Makalah Sultan Hadiwijaya
Makalah Sultan Hadiwijaya
M A K A L A H
Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pengantar sejarah Indonesia semester satu yang diampu
oleh Prof. Dr. Alamsyah, M. Hum.
Disusun oleh:
Amrizal Adhetiya Zahreza
13030123130064
Sultan Hadiwijaya, yang bernama asli Mas Karebet, lahir di Pengging pada tahun 1549.
Ia merupakan putra dari Ki Ageng Pengging dan Dewi Mantingan. Ki Ageng Pengging
adalah seorang adipati di Pengging, sedangkan Dewi Mantingan adalah putri dari Ki
Ageng Tingkir, penguasa Tingkir.Mas Karebet memiliki masa kecil yang penuh dengan
tragedi. Ayahnya dibunuh oleh Arya Penangsang, adipati Jipang, pada tahun 1549. Ibunya
juga meninggal dunia tak lama setelah itu. Mas Karebet pun melarikan diri ke Demak dan
mengabdi kepada Sultan Trenggana.Di Demak, Mas Karebet berhasil meraih
kepercayaan Sultan Trenggana. Ia diangkat menjadi lurah wiratamtama, kepala prajurit
Demak. Mas Karebet juga berhasil menikahi Ratu Mas Cempaka, putri Sultan Trenggana.
Setelah Sultan Trenggana meninggal dunia, terjadi perebutan kekuasaan di Demak. Mas
Karebet berhasil mengalahkan Arya Penangsang dalam Perang Paregreg pada tahun
1568. Dengan demikian, ia berhasil menjadi pewaris tahta Kesultanan Demak. Mas
Karebet memindahkan ibu kota Demak ke Pajang dan mendirikan Kesultanan Pajang. Ia
memerintah Pajang selama 14 tahun, dari tahun 1568 hingga 1582. Selama masa
pemerintahannya, Sultan Hadiwijaya berhasil menyatukan sebagian besar wilayah Jawa
Tengah dan Jawa Timur.Sultan Hadiwijaya meninggal dunia pada tahun 1582. Ia
dimakamkan di Desa Butuh, Klaten, Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa Pendiri Kesultanan Pajang?
2. Bagaimana Upaya Sultan Hadiwijaya Mempersatukan Jawa Tengah?
3. Bagaimana Kisah Sultan Hadiwijaya perang melawan Arya Penangsang?
4. Apa Peran Sultan Hadiwijaya dalam Kesultanan Demak?
C. Tujuan
1. Mengetahui Siapa Pendiri Kesultanan Pajang.
2. Mengetahui Bagaimana Upaya Sultan Hadiwijaya Mempersatukan Jawa Tengah.
3. Mengetahui Bagaimana Kisah Sultan Hadiwijaya perang melawan Arya
Penangsang.
4. Mengetahui Apa Peran Sultan Hadiwijaya dalam Kesultanan Demak.
Pembahasan
Pendiri Kesultanan Pajang adalah Sultan Hadiwijaya atau dikenal juga dengan nama Jaka
Tingkir. Ia lahir di desa Pengging, lereng Gunung Merapi, pada tahun 1513. Jaka Tingkir
adalah menantu Sultan Trenggono, raja Kesultanan Demak. Ia diangkat sebagai adipati
Pajang pada tahun 1565.
Pada tahun 1568, Jaka Tingkir berhasil mengalahkan Arya Penangsang, raja Demak yang
tidak sah. Dengan demikian, Jaka Tingkir menjadi pewaris tahta Demak dan
memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang. Dengan demikian, Kerajaan
Pajang resmi berdiri pada tahun 1568 M.
Sultan Hadiwijaya memerintah Kesultanan Pajang selama 15 tahun, dari tahun 1568
hingga 1583. Ia berhasil membawa Pajang mencapai puncak kejayaan. Ia juga berhasil
menyatukan sebagian besar wilayah Jawa Tengah di bawah kekuasaan Pajang. Sultan
Hadiwijaya meninggal dunia pada tahun 1583. Ia digantikan oleh putranya, Arya Pangiri.
