(RPP)
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, suasana pentas
seni daerah, dll) yang didengar dan dibaca.
D. Tujuan
Setelah mengikuti pembelajaran ini di harapkan peserta didik dapat :
• Menentukan objek dalam teks deskripsi
• Menentukan ciri umum teks deskripsi dari segi isi dan tujuan komunikasi pada teks yang
dibaca/didengar.
• Memetakan isi teks deskripsi (topik dan bagian-bagiannya)
• Menjawab pertanyaan isi teks deskripsi
E. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
Pengetahuan
Pengertian teks deskripsi
Ciri umum teks deskripsi
Tujuan teks deskripsi
Keterampilan
Memetakan pengembangan isi teks deskripsi
Memahami isi teks deskripsi (menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan, apa saja informasi
rincian
F. Metode Pembelajaran
• Pendekatan : Scientific
• Metode : Ceramah, inkuiri, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
• Pendidik mengondisikan suasana belajardengan memberi salam dan mengecek kehadiran
peserta didik.
• Peserta didik menyampaikan KD yang akan dipelajari
• Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang kompetensi yang akan dipelajari
kaitannya dengan lingkungan sekitar
• Pendidik menyampaikan manfaat KD dalam kehidupan sehari-hari
• Pendidik menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
serta
menyampaikan lingkup dan teknik penilaiaan yang akan digunakan
2. InstrumenPenilaian
a. Instrumen jurnal
Contoh:
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama
No. Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa
1. Peserta didik cenderung Pendiam / kurang
diam ketika berdiskusi bersosialisasi
2
3.
4.
5. dst.
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1 3.1 a. Pengenalan Disajikan teks deskripsi, siswa
Mengidentifikasi objek teks mampu:
informasi dalam deskripsi a) menentukan objek dalam Tes
teks deskripsi b. Ciri umum teks deskripsi yang telah uraian
tentang objek teks dibaca.
(sekolah, tempat deskripsi b) menentukan ciri umum teks Tes
wisata, tempat dari segi isi deskripsi “Ibu, inspirasiku” uraian
bersejarah, dan atau dan tujuan dari segi isi dan tujuan
suasana pentas seni komunikasi komunikasi.
daerah) yang
didengar dan dibaca.
Ibu, Inspirasiku
Ibuku bernama Wulandari. Mukanya selalu bersinar seperti bulan.Cocok sekali dengan
namanya yang berarti bulan bersinar. Mukanya bulat dengan alis tipis seperti semut beriring.
Kulit ibuku sawo matang, khas wanita Jawa. Beliau tidaklah tinggi, tidak pula
pendek.Rambutnya hitam bergelombang. Sampai usia 56 tahun kulihat rambutnya masih legam
tanpa semir. Pandangan matanya yang kuat kini sudah mulai sayu termakan usia. Namun mata
hatinya tetap kuat bagai kan baja.
Ibu adalah wanita yang sangat baik.Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa
saja. Dia sangat suka membantu orang lain, terutama yang sedang dalam kesusahan.Profesinya
sebagai guru semakin mengokohkan prinsipnya untuk selalu mengajarkan kebaikan kepada
sesama.
Meskipun sudah berumur, ibuku masih menuntut ilmu. Ibuku melanjutkan kejenjang S-2.
Padahal harusnya dia sudah tidak disibukkan oleh tugas kuliah.T etapi, sepertinya ibuku sangat
menikmati sekolahnya. Sambil bernyanyi kecil dia mengerjakan tugas kuliahnya. Belajar terus
sepanjang hayat, itulah semboyannya.
1. Petakan isi (topik dan bagian-bagian) pada teks deskripsi “Ibu, Inspirasiku” dengan melengkapi
bagan yang tersedia!
• .........................................................
• .........................................................
• ........................................................
• .........................................................
• ........................................................
Semangat • .........................................................
belajar ibu
• .........................................................
NILAI = x 100 = …
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Teks deskripsi merupakan teks yang menggambarkan atau memaparkan suatu objek secara
jelas dan terperinci. Jadi, pembaca seolah-olah dapat mendengar, melihat, mencium, serta
merasakan apa yang ditulis atau dideskripsikan penulis.
B. Tujuan
1) Menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau melukiskan kondisi
objek dari sudut pandang penulis
2) Menggambarkan/melukiskan secara rinci dengan dan penggambaran sekonkret mungkin suatu
objek/suasana/perasaan sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami apa
yang dideskripsikan
KUNCI JAWABAN
Kunci jawaban teks soal uraian
Jawaban soal KD 3.1
1. Objek teks deskripsi adalah seorang ibu
2. Ciri umum teks deskripsi “Ibu, Inspirasiku” dari segi isi dan tujuan komunikasi adalah
a) Deskripsi objek (menggambarkan atau melukiskan sesuatu/seseorang)
Seorang ibu
b) Deskripsi bagian (ciri fisik dan penggambaran kesan indra)
Sifat ibu yang ramah dan baik, tutur katanya lembut, berprofesi sebagai seorang guru dan
mempunyai prinsip untuk selalu mengajarkan kebaikan kepada sesama. Ciri fisik rambut masih
hitam dan mukanya bersinar, mukanya bulat dengan alis tipis seperti semut beriring, kulit ibu
sawo matang khas wanita Jawa. Tubuh ibu tidak tinggi tidak pula pendek.
KELAS: ……………
ANGGOTA KELOMPOK
1. ………………………………
2. ………………………………
3. ………………………………
4. ………………………………
5. ………………………………
Ibu, Inspirasiku
Ibuku bernama Wulandari. Mukanya selalu bersinar seperti bulan.Cocok sekali dengan
namanya yang berarti bulan bersinar. Mukanya bulat dengan alis tipis seperti semut beriring.
Kulit ibuku sawo matang, khas wanita Jawa. Beliau tidaklah tinggi, tidak pula
pendek.Rambutnya hitam bergelombang. Sampai usia 56 tahun kulihat rambutnya masih legam
tanpa semir. Pandangan matanya yang kuat kini sudah mulai sayu termakan usia. Namun mata
hatinya tetap kuat bagai kan baja.
Ibu adalah wanita yang sangat baik.Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa
saja. Dia sangat suka membantu orang lain, terutama yang sedang dalam kesusahan.Profesinya
sebagai guru semakin mengokohkan prinsipnya untuk selalu mengajarkan kebaikan kepada
sesama.
Meskipun sudah berumur, ibuku masih menuntut ilmu. Ibuku melanjutkan kejenjang S-2.
Padahal harusnya dia sudah tidak disibukkan oleh tugas kuliah.T etapi, sepertinya ibuku sangat
menikmati sekolahnya. Sambil bernyanyi kecil dia mengerjakan tugas kuliahnya. Belajar terus
sepanjang hayat, itulah semboyannya.
Jawaban
1. …………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
1. Petakan isi (topik dan bagian-bagian) pada teks deskripsi “Ibu, Inspirasiku” dengan melengkapi
bagan yang tersedia!
• .........................................................
• .........................................................
• ........................................................
• .........................................................
Ibu, Inspirasiku Kebaikan
• .........................................................
• ........................................................
Semangat
belajar ibu • .........................................................
• .........................................................
Jawaban
a. …………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
b. .…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
c. .…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
d. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MTs Darul Hikmah
Kelas / Semester : VII / 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Objek IPA dan Pengukuran
Alokasi Waktu : 7 x 2 JP
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta Didik dapat menjelaskan tiga komponen keterampilan proses/metode ilmiah
penyelidikan IPA (pengamatan, inferensi, dan komunikasi) berdasarkan kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan.
• Peserta Didik dapat menjelaskan kegunaan mempelajari IPA.
• Peserta Didik dapat menyebutkan objek yang dipelajari dalam IPA.
• Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian pengukuran.
• Peserta Didik dapat menyebutkan hal yang dapat diukur (besaran) dan tidak dapat diukur
(bukan besaran).
• Peserta Didik dapat membandingkan satuan baku dan tidak baku.
• Peserta Didik dapat memahami kegunaan satuan baku dalam pengukuran.
• Peserta Didik dapat mengkonversi satuan dalam SI (Sistem Internasional).
• Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian besaran pokok.
• Peserta Didik dapat menyebutkan macam-macam besaran pokok beserta satuannya.
• Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian besaran turunan.
• Peserta Didik dapat menyebutkan macam-macam besaran turunan beserta satuannya.
• Peserta Didik dapat menyajikan hasil pengamatan, inferensi,dan mengomunikasikan hasil
melalui kegiatan “Mengamati Temanmu” dan “Kerja dalam IPA”.
• Peserta Didik melakukan pengukuran dengan satuan tidak baku.
• Peserta Didik melakukan pengukuran besaran-besaran panjang, massa, waktu dengan alat
ukur yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
• Peserta Didik dapat melakukan pengukuran besaran-besaran turunan sederhana yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
F. MATERI PEMBELAJARAN
Pembelajaran dan penilaian topik Objek IPA dan Pengamatannya memerlukan waktu 14
jam pelajaran atau 7 TM (Tatap Muka) dengan asumsi 4 JP/minggu diorganisasikan menjadi dua
kali TM, yakni masing-masing 2 JP. Pengorganisasian 7 TM tersebut adalah sebagai berikut.
