Oleh: Febriana Cahyaningsih, Ir. Ekosari Roektiningroem, M.P, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta,
febrianacahyaningsih@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran IPA berbasis STEM-PBL terhadap
keterampilan berpikir kritis peserta didik, pengaruh pembelajaran IPA berbasis STEM-PBL terhadap hasil belajar
kognitif peserta didik dan pengaruh pembelajaran IPA berbasis STEM-PBL terhadap keterampilan berpikir kritis
dan hasil belajar kognitif peserta didik. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan non equivalent control
group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik analisis data dalam
penelitian ini adalah uji MANOVA serta effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA
berbasis STEM-PBL memberikan pengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan effect size
kategori sedang, pembelajaran IPA berbasis STEM-PBL memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kognitif
peserta didik dengan effect size kategori sedang dan pembelajaran IPA berbasis STEM-PBL memberikan pengaruh
terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif peserta didik.
Abstract
This research aims to determine the effect of science learning based STEM-PBL on the critical thinking skills
of learners, the effect of science learning based STEM-PBL on cognitive learning outcomes learners and the effect
of science learning based STEM-PBL on the critical thinking skills and cognitive learning outcomes. This research
is a quasi experiment with non equivalent control group design. Sampling technique that used is cluster random
sampling. Data analysis technique used were MANOVA and effect size test. The results of this research indicate
that learning science based on STEM-PBL has an effect on critical thinking skill of learners and has effect size with
medium category, learning science based STEM-PBL give influence to cognitive learning outcome of learners and
have effect size with medium category and learning science based STEM-PBL give influence to critical thinking
skill and cognitive learning outcome of learners.
dibutuhkan dalam pengembangan keterampilan masih perlu ditingkatkan agar lebih mampu
4Cs. bersaing di dunia global.
Berdasarkan hasil observasi di SMP Sesuai dengan pendapat Asghar, A. et al
Negeri 2 Pleret diketahui bahwa pembelajaran (2012: 5), pengintegrasian STEM di dalam
yang dilakukan masih menggunakan metode pembelajaran IPA dinilai mampu menumbuhkan
konvensional, seperti menggunakan metode keterampilan 4Cs karena pembelajaran STEM
ceramah, demonstrasi ataupun kunjung karya. merupakan pembelajaran dengan pola integrasi
Penggunaan metode pembelajaran yang belum antara science, technology, engineering and
bervariasi ini menimbulkan kurang maksimalnya mathematics dengan menggunakan konteks
keterampilan berpikir kritis peserta didik yang autentik yang dapat melatih peserta didik dalam
berpengaruh terhadap nilai hasil belajar kognitif mengasah kognitif, mengeksplorasi kreativitas,
peserta didik. inovasi, manipulatif dan afektif serta
Berdasarkan salah satu studi internasional mengaplikasikan pengetahuan sebagai bentuk
mengenai kemampuan kognitif peserta didik yaitu pemecahan masalah terkait lingkungan dengan
Trends in Mathematics and Science Study memanfaatkan teknologi. Selain menggunakan
(TIMSS) yang diadakan oleh International STEM, model Problem Based Learning (PBL)
Association for the Evaluation of Educational dapat membantu peserta didik dalam
Achievement (IEA) pada tahun 2011 mengembangkan keterampilan berpikir,
menunjukkan bahwa Indonesia memperoleh nilai keterampilan menyelesaikan masalah dan
386 dimana nilai ini berada di bawah nilai rata- keterampilan intelektualnya, serta mampu
rata internasional yaitu 500. TIMSS menerapkan menjadi peserta didik yang mandiri dan otonom
3 (tiga) aspek kognitif dalam penilaiannya, yaitu (Arends R.I, 2015: 407).
aspek pemahaman, penerapan dan penalaran Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
yang dapat digunakan untuk menunjukkan profil merasa perlu untuk melakukan penelitian
kemampuan berpikir peserta. Selain itu, hasil mengenai “Pengaruh Pembelajaran IPA Berbasis
studi PISA 2012 menunjukkan bahwa Indonesia STEM-PBL terhadap Keterampilan Berpikir
berada di peringkat ke-64 dari 65 negara peserta Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik”.
dengan skor rata-rata 375 dengan skor rata-rata METODE PENELITIAN
internasional 500 (OECD, 2014: 5). Adapun soal-
Jenis Penelitian
soal yang digunakan dalam studi TIMSS dan Penelitian ini merupakan penelitian quasy
PISA merupakan soal-soal yang menuntut experiment dengan nonequivalent control group
kemampuan analisis, evaluasi, kreasi, logika dan
design (Sugiyono, 2015: 160)
penalaran sehingga berdasarkan hasil tersebut,
maka kemampuan/keterampilan berpikir kritis Waktu dan Tempat Penelitian
dan hasil belajar kognitif peserta didik Indonesia Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Februari 2018 di SMP N 2 Pleret.
