasus trimester
3, simultan dengan proses evaluasi dan koreksi.
Diakhir workshop untuk meningkatkan kemampuan klinis, para dokter
umum ini wajib mengumpulkan log book sebanyak 5 USG Obstetri
Dasar Terbatas Trimester I dan minimal 5 USG Obstetri Dasar Terbatas
Trimester III di Puskesmas masing-masing selama 1 bulan.

5. PELAKSANA KEGIATAN
Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu
Ketua Pelaksana : Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Pelaksana : JFT dan JFU pada Bidang Kesmas
Narasumber dari POGI Malang

6. BIAYA
Pelaksanaan kegiatan Workshop USG Obstetri Terbatas dibiayai dengan
mengggunakan APBD II Dinas Kesehatan Kota Batu Pada Program Pemenuhan
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan Untuk UKM Dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten / Kota Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil .
Adapun rincian jenis belanja antara lain:
No Belanja Nominal
1 Honor Narasumber ( Dokter Spesialias 6orang/jam x @Rp.
Obstetri Gynekologi – Feto Maternal) 1.700.000 = 10.200.000 ,-
2 Biaya Pengurusan SKP IDI Rp 2.700.000,-
3 Konsumsi Kegiatan Rp. 4.200.000,-
4 Biaya Penggandaan Modul dan Materi Rp. 1.200.000,-
Total Rp. 18.300.000,-
7. Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan selama 2 hari yaitu tanggal 8 dan 9 Maret 2023 bertempat
di Puskesmas Bumiaji Kota Batu
Narsum diambil dr POGI Malang
Hari ke 1
a. Paparan Materi
Materi yang disampaikan :
1) Perkenalan/Gambaran umum USG Obstetri Dasar Terbatas untuk
Dokter Umum
2) Etika dan medikolegal dalam pemeriksaan USG
3) Fisika Dasar
4) Biosafety USG
5) Tehnik Pemeriksaan USG Trimester 1 dan Trimester 3
6) Membuat resume hasil pemeriksaan
7) Aplikasi USG dengan studi kasus
8) Knobing Alat (oleh PT Endo Indonesia)

b. Praktek pada Ibu Hamil di tiap trimester @2 orang, dilakukan oleh Narsum
kemudian di ikuti oleh peserta
 Persiapan alat, tempat dan ruangan
 Anamnesa ibu hamil
 Melakukan tahapan pemeriksaan USG
 Pesan : lakukan komunikasi dengan sopan, jelas dan interaksi
dengan pasien. Sehingga pasien merasa nyaman diperiksa.
 Penulisan hasil pemeriksaan pada buku KIA
c. Diskusi tambahan oleh seksi KGM mengenai pengisian buku KIA oleh
Dokter Puskesmas pada pelaksanaan ANC Terpadu
 Semua ibu hamil harus diperiksa oleh dokter umum minimal 2x ,
masing-masing 1x pada trimester 1 (K1) dan 1x pada trimester 3 (K5)
 Halaman pada buku KIA yang pengisian nya dilakukan oleh dokter
Puskesmas adalah halaman
 Pengisian wajib pada K1 dan K5
 Isian layanan oleh dokter di isi bila pasien dilakukan rujukan ke
dokter oleh bidan

Hari Ke 2
a. Pengantar : resume dan review materi hari kesatu. Terutama teknis
pemeriksaan USG pada ibu hamil
b. Praktek Klinik
 Persiapan praktek klinik
 Persiapan alat, tempat, ruangan
 Setting alat dengan didampingi oleh PT Endo Indonesia dan PT Rajawali
Nusindo
 Pelaksanaan praktek klinik, dengan sasaran 20 orang ibu hamil dengan
UK pada trimester1 dan Trimester 3
 Semua peserta melakukan USG masing-masing pada ibu hamil dengan
usia kehamilan pada trimester 1 ( 8-12 minggu) dan trimester III (25-39
minggu)
 Melakukan pengisian pada buku KIA
 Memberikan KIE pada ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan.

