Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
Makalah Implementasi Kebijakan (Pengertian, Kebijakan dan Peran Birokrasi)

Kebijakan publik tidak bisa dipisahkan dengan birokrasi. Jika kegiatan dan
tugas pemerintah bertambah luas dan banyak maka juga akan mengakibatkan
bertambahnya birokrasi. Hal ini berarti para penguasa politik mendapat tambahan
beban dan kemudian memikirkan perluasan infrastruktur birokrasi yang siap
dilibatkan dalam kegiatan perencanaan kebijakan publik di bidangnya masing-
masing.

Pada masyarakat yang sudah berkembang, pada umumnya penguasa-


penguasa politik mendelegasikan berbagai urusan perencanaan dan pelaksanaan
kebijakan pada pada birokrasi, sedangkan penguasa-penguasa tersebut
memusatkan perhatiannya pada urusan pemilihan kebijakan. Kebijakan publik tidak
selalu dilakukan oleh birokrasi saja melainkan dapat pula dilaksanakan oleh
perusahaan swasta, LSM ataupun masyarakat langsung.

Walaupun dalam banyak hal kebijakan publik dibuat dalam arena politik tetapi
hampir semua perencanaan dan pelaksanaannya dalam arena birokrasi. Birokrasi
banyak mendominasi kebijakan publik dalam mengatasi masalah-masalah yang
multidimensi dan yang menyangkut bidang-bidang teknis yang menjadi tugas
pokoknya. Masalah pendidikan, keamanan dan pertahanan, pembangunan ekonomi,
kesehatan, kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, transmigrasi,
kesejahteraan sosial, dan sebagainya merupakan wilayah kerja yang dihadapi setiap
saat oleh birokrasi. Berbagai program yang berhubungan dengan masalah-masalah
kerja tersebut yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya adalah birokrasi.

Usaha untuk melaksanakan suatu kebijakan membutuhkan keahlian dan


keterampilan menguasai persoalan yang dikerjakan. Itulah sebabnya kedudukan dan
peran birokrasi dalam hal ini menempati posisi yang strategis. Di samping itu
birokrasi berkewajiban melaksanakan kebijakan tersebut senantiasa mempunyai
keharusan untuk memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Implementasi Kebijakan (Pengertian, Kebijakan dan Peran Birokrasi)

A.  Definisi Birokrasi
Birokrasi sebagai suatu sistem informasi formal diperkenalkan pertama kali
oleh Mx Weber pada tahun 1947 dengan pendapat bahwa birokrasi itu merupakan
tipe ideal bagi semua organisasi formal. Cita-cita utama dari sistem birokrasi adalah
untuk pencapaian efisiensi kerja yang seoptimal mungkin. Menurut Weber,
organisasi birokrasi dapat digunakan sebagai pendekatan efektif untuk mengontrol
pekerjaan manusia sehingga sampai pada sasarannya. Sedangkan menurut Herbert
M. Levine, birokrasi memainkan peranan aktif di dalam proses politik di kebanyakan
negara dan birokrasi menggunakan banyak aktifitas, salah satu aspek yang paling
penting yaitu berupa implementasi undang-undang, Persiapan proposal legislatif,
peraturan ekonomi, lisensi dalam perekonomian dan masalah-masalah professional
dan membagi pelayanan kesejahteraan.

Birokrasi yang berkembang merupakan pokok penyelenggaraan pemerintahan


dalam berbagai bidang dan hubungan antar bangsa. Birokrasi sendiri berperan
sebagai pengantar berbagai keputusan politik ke dalam berbagai kebijakan public
dan berfungsi melakukan pengelolaam pelaksanaan berbagai kebijakan tersebut
secara operasional, efektif dan efisien. Di sisi lain, brokrasi juga mengemban
peranan penting sebagai faktor penentu kesuksesan keseluruhan agenda
pemerintahan termasuk dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih. Fungsi dan
peran birokrasi secara umum :
 Melaksanakan pelayanan publik
 Pelaksana pembangunan yang professional
 Perencana, pelaksana, dan pengawas kebijakan publik
 Sebagai sarana pemerintah untuk melayani kepentingan masyarakat dan
negara yang netral dan bukan merupakan bagian dari kekuatan yang
berkaitan degan kehidupan politik.

B. Definisi Kebijakan Publik


Menurut Para Ahli :
 Thomas R. Dye : “Public Policy is whatever government choose to do or not
to do.” Apapun yang dipilih pemerintah untuk bertindak untuk melakukan atau
tidak melakukan.
 David Easton : “ Public Policy is the authoritative allocation of values for the
whole society.” Kebijakan public adalah pengalokasian nilai-nilai secara paksa
(sah) kepada seluruh anggota masyarakat serta hanya pemerintah yang
memiliki kekuasaan.
 Harold D. Laswell and Abraham :” A projected program of goals values and
practices.” Kebijakan publik sebagai program pencapaian tujuan nilai-nilai dan
praktika-praktika yang terarah.
 M. Irfan Islamy :” Kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang
ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah yang
mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan-tujuan tertentu demi
kepentingan seluruh masyarakat.” Indrafachrudi (1984) Berpendapat
Bahwa kebijakan adalah suatu ketentuan pokok yang menjadi dasar dan arah
dalam melaksanakan kegiatan administrasi atau pengelolaan.
 Carl Friedrich Berpendapat Bahwa Kebijakan ialah sebuah tindakan yang
mengarah pada tujuan dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan
adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk
mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.
 Eulau (1977) Berpendapat Bahwa kebijakan merupakan keputusan tetap,
dicirikan oleh tindakan yang bersinambung dan berulang-ulang pada mereka
yang membuat dan melaksanakan kebijakan.
 Menurut KBBI: Kebijakan merupakan rangkaian konsep dan asas yang
menjadi garis dan dasar rencana dalam pelaksanaan pekerjaan,
kepemimpinan, serta cara bertindak (tetang perintah, organisasi, dan lainnya).

