Anda di halaman 1dari 2

RESUME MK STUDY AGAMA

NAMA :ANITA SELVIANA

NIM :18 00 040

KELAS :A

SEMESTER :VI(Genap)

PRODI :PENDIDIKAN AGAMA HINDU

FAKULTAS :DHARMA ACARYA

Kebenaran Mulia tentang Dukkha

A.Pengertian dukkha Secara umum kata dukkha (bahasa Pali)diterjemahkan sebagai duka
atau penderitaan.Hal ini tidak salah,tetapi kurang tepat karena kata dukkha dalam
bahasa Pali tersebut dapat juga mengandung arti tidak memuaskan atau tidak sempurna.

Contoh orang yang sedang kenyang.Secara umum orang yang sedang kenyang tidak
dapat dikatakan sebagai penderitaan.Namun, menurut Buddha, hal tersebut merupakan
dukkha karena rasa kenyang tersebut tidak dapat dipertahankan terus-menerus.Rasa
kenyang tersebut hanya berlangsung beberapa waktu dan setelah itu mulai lapar lagi.

B. Dukkha-dukkha, yaitu penderitaan biasa yang umum Penderitaan biasa yang umum,
baik yang bersifat batin ataupun jasmani misalnya sakit gigi,sakit perut,cedera,sedih
karena ada orang atau sahabat yang dicintai meninggal dunia,sedih karena tidak tercapai
yang diinginkan,dan sebagainya.

C. Viparinama-dukkha, yaitu ketidakpuasan karena perubahan

Misalnya,keadaan sehat,secara umum hal ini tidak dapat disebut sebagai duka atau
penderitaan.Namun,menurut ajaran Sang Buddha, kondisi sehat tersebut tidaklah kekal,
saat ini kita sehat,tetapi di lain waktu kita bisa tiba-tiba sakit.Jadi, kondisi sehat itu
tidak kekal,sewaktu-waktu dapat berubah menjadi sakit,dan tidak Misalnya,keadaan
sehat,secara umum hal ini tidak dapat disebut sebagai duka atau penderitaan. Namun,
menurut ajaran Sang Buddha, kondisi sehat tersebut tidaklah kekal,saat ini kita sehat,
tetapi di lain waktu kita bisa tiba-tiba sakit.Jadi, kondisi sehat itu tidak kekal, sewaktu-
waktu dapat berubah menjadi sakit.
D. Sankhara-dukkha,yaitu ketidakpuasan sebagai akibat dari keadaan yang berkondisi atau
bersyarat,yaitu pancakkhandha.

Menurut ajaran Buddha, manusia atau makhluk terdiri atas lima perpaduan yang
bersyarat atau berkondisi.Artinya, kalau syarat-syarat atau kondisikondisi yang
membentuknya itu tidak lengkap,hal itu tidak dapat terjadi atau terbentuk sebagai
makhluk. Lima kondisi tersebut adalah jasmani,perasaan,pencerapan,faktor-faktor
batin,dan kesadaran.Kelima kondisi ini disebut pancakkhandha yang berpadu menjadi
satu dan membentuk makhluk.

E. Menurut Dharmacakkappavatana Sutta Dalam khotbah Buddha yang pertama,


Dharmacakkappavattana Sutta, dinyatakan hal-hal berikut ini sebagai dukkha. Hal-hal
tersebut adalah,kelahiran,penuaan,sakit,mati,sedih,ratap tangis,penderitaan jasmani,
penderitaan batin,berkumpul dengan sesuatu yang tidak disenangi,berpisah dengan
sesuatu yang dicintai,dan tidak tercapai yang dicita-citakan.

-Kayika-dukkha - penderitaan jasmani Berkenaan dengan kondisi jasmani sewaktu


terganggu oleh penyakit,rasa lapar atau haus,atau sewaktu terganggu oleh unsur-unsur
yang merangsang,seperti panas dan dingin yang luar biasa. Ringkasnya,hal ini terjadi
karena jasmani terganggu.

-Cetasika-dukkha - penderitaan batin Penderitaan batin berarti penderitaan yang


disebabkan oleh kesedihan,duka cita,kekecewaan, ratap tangis,penyesalan,dan
sebagainya. Ringkasnya,hal ini terjadi karena gangguan batin.

-Samisa-dukkha - penderitaan dengan mata kail berumpan Penderitaan yang timbul karena
hilang atau padamnya objek-objek kesenangan indra. Hal ini dapat berupa penderitaan
jasmani seperti terserang penyakit,terluka,kematian,atau dapat juga berupa penderitaan
batin seperti kesedihan,duka cita,penyesalan,dan sebagainya.

-Niramisa-dukkha - penderitaan tanpa mata kail berumpan Penderitaan yang timbul dari
suatu usaha berbuat baik seperti kesukaran-kesukaran,gangguangangguan,kesakitan dan
bahkan bahaya yang timbul dari melaksanakan perbuatan baik seperti berdana,
menjalankan sīla,bermeditasi,mengajarkan Dharma,belajar Dharma,melatih kesabaran,
dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai