Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN PELATIHAN

ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DASAR TERBATAS


UNTUK DOKTER DI LAYANAN PRIMER

2023

KELOMPOK KERJA ULTRASONOGRAFI


Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
I. Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya target angka kesehatan yang ingin dicapai oleh pemerintah,
Dokter umum yang memberikan pelayanan dituntut untuk dapat menghadapi banyak tantangan
kesehatan dengan tetap memberikan pelayanan yang maksimal serta komperhensif pada setiap
pasien dalam praktek sehari hari sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia.
Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang memiliki angka kesehatan yang masih
rendah, terbukti dengan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi yang dijadikan indikator
mutu kualitas pelayanan kesehatan. Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia angka
kematian ibu di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 302 per 100.000 kelahiran hidup dengan
angka kematian perinatal adalah 22 per 1000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan negara
– negara lain maka angka kematian di Indonesia adalah 15 kali angka kematian ibu di Malaysia,
10 kali lebih tinggi daripada Thailand, atau 5 kali lebih tinggi dibandingkan Filipina, hal ini
dimungkinkan akibat beban demografi, heterogenitas lingkungan, perbedaan sarana prasarana,
serta sebaran dan variasi kompetensi tenaga medis.
Pelayanan kesehatan primer yang baik diperkirakan dapat menurunkan Angka Kematian
Ibu sampai 80 % disertai dengan sistem rujukan yang efektif. Menurut UNICEF, pelayanan
maternal dan neonatal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, namun kemampuan tenaga kesehatan
(termasuk dokter umum) merupakan salah satu faktor utamanya. Dalam rangka penguatan
kompetensi Dokter Umum di Faskes Primer maka POGI menyelenggarakan "PELATIHAN USG
OSBTETRI DASAR TERBATAS" dengan harapan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
pasien obstetri di faskes primer sehingga percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi
dapat di capai. Pelatihan ini bersifat tersandar oleh Kolegium Obstetri dan Ginekologi dengan
ukuran capaian kompetensi yang jelas serta tersertifikasi, setelah seluruh prasyarat pelatihan
terpenuhi.
Pelatihan USG Obstetri Dasar Terbatas yang akan diselenggarakan merupakan kerjasama
antara Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (POGI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI). Pelatihan ini dapat juga dilakukan bersamaan
dengan pelatihan lain yang bersamaan sebagai suatu keseluruhan paket pelatihan penguatan
kemampuan dokter umum terkait pemeriksaan antenatal pada level layanan primer yang
dilakukan secara resmi di bawah Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Batas kewenangan dan kompetensi adalah sebagai penapis awal kelainan/ patologi
kehamilan untuk kemudian melakukan rujukan dan bukan sebagai kompetensi penegakan
diagnosis. Kompetensi ini telah disesuaikan dengan pemahaman keilmuan dokter umum
terhadap ilmu obstetri serta ilmu ultrasonografi, kemampuan faskes dalam penyediaan alat,
kemampulaksanaan pelatihan, dan aturan perundangan terkait yang berlaku.

II. Filosofi Pelatihan

Pelatihan ini diselenggarakan sesuai dengan kurikulum Pelatihan USG Obstetri Dasar
Terbatas yang telah disusun bersama Kementrian Kesehatan dengan Kelompok Kerja
Ultrasonografi (Pokja USG) POGI, dengan berdasar kepada Juknis Penggunaan USG untuk ANC
revisi 2020 di Layanan Primer

Cara Pembelajaran:

1. Pembelajaran orang dewasa (Adult Learning), yakni proses pelatihan diselenggarakan


dengan memperhatikan hak peserta selama pelatihan, antara lain :
a. Di hargai keberadaannya selama menjadi peserta pelatihan.
b. Di dengarkan dan dihargai pengalamannya terkait dengan materi pelatihan.
c. Di pertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan.
d. Mendapatkan 1 paket bahan belajar.
e. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode,
melakukan umpan balik, dan menguasai materi pelatihan.
f. Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi tingkat
pemahaman dan kemampuannya terkait dengan materi pelatihan.

2. Berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan peserta, di mana peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan 1 paket bahan belajar tentang USG obstetri dasar terbatas berbasis
kompetensi.
b. Memperoleh tenaga pelatih profesional yang dapat memfasilitasi pembelajaran dan telah
memiliki kompetensi sebagai trainer yang bersertifikasi.
c. Belajar dengan saling berbagi pengetahuan maupun pengalaman antar peserta maupun
fasilitator.
d. Memperoleh pembelajaran mengenai bagaimana etika melakukan pemeriksaan USG,
mengenali sistem dan prinsip kerja alat ultrasonografi secara umum termasuk biosafety
alat terhadap pasien, dan mampu mengaplikasikan penggunaannya pada praktek sehari
hari dalam konteks pemeriksaan obstetri dasar terbatas.
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
f. Melakukan evaluasi dan dievaluasi.

3. Berbasis kompetensi (Competency Based), yakni selama proses pelatihan peserta


diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan langkah demi langkah menuju
pencapaian kompetensi yang diharapkan di akhir pelatihan hingga aplikasi pada pelayanan
medis melalui verifikasi pasca pelatihan dengan log book.

4. Belajar sambil berbuat (Learning By Doing), yang memungkinkan setiap peserta untuk :
a. Mendapat kesempatan yang sama untuk belajar sambil melakukan praktik secara
langsung dari setiap materi pelatihan.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan.
c. Supervisi dilakukan secara terus menerus selama 3 bulan oleh SpOG di RS Rujukan
yang telah ditunjuk sebagai instruktur, seiring dengan melakukan proses layanan dan
kolaborasi rujukan.

5. Pelatihan ini sebagai penguatan kompetensi dokter umum dalam melakukan pemeriksaan
antenatal di layanan primer untuk menemukan kehamilan dengan kondisi patologis (bukan
untuk menegakkan diagnosis) khusus pada trimester 1 dan trimester 3, sesuai aspek yang
tercantum pada Buku KIA Revisi 2020, sehingga kemudian dapat melakukan rujukan
terencana dan paripurna kepada Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) di RS
Rujukan. Dokter SpOG tersebut kemudian akan melakukan pemeriksaan untuk
menegakkan diagnosis dan melakukan tata laksana yang sesuai dan kemudian terjadi
kolaborasi dengan dokter umum yang melakukan rujukan sesuai yang tercantum pada
Buku KIA Revisi 2020 untuk pengelolan kehamilan yang terbaik bagi pasien tersebut hingga
didapatkan luaran ibu dan bayi yang paling optimal dan mengurangi morbidiitas serta
mortalitasnya.
III. GAMBARAN UMUM PELATIHAN

a. Peran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berperan sebagai Dokter Umum di sarana
layanan primer yang mampu melakukan pemeriksaan USG obstetri dasar terbatas dan
mampu menapiskan awal kasus kehamilan dengan abnormalitas serta melakukan rujukan
kepada Dokter Spesialis di RS rujukan. Diagnosis dan tata laksana selanjutnya pada kasus
abnormalitas tersebut adalah pada level faskes sekunder/ PPK 2 (diatasnya) termasuk
pemeriksaan ultrasonografi yang memiliki level di atasnya.

b. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya tersebut, maka peserta berfungsi sebagai pemberi
pelayanan antenatal kepada masyarakat dalam hal ini ibu hamil di layanan primer.

c. Kompetensi
Untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya tersebut, maka peserta memiliki kompetensi
dalam :
1. Mampu memahami etika dalam pemeriksaan ultrasonografi (medikolegal, informed
consent, dokumentasi, dan komunikasi hasil pemeriksaan).
2. Mampu memahami fisika dasar (prinsip kerja alat dan knobology), terbatas.
3. Mampu memahami biosafety ultrasonografi obstetri dasar terbatas.
4. Mampu memahami persiapan alat, ruangan, pasien, dan bahan terkait.
5. Mampu melakukan pemeriksaan USG obstetri dasar terbatas. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi abnormal dan kemudian melakukan rujukan,
bukan untuk menegakkan diagnosis.
a. Hamil/ tidak
b. Intra/ ekstrauterin
c. Hidup/ Meninggal
d. Menghitung denyut jantung janin
e. Jumlah janin
f. Presentasi janin
g. Biometri janin (TM1: GS, CRL, TM3: BPD, HC, AC, FL)
h. Taksiran berat janin
i. Umur kehamilan berdasar USG
j. Taksiran tanggal persalinan berdasar USG/ HPL
k. Lokasi plasenta serta ada tidaknya solusio plasenta
l. Jumlah cairan amnion
6. Mampu membuat resume hasil pemeriksaan, melakukan komunikasi kepada pasien dan
keluarga terkait hasil pemeriksaan, dan mampu mendokumentasikan dengan baik hasil
pemeriksaan pada Buku KIA revisi 2020.
7. Mampu memahami sistem rujukan kasus abnormalitas kepada faskes sekunder atau
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RS rujukan.
III. TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, maka peserta mampu melakukan pemeriksaan USG
obstetri dasar terbatas di layanan primer sesuai dengan standar sehingga meningkatkan
kualitas pemeriksaan antenatal, deteksi awal abnormalitas pada kehamilan, dan melakukan
rujukan terencana yang cepat dan tepat.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
1. Memberikan pelayanan antenatal di layanan primer yang lebih baik.
2. Melakukan komunikasi efektif terhadap pasien obstetri dalam konteks layanan
ultrasonografi obstetri dasar terbatas.
3. Melakukan pemeriksaan ultrasonografi obstetri dasar terbatas.
a. Hamil/ tidak
b. Intra/ ekstrauterin
c. Hidup/ Meninggal
d. Menghitung denyut jantung janin
e. Jumlah janin
f. Presentasi janin
g. Biometri janin (TM1: GS, CRL, TM3: BPD, HC, AC, FL)
h. Taksiran berat janin
i. Umur kehamilan berdasar USG
j. Taksiran tanggal persalinan berdasar USG/ HPL
k. Lokasi plasenta serta ada tidaknya solusio plasenta
l. Jumlah cairan amnion

4. Dapat lebih banyak menjaring abnormalitas pada kehamilan dan mengurangi kasus lolos
sehingga rujukan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
5. Secara langsung dan tidak langsung membantu program percepatan penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
IV. TEKNIS PELAKSANAAN

1. Tujuan

Layanan primer mampu melakukan pemeriksaan ANC pada K1 dan K5 khusus oleh
dokter untuk menapis problem medis obstetri maupun non obstetri pada kehamilan,
termasuk dengan melakukan pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas untuk Trimester
1 dan Trimester 3, sesuai dengan Juknis Kementrian Kesehatan dan Revisi Buku KIA
2020.

2. Panitia Penyelenggara

POGI Cabang baik secara mandiri maupun atas permintaan kerja sama dari Dinas
Kesehatan/ Instansi seperti Bapelkes, Rumah Sakit, Diklat/ Organisasi Profesi seperti IDI,
PDUI, maupun PDKI.

