Anda di halaman 1dari 20

EMPAT KEBENARAN MULIA

Nama:Billy Cheng
Kelas :11 IPS
B.PENGERTIAN KEBENARAN MUTLAK

• Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang hakiki dan sejati,sesuatu yang dapat
melihat dan menyatakan keseluruhan realitas secara objektif,apa adanya.Kebenaran
mutlak ini harus hanya ada satu saja dan merupakan suatu acuan atau standar bagi
apa yang disebut dengan kebenaran relative.Contoh hubungan seorang saudara
kembar,dimana seseorang bisa merasakan hal yang menimpa saudara
kembarnya(kontak batin atau Firasat)
B.PENGERTIAN EMPAT KEBENARAN MULIA

• Empat Kebenaran Mulia(Cattari ariyasaccani)adalah kebenaran yang berlaku bagi


siapa saja tanpa membeda-bedakan suku,ras,budaya,maupun agama.
• Empat Kebenaran Mulia ditemukan oleh Pertapa Siddharta yang bermeditasi di
bawah pohon Bodhi hingga memperoleh Penerangan Sempurna dan menjadi Buddha
Empat Kebenaran Mulia yang ditemukan itu diajarkan Buddha Gotama kepada umat
manusia di bumi ini.Muncul ataupun tidak muncul seorang Buddha di Dunia
ini,kebenaran itu akan tetap ada dan berlaku secara universal.
• Empat Kebenaran itu adalah:
• 1.Kebenaran tentang adanya Dukkha(Dukkha)-Berbagai bentuk penderitaa yang ada di
dunia ini dapat dirangkum ke dalam tiga bagian utama atau kategori,yaitu:
• A.Penderitaan Biasa(Dukkha-Dukkha),misalnya sakit flu,sakit perut,sakit gigi,dan
sebagainya
• B.Penderitaan karena perubahan(Viparinama-Dukkha),misalnya berpisah dengan yang
dicantai,berkumpul dengan orang yang dibenci,tidak tercapai apa yang
diinginkan,sedih,ratap tangis,putus asa,dan sebagainya.
• C.penderitaan karena memiliki Badan Jasmani(Sankhara-Dukkha),yaitu penderitaan
karena kita lahir sebagai manusia,bisa mengalami sakit flu,sakit gigi,sedih,kecewa,dan
sebagainya.
• 2.Dukkha Samudaya-Ketiga macam penderitan di atas tertentu tidak muncul begitu
saja,tetapi karena ada sebab yang mendahului..Karena disebut dengan sebab,maka
itu tidak dapat diketahui awal dan akhirnya.Sebab penderitaan itu adalah karena
manusia diliputi Keserakahan,Kebencian,dan kegelapan Batin,sehingga
mengakibatkan kelahiran yang berulang-ulang dari massa ke massa dari satu alam ke
alam berikutnya
• Sebab penderitaan yang menyelimuti kebanyakan umat manusia yaitu Nafsu yang
tiada henti(Tanha),dan Kegelapan batin(Avijja)yang menjadi sebab kelahiran
berulang-ulang bagi dirinya.
• 3.Dukkha Niroda-Sebagaimana kesakitan akan sembuh manakala sebabnya telah
diketahui dan diberikan dengan obat yang tepat,demikian pula penderitaan
seseorang dengan mempraktikkan cara-cara yang benar dan berlaku secara
universal.Kebahagiaan akan dicapai manakala ia sejati,yang mana tidak akan
diketahui ke mana perginya seseorang yang telah bebas dari derita batin dan
Jasmani.Kebahagiaan ini adalah kebahagiaan sejati,yang mana tidak akan diketahui ke
man seseorang yang telah bebas dari derita batin dan Jasmani.Inilah kebahagian
Nirwana(Nibbana).Kebahagiaan yang dapat dicapai bukan setelah meninggal dunia
saja,tetapi juga ketika masih hidup di dunia ini.
• 4.Dukkha Nirodha Gamini Patipada Magga
• Cara melenyapkan Dukkha adalah dengan mempraktikkan Jalan mulia berunsur
Delapan
• Kebijaksanaan(Pali:Panha Sanskerta:Prajna)
-Pengertian Benar(samma-ditthi)yang merupakan kunci utama Agama Buddha,Tipitaka
menjelaskan
