Kelompok 5 Perencanaan Pengajaran B.S AK. - Analisis Peserta Didik
Kelompok 5 Perencanaan Pengajaran B.S AK. - Analisis Peserta Didik
Dosen Pengampu
Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si.
Disusun oleh
Fauziatul Maftuha 210902500004
Sarginawati. L 210902501006
Salmah Marhayu 210902501010
Puji syukur hanya kepada Allah SWT., karena atas berkat Rahmat dan
Hidayahnya- lah kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada Baginda
Rasulullah Muhammad SAW. Tak lupa kami ucapkan terimakasih terdapat
beberapa sumber literatur yang telah kami gunakan karena telah memudahkan
dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini berjudul ‘’Analisis Peserta Didik’. Tujuan pembuatan
makalah ini untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran B.S Akuntansi Ibu Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si. Dalam
pembuatan makalah ini kami selaku penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari segi penulisannya. Oleh karena itu, kami selaku penulis masih
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan dan
penulisan makalah ini untuk kedepannya.
Demikian penulisan makalah ini kami buat dengan harapan semoga dapat
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya, kami ucapkan mohon maaf apabila
ada kesalahan kata atas makalah ini. Atas saran yang diberikan kami ucapkan
Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
DESKRIPSI AWAL...............................................................................................4
A. Deskripsi awal...............................................................................................4
B. Relevansi.......................................................................................................4
C. Indikator........................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
C. Motivasi........................................................................................................8
D. Intelegensi...................................................................................................10
E. Gaya Belajar................................................................................................11
F. Kemampuan Awal.......................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................22
A. Kesimpulan.................................................................................................22
SOAL LATIHAN.................................................................................................23
LAMPIRAN..........................................................................................................25
REFERENSI.........................................................................................................26
3
DESKRIPSI AWAL
A. Deskripsi awal
Pada bab ini dibahas tentang bagaimana karakter peserta didik. Yang
dimana peserta didik ini merupakan suatu makhluk hidup yang selalu tumbuh
dan berkembang. Setiap peserta didik memiliki potensi yang beragam
sehingga dalam hal ini perlu adanya analisis yang lebih mendalam terkait
karakter tersebut. Analisis yang dilakukan ini bisa kita terapkan dengan
mencari tahu lebih awal bagaimana karakter umum peserta didik, bgaimana
bakat dan minatnya, dan bagaimana cara memotivasi peserta didik.
B. Relevansi
Pada bagian ini dibahas tentang Analisis Peserta didik dengan dasar
pemahaman ini akan menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memahami
bagaimana memahami karakter dari peserta didik untuk memudahkan dalam
pelaksanaan perancangan pembelajaran
C. Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang analisis terkait bagaimana dan
apa saja karakter dari setiap peserta didik yang terdapat dalam dirinya.
4
PEMBAHASAN
A. Karakteristik umum peserta didik
Karakteristik peserta didik dapat ditinjau dari berbagai aspek. Misalnya
dapat kita lihat dari sifat dan perilaku yang berbeda-beda dari laki-laki dan
perempuan. Dalam sebuah data observasi terkait mutu pendidikan banyak
anggapan bahwa peserta didik perempuan cenderung lebih aktif belajar dan
jumlah jam belajarnya diluar sekolah lebih besar jika kita bandingkan dengan
peserta didik pria. Hal ini dikarenkan peserta didik laki-laki lebih cenderung
kompetitif dan agresif terhadap terhadap suatu perhitungan sedangkan peserta
didik perempuan cenderung lebih menyukai aktivitas belajar yang lebih
banyak melibatkan diskusi dan berbagai gagasan.
Wanita Pria
Keterampilan motorik yang baik- Menargetkan keterampilan
kemampuan menggerakkan jari Memfungsikan vokabulari
secara cepat bersamaan Memperluas fokus dan
Tes menghitung konsentrasi
Mengingat posisi objek dalam suatu Penalaran matematis dan
rangkaian kemampuan menyelesaikan
Mengeja masalah
Kelancaran menghasilkan kata Navigasi dengan properti
Mengingat peristiwa penting geometri ruang
sepanjang rute Inteligensi verbal
Penggunaan memori verbal Pembentukan dan pemeliharaan
Apresiasi kedalaman dan kecepatan
5
Wanita Pria
pemahaman kebiasaan
Membaca bahasa tubul/ekspresi Paling banyak tugas spasial
wajah
Sumber: Perencanaan Pembelajaran, 2020 (Data diolah)
6
Dalam poin ini guru perlu mengetahui berapa jumlah peserta didik
yang akan diajarnya untuk mengetahui apakah ia akan mengajar pada
kelas yang kecil atau besar. Karena, dalam pemahaman guru terkait hal ini
bisa mempengaruhi dalam pemilihan materi, metode, media, waktu yang
dibutuhkan dan evaluasi pembelajarannya bagaimana agar nantinya dalam
proses pembelajarannya dapat berlangsung dengan baik tanpa kendala.
b. Latar belakang peserta didik
Pemahaman guru terhadap latar belakang peserta didik seperti latar
belakang keluarga, ekonomi, tingkat hobi dan lain seebagainya juga dapat
berpengaruh terhadap proses perumusan perencanaan sistem pembelajaran.
c. Indeks prestasi
Indeks prestasi peserta didik juga menjadi penting untuk diketahui oleh
guru, agar materi yang diberikan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
d. Keterampilan membaca
Salah satu kecakapan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam belajar
adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca adalah adalah
menyangkut tentang kemampuan peserta dalam menyimpulkan secara
tepat dan akurat tentang bahan bacaan yang mereka baca.
7
rumit. Pengelompokan anak-anak yang memerlukan dukungan adalah
salah satu cara menangani situasi ini.
3. Doronglah peserta didik menyatakan prinsip dan gagasan dengan kata-kata
mereka sendiri dan mencari makna dibalik gagasan abstrak dan teori.
4. Sertakan berbagai kegiatan yang meningkatkan pemikiran hipotesis
deduktif. Contohnya, mintalah peserta didik menulis makalah yang
memerlukan perdebatan antar argumen yang mendukung dan menentang,
dan memerlukan diskusi tentang bukti yang mendukung kedua sudut
pandang tersebut.
8
Minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong seseorang
untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya. Apabila seseorang melihat
sesuatu yang memberikan manfaat, maka dirinya akan memperoleh
kepuasan dan akan berminat pada hal tersebut.
Minat bukan faktor bawaan sejak lahir, tetapi terbentuk akibat berinteraksi
dengan objek tersebut. Minat dapat dikonstruksi atau dikembangkan pada
setiap peserta didik. Oleh karena itu, perencanaann pembelajaran harus
dirancang secara menarik, untuk bisa membuat peserta didik tertarik dan lebih
fokus untuk mempelajari materi yang di bawakan.
C. Motivasi
Motivasi merupakan salah satu unsur penting dalam belajar
pembelajaran. Motivasi penting dalam menentukan seberapa jauh peserta
didik tersebut akan belajar dari suatu kegiatan pembeljaran atau seberapa jauh
peserta didik tersebut memperoleh (menonstruksi) pengetahuan dalam suatu
kegiatan pembelajaran.
9
1. Rancang pembelajaran yang menarik
2. Rancang pembelaaran yang dapat melibatkan semua peserta didik secara
aktif
3. Rancang pembelajaran menggunakan variasi model/ pendekatan/ strategi/
metode.
4. Identifikasi manfaat materi pembelajaran dan tunjukkan kepada peserta
didik
5. Rancang pembelajaran yang dapat melibatkan emosi peserta didik
6. Rancang pengalaman sukses untuk peserta didik dengan kemampuan
relative rendah dan dengan motivasi yang relative rendah
7. Rancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan atau minat anak
D. Intelegensi
Intelegensi merupakan sebuah konsep yang belum disepakati
pengertian secara tinggal. Ada ahli yang menyatakan intelegensi sebagai
kemampuan kognisi, ada yang menyatakan sebagai kemampuan meliputi
karakteristik seperti kreativitas dan keterampilan intelegensi.