3. Pelaksana Teknis

POGI Cabang berkoordinasi dengan PP POGI - Pokja USG POGI

4. Peserta
1. Kriteria peserta
a. Dokter umum yang telah menyelesaikan Internship, dan diutamakan Dokter tetap
yang telah bekerja lebih dari 2 tahun di puskesmas/ layanan primer.
b. Dokter Sp.KKLP
c. Memiliki STR dan SIP.
d. Bukan bidan atau paramedis lain.
2. Jumlah peserta
Jumlah peserta maksimal 30 orang per kelas/ gelombang atau menyesuaikan dengan
kondisi dan situasi.
3. Kewajiban Peserta
• Menyelesaikan administrasi keikutsertaan (registrasi dan pembayaran).
• Disiplin (menepati semua waktu yang dijadwalkan) - Kehadiran 100%
• Mengisi daftar hadir sesuai yang ditetapkan oleh Panitia.
• Mengikuti seluruh kegiatan pelatihan. Sertifikat pelatihan hanya diberikan kepada
peserta yang mengikuti pelatihan secara penuh.
• Mengenakan tanda peserta selama pelatihan berlangsung.
• Mengisi biodata secara benar dan lengkap (untuk kepentingan pengisian sertifikat).

5. Narasumber dan Instruktur


jumlah 6 orang untuk melatih 30 peserta dengan kriteria
(1 instruktur membimbing maksimal 5 peserta)
penyampaian materi dapat disesuaikan pembagian untuk tiap instruktur
a. Dipilih dan ditentukan oleh POGI Cabang - PIC USG atau Pokja USG POGI
b. Instruktur Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (dr., SpOG) yang memiliki kualifikasi
sebagai pendidik/pelatih /fasilitator/ instruktur yang telah terekognisi oleh POGI Cabang

6. Pengendali Pelatihan/ Master of trainer


Kriteria:
a. PIC USG POGI Cabang atau Ketua POGI Cabang atau Pokja USG POGI
b. Mengetahui kebijakan dasar dan strategi Kemenkes RI dan POGI dalam meningkatkan
kapasitas dan peran dokter layanan primer.
c. Memiliki kompetensi USG Obstetri dan Ginekologi dan pernah mengikuti Training of
Trainer (TOT) Pelatihan USG.

7. Materi Pelatihan
a. Buku Ajar USG Obstetri Dasar Terbatas
b. Buku Pegangan Peserta USG Obstetri Dasar Terbatas
c. Buku Pegangan Pelatih USG Obstetri Dasar Terbatas
d. Buku Panduan Ketrampilan/ Daftar Tilik Pelatihan USG Obstetri Dasar Terbatas
e. Buku KIA Revisi 2020 atau 2023
f. Slide Presentasi Standar (tidak dibagikan kepada peserta)

8. Peralatan, ruangan, dan pasien


a. Peralatan yang diperlukan untuk penyampaian materi: proyektor LCD, layar, sistem
audio, laptop, pointer, printer dan video camera
b. Live demo: 1 layar terhubung dengan monitor USG (live) dan 1 layar menampilkan
dengan video kamera knob dan gerakan tangan saat probing. Komunikasi 2 arah antara
peserta dan instruktur dengan wireless mic dan speaker yang telah disiapkan.
c. Peralatan yang diperlukan untuk pelatihan ketrampilan: meja periksa obstetri-ginekologi,
mesin ultrasonografi sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh POKJA USG POGI, dengan
batasan minimal resolusi 2D Gray Scale baik, probe konveks sesuai spesifikasi alat USG
layanan primer dari Kementrian Kesehatan RI.
d. Ruangan yang diperlukan terdiri dari:
• 1 ruang untuk presentasi, ukuran disesuaikan dengan jumlah peserta (sedapat
mungkin ‘U shape’ atau classroom/ semua bermeja).
• Meja dan kursi pelatih dan panitia terpisah dari peserta dengan lokasi di bagian
belakang ruangan (untuk 8 orang).
• 1 ruang live-demo pada lokasi ruang presentasi.
• 6 ruang hands-on (atau menyesuaikan) ketrampilan yang cukup/mampu
menampung meja periksa obstetri ginekologi, mesin ultrasonografi dan sejumlah 8-
9 orang (5 peserta, 1 pelatih, 1 aplikan USG dan pasien)
• 1 Alat USG didampingi 1 aplikan. Beserta flash-disk kosong baru tiap mesin.
e. Ruangan untuk ruang tunggu pasien.
f. Pasien hands-on disiapkan (untuk setting 30 peserta dengan 6 usg dan 6 instruktur):
• 6 pasien trimester 1 untuk hands-on
• 6 pasien trimester 3 untuk hands-on
(Total 12 pasien)
Pasien di atas dapat digunakan juga untuk live demo trimester 1: 1 pasien dan live
demo trimester 3: 1 pasien
Pasien menandatangani informed consent pemeriksaan yang dilakukan saat
pelatihan.
• Setiap pasien dapat digunakan beberapa kali atas persetujuan pasien dengan
syarat maksimal pemeriksaan per pasien 30 menit dan istirahat sebelum
pemeriksaan berikutnya minimal 30 menit.
• Masing-masing peserta mengerjakan 5 pasien trimester 1 dan 5 pasien trimester 3
kemudian dievaluasi OSCE untuk terpenuhinya syarat keterampilan.

