Anda di halaman 1dari 2

Resume Materi Mengenai Metode & Objek Kajian Filsafat.

Nama : Nabila Firliya Zahra


NIM : 221310005
Kelas : AFI 3A
Mata Kuliah : Filsafat Islam Klasik
Dosen Pengampu : Ahmad Fadhil, Lc., M.Hum.

Melihat dari pemaparan materi kali ini, ia menyebutkan bahwa jika berbicara
mengenai filsafat ilmu, maka terlebih dahulu harus memahami tiga aspek atau landasan
berpikir filsafat. Ketiga aspek diantaranya yaitu ontology, epistemology dan aksiologi. Jika
dilihat dari ketiga landasannya maka ilmu mempunyai bagian-bagian tertentu, di dalam ilmu
itu sendiri terdapat objek, pernyataan, proposisi, dan karakteristik yang mana keempat aspek
tersebut yang sebenarnya disoroti oleh tiga landasan.

Objek kajian dalam filsafat umum ada ontology, epistemology, dan aksiologi.
Sedangkan sebutan dalam filsafat islam ada al-wujud, ma’rifat dan qiyyam. Menyinggung
sedikit tentang ontology, ontology adalah Pelajaran tentang arti “ada” dan “berada”, tentang
suatu ciri esensial dari yang ada di dalam dirinya sendirinya, menurut bentuknya yang paling
abstrak. Lalu epistemology, adalah ilmu yang mempelejari mengenai sumber-sumber
pengetahuan, metode, structure, dan apakah informasi ini valid atau tidak. Yang terakhir
yakni aksiologi, aksiologi pada dasarnya berbicara mengenai suatu hubungan antara
pengetahuan dan nilai, apakah sains bebas nilai dan sains terikat nilai.

Selanjutnya beralih ke metode kajian filsafat, apakah metode itu? Metode adalah
suatu runtutan dan bisa jadi jalan atau cara yang harus dilalui untuk dapat kepada suatu tujuan
itu sendiri. Lalu metode dan filsafat mempunyai hubungan yang erat, karena secara tak
langsung filsafat membutuhkan metode untuk dapat mempermudah dalam berfilsafat itu
sendiri. Untuk mempelajari filsafat ada tiga macam metode, yakni: metode sistematis,
historis, dan kritis. Mari kita bahas satu persatu dari ketiga metode ini. Yang pertama metode
sistematis, sistematis adalah seseorang berarti menghadapi dan mempelajari karya filsafat.
Kedua metode historis, ini digunakan apabila seseorang mempelajari filsafat dengan cara
mengikuti Sejarah, terutama sejarah pemikiran. Metode ini dapat dilakukan dengan
membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukannya dalam sejarah, missal dimulai dari
membicarakan filsafat thales, membicarakan Riwayat hidupnya, pokok ajaran dan lainnya.
Yang terakhir metode kritis, digunakan oleh orang yang mempelajari filsafat tingkat intensif.
Yang di mana si pengguna ini harus sedikitnya telah mempunyai pengetahuan filsafat,
langkah awal dengan memahami isi ajaran, kemudian mengajukan kritiknya. Kritik itu
nantinya dapat menggunakan pendapatnya sendiri ataupun menggunakan filsafat/pemikiran
lain.

Anda mungkin juga menyukai