Anda di halaman 1dari 3

MODEL ADMINISTRASI PUBLIK

Administrasi publik adalah kegiatan pemerintahan negara atau swasta yang dilakukan dengan
Kerjasama sejumlah manusia dengan kesepakatan untuk memenuhi tujuan yang diharapkan
bersama pada awal perjanjian dibuat. Administrasi publik lahir pada abad ke 19 dan
digunakan sebagai proses, fungsi, dan institusi dari Kerjasama dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Perkembangan teori dan pendekatan administrasi ada tiga, yaitu Teori Klasik, Teori
Neo Klasik, dan Teori modern. Didalam ketiga teori teori itu terbagi menjadi berbagai
kategori lagi, contohnya Behavioal Appoarch atau bisa disebut Pendekatan Perilaku. Menurut
saya, pendekatan perilaku merupakan teori dan praktik yang focus pada perilaku manusia
sebagai subjek dalam kehidupan. Pendekatan ini membahas perilaku manusia dalam konteks
psikologis, sosial, dan budaya. Tujuan utamannya pendekatan perilaku adlah untuk
memahami dan mengubah perilaku yang kurang tepat pada individu ataupun kelompok
sehingga bisa bermanfaat bagi Masyarakat. Pendekatan Perilaku dalam teori modern
administrasi ini dilahirkan sebagai respon terhadap kegagalan pendekatan teori adminstrasi
klasik dan neo klasik dalam mengatasi permasalahan yang ada di dalam organisasi era
modern. kegagalan yang dimaksud disebabkan karna kurangnya perhatian dan dukungan
yang diberikan kepada faktor manusia dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasian kepada
faktor manusia dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi. Menurut teori pendekatan
perilaku, teori ini menganggap bahwa perilaku individu dalam organisasi dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti motivasi, persepsi, seikap, dan kebutuhan. Oleh karna itu, pendekatan
ini menekankan pentingnya memahami perilaku manusia agar dapat merancang sistem
manajemen yang efektif dan memenuhi kepuasan kerja karyawan. Hal ini berkesinambungan
dengan teori motivasi Abraham Maslow yang mengemukakan bahwa kebutuhan manuisa
dapat diurutkan dlam lima tingkatan dari kebutuhan fisiologis hingga kebutuhan aktualisasi
diri, sangat relevan dengan teori pendekatan perilaku ini. Dalam pendekatan perilaku juga
dikembangkan berbagai metode untuk mengukur perilaku individu seperti observasi,
wawancara dan kuesioner. Hal ini berguna untuk menganalisis faktor faktor yang
mempengaruhi perilaku individu dan merancang program yang sesuai dengan kondisinya.
Metode pendekatan yang pertama adalah observasi, metode ini bedasarkan pengamatan
langsung, metode ini dapat dilakukan secara rahasia ataupun diketahui lebih dulu. Kedua ada
wawancara, metoode ini melibatkan percakapan langsung antara pihak manajemen dan
karyawan. Tujuannya adalah untuk memahami persepsi, sikap, motivasi, dan kebutuhan.
Ketiga adalah Kuesioner, metode ini melibatkan pengisisan formulir pertanyaan, formulis
bisa bersifat kuantitatif ataupun kualitatif. Terakhir yang ke empat adalah metode uji
Psikometrik, metode ini menilai perilaku dengan menggunakan alat alat tes psikologis yang
valid dan reliabel. Tes ini mencakup tes kepribadian atau kecerdasan, tes kemampuan, dan tes
keterampilan. Teori pendekatan perilaku ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya
juga, kelebihan yang dimiliki teori pendekatan perilaku adalah focus pada manusia, teori ini
memperhatikan faktor manusia dalam organisasi dan kehidupan, sehingga memungkinkan
untuk merancang segalanya untuk lebih memenuhi kebutuhan dan membawa manfaat pada
manusia. Kedua, teori ini dapat memecahkan masalah organisasi seperti absensi, kurangnya
motivasi, dan konflik antara karyawan dengan merancang program yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik individu dalamnya. Yang ketiga adalah memperhatikan aspek
psikologis seperti perserpsi, sikap, dan motivasi yang sangat penting dalam peran
meningkatkan kinerja dan kualitas aktivitas. Selanjutnya, kekurangan yang dimiliki oleh teori