9. Sertifikat
a. Sertifikat pelatihan dibagikan setelah peserta dinyatakan mampu melakukan pada akhir
dari pelatihan yang dikeluarkan oleh POGI Cabang dengan ber-SKP IDI sesuai dengan
template sertifikat yang telah disepakati PP POGI serta nomor sertifikat dari sistem
administrasi PP POGI.
b. Sebelum Pelatihan POGI Cabang berkirim surat kepada PP POGI cc Pokja USG POGI
mengenai rencana pelatihan yang berisi tempat dan waktu pelatihan serta pihak yang
bekerjasama bila ada semisal Dinas Kesehatan atau IDI setempat.
c. Setelah selesai pelatihan POGI Cabang berkirim surat kepada PP POGI cc Pokja USG
POGI yang berisi tempat tanggal dan agenda acara berisi daftar nama pelatih, serta
daftar nama peserta beserta data utama (email, nomor telpon, dan tempat kerja). Daftar
nama peserta akan diteruskan kepada Kementrian Kesehatan oleh PP POGI - Pokja
USG POGI

10. Waktu dan jadwal penyelenggaraan


• Ditentukan POGI Cabang selaku Panitia Penyelenggara dan diinformasikan
kepada PP POGI cc Pokja USG POGI sebelumnya
• Jadwal acara sesuai dengan standar, dengan dapat merubah durasi
penyelenggaraan sepanjang tidak merubah atau mengurangi isi dari materi
pelatihan dan bimbingan ketrampilan.
• Malam hari sebelum acara sebaiknya dilakukan briefing/ technical meeting guna
persiapan akhir untuk kelancaran penyelenggaraan pelatihan.
IV. ANGGARAN

A. Penyelenggaraan (disesuaikan dengan kebutuhan lokal panitia penyelenggara)


1. Konsumsi
2. Perlengkapan peserta (tas, name tag, ATK)
3. Ruangan dan fasilitas
4. Cetak pemberitahuan
5. Spanduk/backdrop
6. Dokumentasi acara dan dokumentasi hasil pemeriksaan USG.
7. Kebutuhan pasien
8. Tehnical meeting
9. Honorarium dan transportasi panitia

B. Penyelenggaraan
1. Materi/peserta biaya cetak/ download
2. Sertifikat biaya cetak/ e-sertifikat
3. SKP IDI biaya pengurusan IDI
4. Narasumber dan instruktur (untuk peserta sampai 30 orang)
a. Honor/orang/hari 3.000.000 atau menyesuaikan
b. Transport lokal/orang/hari (bila diperlukan) 500.000 atau menyesuaikan

C. Akomodasi
Tiket perjalanan PP (untuk narasumbr/ instruktur)/ orang reimburse
Hotel (menginap 3 malam bila diperlukan) reimburse/ disediakan panitia

D. Moving dan Instalasi mesin ultrasonografi (Mitra Kerja)

Panitia dapat bekerjasama dengan farmasi maupun vendor USG untuk mensupport biaya
penyelenggaraan pelatihan. Dengan harapan peserta mengikuti pelatihan ini dengan biaya
serendah mungkin.

