Anda di halaman 1dari 3

JURUSAN ANALISIS PENGUJIAN LABORATORIUM

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI PUSAT


PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN VOKASI INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI PONTIANAK

INSTRUKSI KERJA
MATA PELAJARAN ANALISIS KIMIA INSTRUMEN

Ketetapan Laju Reaksi Hidrolisis Gula Orde 1 Metode Polarimeter Manual

Tujuan 1. Dapat mengoperasikan alat Polarimeter


2. Dapat menetapkan ketetapan kecepatan reaksi hidrolisis orde 1

Alat & Bahan


Alat : Bahan :
1. Polarimeter
2. Tube Polarimeter 1. D-Sukrosa
3. Gelas Kimia 100 mL 2. Aqua DM
4. Labu ukur 50 mL 3. HCl 1 N
5. Pipet tetes
6. Kaca arloji
7. Kertas saring khusus
8. Neraca analitik
9. Piranti lunak (Ms Office – Excel)

Keselamatan 1. Gunakan APD dengan benar serta Periksa semua alat gelas yang digunakan telah bersih
Kerja 2. Siapkan instrument sesuai dengan prosedur alat

Prosedur Kerja
1. Siapkan alat gelas yang akan digunakan .
2. Buatlah larutan sukrosa dengan konsentrasi yang telah ditetapkan (20 %) kemudian check
putaran optisnya sebagai α0
3. Tambahkan larutan tersbut dengan larutan HCl 1 N, kemudian ukur putaran optisnya α1
dan α2 setiap 5 menit.
4. Catat hasil setiap perubahan sudut putaran optisnya di dalam table yang telah disiapkan.
5. Pengamatan sudut optis di hentikan setelah 5 menit yang ke-5 ( ± 30 menit)
6. Hitunglah Logaritma Putaran Optis nya ( Φt ).
7. Buatlah grafik dengan menggunakan piranti lunak untuk membuat kurva standard RL
terhadap waktu reaksi dan Log Φt
8. Hitunglah (K) ketetapan kecepatan reaksi hidrolisis nya dengan formula matematika yang
telah disiapkan.

Note :
 Perhitungan pembuatan larutan gunakan formula yang sesuai (penimbangan/pengenceran)
 Pastikan tidak ada gelembung udara dalam tube polarimeter
 Tube polarimeter bersih dan clear dan bila larutan keruh, lakukan penyaringan
 Pastikan pembacaan sudut optis dilakukan pada posisi 2 /II (gelap-terang-gelap)

1
KETEPAN LAJU REAKSI HIDROLISIS ORDE 1 SECARA POLARIMETER
Bagan atau
Gambar Proses
Kerja
(jika ada)

Formula Pembuatan Kurva Kalibrasi dari deret standar (piranti lunak/excel)


Matematika
  ab 

n x  XY   X   Y  𝑎=
(𝛴𝑌 )(𝛴𝑋 ) − (𝛴𝑋)(𝛴𝑋𝑌)
b
  X 
𝑛 (𝛴𝑋 ) − ( 𝛴𝑋)
n x X 2
2

n = jumlah data

X Y X.Y X2 Y = a + bX
(waktu) (log фt)
menit
….
(sebanyak
jumlah standar)
ΣX= ΣY= Σ X.Y = Σ X2 =

𝒀𝟐 𝒀𝟏
𝑺𝒍𝒐𝒑𝒆 (𝒎) = K = Slope x α0
𝑿𝟐 𝑿𝟏

K = Ketetapan laju reaksi α = sudut putaran optis

2
KETEPAN LAJU REAKSI HIDROLISIS ORDE 1 SECARA POLARIMETER
Note :
 Lampirkan hasil table dan grafik dalam piranti lunak (Ms Office-Excel)
 Tampilkan hasil perhitungan ketetapan kecepatan reaksi pada table/grafik tersendiri.

Referensi  Atkins, RC & Francis AC., (1997), Organic Chemistry : A Brief Course, New York : The Mc-
Grow Hill Co. Inc.
 Badwin, J., (1964), Experiment Organic Chemistry, 2nd Edition, Tokyo: Kogakusha
Company LTD.
 Daniel F., & Robert A., Alberty, (1975), Physical Chemistry, fourth edition, New York: John
Willey & Sons, Inc.
 Shoemaker, David P., at.al., (1996). Experiments in Physical Chemistry, Sixth Edition, New
York: Mc Graw-Hill Inc.
 Vogel, Arthur I, (1961), A Text-book of Practical Organic Chemistry, 3rd Edition, Londod :
Longmans Green and Co. LTD.
 Williamson, K.L., (1989), Macro Scale and Micro Scale Organic Experiments, Lexington : D.
C. Heath & Co.

Glossarium 1. Polarimetri adalah suatu cara/metoda untuk menganalisa gejala yang timbul akibat
interaksi senyawa tertentu dengan cahaya terpolarisasi.
2. Polarimeter merupakan alat yang digunakan dalam polarimetri.
3. Isomer optis aktif adalah senyawa-senyawa organik yang mempunyai atom karbon
asimetris dan dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi.
4. Enantiomer adalah isomer optis aktif yang berupa banyangan cermin satu sama lain.
5. Rotasi optik adalah besarnya sudut putar bidang cahaya terpolarisasi disebabkan oleh
interaksi isomer optis aktif dengan cahaya terpolarisasi.

3
KETEPAN LAJU REAKSI HIDROLISIS ORDE 1 SECARA POLARIMETER

Anda mungkin juga menyukai