Npm:2104420026
Matkul: Apresiasi Drama
Tugas
Membuat naskah drama!
Toxic Relationship
Babak 1
(namira dan dara duduk di kafe untuk menghabiskan waktu)
Namira: ah akhirnya kita bisa menghabiskan waktu Bersama juga dar (meregangkan tagan)
Dara: iya nih udah lama banget yah kita gak keluar (memakan makanan)
Namira: heleh gimana mau keluar kalo lu sibuk dengan si andra mulu ( memgerucutkan bibir)
Dara: hehe maaf deh maaf, hari ini janji gue akan habisin waktu sama sahabat gue tercinta
(memeluk lengan namira)
Namira: hmm
Dara dan namira pun menghabiskan waktu mereka dengan berbincang-bincang hangat, tak
lama setelah itu bunyi notifikasi pun berbunyi,namira melirik tak suka kea rah gawai sang
sahabat yang sedari tadi berbunyi. Sang objek terlihat bergerak salah tingkah dan mulai
mengambil gawai yang tergeletak di meja.
Dara: hmm gue izin angkat telpon sebentar yah (tanpa memperdulikan balasan dari namira,
dara pergi dengan membawa gawai nya untuk mengangkat telpon dari sang pujaan hati)
Namira: huft,gue jadi penasaran sama tu anak. (menghela nafas, dan melanjutkan kalimatnya
di dalam hati) “apa gue ikutin aja yah?”
Akhirnya namira pergi diam-diam mengikuti dara yang mengankat telpon nya secara
sembunyi-sembunyi. Kegiatan dara yang sangat mencurigakan membuat rasa penasaran
namira yang memuncak.
Dara: hallo, aku gak bisa kesana sayang… (mengulum bibirnya dan mengigit kuku tangan
yang bebas dari gawai)
Dara: please ngertiin aku, hari ini aku gak bisa kesana…
Dara: iya aku salah, maafin aku dong sayang…aku janji besok aku nginep deh
Dara: Cuma hari ini aja kok, lagian aku gak enak sama namira (melihat ke kanan dan kiri)
Namira pun bergumam dalam hati nya (besok gue harus ikutin Dara, semoga kecurigaan gue
gak terjadi deh) akhirnya namira pergi dari tempat persembunyian dan Kembali duduk di
tempat semula.
Namira : udah urusan sama ayang nya? (sindir namira sambil meminum jus)
Dara: emm udah, eh kita pulang yuk udah malam nih (dara mencoba mengalihkan topik
dengan menggaruk telinga nya)
(namira melihat dengan tatapan tajam dan mengintimidasi )
Namira: masih jam 7 lo bilang udah malam? Lo sehat kan Dar? Kita baru duduk dan lo udah
mau pulang? Biasanya juga lo pulang jam 2 pagi bareng andra lo biasa aja tuh…
Degg
(dara bergerak gelisah, mata nya tidak mau menatap namira yang memasang wajah penuh
curiga. Gerakan dara membuat namira semakin ingin tau apa yang terjadi dengan sahabatnya
itu)
Babak 2
Keesokan hari nya namira menepati janji dengan mengikuti dara secara diam-diam dan
disinalah namira sekarang,di depan rumah kost-kostan yang kecil dan jauh dari rumah
penduduk. Badan namira mendadak kaku, pikiranya kosong melihat apa yang dilakukan
sahabat nya.
(apa yang lo lakuin dar?) air mata namira perlahan menetes, dia benar benar tidak mengenal
sosok orang yang ada disana.
Namira: dara stoppp jangan lakuin hal itu!! (namira menerobos pintu untuk mencegah dara)
Dara: gue harus bunuh dia nam… (ucap dara dengan mata yang berkaca-kaca tangan nya
memegang pisau yang sedari tadi ia pegang)
Plakk suara tamparan yang keras membuat dara berhenti dari lamunan nya dan aliran air mata
yang deras membasahi pipi cantiknya.
Namira: lo kenapa gini dar? (menguncang bahu dara)
Dara: a… aku… (mengigit tangan nya dan mengigil ketakutan)
Namira: shttt udah, ayo pergi dari sini…. (namira memeluk dara untuk menenangkanya)
Namira mengecek keadaan andra yang tergeletak tak sadarkan diri
(syukurlah dia hanya pingsan) ujar namira dalam hatinya
Namira: sekarang cerita, kenapa lo lakuin itu?
Dara: gue bingung nam, gue gatau lagi mau apa?
Namira: andra lo apain tadi?
Dara: gue kasih dia obat tidur, tadinya mau langsung gue bunuh tapi lo datang duluan
Namira: lo gila hah? (membentak dara)
Dara: iya gue gila… gue gila karena orang itu nam huhu(menangis)
Namira:dia kenapa? (tanya nya melunak)
Dara: di aitu cowok gilak, posesif parah. Gue tertekan nam… dia toxic parah gue nyesel
kenal dan cinta ke dia namiraaa (berteriak kesal)
Namira: dar, sorry nih lo udah…? (namira menggantungkan kalimatnya, dia tidak enak bilang
ke dara soal keperawanan)
Dara: (menghela nafas) salah satu alasan terbesar gue ya karena itu. Dia udah make gue
seenaknya, bahkan dia mengedar narkoba di depan gue. Lo tau nam, demi barang haram itu
dia ngejual gue ke bos nya (menatap hampa)
Babak 3 (akhir)
Akhirnya setelah perdebatan yang panjang kemarin, dara dan namira mengadukan hal ini ke
polisi dan ikut rencana polisi untuk menangkapnya dengan bantuan mereka.
Sementara di tempat lain, namira yang mendengar itu mengelatukan gigi dan menahan
amarah yang sudah di pendam.
Namira: andra bangsattttt, lo akan terima balasan yang lebih dari yang lo lakuin ke sahabat
gue
2 orang polisi keluar dari persembunyian dan menodongkan pistol ke arah andra, andra
yang panik langsung membawa dara sebagai sandraan. Dia mengarahkan pisau yang selalu
ia bawa ke leher dara.
Andra: jangan mendekat atau cewek ini gue bunuh
Namira: jangan sentuh sahabat gue, dasar badjingannn!! (Namira datang dan langsung
menendang tangan andra)
Brakk (andra terjatuh dan langsung di tahan oleh polisi)
Namira langsung memeluk dara yang terisak menangis
Polisi: saudara andra anda akan kami tahan dengan kasus pemakai dan pengedar narkoba
serta tindakan perdagangan manusia
Andra: gue gak bersalah.... sayang tolongin, dara pleasee gueee
Plakkk (namira menampar andra)
Namira: itu untuk mulut kotor lo yang nyebut nama sahabat gue!!!
Plakk (namira kembali menampar andra)
Namira: dan itu untuk semua kejahatan yang lo perbuat ke dara!!
Namira: gue pastiin lo bakalan mendekam ke penjara seumur hidup lo
Selesai