Anda di halaman 1dari 4

1. Nama dan jenis produk! (sertakan foto produk dan label produk!

Nama: Indomie

Jenis: Mie Goreng Original


2. Tentukan komponen utama bahan pangan tersebut! Sebutkan dari komponen yang
paling banyak kandungannya!

Komponen Mi: Tepung terigu, minyak nabati, tepung tapioka, garam, penstabil (nabati
dan fosfat), pengatur keasaman, mineral (zat besi), antioksida TBHQ dan pewarna
sintetik Tartrazin Cl 19140.

Komponen Bumbu: Gula, garam, penguat rasa (mononatrium glutamat), bawang putih
bubuk, bawang merah bubuk, perisa sintetik ayam (mengandung telur, susu, penguat
rasa dinatrium inosianat dan guanilat), lada bubuk dan vitamin
(A,B1,B6,B12,Niasin,Asam folat dan Pantotenat)

Komponen Minyak: Minyak nabati dan bawang merah.

Komponen Kecap: Gula, air, kedelai, gandum, garam, bumbu dan rempah minyak wijen.

Komponen Saus: Cabe, air, gula, garam, pengental, pengatur keasaman, bumbu,
penguat rasa (mononatrium glutamat, dinatrium inosinat, dan guanilat), perisa sintetik,
pengawet (natrium benzoat dan natrium metabisulfit).

Komponen Bawang: (mengandung antioksidan TBHQ) Mengandung alergen.

3. Tentukan jenis kerusakan pangan yang mungkin terjadi baik ketika pra pengolahan,
ketika pengolahan dan pasca pengolahan! Kemudian tentukan faktor utama penyebab
semua jenis kerusakan tersebut!

Pra pengolahan:

 Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan mie adalah tepung terigu, air
dan garam, ketiga bahan ini sangat mempengaruhi hasil akhir produk mie.
Tepung terigu merupakan bahan utama yang paling menentukan keberhasilan
pembuatan mie, tepung terigu dalam pembuatan mie harus memiliki kandungan
protein utama yaitu gluten.

 Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6-7. Hal ini absorpsi air maki
meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang diserap, mi menjadi tidak
mudah patah. Jumlah air yang optimum dapat membentuk adonan mi yang baik.
Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan air untuk adonan mi adalah
sebagai berikut :

a) Kebersihan (warna, aroma, rasa, dan bebas bakteri serta zat berbahaya)
b) Temperatur maksimal 15°C

c) pH air minimal 7

 Garam dapur yang akan digunakan harus dipastikan dalam keadaan baik, bersih,
tidak berminyak, dan kering. Jumlah penggunaan daram dapur dalam
pembuatan mi sebanyak 2-4% dari berat tepung terigu

Ketika pengolahan:

Gelatinisasi merupakan suatu proses pembentukan gel yang diawali dengan


pembengkakan granula pati akibat penyerapan air selama pemanasan. Granula pati
memiliki sifat yang tidak dapat larut dalam air dingin, namun dapat mengembang
dengan adanya air panas. Suhu gelatinisasi pada pati jagung adalah sekitar 64-72°C.
Pemanasan lebih lanjut di atas suhu gelatinisasi menyebabkan granula pati menjadi
rapuh, pecah, dan terpotong menjadi polimer dan agregat sehingga viskositasnya
menurun akibat leaching amilosa. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses
gelatinisasi adalah sumber pati, konsentrasi pati, ukuran granula pati, kandungan
amilosa, dan pH larutan.

Pasca pengolahan:

Simpanlah mie di dalam wadah kedap udara atau kantung plastik yang tertutup rapat
mencegah kelembapan dan serangan serangga. Pastikan juga tempat penyimpanan mie
tidak terkena sinar matahari langsung.

Menurut saya faktor utama dalam kerusakan tersebut adalah saat melakukan
pengolahan bahan baku tersebut dikarenakan keberhasilan dalam membuat mi
tergantung pada proses gelatinasi, apabila proses gelatinisasi belum terjadi optimal,
maka kualitas mi yang dihasilkan pun belum kenyal optimal.
4. Gambarkan diagram alir tahapan proses pengolahan produk tersebut dari bahan baku
hingga bahan jadi!

TEPUNG TERIGU

PENGADUKAN

PENGEPRESAN

PENGIRISAN/PEMBENTUKAN GELOMBANG

PENGUKUSAN

PEMOTONGAN

PENGERINGAN

PENDINGINAN

PENGEMASAN

Anda mungkin juga menyukai