Anda di halaman 1dari 3

Nama: Pedria Chriswa

Nim: 213020703112

Ilmu Pemerintahan B

1. Pendapat saya adalah kebijakan dalam pengertian Do or not to do is a policy makna adanya
(kehendak untuk melakukan atau tidak melakukan kehendak), mana dinyatakan berdasarkan
otoritas yang dimiliki untuk melakukan pengaturan dan jika perlu dilakukan pemaksaan.
Pernyataan kehendak oleh otoritas dikaitkan dengan konsep pemerintah yang memberikan
pengertian atas kebijakan yang dialkukan oleh pemerintah yang disebut sebagai
kebijakan pemerintah.

2. UUD REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
5. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan
Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh
Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

3. Model Implementasi Kebijakan Van Metter dan Van Horn Model implementasi kebijakan
yang dirumuskan oleh Van Metter dan Van Horn menjelaskan bahwa proses implementasi
kebijakan merupakan sebuah abstraksi atau performansi yang pada dasarnya secara sengaja
dilakukan untuk meraih kinerja implementasi dan dipengaruhi oleh enam variabel, yaitu:
ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap dan
kecenderungan para pelaksana, komunikasi antarorganisasi dan lingkungan sosial, ekonomi
juga politik.

• Model Implementasi Kebijakan Daniel Mazmanian dan Paul SabatierModel implementasi


kebijakan yang dikemukakan oleh Mazmanian dan Sabatier disebut dengan A Framework for
Policy Implementation Analysis. Model ini berpendapat bahwa peran penting dari
implementasi kebijakan publik adalah kemampuannya dalam mengidentifikasikan
variabelvariabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan formal pada keseluruhan
proses implementasi. Variabel-variabel yang dimaksud dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kategori besar, yaitu:
Mudah tidaknya masalah yang akan digarap, meliputi: kesukarankesukaran teknis,
keberagaman perilaku yang diatur, tingkat dan ruang lingkup perubahan perilaku yang
dikehendaki Kemampuan kebijakan menstruktur proses implementasi secara tepat Faktor-
faktor di luar undang-undang yang mempengaruhi implementasi

• Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III


Model implementasi kebijakan dengan menggunakan pendekatan top down, dalam
menganalisa implementasi kebijakan model ini berfokus pada empat variabel yang dianggap
menentukan proses implementasi kebijakan, yaitu: komunikasi, sumberdaya, disposisi,dan
struktur birokrasi.

• Model Implementasi Kebijakan Eguene Bardach


Model implementasi kebijakan yang dikemukakan Eguene Bardach dalam melakukan analisa
lebih menekankan pada tawar menawar, persuasi, dan manuver oleh kelompok-kelompok
kepentingan guna memaksimalkan pengaruh mereka dalam hal pelaksanaan atau
implementasi.

• Model Implementasi Kebijakan Christopher Hood


Model impelementasi kebijakan yang dirumuskan oleh Christopher Hood dalam bukunya
Limit To Administration menjelaskan bahwa sekurangkurangnya terdapat lima syarat agar
implementasi kebijakan dapat berlangsung sempurna, yaitu: implementasi adalah produk
dari organisasi yang padu seperti militer dengan garis komando yang jelas, norma-norma
ditegakkan dan tujuan ditentukan dengan jelas, orang-orangnya dipastikan dapat
melaksanakan apa yang diminta, harus ada komunikasi yang sempurna di dalam dan antar
organisasi, tidak ada tekanan waktu.

• Model Implementasi Kebijakan Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn


Model implementasi ini sangat menekankan pentingnya pendekatan Top- Down dalam
proses implementasi, bagi mereka pendekatan Bottom-Up cenderung mendekati
permasalahan kasus per kasus dianggap tidak menarik apalagi para pembuat kebijakan
adalah orang-orang yang telah dipilih secara demokratis. Model implementasi kebijakan ini
memberikan proposisi-proposisi untuk mencapai implementasi yang sempurna, sebagai
berikut: situasi diluar badan/organisasi tidak menimbulkan kendala besar bagi proses
implementasi, tersedia cukup waktu dan cukup sumberdaya untuk melaksanakan program,
tidak ada kendala dalam menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan termasuk sumberdaya
yang dibutuhkan dalam setiap tahapan implementasi, kebijakan yang diimplementasikan
didasarkan pada teori sebab akibat yang valid, hubungan sebab akibat tersebut setidaknya
ada hubungan antara , diimplementasikan oleh lembaga tunggal yang tidak tergantung pada
lembaga lainnya.

4. Kolaborasi stakeholders dalam pengelolaan sampah rumah tangga merupakan suatu


kerjasama melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan
pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di kalimantan Tengah(palangkaraya).keadaan
yang ada dilapangan menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang ada di palangkaraya
belum optimal, hal ini dapat dilihat dari banyaknya tumpukan-tumpukan sampah yang ada di
pinggir jalan, sungai, dan jembatan hal ini karena masih kurangnya kesadaran masyarakat
akan kerjasama dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di palangkaraya. Yang
sangat membantu dalam hal ini seperti dinas lingkungan hidup

5. Menurut saya sumber daya manusia merupakan salah satu elemen paling penting agar
sebuah bisnis atau pun perusahaan dapat berjalan dengan baik. karena tanpa adanya
elemen tersebut, perusahaan akan sulit untuk berjalan dan beroperasi dengan semestinya
meski sumber daya yang lain telah terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai