Anda di halaman 1dari 1

JURNAL HARI PERTAMA

BLC BASIC LEARNING COMITMENT


Agar kita bisa berbagi ilmu dengan sesame teman, kawan dan orang lain penting bagi kita untuk mengenal diri
sendiri. Bagaimana sifat, karakter, kelebihan dan kelemahan yang ada dalam diri kita. Dengan begitu akan
membentuk pribadi yang berpikiran positif, lebih menghargai orang lain, mau berbagi ilmu dan wawasan, memiliki
banyak relasi, lebih komunikatif dan pastinya lebih bahagia
PERAN PERSI DALAM MENDUKUNG PPI
PPI masuk dalam standar akreditasi dengan tujuan programnya cost efektivitas, melindungi nakes yang bekerja di
fasyankes serta mencegah terjadinya HAIS, yang pada akhirnya berujung pada peningkatan mutu dan keselamatan
pasien. Persi berperan melalui penyusunan regulasi, memberikan edukasi dengan pelatihan, workshop, seminar,
sosialisasi serta membantu dalam monev penelitian dan monev implementasi.
PENYELENGARAAN PPI DAN PROGRAM PPI
Penyelenggarakan PPI bertujuan untuk menurunkan atau meminimalkan rate infeksi terkait pelayanan kesehatan
pada pasien, petugas, pengunjung serta masyarakat melalui penyusunan program PPI ; Kewaspadaan Isolasi
(standard dan transmisi ), Pencegahan infeksi melalui pemakaian alat ( Cauti, plabsi, Clabsi, VAP,IDO , surveylans,
pendidikan dan pelatihan, ICRA serta pencegahan resistensi antimikroba ( AMR)
KEWASPADAAN ISOLASI
Tujuannya memutus mata rantai infeksi, dilaksanakan oleh seluruh individu yang terlibat di fasyankes.
Dilakukan setiap saat memberikan pelayanan, dimana saja layanan kes diberikan dan diterapkan kepada siapa saja
1. Kewaspadaan standar / lapis pertama
terdiri dari 11 elemen, akan tetapi mengalami penambahan baru sejak bln juni 2022 dengan ditambahkannya
risk assessment dan aaseptic tecknik , sedangkan elemen perlindungan petugas dan praktek menyuntik yg
aman menjadi 1 elemen safe injection prevent injuri
2. Kewaspadaan transmisi, ada 3 elemen
 Kontak/ sentuhan waspada terhadap darah, Ciaran tubuh, sekresi, eksresi kulit yg tidak utuh,mucosa
membrane, melaui sentuhan / kontak langsung ,tidak langsung. Mis MDRO, selulitis, scabies,
pediculosis
 Droplet/ percikan dari batuk, bersin, bicara ( dipteri, pertussis, mumps, HI
 Airbone/ udara spt campak, cacar monyet, SARS, Varicella, variola, TBC

PRAKTEK PENYUNTIKAN YG AMAN


Adalah penyuntikan yg dilakukan sesuai prinsip yg benar agar pasien dan petugas aman dari resiko cedera dan
terinfeksi, yang dilakukan dengan cara : 1spuit, 1 jarum, 1 jenis obat, 1 prosedur penyuntikan ( one needle, 1
syringe, one only one time ). WHO merekomndasikan tdk menggunakan spuit-jarum reuse.
7 langkah penyuntikan aman

KESELAMATAN PASIEN / PASIEN SAFETY


WHO mencanangkan Global Patient Safety Action Plan 2021-2030 dengan visi Dimana tidak ada seorangpun
dirugikan dalam pelayanan kesehatan,dan setiap pasien menerima pelayanan aman dan hormat setiap saat dimana
saja.
Upaya yang dilakukan melalui :
 7 langkah menuju keselamatan pasien
 7 standar keselamatan pasien dan akreditasi RS
 6 sasaran keselamatan pasien
 7 dimensi PCC dalam asuhan pasien terintegrasi
 Who 13 action areas patient safety

Anda mungkin juga menyukai