TM Ke- Materi JP
1. Penyelidikan IPA 2
2. Pengukuran 2
- Pengertian Pengukuran
4. Besaran Pokok 2
5. Besaran Turunan 2
6. Ulangan Harian 2
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1 (2 JP)
Penyelidikan IPA
a. Materi untuk Guru
Metode Ilmiah dalam Penyelidikan IPA, meliputi pengamatan, menginferensi, dan
mengomunikasikan. Pengamatan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan pancaindra
dan/atau alat ukur yang sesuai. Kegiatan inferensi meliputi merumuskan penjelasan
berdasarkan pengamatan, untuk menemukan pola, hubungan, serta membuat prediksi. Hasil
dan temuan dikomunikasikan kepada teman sejawat, baik lisan maupun tulisan dalam bentuk
tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.
Kegunaan mempelajari IPA di antaranya adalah memahami berbagai hal di sekitar kita,
menyelesaikan masalah, berpikir logis dan kritis, serta meningkatkan kualitas hidup. Adapun
objek IPA adalah seluruh benda yang ada di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari
pola keteraturannya.
b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Untuk memotivasi peserta didik, dapat ditampilkan berbagai macam
objek IPA, seperti kekayaan alam berupa keaneragaman flora dan fauna
serta berbagai produk IPA, seperti jagung hibrida, rekayasa genetika,
komputer, HP, dan berbagai hasil dari kecanggihan teknologi yang dapat
disajikan melalui video singkat.
Inti
Penutup
Hasil pengukuran berupa nilai (angka) dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan
sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan terdiri atas satuan yang tidak terstandar (tidak
baku), dan satuan baku. Satuan tidak baku misalnya jengkal (dari jarak ujung ibu jari sampai
dengan jari kelingking), dan depa (jarak ujung telunjuk tangan kiri sampai dengan telunjuk
tangan kanan ketika tangan direntangkan ke samping kiri dan kanan). Contoh satuan baku
(standar), dalam Sistem Internasional, misalnya meter, sekon, yang menggunakan kelipatan
10 (metrik).
Pemakaian satuan dalam penyelesaian suatu persoalan terkadang menjadi masalah. Hal ini
dikarenakan perbedaan satuan yang digunakan untuk menafsirkan suatu besaran. Untuk
mengatasi hal tersebut, guru dan Peserta Didik memerlukan suatu tahapan konversi untuk
mengubah suatu satuan ke satuan lain. Di dalam pengkonversian suatu satuan, diperlukan
suatu faktor konversi yang terdiri atas bilangan dan penyebut yang masing-masing
memiliki satuan yang berbeda, tetapi memiliki besar yang sama. Dengan demikian, faktor
konversi ini bernilai satu.
Contoh:
= 41,1 meter
1Å = 10-10 m 1g = 10-3 kg
Sumber :www.file.upi.edu
Dalam melakukan pengukuran, seringkali akan berhadapan dengan bilangan yang sangat
besar (misalnya, radius rata-rata Matahari =
696.000.000 m) atau bilangan yang sangat kecil (misalnya, radius atom hidrogen = 0,000
000 000 053 m), sehingga kita mengalami kesulitan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut
disusunlah bilangan secara ilmiah yang disebut notasi ilmiah. Dalam notasi ilmiah
dapat dituliskan bilangan sebagai hasil kali bilangan a ( 1 < a < 10) dengan bilangan 10
berpangkat yang disebut orde.
1 100 - -
10 101 Deka da
Sumber :www.file.upi.edu
b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Inti
2. Setelah melakukan pengukuran dengan satuan baku dan tidak baku, guru
menyimpulkan betapa pentingnya satuan baku dalam pengukuran, yaitu
hasil pengukuran yang diperoleh sama antara Peserta Didik satu dengan
yang lainnya.
Penutup
Pengukuran II
a. Materi untuk Guru
Setiap besaran memiliki alat ukur yang berbeda-beda. Misalnya adalah besaran panjang diukur
menggunakan mistar, sedangkan besaran massa menggunakan neraca, besaran waktu dengan
stopwatch dan lain sebagainya.Satu hal yang harus diperhatikan saat memilih alat-alat ukur
adalah tingkat ketelitian. Dengan demikian, kesalahan-kesalahan dalam pengukuran dapat
diminimalisir sehingga hasilnya tepat danakurat.Instrumen dalam pengukuran dikelompokkan
berdasarkan ukuran dari besarannya, tingkat ketelitian dan bentuk benda yang diukur. Alat ukur
untuk panjang ada 3 macam, yaitu :
1) Mistar
Mistar memiliki skala terkecil sebesar 1 mm atau 0,1 cm, sedangkan, batas maksimumnya untuk
penggaris biasa yaitu 30 cm. Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui angka
ketidakpastiannya adalah 0,5 mm yang dihitung menggunakan rumus:
∆x = ½ x skala terkecil
2) JangkaSorong
Jangka sorong mempunyai skala paling kecil 0,05 mm atau 0,005 cm. Alat tersebut dapat
diaplikasikan mengukur ketebalan sebuah plat logam, kedalaman lubang dan garis tengah baik
bagian luar maupun dalam dari pipa. Besarnya ketidakpastian dapat dihitung dengan rumus:
∆x = ½ x 0,005 = 0,0025 cm.
3) MikrometerSekrup
Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat untuk mengukur panjang suatu benda seperti
diameter dari benda yang melingkar. Contohnya banyak dipakai mengukur ketebalan selembar
kertas, diameter kawat dan lain-lain.Ketidakpastian pengukuran menunjukkan tingkat akurasi
dari setiap pengukuran. Adapun nilainya sangat tergantung pada instrumen yang dipakai. Angka
ketidakpastian pada mikrometer sekrup adalah 0,005 mm yang dihitung dengan cara:
∆x = ½ x 0,01 mm (skala paling kecil) = 0,005 mm
Dari ketiga alat ukur panjang yang telah disebutkan maka bisa diketahui bahwa mikrometer
sekrup mempunyai nilai ketidakpastian terkecil dan tingkat ketelitian paling tinggi di antara
kedua jenis alat lainnya.Ada dua jenis skala pada mikrometer tersebut, yaitu skala utama dan
skala nonius. Skala utama akan terbaca di silinder lingkaran dalam. Sedangkan, skala nonius
terbaca di area selubung lingkaranluar.Skala terkecil mikrometer sekrup dihitung dengan
membagi skala paling kecil dari skala utama dengan jumlah skala di dalam skala nonius.
Hasilnya adalah 0,5 mm dibagi 50 yaitu 0,01 mm.Apabila dilakukan pemutaran sebanyak satu
kali pada selubung lingkaran luar maka skala akan bergerak mundur atau maju sejauh 0,05 mm.
Tingkat ketelitian mikrometer sekrup yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm. Angka tersebut 10 kali lipat
lebih teliti jika dibandingkan dengan ketelitian jangka sorong. Prinsip kerjanya adalah pada alat
ini terdapat batang pengukur.Di batang pengukur dijumpai skala dalam milimeter serta sekrup
yang memiliki skala. Nilai dari satu putaran sekrup adalah 0,5 mm dan pada skala utama angka
0,5 mm akan dibagi agar menjadi 100 skala kecil pada sekrup.
b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Inti
Penutup
Panjang L Meter m
Massa M Kilogram kg
Waktu T Sekon s
Suhu T Kelvin K
Intensitas I Candela cd
cahaya
Sumber :www.file.upi.edu
Berikut ini akan diuraikan definisi satuan standar untuk 3 besaran pokok, yaitu meter
untuk besaran panjang, kilogram untuk besaran massa, dan sekon untuk besaran waktu.
1) Meter Standar
Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam selang waktu 1 sekon. Alat ukur
yang digunakan untuk mengukur panjang adalah meteran, penggaris, jangka sorong,
mikrometer sekrup.
2) Kegiatan Pembelajaran
3) Sekon Standar
Satuan waktu standar ditetapkan berdasarkan jam atom Cesium. Satu sekon didefinisikan
sebagai waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133 (Cs-133) untuk bergetar
sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat ukur yang digunakan untuk menghitung waktu adalah
stopwatch dan jam tangan.
b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Inti
Misal, guru meminta semua Peserta Didik menaksir panjang meja guru,
kemudian perwakilan Peserta Didik diminta mengukur dengan
menggunakan mistar. Penggunaan mistar untuk pengukuran panjang
haruslah benar. Setelah itu, guru membandingkan hasil taksiran
Penutup
Dari tabel 1.4 di atas, dapat diketahui bahwa besaran turunan merupakan besaran yang
diturunkan dari beberapa besaran pokok. Jika dijabarkan adalah sebagai berikut.
b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Inti
memiliki satuan meter dan meter. Jadi, satuan luas benda adalah m2. Di
sini, guru menekankan konsep bahwa besaran turunan berasal dari
besaran pokok di mana hal ini mempengaruhi satuan yang digunakan.
Penutup
2. Bentuk instrumen adalah lembar tes tertulis berbentuk esai yang tertera pada buku siswa
dan lembar pengamatan untuk sikap dan keterampilan seperti tertera pada buku guru
bagian penilaian.
1. KD pada KI 1 Observasi
perilaku/ penilaian
diri/ penilaian
antar teman.
2. KD pada KI 2 Observasi
perilaku/ penilaian
diri/ penilaian
antarteman.
Menjelaskan pengertian
pengukuran.
Menyebutkan macam-macam
besaran pokok beserta satuannya.
Menyebutkan macam-macam
besaran turunan beserta satuannya.
I. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Pada akhir bab Peserta Didik diberi tes. Hasil tes dianalisis untuk mengetahui ketercapaian KKM,
serta mengidentifikasi indikator-indikator mana yang belum dicapai Peserta Didik atau materi-
materi yang belum dikuasai oleh Peserta Didik. Bagi Peserta Didik yang sudah memenuhi
KKM namun masih belum memasuki bab berikutnya, maka diberi program pengayaan, misalnya
melalui program pemberian tugas yang lebih menantang (challenge). Pengayaan pada materi ini
dapat berupa kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada
Peserta Didik. Sajian yang dimaksud berupa materi-materi yang “melebihi” materi, yang
secara reguler tidak tercakup dalam kurikulum. Atau dapat berupa keterampilan proses yang
diperlukan oleh Peserta Didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi
terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri atau pemecahan masalah.
Materi ini diberikan kepada Peserta Didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa
pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan
investigatif/penelitian ilmiah.
Dalam materi ini, Peserta Didik dapat diberikan tugas projek yang mengorientasikan kepada
masalah, seperti Tugas Projek (bagian akhir Uji Kompetensi Bab I Buku siswa). Pilihlah suatu
benda di sekitarmu sebagai objek pengamatan. Kemudian, amati benda tersebut dengan perkiraan
indramu. Lakukan pengukuran sebanyak-banyaknya terhadap benda tersebut agar dapat kamu
deskripsikan secara rinci. Buat laporan tertulis tentang deskripsi objek tersebut. Lakukan analisis,
adakah besaran pada benda itu yang belum dapat diamati atau diukur. Kemukakan ide kamu,
bagaimana cara mengamati atau mengukurnya.
Secara berkelompok, Peserta Didik melakukan tugas projek sampai menyajikan hasil laporannya
(tugas ini dapat diselesaikan dalam waktu 3
JP di kelas). Guru membimbing kapan tugas selesai serta bagaimana bentuk umum laporannya.
Guru memberi kesempatan kelompok Peserta Didik untuk menyajikan
(menunjukkan/memamerkan) hasilnya kepada kelompok lain. Kemudian, guru melakukan
refleksi terhadap cara pemecahan masalah yang dilakukan Peserta Didik. Penilaian hasil belajar
kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam
bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari Peserta Didik yang normal.
Adapun pemecahan masalah yang dilakukan dapat melalui tahap-tahap berikut.
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL
Bagi Peserta Didik yang belum mencapai KKM dapat diberi remedial yaitu mempelajari kembali
materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan langkah-langkah pra-
remedial, di antaranya analisis hasil diagnosis, menemukan penyebab kesulitan belajar dan
topik-topik yang belum dikuasai, guru dapat melakukan program remedial berdasarkan pada
rencana kegiatan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan remedial dilakukan dengan berbagai cara.
Seperti memberikan tambahan penjelasan atau contoh terutama berkaitan dengan topik-topik
yang belum dikuasai serta menggunakan berbagai media dan strategi. Misal banyak melakukan
praktik atau demonstrasi, tutor sebaya, dan diskusi kelompok. Bimbingan dari guru ke Peserta
Didik secara personal juga diperlukan untuk mendukung semangat belajar. Pelaksanaan remedial
bersamaan dengan pengayaan pada waktu TM kelima dan keenam.
NIP.-
LAMPIRAN
PENILAIAN KI 1
(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap tiap peserta didik Anda
dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : ....................................................
Semester : ....................................................
Indikator Sikap :
Lembar Penilaian:
1.
2.
3.
4.
5.
dst
PENILAIAN KI 2
(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap tiap peserta didik Anda
dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : ....................................................