10
Dalam perencanaan pembelajaran, faktor intelegensi peserta didik perlu
diperhatikan. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan pendidik dalam
perencanaan pembelajaran sehubungan dengan intelgensi yaitu:
11
c. Rancang penggunaan tutor sebaya dengan memanfaatkan peserta didik
dengan intelegensi tinggi untuk membantu termannya yang memiliki
intelegensi rendah.
E. Gaya Belajar
1. Memahami Gaya Belajar
Gaya belajar bersifat individual dan penyerapan, pengolahan dan
pengolahan informasi yang diterima. Studi gejala Hal yang benar adalah
hal yang benar untuk meningkatkan siswa dan belajar. Untuk
menggunakan formulir Ditandai di satu tangan dan satu kekuatan, daripada
pembicara atau Penonton, tentu saja, dapat menyebabkan banyak
perbedaan dalam penerimaan informasi. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran program, siswa harus mempersiapkan dan dibimbing untuk
mengidentifikasi proses pembelajaran yang cocok dengan dirinya sehingga
Hasil belajar bisa meningkat.
12
yang cepat dan ada yang lambat. 4 Itu sebabnya mereka biasanya cara lain
untuk memahami sesuatu sebuah pesan atau pelajaran. Beberapa siswa
lebih memilih guru mereka mengajar dengan menulis semuanya di papan
tulis seperti ini mereka dapat membaca dan mencoba memahami, beberapa
siswa yang lain memilih guru mereka untuk mengajar secara lisan dan
mereka mendengarkan perkataan-Nya untuk memahaminya. Untuk
sementara Selain itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok
kecil untuk berdiskusi pertanyaan yang berkaitan dengan pengajaran.
Menurut Nasution dalam bukunya Ragam Pendidikan dalam Proses
Mengajar dan belajar “Belajar adalah proses dinamis yang berlangsung
retensi siswa terhadap rangsangan atau informasi, bagaimana mengingat,
berpikir dan memecahkan masalah Sedangkan Umi Machmudah dan
Abdul Wahab Rosyidi dalam bukunya Pembelajaran Aktif dalam
Pembelajaran Berbicara bahasa Arab: “Penelitian menunjukkan bahwa
siswa sedang belajar menggunakan kurva belajar tertinggi saat pengujian,
akan tercapai nilai lebih tinggi daripada jika mereka membaca sama tidak
sesuai dengan gaya belajarnya".
13
(kinestetik). Sementara itu, Dale memprediksi hasil akuisisi tersebut
belajar dari indra penglihatan (mata) sekitar 75%, dari indera pendengaran
(pendengaran) sekitar 13% dan dari indera lainnya (termasuk kinestetik)
sekitar 12%.
Tidak semua orang memiliki gaya belajar yang sama. termasuk kapan
mereka bersekolah di sekolah yang sama atau bahkan duduk di kelas yang
sama Hal yang sama". Gaya belajar yang dibahas dalam penelitian ini
adalah instrumental dan yang digunakan siswa untuk menghubungkan
informasi atau topik berdasarkan proses daya tarik emosional. Untuk
mengetahui pembelajaran apa yang sedang dilakukan dengan memasukkan
informasi ke dalam otak melalui indra mereka yang memiliki Berbagai
jenis pembelajaran
14
dan tangan10. sebenarnya, setiap orang memiliki ketiga gaya belajar
tersebut, tetapi kebanyakan orang hanya menggunakan salah satu dari
ketiga jenis ini.
15
mereka yang memiliki gaya visual Masukkan pesan untuk
mendeskripsikan fitur visual dan gambar yang kuat dari mulut ke
mulut.
Ciri-ciri pembelajaran visual adalah sebagai berikut:
1) Bersih dan teratur
Siswa visual lebih memperhatikan penampilan mereka, tetapi
dalam urutan pakaian dan kondisi lingkungan. mereka suka
kemurnian dan keindahan. Mereka biasanya memiliki catatan
pengajaran yang sangat baik. Juga mereka tidak menyukai tempat
itu negatif karena dapat menghambat proses belajar mereka.
2) Kesulitan menerima instruksi verbal
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung melupakan sesuatu
meninggal dan sering meminta bantuan orang lain mengulang
instruksi bersama. Kebanyakan orang melihat kurang peka
terhadap umpan balik dan instruksi verbal dan akan mudah lupa
apa yang orang lain katakan sampai mereka menerima instruksi
khusus visual disertai dengan teks, gambar, grafik atau diagram.
3) Hati-hati dengan detail
Siswa berhati-hati dan hati-hati dalam melihat subjek, juga
Perhatikan apa yang siswa lakukan.
4) Ingat apa yang Anda lihat, lebih dari apa yang Anda dengar
Siswa lebih fokus melihat. Buktinya jelas harus ditampilkan
terlebih dahulu agar mudah ditemukan memahaminya. Seorang
anak dengan gaya belajar visual akan meningkat mudah diingat
saat Anda melihat, misalnya saat Anda membaca, saat Anda
melihat presentasi yang dibuat oleh guru, lihat contoh-contoh yang
tersebar di seluruh alam atau ciptaan dari pengamatan, orang juga
bisa melihat Pendidikan disajikan melalui televisi atau video.
5) Secara umum, kebisingan tidak mengganggu Anda
Seseorang dengan gaya belajar visual dapat belajar secara efektif
dengan atau tanpa musik. Kebisingan dan suara di sekitarnya tidak
16
akan dapat mengguncang konsentrasi mereka karena mereka lebih
fokus dan apa yang mereka lihat lebih dari apa yang mereka
dengar. Jika baik pertunjukan ini menunggu, mereka akan menatap
langit-langit, Mata melihat ke kiri dan ke kanan saat otak
memproses data dengan melihat kata atau simbol apa pun. Tentu
saja, semua orang yakin akan melakukan hal yang sama saat
melihat gambar atau simbol, tapi Model visual melakukan ini lebih
sering daripada yang lain
6) Sering-seringlah menjawab pertanyaan dengan singkat ya atau
tidak
Siswa dengan gaya belajar visual memang tidak mudah
menerangkan/menerangkan sesuatu, begitulah yang biasa mereka
lakukan jawab to the point saja. Untuk mengatasi beberapa
masalah yang dijelaskan di atas, ada banyak suatu pendekatan yang
dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran dan
menggunakannya secara teratur memberikan hasil yang maksimal.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan variasi gaya grafis
untuk menyampaikan pesan atau tema. Alat grafis dapat berupa
animasi, tayangan slide, ilustrasi, coretan, kartu grafis, catatan, dan
format kartu grafis yang dapat digunakan. menjelaskan informasi
secara berurutan.
b. Suatu Bentuk Pembelajaran Auditoria
Pembelajaran auditori merupakan salah satu bentuk
pembelajaran yang didasarkan pada hal tersebut dengarkan sehingga
Anda dapat memahami dan menghafal fitur-fitur model Pembelajaran
seperti ini dilakukan dalam pendengaran nyata yang merupakan alat
utamanya memasukkan informasi atau pengetahuan. Itu berarti kita
harus mendengarkan terlebih dahulu dan mampu mengingat serta
memahami informasi tersebut diterima. Siswa dengan tipe belajar ini
adalah semua informasi konsentrasi hanya dapat dicapai dengan
mendengarkan, keduanya sulit bagi mereka masukkan informasi dalam
17
bentuk ucapan langsung, yang ketiga memiliki kemampuan menulis
atau membaca
Siswa dengan gaya belajar reflektif dapat dikenali dari
karakteristiknya yang menggunakan gaya belajar yang lebih dinamis
indera pendengaran adalah telinga. De Porter dan Hernacki dalam
bukunya Tutik Rachmawati dan Daryono disebut Teori dan
Metodologi Pendidikan menjelaskan bahwa "orang belajar bentuk
pendengaran dekat dengan kualitas yang seperti memilih untuk
berbicara dengan diri sendiri, lebih seperti kuliah atau seminar
daripada membaca, dan atau minat berbicara daripada menulis. Kata
yang digunakan sering ditemukan dan percakapannya tidak jauh dari
ungkapan "Saya mendengar apa yang Anda katakan" dan kecepatan
bicara adalah penyerapan informasi. Pada umumnya orang dengan
gaya belajar lisan menggunakan strategi menyimak suara keras dan
ucapan karakteristik.
Ciri-ciri pembelajaran jenis ini adalah:
1) Kebisingan mudah mengganggu
Siswa dengan gaya belajar cenderung lebih sensitif mendengarkan.
ketika siswa belajar di kelas atau di luar Kelas mereka akan
mendapat masalah jika ada kebisingan di sekitarnya. Sebagai suara
non-kelas lainnya, mobil, suara yang membuatnya Suara yang
dapat diterapkan pada pikiran mereka.
2) Bacaan bahagia itu sulit dan dengarkan
Siswa sangat ingin membaca tujuan Ditingkatkan mulai membaca
dengan cara pintas, dan mereka Memikirkan teks seperti tampilan
FLM dan Dan suara suara, nada, efek, dan trek untuk membuat
peralatan Memiliki kehidupan lain. Beginilah cara mereka
memahami cara membaca dengan cepat jika Anda membacanya
keras-keras. Mereka juga suka menggerakkan bibir dan ucapkan
teks di buku saat membaca. Itu penting membuat mereka mengerti
bahwa tidak hanya Baca suratnya.
18
3) Dia memiliki masalah menulis, tapi dia pandai bercerita
Siswa dengan gaya belajar sering mengalami kesulitan dalam
menulis karena menulis tidak baik dan siswa antusias tentang hal
itu memberitahu kelas. 4) Anda suka berbicara di depan umum,
menikmati diskusi kelompok dan menjelaskan sesuatu secara
panjang lebar Siswa memiliki pengalaman belajar dalam
kehidupan sehari-hari mereka tidak nyaman sendirian, dan mereka
kuat mengubah situasi sepi menjadi riuh, riuh dengan bernyanyi,
berbicara keras, mendengarkan musik. Siswa juga senang
mendiskusikan berbagai hal dengan membuka percakapan yang
panjang lebar
4) Musik yang Anda sukai atau yang dimainkan dengan cara berirama
Siswa dengan gaya belajar lisan cenderung menyenangi musik,
suara, irama dan nada. Mereka suka mendengar suara-suara indah,
nada merdu dan suara yang menggetarkan hati seperti. Terkadang
mereka tidak menyukai suaranya suara yang nyaring, seperti suara
sirene, dan suara pertobatan.
19
mengajar: "dan mereka yang memiliki gaya belajar kinestetik yang
dekat kebiasaan seperti berpikir jernih saat berjalan atau berjalan, lebih
banyak lagi gerakkan tangan Anda saat berbicara dan merasa sulit
untuk duduk diam. Biasanya, orang dengan gaya belajar kinestetik
menerima informasi menempatkan konsep tubuh dalam kata karakter”.
Siswa dengan gaya belajar kinestetik cara membaca dan
mendengarkannya adalah salah satu kegiatan yang paling
membosankan. Berikan instruksi mengingat teks atau kata tersebut
sering cepat terlupakan, karena mereka sering memahami pekerjaan
lebih baik jika mereka mencobanya sendiri secara khusus.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik adalah:
1) Bicara perlahan
Siswa dengan gaya belajar kinestetik komunikatif pelan dan pelan,
tidak seperti siswa yang terlihat berbicara kecepatan bicara cepat
dan fisik dan kecepatan bicara Sekarang. Kebanyakan siswa tidak
menyukai penjelasan yang panjang lebar. Mereka menyukai guru
yang menggunakan kata kunci dan perilaku, dan memberikan saran
ketika mereka membutuhkannya.
2) Selalu aktif secara fisik dan banyak bergerak
Siswa kinestetik normal memiliki banyak perkembangan saraf
menggunakan tanda fisik, menggunakan jari sebagai tanda kapan
membaca, seperti melakukan langsung.
3) Tidak dapat duduk terlalu lama
Siswa dengan gaya belajar kinestetik tidak bisa duduk diam dalam
satu tempat. Karena mereka suka bergerak. Dalam proses
pembelajaran harus menerima gerakan yang baik yang dapat
membantu sistem pelajari mereka.
4) Belajar melalui latihan dan latihan
Siswa dengan gaya belajar kinestetik sangat menikmatinya
tantangan dan menemukan hal-hal baru. Apa yang memotivasi
mereka adalah lingkungan yang kompetitif. Mereka juga suka
20
bersaing dengan diri mereka sendiri sendirian atau dengan orang
lain. 5) Peka terhadap kata-kata dan bahasa tubuh Siswa dengan
tipe pembelajaran kinestetik ini mudah dijemput atau digunakan
untuk belajar.
F. Kemampuan Awal
Tingkat dua mata pelajaran atau lebih atau kondisi dua atau lebih
keterampilan dapat diklasifikasikan atau tidak diklasifikasikan, maka kondisi
setiap mata pelajaran atau keterampilan tergantung padanya, yang berarti satu
pelajaran. tidak ada keterampilan yang menentukan atau memengaruhi yang
lain. Dan jika kondisinya hirarkis, maka terdapat hubungan yang signifikan
antara faktor-faktor tersebut. Jika suatu mata pelajaran yang diwajibkan belum
21
dipelajari dengan baik, jelas mata pelajaran lain yang berkaitan dengannya
akan sulit untuk dipahami dengan baik.
22
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap peserta didik
memiliki karakteristik yang berbeda-berbeda, dari gaya belajarnya pun juga
berbeda, oleh karena itu setiap pelaksanaan pendidikan harus bisa memenuhi
semua sifat karakteristik sehingga jika karakteristik dari setiap peserta didik
telah dipahami maka guru pun juga bisa membuat metode pembelajaran yang
lebih efektif.
23
SOAL LATIHAN
Studi kasus
‘’Jawaban’’
Pada kasus diatas bisa kita uraikan bahwa penyebab terjadinya penurunan hasil
belajar siswa tersebut disebabkan karena:
Pada kasus diatas sebenarnya ada juga penyebab yang terdapat pada
lingkungan sosial dari peserta didiknya yaitu karena, Peserta didik tersebut diduga
tidak terlalu dekat dengan ayah dan kakaknya. Karena ayah dan kakaknya sangat
sibuk bekerja ditambah lagi kakak pertamanya sudah memiliki keluarga sendiri.
Sehingga karena hal tersebut yang membuat peserta didik terasa kurang memiliki
motivasi dalam belajar karena pribadinya peserta didik ini tidak pernah diberi
motivasi dorongan untuk giat dalam belajar, orang tua dari peserta didik ini juga
terlihat sangat acuh tak acu dan tidak perduli dengan terhadap hasil belajar yang
dicapai anaknya.
24
Dengan demikian karena adanya penjabaran mengenai penyebab peserta
didik ini tidak mengalami peningkatan karena disebabkan kurangnya memiliki
dorongan motivasi dari orang tuanya tersendiri. Hal ini pun yang membuat peserta
didik ini saat pulang ke rumah hanya pulang tidur, bermain hp, mengerjakan tugas
seadanya jika ada tugas, dan kerap sekali keluar bersama teman-temanya,
alasanya karena itu karena kurangnya motivasi dari peserta didk itu sendiri untuk
melangkah maju. Sedangkan seperti yang kita ketahui sebenarnya motivasi dalam
belajar itu sangat penting dimiliki untuk peningkatan prestasi dan pengetahuan
peserta didik.
Maka dari kasus dan penjabaran diatas apasih dan bagaimana cara agar
memberikan motivasi kepada peserta didik itu. Caranya yaitu selalu memberikan
dorongan dan motivasi seperti sebagai berikut:
25
LAMPIRAN
Lampiran 1
Deskripsi keterlibatan anggota kelompok:
“Analisis Peserta Didik”
Deskripsi Awal
a. Deskripsi awal
Salmah Marhayu
b. Relevansi (210902501010)
c. Indikator
A. Karakteristik Umum
Peserta Didik
B. Bakat dan Minat
Soal Latihan (Studi
Kasus)
C. Motivasi Sarginawati. L
D. Intelegasi
(210902501006)
Kesimpulan
Fauziatul Maftuha
E. Gaya Belajar
F. Kemampuan Awal (210902500004)
26
REFERENSI
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
27