Anda di halaman 1dari 5

I Gusti Ayu Lita Aulia

APN U4

22110215

Analisis GDP Current Pada Era Pemerintahan Presiden SBY

 GDP tahun 2005 terlihat naik walaupun tidak secara signifikan karena pada tahun 2005
pertumbuhan Indonesia tidak terlalu mencapai target. Sebelumnya pada tahun ini Indonesia
menargetkan peningkatan sebesar 6,0 persen, namun akan tetapi Indonesia hanya mampu
mencapai pertumbuhan sebesar 5,60 persen. Penurunan pertumbuhan ini terasa pada triwulan
akhir tahun 2005 Indonesia pemerintah menaikan harga BBM menjadi dua kali lipat akibat
kenaikan tersebut membuat daya masyarakat turun yang kemudian berdampak pada
penurunan nilai produksi. Disisi lain pengunaan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2005
digeraka oleh seluruh komponen PDB, pertumbuhan yang terasa sangat signifikan terdapat pada
komponen barang impor dan jasa sebesar 12,35 persen. Dari sisi permintaan, meningkatnya
pertumbuhan ekonomi di tahun 2005 tercermin pada pertumbuhan konsumsi dan investasi
yang cukup tinggi. Pada semester pertama 2005 investasi bertumbuh tinggi. Memasuki semester
kedua, kenaikan harga minyak dan pengetatan moneter dunia memberikan dampak pada
pelemahan nilai tukar yang akhirnya memperlambat pertumbuhan investasi. Meskipun Laju
inflasi tahun 2005 tercatat sebesar 17,11 persen Suku bunga deposito berjangka bank umum 1
bulan sebesar 11,98 persen pada tahun 2005, meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar
6,43 persen, pada tahun 2005 nilai investasi dalam negeri tercatat sebesar Rp 50.577,4 miliar
atau mengalami peningkatan sebesar 37,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp
36.747,6 miliar. Demikian pula dengan investasi asing yang naik dari US $ 10.277,3 juta menjadi
US $ 12.979,3 juta atau mengalami peningkatan sebesar 26,29 persen.
 Berdasaran sturkur pertumbuhaannya, kinerja perekonomian pada tahun 2006 ditandai denga
pertumbuhan permintaan domestic yang melmbat dan pertumbuhan net ekspor yang
meningkat. Meskipun begitu kinerja sektor eskpor mengalami peningkatan. Eekpor barang dan
jasa mengalami meningkatan mencapai 9,2 persen (y-oy). Sedangkan net ekspor memberikan
peningkatan yang positif sebesar 1,4 persen terhadap pertumbuhan PDB, hal tersebut
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 Pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 67,57 milyar persen atau lebih
tinggi dibanding tahun 2006 Angka tersebut sesuai target pemerintah dalam Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara (APBN). Selama tahun 2007 semua sektor mengalami pertumbuhan
positif sementara jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun 2006 hampir semua sektor
tidak ada
yang mengalami perlambatan, hanya sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang
pertumbuhannya tidak mengalami perubahan. Baik pada tahun 2006 maupun 2007 tumbuh
sebesar 14,38 persen.
 Pada tahun 2008 terjadi krisis global yang menyebabkan ekonomi diseluruh dunia mengalami
perlambatan. Perekonomian di Indonesia secara signifikan mulai mengalami perlambatan akibat
anjloknya nilai kerja ekspor. Namun pada sisi eksternal, neraca pembayaran Indonesia
mengalami peningkatan defisit dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan. Di pasar
keuangan, selisih risiko (risk spread) dari surat-surat berharga Indonesia mengalami peningkatan
yang cukup signifikan yang mendorong arus modal keluar dari investasi asing di bursa saham,
Surat Utang Negara (SUN), dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Secara relatif, posisi Indonesia
sendiri secara umum bukanlah yang terburuk di antara negara-negara lain. Perekonomian
Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 6,1% pada 2008. Sementara kondisi fundamental dari
sektor eksternal, fiskal dan industri perbankan juga cukup kuat untuk menahan terpaan krisis
global. Meski demikian, dalam perjalanan waktu ke depan, dampak krisis terhadap
perekonomian Indonesia akan semakin terasa.
 Berbagai pencapaian positif perekonomian Indonesia pada tahun 2009 memperkuat optimisme
bahwa proses perbaikan perekonomian akan terus berlanjut. Optimisme tersebut juga didorong
oleh membaiknya prospek pemulihan ekonomi global. Namun disamping itu, dinamika
perekonomian masih menghadapi beberapa tantangan yang dapat menghambat percepatan
pemulihan ekonomi. Dari luar, tantangan tersebut terutama terkait dengan dampak dari strategi
mengakhiri langkah-langkah politik selama krisis (exit strategy), yang meliputi likuiditas dan
pertumbuhan keuangan publik di negara-negara maju.
 Walaupun diitengah pemulihan kondisi ekonomi global akibat krisis, kinerja erekonomian
selama tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan
pertumbuhan PDB meningkat tinggi, neraca pembayaran mengalami surplus yang cukup besar,
serta kinerja sektor keuangan yang semakin membaik.
 Pada tahun 2011 progres perekonomian Indonesia menunjukan kenaikan, hal tersebut
disebabkn oleh kinerja yang disertai dengan perbaikan kualitas pertumbuhan yang tercermin
dari tingginya peran investasi dan ekspor sebagai sumber pertumbuhan, penurunan tingkat
pengangguran dan kemiskinan, serta pemerataan pertumbuhan ekonomi antardaerah yang
semakin membaik. Di sisi eksternal, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus
yang relatifis besar dengan cadangan devisa yang meningkat dan nilai tukar rupiah yang
mengalami apresiasi. Pada sektor keuangan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga meskipun
sempat terjadi tekanan di pasar keuangan pada semester II tahun 2011 akibat dampak
memburuknya krisis yang terjadi di wilayah Eropa dan Amerika Serikat (AS). Dengan l
mempunyai langkah ketahanan ekonomi yang kuat dan risiko utang luar negeri yang
rendah,ditambah dengan didukung oleh kebijakan makro ekonomi yang tetap pruden dan
berbagai langkah kebijakan struktural yang terus ditempuh selama ini Indonesia kembali
memperoleh kenaikan peringkat menjadi Investment Grade.
 Walaupun peningkatan ekonmi pada tahun 2012 tidak terlalu signifikan, namun pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun ini tergolong kuat karena ditopang oleh permintaan domestik
yang tetap kuat. . Hal ini didukung oleh kondisi ekonomi makro dan sistem keuangan yang
kondusif sehingga memungkinkan sektor rumah tangga dan sektor usaha melakukan kegiatan
ekonominya dengan secara perlahan dan lebih baik. Selain itu, kuatnya permintaan domestik di
tengah melemahnya kinerja ekspor menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan neraca
transaksi berjalan.
 GDP pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar US$ 5,35 milyar hal ini terjadi karema
banyak masalah structural yang belum terselesaikan, dan terjadinya perubahan ekonomi global
yang mengakibatkan ancaman marko ekonomi terhadap stabilitas dan kesinambungan
ekonomi.
 Terjadinya penurunan GDP sebesar US$ 73,19 milyar pada tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh
terjadinya defisit neraca dagang sebesar US$ 1,67 Milyar

Analisis GDP (Constant 2015 US$) Pada Era Pemerintahan Presiden SBY
 Pada tahun 2005 GDP constant di Indonesia meningkat sebesar US$ 28.6 Milyar, hal tersebut
disebabkan karena laju inflasi tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2004 sebanyak
6,40 perseen.Tingginya inflasi pada tahun ini disebabkan oleh dampak signifikan kenaikan harga
BBM.
 Pada tahun 2006 GDP constant di Indonesia meningkat sebesar US$ 27,38 Milyar, hal tersebut
disebabkan oleh laju inflasi pada Januari 2006 sebesar 1,36 persen. Sedangkan tingkan laju
Inflasi y-o-y pada januari 2006 terhadap januari 2005 sebesar 17,03 persen.
 Terjadinya peningkatan GDP constant di Indonesia pada tahun 2007 sebesar US$ 33,31 Milyar
yang disebabkan oleh adanya keaikan laju inflasi
 Terjadinya peningkatan GDP constant di Indonesia pada tahun 2008 akibat terjad peningkatan
laju inflasi. Laju inflasi pada tahun kalender (Januari-Juni) 2008 sebesar 7,37 persen. Sedangkan
laju inflasi year on year (Juni 2008 terhadap Juni 2007) sebesar 11,03 persen.
 Peningkatan GDP constant juga terjadi pada tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh pemantapan
stabilitas ekonomi nasional, percepatan penyediaan paket stimulus yang signifikan dan
mencakup insentifitas perpajakan untuk sektor padat karya da usaha kecil menengah serta
pelaksanaan ekspansi fiskal yang efektif.
 Kenaikan GDP constant di Indonesia sejak 2010 sampai 2014 menunjukan angka peningkatan
pada setiap tahunnya. Pada tahun 2010 GDP Indonesia mengalami kenikan sebanyak US$ 38,55
Milyar, GDP tahun 2011 meningkat sebesar US$ 40,58 Milyar, tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar US$ 42,12 Milyar, tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar US$ 41, 15
Milyar, dan yang terakhir pada tahun 2014 GDP mengalami peningkatan sebesar US$ 41,15
Milyar

Referensi

BPS. (2006).
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwjut-KusqL-AhVY-
TgGHfp0ANsQFnoECCIQAQ&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fmedia%2Fpublications%2F50
903-ID-laporan-perekonomian-indonesia-2005.pdf&usg=AOvVaw0mjMMxCBqag2I18SdCYL0C.
Diakses pada 11 April 2023 pukul 19.50

BPS. (2007). Laporan ekonomi indonesua 2006.


https://www.bps.go.id/publication/2007/05/15/270854d650ccbee6f35dac2c/laporan-
perekonomian-indonesia-2006.html. Diakses pada 11 April 2023 pukul 21.54

Bank Indonesia. (2009). Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2008.


https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/lpi_2008.aspx. Diakses pada 11 April 2023
pukul 23.08

Bank Indonesia (2010). Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2009.


https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/lpi_09.aspx. Diakses pada 11 April 2023
pukul 23.23
Bank Indonesia. (2011). Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2009.
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/lpi_2010.aspx. Diakses pada 11 April 2023
pukul 23.25

Bank Indonesia. (2012). Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2011.


https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/lpi_2011.aspx. Diakses pada 11 April 2023
pukul; 23.51

Bank Indonesia. (2013). Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012.


https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/LPI_2012.aspx. Diakses pada 12 April 2023
pukul 00.09

Bank Indonesia. (2014). Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012.


https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/LPI_2013.aspx. Diakses pada 12 April 2023
pukul 00.32

CNBC Indonesia. (2019). Ekonomi Indonesia 2014 dan 2019 Gak Jauh Beda, Benarkah?.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191023160811-4-109481/ekonomi-indonesia-2014-dan-
2019-gak-jauh-beda-benarkah. Diakses pada 12 April 2023 pukul 00.50

Kemenkeu. (2008). Tantangan Ekonomi 2009 Semakin Berat.


https://fiskal.kemenkeu.go.id/baca/2008/05/22/102727-tantangan-ekonomi-2009-semakin-
berat. Diakses pada 12 April 2023 pukul 03.18

Anda mungkin juga menyukai