Sultan Hadiwijaya memiliki peran yang sangat signifikan dalam mempersatukan Jawa
Tengah di bawah kepemimpinan Kesultanan Pajang. Berikut adalah beberapa upaya
utamanya dalam upaya tersebut:
1. Kampanye Militer:
Salah satu cara utama Sultan Hadiwijaya mempersatukan Jawa Tengah adalah
melalui kampanye militer. Ia memimpin pasukannya dalam berbagai ekspedisi
militer untuk menaklukkan wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh
penguasa-penguasa lokal. Dalam kampanye militer ini, Sultan Hadiwijaya
menggunakan kekuatan militernya untuk mengatasi resistensi dan memaksa
penguasa-penguasa setempat untuk tunduk pada pemerintahannya.
3. Pemberantasan Pemberontakan:
4. Pengembangan Administrasi:
Kisah perang antara Sultan Hadiwijaya dan Arya Penangsang adalah salah satu peristiwa
paling dramatis dalam sejarah Kesultanan Pajang. Perang ini merupakan konflik yang
menguji keberanian, strategi, dan kebijaksanaan Sultan Hadiwijaya dalam
mempertahankan kekuasaannya.
Pada awalnya, Arya Penangsang (nama aslinya Ki Juru Martani) adalah seorang
panglima perang yang setia kepada Sultan Hadiwijaya. Bersama-sama, mereka
berjuang untuk mempersatukan wilayah-wilayah di Jawa Tengah di bawah panji
Kesultanan Pajang setelah runtuhnya Majapahit. Namun, perselisihan mulai
muncul ketika Arya Penangsang merasa bahwa ia lebih pantas untuk memimpin
ketimbang Sultan Hadiwijaya. Konflik ini semakin memanas ketika Arya
Penangsang menginginkan wilayah yang lebih luas dan kekuasaan yang lebih
besar.
2. Pergolakan Awal
Arya Penangsang, yang memiliki kekuatan militer yang kuat di wilayah tertentu,
mulai membentuk aliansi dengan beberapa panglima perang lainnya yang juga
tidak puas dengan pemerintahan Sultan Hadiwijaya. Mereka bersekutu untuk
melawan Sultan dan mengklaim wilayah Pajang sebagai milik mereka sendiri.
Perselisihan ini akhirnya memuncak dalam pemberontakan terbuka.
Perang antara Sultan Hadiwijaya dan Arya Penangsang adalah pertempuran yang
sengit dan berdarah. Kedua belah pihak menggunakan pasukan mereka masing-
masing dalam upaya untuk mengklaim supremasi atas Kesultanan Pajang.
Pertempuran ini tidak hanya melibatkan pasukan bersenjata, tetapi juga
pertempuran taktis dan strategis yang melibatkan diplomasi dan intrik-intrik
politik.
6. Dampak Konflik
Sultan Hadiwijaya memiliki peran yang penting dalam perjalanan menuju Kesultanan
Demak, sebuah kesultanan Islam yang kuat di Jawa yang mendahului Kesultanan
Mataram. Peran Sultan Hadiwijaya dalam Kesultanan Demak dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Pengalihan Kekuasaan
Sultan Hadiwijaya berperan dalam peralihan kekuasaan yang halus ke Kesultanan Demak
dan mendukung upaya ekspansi Demak di pulau Jawa. Warisan budaya dan politiknya
masih terasa dalam sejarah Jawa Tengah dan merupakan salah satu poin penting dalam
perjalanan menuju kesatuan politik yang lebih besar di pulau Jawa.
Penutup
Kesimpulan
Kesultanan Pajang adalah salah satu kesultanan penting dalam sejarah Jawa yang
didirikan oleh Sultan Hadiwijaya, yang juga dikenal sebagai Panembahan Senopati.
Makalah ini mengulas peran penting Sultan Hadiwijaya dalam berbagai konteks,
termasuk pendirian Kesultanan Pajang, upayanya untuk mempersatukan Jawa Tengah,
perang melawan Arya Penangsang, dan perannya dalam perjalanan menuju Kesultanan
Demak. Sultan Hadiwijaya adalah pendiri Kesultanan Pajang, yang merupakan
kelanjutan dari runtuhnya Majapahit pada abad ke-16. Ia adalah tokoh kunci dalam
pendirian kesultanan ini setelah mengalahkan Arya Penangsang, yang awalnya adalah
sekutu, namun kemudian memberontak untuk memperoleh kekuasaan lebih besar.
Camila, C. S., & Hudaidah, H. (2022). Sejarah Kesultanan Pajang Masa Pemerintahan Sultan Hadiwijaya (1549-
1582). SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 4(1), 58–65.