“Dan apakah,para bhikku,pandang benar?
Pengetahuan tentang Dukkha,
Pengetahuan tentang asal usul Dukkha
Pengetahuan tentang berhentinya Dukkha
Pengetahuan tentang cara berlatih yang membawa pada berhentinya
Dukkha:inilah,para Bhikkhu,yang dikaakan pandangan benar
C.JENIS-JENIS DUKKHA
Jenis Dukkha
a.Secara Umum
-Dukkha-dukkha yaitu penderitaan yang umum
Penderitaan biasa yang umum baik yang bersifat batin ataupun jasmani misalnya sakit gigi,sakit
perut,cedera,sedih karena ada sahabat yang dicantai meninggal dunia,sedih karena tidak
tercapai diinginkan,dan sebagainya.
-Viparinama-dukkha yaitu ketidakpuasan karena perubahan
Penderitaan yang disebabkan karena adanya perubahan yang tidak dapat kita
hindari.Misalnya,keadaan sehat,secara umum hal ini tidak dapat disebut sebagai Dukkha atau
penderitaan.Namun,menurut ajaran Sang Buddha,kondisi sehat tersebut tidaklah kekal,saat ini
kita sehat,tetapi di lain waktu kita bisa tiba-tiba sakit.
-Sankhara-dukkha yaitu ketidakpuasan sebagai akibat dari keadaan yang berkondisi
atau bersyarat,yaitu pancakkhanda
b.Menurut Dharmacakkappavatana Sutta
Dalam khutbah Buddha yang pertama,Dharmacakkappavattana Sutta,dinyatakan
sebagai hal-hal berikut ini sebagai dukkha.
c.Menurut Anguttara Nikaya Dukanipata 101
1.Kayika-dukkha-penderitaan jasmani
Berkenaan dengan kondisi Jasmani sewaktu terganggu oleh penyakit,rasa lapar atau
haus,atau sewaktu terganggu oleh unsur-unsur yang merangsang,seperti panas dan
dingin yang luar biasa.
2.Cetasika-dukkha-penderitaan batin
Penderitaan batin berate penderitaan yang disebabkan oleh kesedihan,duka
cita,kekecewaa,ratap tangis,penyesalan,dan sebagainya.Hal ini terjadi karena gangguan
batin.
Dukkha dibedakan menjadi:
1 Samisa-dukkha-penderitaan
Penderitaan yang timbul karena hilang atau padamnya objek-objek kesenangan
indra.Hal ini dapat berupa penderitaan jasmani seperti terserang
penyakit,terluka,kematian,atau dapat juga berupa penderitaan batin seperti
kesedihan,duka cita,penyesalan,dan sebagainya.
2.Niramisa-dukkha-penderitaan tanpa mata kail berumpan
Penderitaan yang timbul dari usaha berbuat baik seperti kesukaran-
keukaran,gangguan-gangguan,kesakitan,dan bahkan bahaya yang timbul dari
melaskanakan perbuatan baik seperti berdana,menjalankan
sila,bermeditasi,mengajarkan Dharma,belajar Dharma,melatih kesabaran,dan
sebagainya.
KEBENARAN MULIA TENTANG SEBAB
DUKKHAN
1.Pengertian Sebab Dukkha
Pengertian sebab dukkha(tapi bukan ‘sebab pertama’),yaitu tanha atau keinginan
rendah yang berhubungan dengan hawa nafsu,yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a.Kehausan,nafsu keinginan yang tidak habis-habisnya
b.Yang menghasilkan kelangsungan kembali dan tunimbal lahir(ponobhavika)
c.Yang terikat oleh hawa nafsu
d.Yang memperoleh kenikmatan batin di sana sini(tatra-tatra bhinandini)
• Jenis-jenis tanha
• Secara garis besar,tanha yang intinya adalah tiga akar kejahatan,yaitu loba,dosa,dan
moha,dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut:
a.Kama-tanha-Keinginan rendah untuk memuaskan nafsu-nafsu indra.
b.Bhava-tanha-keinginan rendah untuk terus berlangsung.
c.Vibhava-tanha-keinginan rendah untuk tidak mau berlangsung.
KEBENARAN MULIA TENTANG
TERHENTINYA DUKKHA
1.Pengertian terhentinya Dukkha
a.Yaitu terbebas sama sekali dari tanha,teresialisasinya Nibbana(kebeban mutlak)
b.Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi yang merupakan tujuan seluruh umat Buddha.
c.Nibbana bukan suatu tempat,tetapi merupakan tujuan akhir dan tertinggi yang harus
diselami oleh para bijaksana dalam diri masing-masing.
d.Nibbana di luar logika dan akal manusia biasa.
• Jenis-jenis Nibbana
A.Saupadisesa-nibbana,yaitu nibbana yang masih bersisa
Sila yang dimaksud adalah lima kelompok kehidupan(puncakkhanda).Seorang Arahat yang masih
hidup telah merealisasikan supadidesa nibbana karena sudah mengalami kebahagiaan batin yang
keka,tetapi masih mengalami kehidupa yang tidak kekal.
B.Anupidesa-nibbana yaitu nibbana yang tanpa sisa
Seorang Arahat yang telah meninggal dunia dikatakan telah merealisasi anupadisesa nibbana
karena mengalami kebahagiaan batin yang kekal dan sudah terbebas dari ketidakkelan
kehidupan.
KEBENARAN MULIA TENTANG JALAN
MENUJU TERHENTINYA DUKKHA
• Jalan menuju terhentinya Dukkha disebut juga Jalan Tengah dan merupakan satu-
satunya jalan yang menuju pembebasan.Jalan Tengah tidak mengarah pada
kekekalan diri(sassata)ataupun kemusnahan diri(uccheda).Jalan Tengah disebut juga
Jalan Mulia Berunsur Delapan yaitu sebagai berikut:
• Kemoralan(sila)
-Ucapan benar adalah berusaha menahan diri dari
berbohong(musavada),memfitnah(Pisunavaca),berucap kasar/caci maki(Pisunavaca),dan
percakapan yang tidak bermanfaat/pergunjingan(Samphappala).Berikut syarat untuk
sebuah ucapan dikategorikan sebagai ucapan benar.
a.Ucapan itu benar
b.Ucapan itu beralasan
c.Ucapan itu berfaedah
d.Ucapan itu tepat pada waktunya
-Perbuatan benar(samma kammanta)juga dapat diartikan sebagai”tindakan
benar”.Praktisi(dalam hal ini penganu agama Buddha)diharapkan untuk berindak benar
secara moral,tidak melakukan perbuatan yang dapat mencelakkan orang lain
• Pencaharian Benar(samma-ajjiva) berate bahwa praktisi(penganut Agama
Buddha)tidak sepatuhnya berhubungan dengan usaha atau pekerjaan yang,secara
langsung atau tidak langsung,melukai makhluk hidup lainnya.
Lima Jenis bisnis yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang umat awam
1.Bisnis senjata
2.Bisnis manusia
3.Bisnis daging
4.Bisnis barang yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran
5.Bisnis racun
-Pengertian Benar mengakibatkan pemikiran benar(samma-sankappa).Karena itu,faktor
kedua dari jalan utama mempunyai dua tujuan:
1.Melenyapkan pikiran-pikiran jahat
2.Mengembangkan pikiran-pikiran baik.Pikiran baik terdiri dari 3 bagian,yaitu:
a.Nekkamma,melepaskan diri dari kesenangan dunia dan sifat mementingkan diri
sendiri yang berlawanan dengan kemelekatan,sifat mau menang sendiri
b.Abyapada:Cinta kasih,itikad baik,atau kelemah-lembutan yang berlawanan dengan
kebencian,itikad jahat,atau kemarahan.
c.Avihimsa:tidak kejam atau kasih saying,yang berlawanan dengan kekejaman atau
kebengisan.
• Konsentrasi(Samadhi)
-Daya upaya benar juga dapat diartikan dengan “Usaha benar”
-Perhatian benar dapat diartikan sebagai “ingatan benar” atau kesadaran
benar”.Dengan demikian penganut agama Buddha harus senantiasa menjaga pikiran-
pikiran mereka terhadap fenomena yang memengaruhi tubuh dan pikiran.
-Konsentrasi benar(samma-samadhi) sperti yang ditunjukkan dalam Bahasa Pali,adalah
melatih konsentrasi(samadhi)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai