Anda di halaman 1dari 38

Dr. Sayu Putu Yuni Paryati, drh., M.

Si
Blok Bioetika dan Humaniora Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani 2009

Manusia pada umumnya selalu takut datangnya kematian, manusia dengan segala cara selalu menjaga kesehatannya dengan harapan proses kematian jangan terlalu cepat sehingga dapat lama menikmati kehidupan ini. Guna melakukan tugas kewajiban secara wajar, manusia perlu memiliki badan dan pikiran yang sehat.

Dalam kitab Ayur Weda disebutkan bahwa sehat adalah suatu kondisi keseluruhan sistem yang mengintegrasikan dan menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan jiwa. Keseimbangan ini diperlukan demi kepuasan dan kesehatan yang baik.

Kitab Ayurweda isinya tidaklah hanya menguraikan tentang penyakit, pengobatan dan penyembuhan, seperti banyak di perkirakan orang. Ulasannya jauh lebih luas dari itu. Isinya menyangkut berbagai pengetahuan tentang kehidupan manusia (bhuana alit) yang hidup di dunia ini (bhuana Agung), terutama yang berkaitan dengan berbagai upaya agar manusia dapat hidup sehat dan berumur panjang.

Dalam konsep memelihara hidup sehat dan istilah yang sangat populer yaitu: lebih baik mencegah daripada mengobati. Untuk mencegah agar kita jarang sakit, dalam kitab Ayur Veda ada diajarkan untuk mengelola hidup dengan tiga cara yaitu Ahara, Vihara dan Ausada.

Ahara selalu mengkonsumsi makanan yang sehat. Makanan yang sehat dalam Bhagawad Gita disebut satvika ahara. Vihara adalah mengembangkan gaya hidup yang benar dan wajar. Artinya, gaya hidup sesuai dengan tuntutan Sastra Agama. Ausada adalah menjaga kesehatan fisik dengan memakan makanan yang alami. Demikian juga bahan obat-obatan sesungguhnya sudah tersedia di lingkungan alam sekitar kita bermukim.

Dalam Upa Veda ada yang disebut Ayur Veda sebagai ilmu yang mengajarkan tentang memelihara kesehatan. Di kalangan umat Hindu di Bali dikenal kelompok Pustaka Lontar yang disebut usada. Dalam usada tersebut juga diajarkan tentang ilmu pengetahuan untuk memelihara kesehatan jasmani maupun rohani.

Sumber lain menyebutkan bahwa kesehatan adalah suatu keadaan yang selaras antara tubuh, pikiran, jiwa dan alam. Kasih sayang, bakti, kedamaian, tidak menyakiti, kebenaran, kebajikan, merupakan hal-hal yang menggantikan emosi-emosi yang negatif. Sehat adalah suatu kondisi yang harmonis dan alami.

Yama Brata meliputi : 1.Ahimsa atau tanpa kekerasan, yakni

memperlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan dan menghindari permusuhan. 2.Satya atau kebenaran yang dilakukan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. 3.Asteya atau pantang mengingini sesuatu yang bukan miliknya. 4.Brahmacarya atau tidak melakukan hubungan seksual. 5.Aparigraha atau pantang kemewahan dengan menerapkan pola hidup sederhana.

Adapun Niyama Brata meliputi : 1. Sauca, kebersihan lahir bathin 2. Santosa atau kepuasan 3. Tapa atau pantang 4. Svadhyaya atau mempelajari buku-buku suci, pengulangan nama-nama suci 5. Isvarapranidhana atau berserah diri dan bakti kepada Tuhan

Suatu keadaan tubuh dengan sikap yang tetap mantap, tenang, santai dan nyaman secara fisik dan mental dapat meningkatkan kesehatan tubuh seseorang. Sikap tubuh seperti ini umum dilaksanakan untuk memperkuat kemampuan seseorang duduk pada posisi tanpa kegelisahan dalam jangka waktu lama, yang diperlukan selama meditasi.

Memelihara kesehatan guna mencapai umur panjang dianjurkan menurut Sabda Suci Veda. Sabda Suci Veda menekankan sikap dan perbuatan kita yang berbudi luhur serta menerima dengan ikhlas apapun yang terjadi. (Bukan berarti sikap yang fatalistik, tetapi tetap aktif dengan mempertimbangkan bahwa segala perbuatan baik mengantarkan menuju usia yang panjang dan tetap terpeliharanya kesehatan jasmani dan rohani).

Untuk memelihara kesehatan dianjurkan untuk memperhatikan makanan dan minuman, menjaga kebersihan dan memberikan kecemerlangan pikiran (Sabda Suci Veda)

Minumlah air dengan hati-hati (Atharvaveda VI. 136. 1)


Pilihlah makananmu dengan waspada (Atharvaveda XV. 14. 24 ) Makanan yang baik memberi kecermerlangan (Atharvaveda X. 5. 34 )

Penyebab penyakit menurut agama hindu Dalam ajaran hindu disebutkan bahwa kesehatan yang tidak baik disebabkan oleh:
Tidak memelihara badan dengan baik Kebiasaan hidup yang salah Kemurnian makanan Penyalahgunaan Panca Maha Bhuta (tanah, air, api, udara dan ether) Hukum Karma

1.

Penyebab sakit yang tergolong dalam perbuatan yang tidak wajar. Bila seseorang berbuat yang tidak sesuai dengan hati nuraninya, mempergunakan kepandaiannyauntuk menipu, korupsi, mencuri dan perbuatan adharma lainnya, maka dia akan menderita tekanan batin. Perasaannya selalu berasa bersalah, sehingga lama kelamaan dia akan jauh sakit. Mengumbar nafsu serakah, marah, mabukmabukan, juga menyebabkan badan menjadi sakit. Dengan sadar mengisap rokok berlebihan, mengisap ganja, narkotika, mengumbar nafsu seksual, obat terlarang, akan menyebabkan badan menjadi sakit.

2.

Penyebab sakit yang berupa penggunaan panca inderiya yang menyimpang, baik dalam hal penglihatan, pendengaran, penghiduan (penciuman), pengecapan dan perabaan. Misalnya melihat agak lama matahari ketika tengah han, dapat menyebabkan mata menjadi sakit. Mendengar bunyi yang terlalu keras sehingga telinga menjadi sakit.

3.

Penyebab sakit atau kelainan yang muncul akibat adanya pergantian suhu dari dingin menjadi panas, dari kering menjadi hujan atau sebaliknya, sebagai akibat dari sifat khas dari setiap musim. Anak-anak amat peka terhadap perubahan suhu ini. Mereka cepat jatuh sakit, seperti terkena pilek, demam, batuk dan sebagainya.

Secara umum, semua penderitaan manusia saat ini disebabkan oleh ulah manusia sendiri.
Mereka

yang miskin menderita penyakit serba kekurangan, misalnya kekurangan gizi dan penyakit yang disebabkan oleh kondisi hidup yang tidak sehat. mereka yang kaya, menderita penyakit yang disebabkan karena serba kelebihan, mulai dari kelebihan berat badan sampai pola hidup yang bermewah-mewah, misalnya diabetes, reumatik, tekanan darah tinggi, jantung, kolesterol, gagal ginjal, kanker, asam urat dan lain-lain.

Bagi

Penyakit adalah cara alam memperingati manusia. Dalam kasihNya, Dia mengingatkan manusia, mula-mula dengan penyakit ringan. Apabila karena kebandelannya manusia menolak mendengarkan, maka ia mendapat hukuman dengan penyakit yang lebih berat.

Emosi negatif, misalnya dendam, iri, kemarahan, kejengkelan, kesedihan, memicu reaksi kimia dalam tubuh manusia. Ini mengakibatkan tubuh melakukan penghancuran diri sendiri.
Terdapat kecenderungan laten dalam diri manusia terhadap penyakit-penyakit tertentu yang mengalir lewat warisan.

