PENDAHULUAN
Makalah Implementasi Kebijakan (Pengertian, Kebijakan dan Peran Birokrasi)
Kebijakan publik tidak bisa dipisahkan dengan birokrasi. Jika kegiatan dan
tugas pemerintah bertambah luas dan banyak maka juga akan mengakibatkan
bertambahnya birokrasi. Hal ini berarti para penguasa politik mendapat tambahan
beban dan kemudian memikirkan perluasan infrastruktur birokrasi yang siap
dilibatkan dalam kegiatan perencanaan kebijakan publik di bidangnya masing-
masing.
Walaupun dalam banyak hal kebijakan publik dibuat dalam arena politik tetapi
hampir semua perencanaan dan pelaksanaannya dalam arena birokrasi. Birokrasi
banyak mendominasi kebijakan publik dalam mengatasi masalah-masalah yang
multidimensi dan yang menyangkut bidang-bidang teknis yang menjadi tugas
pokoknya. Masalah pendidikan, keamanan dan pertahanan, pembangunan ekonomi,
kesehatan, kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, transmigrasi,
kesejahteraan sosial, dan sebagainya merupakan wilayah kerja yang dihadapi setiap
saat oleh birokrasi. Berbagai program yang berhubungan dengan masalah-masalah
kerja tersebut yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya adalah birokrasi.
A. Definisi Birokrasi
Birokrasi sebagai suatu sistem informasi formal diperkenalkan pertama kali
oleh Mx Weber pada tahun 1947 dengan pendapat bahwa birokrasi itu merupakan
tipe ideal bagi semua organisasi formal. Cita-cita utama dari sistem birokrasi adalah
untuk pencapaian efisiensi kerja yang seoptimal mungkin. Menurut Weber,
organisasi birokrasi dapat digunakan sebagai pendekatan efektif untuk mengontrol
pekerjaan manusia sehingga sampai pada sasarannya. Sedangkan menurut Herbert
M. Levine, birokrasi memainkan peranan aktif di dalam proses politik di kebanyakan
negara dan birokrasi menggunakan banyak aktifitas, salah satu aspek yang paling
penting yaitu berupa implementasi undang-undang, Persiapan proposal legislatif,
peraturan ekonomi, lisensi dalam perekonomian dan masalah-masalah professional
dan membagi pelayanan kesejahteraan.
Kebijakan publik secara umum dapat dijelaskan sebagai kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah yang berupa tindakan-tindakan pemerintah yang mempunyai tujuan
tertentu yang mengutamakan kepentingan masyarakat.
Proses dan tahap pembuatan kebijakan publik menurut Thomas R. Dye:
1. Problem Identification( Identifikasi Masalah)
2. Agenda Setting ( Prioritas Masalah)
3. Policy Formulation (Perumusan Kebijakan)
4. Policy Legitimation (Pengesahan Kebijakan)
5. Policy Implementation (Penerapan Kebijakan)
6. Policy Evaluation (Laporan Kebijakan & Pengawasan)