Kebijakan publik secara umum dapat dijelaskan sebagai kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah yang berupa tindakan-tindakan pemerintah yang mempunyai tujuan
tertentu yang mengutamakan kepentingan masyarakat.
Proses dan tahap pembuatan kebijakan publik menurut Thomas R. Dye:
1. Problem Identification( Identifikasi Masalah)
2. Agenda Setting ( Prioritas Masalah)
3. Policy Formulation (Perumusan Kebijakan)
4. Policy Legitimation (Pengesahan Kebijakan)
5. Policy Implementation (Penerapan Kebijakan)
6. Policy Evaluation (Laporan Kebijakan & Pengawasan)

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan kebijakan public anatara


lain perlunya dorongan dari berbagai kebijakan, situasi ekonomi yang berkaitan
dengan dana, sarana pendukung untuk para pelaksana, teknologi yang dapat
mendukung implementasi kebijakan serta perkiraan apakah kebijakan tersebut akan
menimbulkan masalah baru atau mengancam pertahanan dan keamanan negara.

C.  Peran dan Pengaruh Birokrasi


Menurut Max Weber, birokrasi merupakan penyelenggara rasional yang
melaksanakan kebijakan public dan melayani kepentingan public sehingga harus
memiliki unsur netralitas yang kuat dalam pengertian pemisahan antara politik dan
birokrasi. Peran birokrasi secara umu di dalam pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan antara lain sebagai faktor pendorong seluruh komponen masyarakat untuk
turut serta dalam pelaksanaan pembangunan melalui kebijakan public, membantu
menyeleksi norma- norma yang sudah tidak berlaku lagi dan mengganti dasar bagi
kebijakan publik tersebut dengan norma yang baru, memberikan suatu dinamika
akan sumber daya birokrat sebagai agen pelaksana kebijakan.

Birokrasi juga menyediakan ruang yang luas untuk bagi partisipasi


masyarakat untuk terlibat dalam kebijakan public, birokrasi bisa dikatakan sebagai
jembatan masyarakat dengan proses pembuatan kebijakan publik. Proses kebijakan
yang terbuka dan partisipatif merupakan bagian yang menunjukkan karakteristik
birokrasi yang baik. Melalui kebijakan yang membuka ruang bagi keterlibatan
masyarakat maka setiap stakeholders akan dengan mudah mengetahui maksud dari
sebuah tindakan dan kebijakan publik yang diambil dan ditetapkan oleh pemerintah
sehingga akan mempengaruhi sikap dari masyarakat untuk mendukung maupun
menolak kebijakan tersebut. Maka dari itu pula, proses kebijakan ini harus didukung
oleh beberapa hal berupa akuntabilitas, transparansi, keadilan, responsifitas,
kesamaan dan kepastian hukum yang juga akan mempengaruhi perilaku dari aktor-
aktor yang terlibat dalam proses pengambilan dan pelaksanaan kebijakan.
BAB III
PENUTUP
Makalah Implementasi Kebijakan (Pengertian, Kebijakan dan Peran Birokrasi)

Dari hasil pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa birokrasi dan


kebijakan public memiliki kaitan erat dan tak terpisahkan. Peran birokrasi dalam
pembentukan kebijakan public adalah sebagai perantara atau kendaraan yang
mengantarkan masalah-masalah public untuk diolah menjadi kebijakan public
sekaligus menjadi pelaksana dan pengawas kebijakan public. Birokrasi memiliki
andil dalam setiap tahap penyusunan kebijakan public yang di setiap tahap tersebut
akan berbeda-beda peranannya.
DAFTAR PUSTAKA

 Lindblom, Charles E..(1986). Proses Penetapan Kebijakan. Terj.Ardian


Syamsudin. Jakarta: Erlangga.
 Winarno, Budi.2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Pressindo.
 Benveniste, Guy.(1994). Birokrasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
Hlm.110.
 N. Dunn, William. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Terj.Drs.
Samodra Wibawa, MA dkk Fakultas ISIPOL Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
 Aisyah, Dara.(2003). Hubungan Birokrasi dengan Demokrasi. Dalam
Perpustakaan digital Universitas Sumatera Utara, Hlm.1-11
 Anwar, AS.(2008). Kebijakan Publik dan Kinerja Birokrasi Pendidikan
 https://www.markijar.com/2016/06/pengertian-dan-macam-macam-
kebijakan.html

Anda mungkin juga menyukai