Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

FONOVELA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN


MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA
SMP

Linda Dwi Anggraini


Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS
Lindaanggraini23@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan media fotonovela melalui pendekatan saintifik
dengan model pembelajaran problem based pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar sehingga
menghasilkan media pembelajaran yang valid (layak), 2) pada uji coba dilapangan digunakan untuk
mengetahui keefektifan rata-rata hasil belajar ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa SMP.
Penelitian pengembangan ini menggunakan desain model ADDIE. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP N 1 Mlonggo tahun pelajaran 2014/2015. Sampel yang diambil
secara acak sebanyak tiga kelas.
Berdasarkan hasil validasi ahli materi diperoleh 85.65% dan ahli media 84.82%, memiliki kriteria
sangat baik. Hasil angket tanggapan siswa sebesar 81.5%. dari uji coba dilapangan diperoleh hasil
ketuntasan belajar individual untuk kelas eksperimen terdapat 37 dan kelas konrol 29 siswa yang mampu
memenuhi KKM sebesar 70. Sedangkan untuk ketuntasan belajar klasikal untuk kelas eksperimen 93% dan
kelas kontrol 73%. Dapat disimpulkan bahwa media fotonovela melalui pendekatan saintifik dengan model
problem based learning efektif digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari kemampuan penalaran
matematis siswa SMP pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMP N 1 Mlonggo Jepara
tahun ajaran 2014/2015.

Kata kunci : Pengembangan, Fotonovela, Kemampuan Penalaran Matematis


PENDAHULUAN pembelajaran yang dapat meningkatkan
Kemajuan suatu bangsa didukung minat belajar siswa, salah satunya dengan
oleh sumber daya manusia dan alamnya mengembangkan media pembelajaran
yang berpotensi. Pendidikan adalah salah yang dirasa mampu meningkatkan minat
satu faktor yang dapat meningkatkan belajar. Selain meningkatkan minat
kualitas sumber daya manusia dalam belajar siswa, ketercapaian guru dalam
perkembangan suatu bangsa peningkatan kemampuan penalaran
Pendidikan merupakan salah satu matematis juga dibutuhkan supaya
sektor penting dalam pembangunan. pembelajaran yang diterima lebih
Dalam hal ini matematika merupakan bermakna. Salah satu media yang dirasa
salah satu ilmu yang memiliki peranan mampu membantu ketercapaian
cukup besar dalam perkembangan suatu kemampuan penalaran matematis siswa
bangsa khususnya perkembangan ilmu adalah melalui media fotonovela melalui
pengetahuan dan teknologi. pendekatan saintifik dengan model
Oleh karena itu, sebagai calon pembelajaran problem based learning.
pendidik kita harus mampu menciptakan

63
Berdasarkan uraian yang telah menggunakan prosedur penelitian dan
dikemukakan pada latar belakang, yang pengembangan media pembelajaran yang
menjadi masalah dalam penelitian ini diadaptasi dari siklus ADDIE, yang
adalah sebagai berikut: meliputi tahap-tahap berikut: 1) Analyze,
1. Bagaimana mengembangkan media menganalisis silabus, RPP dan tujuan
pembelajaran fotonovela melalui umum pembelajaran matematika kelas
pendekatan saintifik dengan model VIII SMP untuk materi bangun ruang sisi
pembelajaran problem based datar. 2) Design membuat rancangan
learning yang valid (layak) ditinjau media fotonovela melalui pendekatan
dari kemampuan penalaran matemtis saintifik dengan model pembelajaran
siswa SMP? problem based learning. 3)
2. Apakah rata-rata hasil belajar siswa Development mengkaji produk yang
yang menggunakan media telah dibuat kepada ahli media dan ahli
pembelajaran fotonovela melalui materi untuk memperoleh penilaian
pendekatan saintifik dengan model apakah media ini sudah layak atau belum
pembelajaran problem based untuk diuji cobakan di lapangan baik dari
learning lebih efektif dibandingkan segi tampilan maupun materi. 4)
hasil belajar siswa yang tidak Implementation melakukan ujicoba
menggunakan media fotonovela produk dalam pembelajaran. 5)
melalui pendekatan saintifik dengan Evaluation melakukan evaluasi program
model pembelajran Problem Based dan evaluasi hasil pembelajaran metode
Learning ditinjau dari kemampuan pengumpulan data melalui tes, kuosioner
penalaran matemtis siswa SMP?? dan angket, dokumentasi, wawancara,
dan observasi. Teknik analisis data dalam
METODE PENELITIAN
penelitian ini meliputi: 1) analisis data
Penelitian ini dilakukan pada
validasi ahli; 2) analisis data angket
tanggal 11 – 26 Mei 2015, dengan
respon siswa; 3) analisis data tes hasil
mengambil populasi pada kelas VIII SMP
belajar; 4) analisis data awal (uji
N 1 Mlonggo Tahun Ajaran 2014/2015
homogenitas, normalitas dan uji
yang berjumlah 8 kelas, dan sampel yang
matching); 5) analisis efektivitas
diambil adalah kelas VIII-A sebagai kelas
penggunaan media ( uji t pihak kanan );
eksperimen dan VIII-B sebagai kelas
6) analisis lembar jawab siswa
kontrol.
berdasarkan type jawaban maupun
Jenis penelitian yang digunakan
indikator penalaran matematis; 7) dan
adalah adalah pengembangan dengan

64
analisis ketuntasan hasil belajar siswa komentar yang didapat adalah dua ahli
baik individual maupun klasikal. mengatakan media layak dengan revisi
pada tampilan dan kesesuaian warna
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang digunakan.
Dari hasil validasi dengan beberapa
Pada tahap analisis data hasil uji
ahli dan tanggapan peserta didik,
coba butir soal, dilakukan uji coba soal
didapatkan hasil kualitatif maupun
untuk menentukan butir soal yang valid
kuantitatif. Dari ketiga ahli materi,
dan signifikan untuk diujikan pada kelas
didaptkan skor penilaian yang didaptkan
ekpserimen dan kontrol. Dari 10 soal
berdasarkan aspek yaitu, untuk aspek
yang diujikan didapatkan 8 soal yang
(umum) sebesar 85.4167%, aspek
memiliki kategori valid dan signifikan.
(substansi materi) sebesar 93.75%, aspek
Dari 8 soal tersebut sudah dilakukan
(desain pembelajaran) sebesar 86.36%,
pertimbangan berdasarkan uji validitas,
aspek (problem based learning) sebesar
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya
81.67%, aspek (saintifik) sebesar 85%,
pembeda. Adapun butir soal yang dapat
dan aspek (penalaran matematis) sebesar
digunakan adalah butir soal no 1, 2, 4, 5,
83.33%. Rata-rata yang didapatkan setiap
6, 7, 8, dan 9.
aspek adalah sangat baik. Dan dari ketiga
Tahap analisis data awal dilakukan
ahli materi didaptkan komentar bahwa
untuk mengethaui apakah kedua sampel
media yang sudah dibuat layak dengan
kelas yang diambil berdistribusi normal
revisi pada bagian tertentu yang perlu
dan memiliki kemampuan yang sama.
diperbaiki sebelum digunakan
Untuk mengetahui hal tersebut, dilakukan
dilapangan. Untuk hasil validasi dari ahli
uji normalitas menggunakan metode
media, juga didaptkan hasil kualitatif dan
lilifors dan uji homogenitas
kuantitatif. Skor yang diberikan untuk
menggunakan metode barllet. Dari kedua
masing-masing aspeknya yaitu, aspek
pengujian tersebut dapat dinyatakan
(umum) sebesar 85.4167%, aspek
bahwa kedua kelas berdistribusi normal
(penyajian pembelajaran) sebesar
karena , pada taraf
83.33%, aspek (kelayakan bahasa)
sebesar 87.5%, aspek (kelayakan signifikan 5% dengan dan

kegrafikan) sebesar 83.33%, aspek . Untuk


(problem based learning)sebesar 85%
dan aspek (saintifik) sebesar 80%. Rata-
rata yang diperoleh dari masing-masing
aspek adalah sangat baik. Dan hasil

65
Sedangkan untuk pengujian memilki varians yang sama, karena
homogenitas diperoleh hasil untuk taraf signifikn 5%,
untuk taraf signifikn
, sehingga diperoleh
5%, , sehingga
. suatu data bisa dikatakan
diperoleh . suatu data bisa
homogen apabila ,
dikatakan homogen apabila
dengan demikian . Karena
, dengan demikian
kedua data berdistribusi normal dan
. dapat disimpulkan
memilki varian yang ssama, maka tahap
bahwa kelas eksperimen dan kelas akhir yang dilakukan adalah menguji data
kontrol mempunyai varians yang sama dengan uji t satu pihak kanan, dan hasil
atau homogen. yang didapatkan adalah dan
Pada analisis data akhir, uji yang
, dan
dilakukan hamper sama dengan analisis
data awal, yaitu menguji perolehan data sehingga diperoleh

posttest dari kelas eksperimen dan kelas . Hasil


kontrol dengan uji normalitas
kemudian dikonsultasikan dengan tabel-t.
menggunakan metode lilifors dan untuk
dari tabel distribusi t dengan
uji homogenitas menggunakan metode
barllet, dan ditambahka uji t satu pihak
kanan untuk mengetahui apakah
(dengan interpolasi).
pembelajaran pada kelas eksperimen
Dari gambar uji t sebelumnya , terlihat
lebih efektif dibandingkan kelas kontrol.
bahwa bahwa dan
Dari pengujin dua kelas tersebut,
diperoleh hasil bahwa data akhir . Karena
keduanya berdistribusi normal, karena
Ditolak,
, pada taraf signifikan
sehingga dapat disimpulkan bahwa Rata-
5% dengan dan . Untuk
rata hasil belajar siswa yang
menggunakan media pembelajaran
fotonovela melalui pendekatan saintifik
dengan model pembelajran Problem

Selain kedua kelompok data Based Learning untuk meningkatkan

berdistribusi normal, kedua data juga kemampuan penalaran matematis siswa

66
SMP lebih baik daripada rata-rata hasil meningkatkan kemampuan penalaran
belajar yang tidak menggunakan matematis siswa. Dilihat dari hasil
fotonovela melalui pendekatan saintifik analisis jawaban siswa, dari tujuh
dengan model pembelajran Problem indikator kemampuan penalaran
Based Learning untuk matematis siswa diperoleh 4 indikator
meningkatkankemampuan penalaran yang signifikan untuk meningkatkan
matematis siswa SMP di SMP N 1 kemampuan penalaran matematis,
Mlonggo. sedangkan 3 indikator yang lainnya
meningkat tapi tidak signifikan.
KESIMPULAN
Pada kelas eksperimen memilki
Pengembangan media pembelajaran
ketuntasan yang tinggi baik individual
fotonovela melalui pendekatan saintifik
mupun klasikal disbanding kelas kontrol.
dengan model pembelajaran problem
based learning ditinju dari kemampuan DAFTAR PUSTAKA
penalaran matematis siswavalid (layak) Arifin, Z. 2013. Evaluasi
Pembelajaran.Bandung: PT
digunakan, dengan melihat penilaian dari
Remaja Rosdakarya
validasi ahli media maupun ahli materi Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi
dengan melihat nilai-nilai terhadap Pendidikan (edisi revisi). Jakarta:
aspek. Bumi Aksara
Hasil belajar yang diperoleh setelah Budiyono. 2009. Statistika Untuk
diberikan perlakuan menyatakn bahwa Penelitian. Surakarta: UNS Press
kelas eksperimen lebih baik dibanding Daryanto. 2014. Pendekatan
kelas kontrol yang tidak dierikan Pembelajaran Saintifik Kurikulum
perlakuan. Sehingga dapat disimpulkan 2013. Yogyakarta: Gava Media.
bahwa media pembelajaran fotonovela Rahayu, A, et al. 2013. Kajian
melalui pendekatan saintifik dengan Pengembangan Media
model pembelajaran problem based Pembelajaran IPA Menggunakan
learning ditinjau dari kemampuan Fotonovela Berbasis Pendidikan
penalaran matematis siswa efektif dalam Karakter. Seminar Nasional. ISBN:
proses pembelajaran 978-602-8047-80-7.
Berdasarkan hasil analisis jawaban Http://prosiding
siswa, media media pembelajaran .upgrismg.ac.id/index.php/lpf2013/l
fotonovela melalui pendekatan saintifik pf2013/paper/view/126/78. Diakses
dengan model pembelajaran problem pada oktober 2014.
based learning juga efektif untuk

67
Rohman, M dan Sofan Amri. 2013.
Strategi dan Desain Pengembangan
Sistem Pembelajaran. Surabaya:
Prestasi Pustaka Karya.
Shoimin, A. 2014. 68 Model
Pembelajaran Inovatif dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Sugianto, et al. 2014. Perbedaan
Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Tipe JIGSAW dan STAD
ditinjau dari Kemampuan
Penalaran dan Komunikasi
Matematika Siswa SMA. Volume 1.
Jurnal Didaktik Matematika.
Sukmadinata, N S. 2013. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakaya
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat. 2008. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

68

Anda mungkin juga menyukai