Ayur Weda tidak mengenal istilah bibit

penyakit, maka diagnosis penyakit hanya didasarkan pada gejala atau simpton yang terlihat, yaitu panes (panas), nyem (dingin), dan netral (panas-dingin). Lalu penyakitnya pun disebut panas, dingin, atau panas-dingin

Matahari merupakan jiwa alam semesta (sebagai pusat dari planet-planet), sinarnya membasmi semua kuman menular, menyembuhkan berbagai penyakit, memajukan kecerdasan. Sinar matahari pagi menyembuhkan penyakit jantung, sedang sinar infra merahnya (ultraviolet) menyembuhkan penyakit jantung, kuning dan anemia, serta memperpanjang hidup. Sinar matahari pagi menyembuhkan sakit kepala dan sakit jantung. Sinar matahari memberikan kesejahteraan yang sempurna, menyelamatkan umat manusia dari kematian, memperbaiki penglihatan dan membersihkan air.

Ayur Weda juga mencakup pengobatan untuk


masalah kesehatan tertentu. Tujuan pokok dari pengobatan Ayur Weda adalah membersihkan tubuh dari bahan yang bisa menyebabkan penyakit. Hal ini membantu bagi keselarasan dan keseimbangan yang penting untuk kesehatan.

Kematian adalah pengalaman yang paling penting dari masing-masing kehidupan kita. Mati bagi orang hindu, hanyalah sekedar transisi, secara bersamaan merupakan awal dan akhir lahir kembali (reinkarnasi)

Tubuh hanyalah pakaian. Jiwa (roh) tetap hidup, dan akan berpindah atau berganti tubuh yang lain.

Kematian sudah pasti bagi semua yang hidup Dan lahir sudah pasti bagi yang mati Oleh karena itu untuk apa yang tak terhindarkan Kamu tidak harus bersedih (Bhagawad Gita II, 27)

Dalam hidup ini tidak ada yang pasti, kecuali satu, yaitu kematian. Bagi yang hidup, kematian adalah pasti.

Bagaimana dengan orang yang sakit berat dan tidak ada harapan untuk sembuh, dan ia tahu, baik karena diberi tahu oleh dokter secara langsung, maupun secara tidak langsung melalui keluarganya, bahwa hidupnya tinggal menghitung hari ?

1.

2.

Penyangkalan dan pengasingan diri Tidak, bukan saya, itu tidak benar. Marah Mengapa aku? Mengapa bukan orang lain?

3. Menawar Bila Tuhan memutuskan untuk mengambil kita dari dunia ini dan tidak menanggapi permintaan yang kuajukan dengan marah, Tuhan mungkin akan lebih berkenan bila aku mengajukan permintaan itu dengan cara yang lebih baik.

4.

Depresi Rasa kehilangan akan segala miliknya

5. Menerima Pasien akan merenungkan saat terakhirnya dengan pengharapan tertentu. Ia akan merasa lelah dan pada kebanyakan kasus, cukup lemah.

Membantu pasien melewati tahapan-tahapan tersebut agar tidak terasa sebagai sesuatu yang menyiksa. Doa adalah kekuatan yang hebat yang membantu jiwa orang yang meninggal dalam perjalanannya mencapai surga

Doa dan pikiran baik dari keluarga dan kawan-kawan dapat memberikan penghiburan yang sesungguhnya bagi jiwa yang sedang terpisah dari badan. Menciptakan suatu kondisi yang tenang, memberikan dorongan dan mengingatkan keluarga pasien agar pasien selalu memusatkan pikirannya hanya kepada Tuhan

Brihad-aranyaka Upanisad 1.3.28, berbunyi:


MRITYORMA AMRITAM GAMAYA. Kalimat ini menggambarkan secara tepat makna kematian menurut agama hindu. Doa ini juga sangat membantu jiwa dalam perjalanannya di dunia sana.

DAFTAR PUSTAKA : Bhagavad Gt menurut aslinya, oleh: Om A.C.B.S.Prabhupada I Ketut Sukartha, dkk, Widya Dharma Agama Hindu, Ganea Ex Radhakrishnan, S. (trans.), "Bhagvada Gita", Harper Collins, 1995, ISBN 1-855384-57-4 Anadas Ra, I Wayan Jendra (2007). Kesehatan dan spiritual. Penerbit Paramita Surabaya. ISBN 979-722-374-8

Anda mungkin juga menyukai