Anda di halaman 1dari 2

🌠 Apa Hakikat Zuhud Terhadap Dunia?

Zuhud secara bahasa berarti "al-i'radh" yaitu berpaling. Sedangkan menurut istilah syariat makna zuhud
adalah,

‫عدم التعلق بالدنيا‬

"Tidak bergantungnya hati kepada dunia."

📍 Salah seorang ulama salaf yaitu Yunus bin Maisarah rahimahullah (132 H) menjelaskan,

‫ليس الزهادة في الدنيا بتحريم الحالل وال بإضاعة المال ولكن الزهادة في الدنيا أن تكون بما في يد هللا أوثق منك بما في يدك‬

"Zuhud terhadap dunia itu bukanlah dengan mengharamkan diri dari apa yang dihalalkan oleh Allah,
bukan pula dengan membuang harta. Tetapi zuhud itu pada hakikatnya engkau lebih percaya dengan
apa yang ada di Tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu sendiri."

✍🏻 Jami'ul 'Ulum wal Hikam (hlm. 502)

✨ Maka zuhud tidaklah identik dengan kemiskinan. Orang kaya bisa zuhud jika orientasinya akhirat,
orang miskin bisa terhalang dari zuhud jika ambisinya dunia, atau sebaliknya.

Karena zuhud itu esensinya amalan hati bukan amalan anggota badan. Dan sikap zuhud itu lahir dari
kuatnya keyakinan seseorang kepada Allah dan kecintaannya terhadap akhirat.

Semakin mantap keyakinan seseorang terhadap perbedaan dunia dan akhirat maka akan semakin kuat
pula untuk menukarnya.
💯 Dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu 'anhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan,

"Zuhudlah engkau terhadap dunia niscaya Allah akan mencintaimu dan zuhudlah engkau terhadap apa
yang dimiliki manusia niscaya mereka akan mencintaimu."

HR. Ibnu Majah (4102)

🗝 Siapa yang menjadikan zuhud sebagai prinsip hidupnya maka ia akan selamat dari tipu daya dunia..

Karena ia selalu menanyai hatinya, apakah barang yang akan aku beli ini, atau kegiatan yang akan ku
lakukan ini, kelak bermanfaat bagiku di akhirat?

Anda mungkin juga menyukai