pendekatan perilaku adalah yang pertama, terlalu mendasar pada universalisme, sebaiknya
pendekatan ini harus memperhatikan juga kelestarian budaya Kawasan untuk bisa diterapkan
secara luas dan efektif. Kedua adalah terlalu komples, karna memerlukan banyak analisisdan
metode yang rumit sehingga penerapannya memakan waktu lama dan seringkali mahal. Yang
ketiga adalah kurangnya perhatian terhadap faktor faktor eksternal, kebanyaakan pendekatam
perilaku melepaskan faktor eksternal seperti peran kelembagan, struktur oerganisasi, politik
dan lain lain, padahal faktor faktor itu sedemikan penting nya untuk diperhatikan agar
perancangan program dan kebijakan lebih efektif. Yang ke empat dan terakhir dari
kekurangan nya adalah sifatnya yang terlalu dinamis, perilaku manusia adalah sesuatu yang
komples dan terus menerus berkembang seiring berjalannya wakt, sehingga pendekatan
perilaku harus dipertahankan secara dinamis untuk menjawab perubahan yang terjadi di
dalam Masyarakat dan tiap tempatnya. Tetapi walau memiliku kekurangan yang terbilang
lumayan, teori pendekatan perilaku ini masih pantas di gunakan dan di kembangkan secara
terus menerus kedepannya mengingat focus utamanya pada manusia sebagai subjek dalam
kehidupan. Teori pendekatan perilaku dapat diaplikasikan dalalm kegiatan Pembangunan
nasional dengana cara memperhatikan faktor manusia yang terlibat dalam proses
Pembangunan. Dalam hal ini, teori pendekatan perilaku dapat membantu dalam merancang
kebijakan dan program Pembangunan yang lebih efektif pada kebutuhan manusia, untuk
dapat mengaplikasikan teori pendekatan perilaku ini dobutuhkan data dan informasi yang
akurat mengenai perilaku subyek dalam berbagai aspek. Hal ini bisa dilakukan dengan
melakukan metode pendekatan perilaku sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih
baik mengenai manusia dan dapat mempengaruhinya. tapi, terdapat beberapa hambatan
dalam penggunaan pendekatan perilaku dalam kegiatan Pembangunan nasional, salah satunya
adalah kurangnya dukungan dari pihak pemerintah. selain itu, kurangnya sumber daya dan
kemampuan untuk mengumpulkan dan mengolah data juga bisa menjadi hambatan yang
sangat mengganggu. Sehingga untuk meyelesaikan hambatan terciptalah beberapa solusi
untuk mengatasi hambatan tersebut, yaitu dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya pendekatan perilaku, meningkatkan ketersediaan dan
aksebilitas data dan informasi yang mencukupi, serta meningkatkan kompetensi dan kapasitas
sumber daya manusia yang mumpuni. Selain itu, dukungan kuat dari pemerintah mengambil
peran yang penting untuk membantu mengatasi hambatan tersebut. Menurut saya, teori
pendekatan perilaku ini masih menjadi konsep terdepan dalam memahami perilaku manusia
dalam setiap aspek kehidupan. Namun harus di akui bahwa tidak ada teori ataupn pendekatan
yang sempurna dalam memahami semua perilaku manusia. Setiap zaman memiliki jalan
ceritanya dan cirikhasnya masing masing yang mengakibatkan perubahan dalam perilaku
manusia dan interaksi sosial secara keseluruhan. Pada zaman modern saat ini, teknologi telah
berkembang pesat dan sangat lah bisa mempengaruhi perilaku manusia dalam cara yang sama
sekali baru. Oleh karna itu diperlukan lagi teori teori yang berbeda untuk memahami dan
mengatasi berbagai masalah masalah sosial dan organisasi yang muncul di setiap zaman nya.
Tidak hanya teori pendekatan perilaku, tapi masih ada beberapa lagi teori atau pendekatan
lainnya yang lebih cocok digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Oleh karna itu saya
percaya bahwa teori pendekatan perilaku tetaplah terhitung maju sebagai salah satu konsep
memahami perilaku manusia dalam kehidupan. Namun saya mengakui bahwa tiap zaman
memiliki penyelesaiannya masing masing, yang mempengaruhi perilaku manusia dan
interaksi sosial. Oleh karna itu diperlukan pendekatan dan teori yang berbeda beda untuk
saling melengkapi dan memahami dan mengatasi permasalahan sosial yang terjadi setiap
waktunya

Anda mungkin juga menyukai