Pengaruh Pembelajaran IPA .... (Febriana Cahyaningsih) 241
Subjek Penelitian normalitas Kolmogorov-Smirnov dalam
Rostina Sundayana (2015: 88) adalah sebagai
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
berikut:
peserta didik kelas VIII SMP N 2 Pleret tahun
1) Data terdistribusi normal, jika nilai
pelajaran 2017/2018. Teknik pengambilan sampel
asymp sig (signifikansi) > 0,05.
dalam penelitian ini adalah cluster random
2) Data tidak terdistribusi normal, jika nilai
sampling. Subjek dalam penelitian ini yaitu 30
asymp sig (signifikansi) < 0,05.
peserta didik kelas VIII C dan 30 peserta didik
Uji homogenitas digunakan untuk
kelas VIII F SMP Negeri 2 Pleret.
mengetahui apakah sampel mempunyai
Prosedur
variansi yang homogen (seragam) atau tidak.
Tahap awal yang dilakukan adalah
Adapun kriteria uji homogenitas dalam
melakukan pretest terhadap keterampilan berpikir
Rostina Sundayana (2015: 167) sebagai
kritis dan hasil belajar kognitif. Selanjutnya
berikut:
dilanjutkan dengan pemberian perlakuan. Tahap
1) Apabila nilai signifikansi atau nilai
terakhir pada pemberian perlakuan ini adalah
probabilitas <0,05; maka dikatakan
dengan memberikan posttest pada kelas
bahwa varian antara dua atau lebih
eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui
kelompok populasi data tidak sama.
kemampuan keterampilan berpikir kritis dan
2) Apabila nilai signifikansi atau nilai
kemampuan belajar kognitif peserta didik.
probabilitas >0,05; maka dikatakan
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
bahwa varian antara dua atau lebih
Data
kelompok populasi data sama.
Terdapat beberapa instrumen pengumpulan
Uji homogenitas varian bertujuan untuk
data yang digunakan yaitu soal pretest-posttest
menguji apakah setiap variabel dependen
keterampilan berpikir kritis, soal pretest-posttest
memilki variansi yang sama untuk semua
hasil belajar kognitif dan lembar observasi
kelompok. Kriteria uji homogenitas varian
keterlaksaanaan pembelajaran.
dalam menurut Rostina Sundayana (2015:
Teknik Analisis Data 167) sebagai berikut:
Teknik analisis data yang digunakan 1) Jika Sig < α maka H0 diterima
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 2) Jika Sig > α maka H0 ditolak.
1. Uji Prasyarat Hipotesis Uji Box’s test bertujuan untuk menguji
Uji ini dilakukan sebagai prasyarat asumsi manova yang mensyaratkan bahwa
dilakukannya uji uji hipotesis. Uji yang matrik variansi-kovarian dari variabel
dilakukan adalah uji normalitas, uji dependent adalah sama. Adapun kriteria uji
homogenitas, uji homogenitas varian dan uji Box’s test menurut Rostina Sundayana (2015:
Box’s test.. Uji normalitas digunakan untuk 167) sebagai berikut:
mengetahui apakah data yang diperoleh 1) Jika Sig <α maka H0 diterima
terdistribusi normal atau tidak. Ketentuan uji 2) Jika Sig >α maka H0 ditolak.
242 E-Journal Pendidikan IPA Volume 7 No 5 tahun 2018
penelitian ini, maka disusunlah saran sebagai Cohen., L.L. Manion., Keith Morrisaon et al.
berikut : (2011). Research Methods in Education.
New York : Routledge.
a) Sebaiknya menggunakan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik materinya dengan OECD. (2014). PISA 2012 results in focus: What 15
year olds know and what they can do with
mengembangkan keterampilan berpikir kritis what they know. German: OECD
Publishing.
peserta didik.
b) Pembelajaran yang digunakan hendaknya Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
tidak tergantung pada cuaca meskipun R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.
dilakukan di outdoor, sehingga peserta didik
Sundayana, Rostina. (2015). Statistika Penelitian
tetap fokus dalam pembelajaran. Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta.
c) Melatih keterampilan berpikir kritis peserta
Widoyoko, E.P. (2009). Teknik Penyusunan
didik secara berkesinambungan sehingga Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
dapat meningkatkan nilai hasil belajar Pelajar.
kognitif peserta didik. World Economic Forum. (2017). Insight Report
The Global Human Capital Report 2017
Preparing People for The Future of Work.