Anda di halaman 1dari 3

Ketentuan Tugas UTS membuat vidio melalui akun youtube masing-

masing:
1. Buat akun youtube kalian untuk melakukan presentasi materi
UTS.
2. Kalian hanya membaca saja materi yg telah diberikan di bawah
ini sambil direkam;
3. Mengenakan Baju almamater (wajib);
4. Penilaian akan diberikan berdasarkan: - ekspresi, penampilan,
dan intonasi.
5. Silahkan bisa diedit sebagus mungkin supaya terkesan profesional
dalam melakukan presentasi melalui rekaman vidio.
6. Tahap awal presentasi: ada salam 6 agama, kemudian diakhir
materi wajib mengucapkan : NAMO BUDDHAYA DAN SABBE
SATTA BHAWANTU SUKHITATA SEMOGA SEMUA MAKHLUK
HIDUP BERBAHAGIA sambil bersikap anjali (merangkapkan kedua
belah telapak tangan didepan dada hanya pada saat mengucapkan
salam dan akhir saja)
7. Ketika mengupload ke akun youtube kalian, Coloum komentar
jangan di off tapi di ON kan supaya mener bisa komentar di akun
kalian.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Topik : Filsafat Buddha (ajaran Buddha)


Filsafat Buddha mengacu pada Pandangan atau penerapan ajaran
Buddha terhadap Nilai-nilai kehidupan, eksistensi, pengetahun, akal, Budi,
Materi, serta moralitas manusia.
Semasa hidupnya, Buddha Gautama secara personal tidak pernah
mendokumentasikan apa yang ia ajarkan dalam bentuk tulisan, sehingga
filsafat Buddha dibangun berdasarkan rekonstruksi yang dilakukan
terhadap ajaran-ajaran Buddha yang berkembang dalam aliran-aliran
Buddha pasca wafatnya beliau. Pokok kajian filsafat Buddha pada awalnya
ditekankan pada dukkha yang menjadi awal permasalahan dan eksistensi
kehidupan di dunia ini. Pokok kajian tersebut dirangkum dalam Empat
Kebenaran Mulia , termasuk di dalamnya jalan pembebasan dari dukkha
tersebut untuk mencapai Nibbana.
Ajaran Buddha dalam perkembangannya memiliki cakupan yang sangat
luas. Dalam tinjauannya, ajaran Buddha pada masa-masa awal dapat
direduksi menjadi beberapa pondasi dasar yakni:
1. Empat kebenaran mulia
2. jalan mulia berunsur delapan
3. kamma, dan ;
4. kelahiran berulang atau punnarbhawa.
1. EMPAT KEBENARAN MULIA
Salah satu ajaran dasar Buddha dikenal sebagai Empat Kebenaran
Mulia. Empat Kebenaran Mulia merupakan ajaran Buddha
mengenai Dukkha atau penderitaan.[ Menurut ajaran Buddha, untuk
menghindari dukkha, maka manusia harus memahami empat kebenaran
mulia yaitu:
1. Kebenaran tentang penderitaan (dukkha): dukkha meliputi lima
proses atau aspek yang dialami manusia di dunia, yaitu: kelahiran,
proses penuaan, hingga kematian; kesedihan serta keputus-asaan;
disatukan dengan yang tidak dicintai; perpisahan dengan yang
dicintai; dan tidak memperoleh yang diinginkan; kelima hal yang
melekat pada diri manusia tersebut adalah dukkha
2. Kebenaran tentang asal mula penderitaan (samudaya): Setiap
penderitaan di dunia ini menurut ajaran Buddha memiliki sebab,
contohnya: penyebab seorang manusia dilahirkan kembali adalah
adanya keinginan untuk hidup. Sumber dari dukkha atau penderitaan
menurut ajaran Buddha adalah tanhâ, yaitu nafsu keinginan yang
tidak ada habis-habisnya. Nafsu ini dibagi terwujud dalam tiga bentuk
yang disebut sebagai tiga akar kejahatan yang didalamnya terdapat
keserakahan, kebodohan, dan kebencian.
3. Kebenaran tentang terhentinya penderitaan (nirodha): Menurut
ajaran Buddha, cara menghentikan penderitaan atau dukkha ialah
dengan menghentikan sumber dari penderitaan tersebut,
yaitu tanhâ / nafsu keinginan. Secara singkat, jika kita menghentikan
sebab maka tidak akan ada akibat yang kita peroleh dari dukkha itu
sendiri. Setelah terbebas dari dukkha, maka kita akan menuju
nirvana ; ketiadaan yang abadi.
4. Kebenaran tentang jalan menuju terhentinya penderitaan
(magga): Jalan ini dinamakan jalan tengah atau jalan mulia berunsur
delapan.

2. JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN


Jalan mulia berunsur delapan merupakan jalan
penghentian dukkha yang juga termasuk dalam kebenaran keempat dari
empat kebenaran mulia. Delapan jalan ini dapat dikelompokan dalam tiga
aspek yakni:

 Kebijaksanaan, terdiri dari Pengertian Benar dan Pikiran Benar.


 Kemoralan, terdiri dari Ucapan Benar, Perbuatan Benar, dan
Pencaharian Benar.
 Konsentrasi, terdiri dari Daya-upaya Benar, Perhatian Benar, dan
Konsentrasi Benar.
3. KAMMA :
Kamma atau karma (dalam bahasa Sanskerta) secara harfiah berarti
perbuatan atau suatu aksi. Istilah ini merujuk fenomena bahwa setiap
aksi atau perbuatan pastilah membawa konsekuensi. Ajaran Buddha
memberikan perhatian bahwa setiap perbuatan yang patut atau tidak
patut dan kebiasaan yang bermanfaat atau merugikan akan membawa
kita kepada suatu konsekuensi yang sesuai. Kamma menempatkan
individu sebagai penanggunnya. Suatu individu akan menerima baik-
buruknya konsekuensi dari perbuatannya entah saat ini, di masa depan
atau dikehidupan berikutnya.

4. KELAHIRAN KEMBALI (PUNARBHAVA)


Kelahiran kembali merupakan suatu proses menjadi ada/eksis atau
lahir kembali dari suatu makhluk hidup di kehidupan mendatang (setelah
ia meninggal/mati). Proses ini berkaitan dari kamma (perbuatannya)
suatu individu pada kehidupan lampau. Terjadinya kelahiran kembali
pada suatu makhluk mengindikasikan bahwa makhluk tersebut masih
memiliki keterikatan duniawi. Ajaran Buddha mengajarkan untuk
menghindari kelahiran kembali melalui jalan mulia berunsur delapan.

----goodluck----

Anda mungkin juga menyukai