Semester : ....................................................
Butir Nilai : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Indikator Sikap :
Indikator Sikap Deskripsi Skor
1.
2.
3.
4.
5.
dst
JumlahPerolehanSkor
Skor Akhir = x4
SkorMaksimal
2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013, yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
PENILAIAN KI 3
Bab I Pendahuluan
Tujuan :
Mampu menggunakan mikrometer sekrup untuk melakukan pengukuran diameter dan ketebalan beberapa
macam benda.
Latar Belakang
Pengukuran dalam ilmu fisika bersifat dasar dan menjadi salah satu syarat yang wajib ada. Dalam
mempelajari fenomena-fenomena di dalam kehidupan ini, pasti tidak lepas dengan aktivitas
mengukur.Mengukur sendiri memiliki makna suatu kegiatan untuk membandingkan antara satu besaran
dengan besaran yang lainnya dan telah disepakati. Mengukur juga merupakan sarana untuk mencari data
pendukung yang bersifat kuantitatif untuk sebuah hipotesis dalam penelitian.Banyak alat yang dapat
digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap suatu benda, misalnya adalah mistar, mikrometer, neraca,
termometer dan lain-lain. Masing-masing memiliki tingkat ketelitian dan batas pengukuran yangberbeda-
beda.Keahlian dalam bidang pengukuran ini penting untuk dimiliki karena banyak manfaatnya dalam
berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, praktikum kali ini akan melakukan praktek mengukur ketebalan
dan diameter beberapa benda menggunakan mikrometer sekrup.
A. Pengukuran
Setiap besaran memiliki alat ukur yang berbeda-beda. Misalnya adalah besaran panjang diukur menggunakan
mistar, sedangkan besaran massa menggunakan neraca, besaran waktu dengan stopwatch dan lain
sebagainya.Satu hal yang harus diperhatikan saat memilih alat-alat ukur adalah tingkat ketelitian. Dengan
demikian, kesalahan-kesalahan dalam pengukuran dapat diminimalisir sehingga hasilnya tepat danakurat.
Instrumen dalam pengukuran dikelompokkan berdasarkan ukuran dari besarannya, tingkat ketelitian dan
bentuk benda yang diukur. Alat ukur untuk panjang ada 3 macam, yaitu :
Mistar
Mistar memiliki skala terkecil sebesar 1 mm atau 0,1 cm, sedangkan, batas maksimumnya untuk penggaris
biasa yaitu 30 cm. Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui angka ketidakpastiannya adalah 0,5 mm
yang dihitung menggunakan rumus:
∆x = ½ x skala terkecil
JangkaSorong
angka sorong mempunyai skala paling kecil 0,05 mm atau 0,005 cm. Alat tersebut dapat diaplikasikan
mengukur ketebalan sebuah plat logam, kedalaman lubang dan garis tengah baik bagian luar maupun dalam
dari pipa. Besarnya ketidakpastian dapat dihitung dengan rumus:
∆x = ½ x 0,005 = 0,0025 cm.
MikrometerSekrup
Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat untuk mengukur panjang suatu benda seperti diameter dari
benda yang melingkar. Contohnya banyak dipakai mengukur ketebalan selembar kertas, diameter kawat dan
lain-lain.
Ketidakpastian pengukuran menunjukkan tingkat akurasi dari setiap pengukuran. Adapun nilainya sangat
tergantung pada instrumen yang dipakai. Angka ketidakpastian pada mikrometer sekrup adalah 0,005 mm
yang dihitung dengan cara:
∆x = ½ x 0,01 mm (skala paling kecil) = 0,005 mm
Dari ketiga alat ukur panjang yang telah disebutkan maka bisa diketahui bahwa mikrometer sekrup
mempunyai nilai ketidakpastian terkecil dan tingkat ketelitian paling tinggi di antara kedua jenis alat
lainnya.Ada dua jenis skala pada mikrometer tersebut, yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama akan
terbaca di silinder lingkaran dalam. Sedangkan, skala nonius terbaca di area selubung lingkaranluar.Skala
terkecil mikrometer sekrup dihitung dengan membagi skala paling kecil dari skala utama dengan jumlah skala
di dalam skala nonius. Hasilnya adalah 0,5 mm dibagi 50 yaitu 0,01 mm.Apabila dilakukan pemutaran
sebanyak satu kali pada selubung lingkaran luar maka skala akan bergerak mundur atau maju sejauh 0,05 mm.
Tingkat ketelitian mikrometer sekrup yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm. Angka tersebut 10 kali lipat lebih teliti
jika dibandingkan dengan ketelitian jangka sorong. Prinsip kerjanya adalah pada alat ini terdapat batang
pengukur.Di batang pengukur dijumpai skala dalam milimeter serta sekrup yang memiliki skala. Nilai dari
satu putaran sekrup adalah 0,5 mm dan pada skala utama angka 0,5 mm akan dibagi agar menjadi 100 skala
kecil pada sekrup.
A. HasilPercobaan
Hasil Pengukuran
Benda yang Diukur Skala Utama Skala Nonius x 0,01 (mm)
(mm) (mm)
SN + SU Rata-rata
Diameter bolpoint
B. Pembahasan
BAB V Penutup
Kesimpulan
ULANGAN HARIAN
• Kerjakan soal-soal pilihan ganda berikut ini dengan membubuhkan tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang tepat! Kerjakanlah dengan jujur! Yakinlah pada kemampuan Anda!
1. Hal berikut ini yang bukan metode sains adalah ....
a. pengukuran c. eksperimen
b. pengamatan d. presentasi
a. pengukuran c. menghitung
b. membilang d. nalar
4. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
diguna-kan sebagai ….
5. Panjang meja 1 meter. Satuan besaran yang digunakan pada pernyataan tersebut adalah ….
a. panjang c. meter
b. meja d. 1 meter
a. satuan b. besaran
c. pengukuran d. nilai
8. Di antara besaran-besaran berikut, yang termasuk ke dalam kelompok besaran pokok adalah ....
a. benda b. 50
c. Celcius d. suhu
PENILAIAN KI 4
Job Set
Nama : ........................................................................
Kelas : ........................................................................
A. Tujuan :
Mistar dengan skala cm dan inchi, satu gulungan tali/benang kasur, kursi, dan buku.
C. Cara kerja :
D. Penilaian :
Skala Nilai
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Hasil Identifikasi
2. Akurasi Analisis
3. Materi Presentasi
4. Penampilan
Nilai Total
Keterangan
Sempurna : 4
Tidak Sempurna : 1
E. Analisis Hasil
(RPP)
A. Kompetensi Inti
• KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.
• KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
• KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
3.1 Menelaah perubahan keruangan dan interaksi 3.1.1 Menjelaskan Benua Asia dan Benua lainnya, termasuk
antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya letak dan luas, iklim, geologi, rupa bumi, tata air, tanah,
yang diakibatkan faktor alam, manusia dan flora dan fauna melalui peta rupa bumi
pengaruhnya terhadap keberlangsungan
kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, 3.1.2 Menjelaskan Negara-negara dimasing-masing Benua Asia
pendidikan dan politik dan Benua lainnya di Dunia lewat Peta
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan 4.1.1 Mendeskripsikan Peta Benua Asia dan Benua lainnya di
keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Dunia
Asia dan benua lainnya yang diakibatkan faktor
alam, manusia dan pengaruhnya terhadap
keberlangsungan kehidupan manusia dalam
ekonomi, sosial, pendidikan dan politik
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Menjelaskan Benua Asia dan Benua lainnya, termasuk letak dan luas, iklim, geologi, rupa bumi, tata air, tanah,
flora dan fauna melalui peta rupa bumi.
• Menjelaskan Negara-negara dimasing-masing Benua Asia dan Benua lainnya di Dunia lewat Peta
• Mendeskripsikan Peta Benua Asia dan Benua lainnya di Dunia
D. Materi Pembelajaran
• Kondisi geografis Benua Asia dan Benua lainnya (letak dan luas, iklim, geologi, rupa bumi, tata air, tanah, flora
dan fauna) melalui peta rupa bumi
• Potensi Sumber Daya Alam (jenis sumber daya, penyebaran di darat dan laut)
• Sumber Daya Manusia
- jumlah, sebaran, dan komposisi;
- pertumbuhan;
- kualitas (pendidikan, kesehatan, kesejahteraan
- keragaman etnik (aspek-aspek budaya
• Interaksi antarruang (distribusi potensi wilayah Benua Asia dan Benua lainnya)
• Dampak interaksi antarruang (perdagangan, mobilitas penduduk)
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inquiri
Metode : Tanya jawab, diskusi.
F. Media Pembelajaran
Media :
• Worksheet atau lembar kerja (siswa)
• Lembar penilaian
• Peta Dunia
Alat/Bahan :
• Sspidol, papan tulis
G. Sumber Belajar
• Puput Setyaningsih dan Farida Rahmawati. 2021. Buku Interaktif Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas
IX Semester I1. Yogyakarta: Penerbit Intan Pariwara.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti (140 Menit)
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
topik materi letak Benua Asia dan Benua lainnya dengan cara :
Melihat, Mengamati, dan Menuliskannya pada Lembar Kerja Siswa.
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
letak Benua Asia dan Benua lainnya
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam lima kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi letak, luas dan iklim di Benua Asia dan Benua lainnya
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi letak, serta negara-negara yang ada di
Benua Asia dan Benua lainnya yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi letak,
serta negara-negara yang ada di Benua Asia dan Benua lainnya sesuai dengan
pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
letak, serta negara-negara yang ada di Benua Asia dan Benua lainnya di Benua
Asia dan Benua lainnya
Creativity Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi letak, serta negara-negara yang ada di
Benua Asia dan Benua lainnya yang baru dilakukan.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
Peserta didik diwakili oleh salah satu kelompok membuat rangkuman/simpulan dari pembelajaran yang baru
dilakukan.
https://drive.google.com/file/d/1PWO80HnsFOtPLh_dUPbYVjSe8WYUe5Bh/view?usp=sharing
Kelas/Semester : IX/Ganjil
No. Soal
IPKD Soal Jawaban Skor
b. Brasil
c. China
d. Jerman
e. Amerika Serikat
f. Inggris
g. Turki
h. Afrika Selatan
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Tema Skor
Kriteria
Materi 100 90 80
Petunjuk Penskoran
90 : Baik
80 : Kurang baik
Kelas/Semester : IX/Ganjil
1 Kerjasama
2 Ketepatan waktu
Penyampaian bahasa yang
3
jelas
4 Penguasaan materi diskusi
SKOR TOTAL
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
Petunjuk Penskoran
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Petunjuk Penskoran
Pertemuan ke- :
Kelas/Kelompok :
Nama Anggota :
Judul :
Hasil Diskusi :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam bidang koordinat kartesius yang dihubungkan
dengan masalah kontekstual.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik dalam bidang
koordinat kartesius.
D. Tujuan
Setelah mengikuti pembelajaran ini di harapkan peserta didik dapat :
• Menentukan posisi titik terhadap acuan titik O(0,0).
• Menentukan posisi titik terhadap acuan titik lain.
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan posisi titik terhadap titik acuan.
E. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
Pengetahuan
Posisi titik terhadap acuan titik O.
Posisi titik terhadap acuan titik lain.
Keterampilan
Memahami posisi suatu bangunan terhadap bangunan lain
F. Metode Pembelajaran
• Pendekatan : Scientific
• Metode : Ceramah, inkuiri, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
b. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
• Pendidik mengondisikan suasana belajar dengan memberi salam dan mengecek
kehadiran peserta didik.
• Pendidik menyampaikan KD yang akan dipelajari.
• Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang kompetensi yang akan dipelajari
kaitannya dengan lingkungan sekitar.
• Pendidik menyampaikan manfaat KD dalam kehidupan sehari-hari.
J. Penilaian
3. TeknikPenilaian
d. Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi/ jurnal.
e. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tertulis.
f. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.
4. InstrumenPenilaian
a. Instrumen jurnal
Contoh:
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1 3.2 Menjelaskan c. Posisi titik a) Menentukan posisi titik Tes isian
kedudukan titik terhadap terhadap acuan titik O singkat
dalam bidang acuan O. (0,0).
koordinat kartesius d. Posisi titik
yang dihubungkan terhadap b) Menentukan posisi titik Tes isian
dengan masalah acuan titik terhadap acuan titik lain singkat
kontekstual. lain. (a,b).
NILAI = x 100 = …
Kelas :
Nama Anggota Kelompok:
• .............................................................
• .............................................................
• .............................................................
• .............................................................
• .............................................................
• .............................................................
Tujuan Pembelajaran:
Setelah melakukan aktifitas ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menentukan posisi titik terhadap acuan titik O (0,0).
2. Menentukan posisi titik terhadap acuan titik lain (a,b).
3 Bereksplorasi menentukan posisi titik terhadap acuan titik tertentu (a,b).
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan posisi titik terhadap titik
acuan (a,b).
KEGIATAN 1
Titik B 5 ke 2 ke
(-5, -2)
kiri bawah
Titik C 7 ke 7 ke
(7, -7)
kanan bawah
Titik D
Titik E
Titik B
Titik C
Titik D
Titik E
KESIMPULAN:
Posisi titik terhadap suatu titik acuan adalah arah yang diperlukan untuk
melangkah dari titik acuan menuju titik yang dituju.