Anda di halaman 1dari 5

12

usia 4-5 tahun. Sedangkan apabila dilihat dari manfaat permainan edukatif anak-

anak terlihat sangat aktif bermain dan antusias. Karena anak-anak dapat belajar

mandiri dalam membongkar pasang permainan yang terdapat di buku tersebut.

Anak-anak juga belajar uji coba dalam memilih pilihan pengetahuannya dalam

memecahkan masalah permainan tersebut. Hal ini tentu sangat mengasah

kemampuan kognitif anak.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan permainan

edukatif dalam menstimulasi perkembangan kognitif anak adalah anak

mendapatkan kesempatan untuk bermain dengan objek, anak juga mendapatkan

kesempatan menggunakan inderanya seperti merasa, menyentuh, dan melihat.

Selain itu, bermain juga memiliki peran yang sangat penting dalam

mengembangkan kemampuan berfikir logis, imajinatif dan kreatif.

Tampak Atas dari APE Kotak Pintar

Bagian atas dari APE Kotak Pintar terdapat

lubang sebagai tempat untuk anak

mengambil salah satu kartu yang

bergambar buah, hewan atau angka.


13

Tampak depan APE Kotak Pintar

Di bagian depan dari APE Kotak Pintar terdapat

tempat untuk mengurutkan, di sini perkembangan

kognitif anak bagian mengurutkan dari yang terbesar

lalu terkecil atau dari yang terbanyak ke yang paling

sedikit dapat terstimulasi.

Tampak belakang APE Kotak Pintar

Bagian belakang dari APE Kotak Pintar terdapat

tempat untuk anak berhitung, di sini kognitif anak

mengenai berhitung permulaan dapat terstimulasi


14

Tampak samping Kanan APE Kotak Pintar

Bagian kanan dari APE Kotak Pintar sebagai tempat

anak untuk belajar membedakan buah sesuai

dengan warna, rasa, ataupun bentuk.

Tampak Samping Kiri APE Kotak Pintar

Di bagian kiri APE Kotak Pintar terdapat tempat anak

untuk belajar mengelompokkan buah atau benda sesuai

dengan jenisnya atau sesuai dengan manfaatnya.


15

Langkah-langkah bermain APE Kotak Pintar terdiri dari 3 tahap :

1. Persiapan

a. Menyiapkan APE Kotak Pintar

b. Membuat 3 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak

c. Permainan dilakukan secara bergiliran

2. Pelaksanaan

a. Anak berbaris menunggu giliran bermain

b. Anak maju satu persatu kemudian anak memilih bagian yang ingin

dimainkan

c. Jika anak memilih bagian mengurutkan maka anak akan mengurutkan

gambar buah dari yang terbanyak ke buah yang paling sedikit kemudian

menggambar sesuai dengan kartu yang di dapat.

d. Jika anak memilih berhitung permulaan maka anak akan Menyusun 2

gambar kemudian menghitungnya setelah itu anak menuliskan nama dari

lambang bilangan yang didapat

e. Jika anak memilih bagian mengelompokkan maka anak akan

mengelompokkan buah sesuai dengan jenisnya atau manfaatnya kemudian

menulis namadari gambar yang di dapat

f. Jika anak memilih membedakan maka anak akan membedakan buah atau

benda sesuai warna atau bentuknya kemudian mewarnai gambar sesuai

dengan kartu yang didapat

3. Evaluasi

a. Menanyakan kembali kegiatan apa yang telah dilakukan dari awal


16

b. Berdiskusi mengenai gambar yang didapat masing-masing anak

c. Meminta anak untuk menceritakan kembali kegiatan setelah bermain

d. Menanyakan bagaimana perasaan anak setelah bermain

2.4 Perkembangan Kognitif

2.4.1 Pengertian Perkembangan Kognitif

Jean Piaget (dalam Istiqomah, 2018) mengemukakan tentang perkembangan

kognitif yaitu kemampuan untuk secara lebih cepat mempresentasikan dunia dan

melakukan operasi logis dalam mempresentasikan konsep yang berdasar pada

kenyataan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD) bahwa perkembangan kognitif anak terdapat tiga sub tahap yaitu

belajar pemecahan masalah, berfikir logis serta berfikir simbolik. Perkembangan

kognitif berperan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian

besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan

berfikir. Sederhananya perkembangan kognitif adalah proses dimana individu dapat

meningkatkan kemampuan dalam menggunakan pengetahuannya. Perkembangan

kognitif merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan. Istilah

cognitve berasal dari kata cognition, yang berarti knowing atau mengetahui, yang

dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Secara

sederhana, dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang

dimiliki anak untuk berfikir lebih kompleks, serta kemampuan penalaran dan

pemecahan masalah. Namun ada beberapa aspek juga

Anda mungkin juga menyukai