c. Resume dan Review Hasil workshop


 Diskusi pelaksanaan praktek klinik dan masalah yang ditemukan
 Kesulitan2 dalam pelaksanaan USG :
Penentuan posisi
Letak Kaki. Panjang femur
Menemukan Placenta
 Narsum memberikan tips dan trik dalam melakukan USG
 Kunci dalam pelaksanaan: harus Percaya Diri, jangan menunjukan
kepanikan atau bingung di depan pasienn
 Kompetensi yang hrs dimiliki oleh dokter Puskesmas hanya 6 saja,
selaian itu tidak perlu dilakukan. Bila bisa itu adalah bonus, bukan
sesuatu yang harus dilakukan ( misal jenis kelamin, menemukan otak
dll)
 Pegang teguh aspek etik dan mediko legal dalam melakukan pelayanan
dan pemeriksaan pada ibu hamil
 Lakukan USG Mandiri di Puskesmas masing-masing. Bila ada
kesulitan dalam pelaksanaan bisa berkonsultasi dengan menghubungi
narasumber.
 Hasil USG berupa log book diserahkan pada narsum selaku supervisor
melalui Dinas Kesehatan Kota Batu.

d. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi dan pendampingan dr PT


Endo Indonesia dan PT Rajawali Nusindo
 Cara penyimpanan alat
 Cara menghidupkan dan mematikan alat USG
 Cara pemeliharaan alat, dan hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan alat
 Knobbing alat
8. PENUTUP
Kegiatan workshop USG Obstetri Terbatas pada dokter umum di Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Batu yang dilaksanakan dengan menggunakan APBD II
Kota Batu Tahun 2023 diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pelayanan
obstetri dasar terbatas di Puskesmas wilayah Kota Batu sebagai salah satu
upaya dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi .

Mengetahui Batu, 9 Maret 2023


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pelaksana Kegiatan

HAYATI, SST , MM EMI KUSRILOWATI, S.Tr.Keb


NIP. 19650528 198502 2 001 NIP. 19710324 199102 2 001
1. JADWAL KEGIATAN
Tanggal Jam Acara Penanggung Jawab/
Narasumber
Rabu 8 08.00 -08.30 Registrasi Panitia
Maret Acara Pembukaan
2023 - Sambutan Kepala Dinas Panitia
Kesehatan dirangkai
Pembukaan
Doa
08.30 – 09.30 Perkenalan USG Obstetri Dasar Dr. Mukhamad
Terbatas untuk Dokter Umum Nooryanto, SpOG (K)
FM
09.30 – 10.30 Etika dan Medikolegal Dr. Mukhamad
Pemeriksaan USG 3 Nooryanto, SpOG (K)
FM
10.30 – 11.30 Biosafety dan Pemeriksaan USG Dr. Mukhamad
Obstertri Dasar Terbatas Nooryanto, SpOG (K)
FM
10.30 – 12.30 Fisika Dasar USG Dr. Mukhamad
Nooryanto, SpOG (K)
FM
12.30 – 13.15 ISHOMA
13.15 – 14.15 Tehnik Pemeriksaan USG Dr. Mukhamad
Trimester 1 dan trimester 3 Nooryanto, SpOG (K)
FM
Kamis 9 08.00 – 08.30 Registrasi Panitia
Maret
2023
08.30 – 09.30 Resume hasil USG yang Dr. Mukhamad
terintegrasi dengan Buku KIA Nooryanto, SpOG (K)
FM
Sistem Rujukan Dr. Mukhamad
Nooryanto, SpOG (K)
FM

4 abnormalitas
09.30 – 10.00 Persiapan Alat , tempat
10.00 – 13.00 Skill lab / Praktek USG Dr. Mukhamad
Nooryanto, SpOG (K)
FM
13.00 – 13.30 ISHOMA
13.30 – 14.30 Review Dr. Mukhamad
Penutupan Nooryanto, SpOG (K)
FM
Panitia

Anda mungkin juga menyukai