VI. POKJA USG POGI

Ketua: Dr. dr. M. Adrianes Bachnas, SpOG, Subsp K.Fm.


Sekretaris: Dr. dr. Fernandi Moegni, SpOG, Subsp. Urogin.
Anggota:
Dr. dr. Agus Sulistyono, SpOG, Subsp K.Fm.
Dr. dr. Adhi Pribadi, SpOG, Subsp K.Fm.
dr. Andi darma Putra, SpOG, Subsp.Onk.
Dr. dr. Ashon Sa'adi, SpOG, Subsp. FER.
JADWAL PELATIHAN PENGENALAN USG OBSTETRI DASAR
TERBATAS UNTUK DOKTER LAYANAN PRIMER

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)


Kelompok Kerja Ultrasonografi (POKJA USG)

HARI 1

08.00-08.10 Pembukaan
08.10-08.30 Pre Test
08.30-09.10 Standar pemeriksaan Pra-kehamilan di layanan primer
09.10-09.50 Standar pemeriksaan ANC trimester 1 dan pengisian BUKU KIA
09.50-10.05 COFFEE BREAK
10.05-10.45 Standar pemeriksaan ANC trimester 3 dan pengisian BUKU KIA
10.45-11.25 Kehamilan dengan hipertensi kronis dan preeklamsia
11.25-12.05 Kehamilan dengan diabetes dan sindroma metabolik (obesitas)
12.05-12.50 ISHOMA
12.50-13.30 Kehamilan dengan malnutrisi termasuk anemia
13.30-14.10 Kehamilan dengan penyakit jantung, paru, dan ginjal
14.10-14.50 Kehamilan dengan penyakit autoimun
14.50-15.20 Kehamilan dengan infeksi (Hepatitis, HIV, Sifilis) TORCH
15.20-15.50 Pertolongan persalinan dan resusitasi neonatus
15.50-16.20 Integrasi Skrining dan Buku KIA 2020/2023
16.20 COFFEE DAN RAMAH TAMAH

HARI 2

08.00-08.10 Pembukaan
08.10-08.30 Pre Test
Gambaran Umum Pelatihan USG Obstetri Dasar Terbatas Untuk
08.30-09.10 Dokter Umum di FKTP
Etika Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas dan Mediko
09.10-09.50 Legal
09.50-10.05 COFFEE BREAK
10.05-10.45 Fisika Dasar USG, Pengenalan Alat, dan Knobologi
Biosafety dan Persiapan Pemeriksaan USG (Ruangan, Alat,
10.45-11.25 Bahan, Dokter, Pasien)
11.25-12.05 Teknik Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas (Trimester 1)
12.05-12.50 ISHOMA
12.50-13.30 Teknik Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas (Trimester 3)
Pembuatan Resume Hasil Pemeriksaan USG Obstetri Dasar
13.30-14.10 Terbatas Terintegrasi Buku KIA 2020, Komunikasi, dan Rujukan
Aplikasi Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Dengan Studi
14.10-14.50 Kasus (Integrasi Konsep ANC Berkualitas)
14.50-15.10 Post Test
15.10-15.30 Feed-back hari 1
COFFEE DAN RAMAH TAMAH

HARI 3

08.00-08.30 LIVE DEMO pengenalan Alat dan Knobologi


08.30-09.00 LIVE DEMO TRIMESTER 1 DAN 3
08.30-10.00 Hands On SESI 1
10.00-10.30 COFFEE BREAK
10.30-12.00 Hands On SESI 2
12.00-13.00 ISHOMA
13.00-15.00 Hands On SESI 3
15.00-15.30 Penutupan

Anda mungkin juga menyukai