NIM : 22005021
TUGAS 10 PAUD
1. Sarah Smilansky
Sarah smilinsky Adalah seorang guru besar di Tel Aviv, University IsraelSmilansky peduli
terhadap psiologi anak dan mengemukakan tentang mengembangkan kognitif anak melalui
permainanDiyakini melalui permainan dan pengalaman nyata membuat anak mempunyai
imajinasi
Smilansky dalam Dockett dan Fleer (1999:59) percaya bahwa anak usia dini merupakan hal
yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka terbentuknya perkembangan dasar-
dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada anakProses pembelajaran terhadap anak
usia dini hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang
memiliki kebermaknaan melalui pengalaman yang nyata, sehingga anak dapat memperoleh
pengetahuan baru untuk menunjukkan kreativitas dan rasa ingin tahu secara optimal
Pada rentang usia ini anak akan mengalami masa keemasan (Golden Age) di mana anak
mulai peka terhadap diri dan lingkungannya
dengan melalui stimulasi yang diberikanMasa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk
mengembangkan kemampuan kognitif, efektifpsikomotorik, bahasa, sosio emosional dan
spiritual
Pandangan Smilansky
Menurut Smilansky, setiap anak harus mengalami pengalaman main yang banyak. Anak usia
dini belajar melalui panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan
Kebutuhan sensomotor anak di dukung ketika disediakan tempat untuk berhubungan luas
atau di dalam ruangan. Untuk itu, berikan kesempatan untuk bergerak secara bebas di
halaman, atau di meja dan di kursiKebutuhan sensori motor anak di dukung bila lingkungan
baik dalam maupun di luar ruangan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan
banyak tekstur dan berbagai jenis bahan bermain yang berbeda yang mendukung setiap
kebutuhan perkembangan anak
Piaget dan Smilansky dalam Dockett dan Fleer (1999:59-60) mengemukakan tahapan
bermain pada anak usia dini, sebagai berikut :
Bermain seperti ini berupa gerakan yang bersifat sederhana dan berulang- ulang contohnya
berlari-lari, mendorong dan menarik mobil-mobilan.
Kegiatan bermain ini untuk membentuk sesuatu, menciptakan bangunan dengan alat
permainan yang tersedia contohnya menyusun puzzle, lego atau balok kayu
3. Bermain Pura-pura (Make-belive Play)
Dalam kegiatan ini, anak sudah memahami dan bersedia memauhi peraturan
permainanAturan permainan pada awalnya dapat dan boleh diubah sesuai kesepakatan orang
yang terlibat dalam permainan asalkan tidak menyimpang jauh dari aturan umumnyamsalkan
bermain kartu dominobermain tali atau monopoli
Khusus tentang Dramatic PlaySmilansky meyakini bahwa bermain melalui Dramatic Play
sangat pentig dalam mengembangkan kreativitasintelektualbahasa dan keterampilan sosial
dan emosionalTidak semua anak memiliki pengalaman Dramatic PlayPada intinya. bermain
sangat mendukung perkembangan kognitif anak, sosial dan emosionalnya dan juga
merupakan kegiatan yang sangat kondusif semua aspek perkembangan anakMelalui Dramatic
Play, anak dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah, belajar
menampilkan peran yang dapat diterima lingkungannya dan juga keterampilan bersosialisasi
agar kelak mampu menyesuaikan diri degan kelompok sosial dimasyarakat maupun teman
sebayanya.
2. Jean Piaget
Jean Piaget adalah seorang ilmuan yang dilahirkan di NeuchatelSwissPiaget merupakan anak
yang jeniusartikel pertamanya terbit pada usia 12 tahunPada usia 18 tahun meraih gelar
sarjana dan mendapatkan gelar doktor di usia 21Piaget adalah seorang ahli dalam bidang
biologi dan yang kemudian tertarik terhadap cara berpikir anak
Piaget dalam Suparno (2003:20) bependapat bahwa anak perlu diberikan berbagai pertanyaan
untuk meningkatkan kemampuan berpikirnyaPiaget melakukan penelitian longitudinal
melalui pengamatan.
[13.39, 27/10/2023] Uniii: tentang perkembangan intelektual pada ketiga anaknyaPada tahap
selanjutnya Piaget juga melakukan riset pada ribuan anak lainnya
Menurut pandangan Piaget, intelegensi anak berkembang melalui proses active learning. Para
pendidik hendaknya suatu mengimplementasikan active learning dengan cara memberikan
kesempatan kepada anak untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan yang dapat
mengoptimalkan penggunaan seluruh panca indera anak
kegiatan anak.
• Perkembangan terjadi sebagai hasil dari kematangan dan interaksi antara anak, lingkungan
fisik dan sosial anak.
7) Kegiatan belajar harus menarik dan berarti bagi anak Piaget mengemukakan bahwa
perkembangan kognisi adalah interaksi dari hasil kematangan manusia dan pengaruh
lingkunganPiaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif di bagi menjadi 4 fase :
Yaitu antara rentang usia 0-2 tahunPada rentang usia tersebut, anak berinteraksi dngan dunia
sekitar melalui panca indera. Dimulai dari gerakan reflek yang dimiliki sejak lahir,
menghisap, mengenggam, melihat, melempar hingga pada akhir usia 2 tahun anak sudah
dapat menggunakan satu enda dengan tujuan berbeda. Dapat berpikir kompleks seperti
bagaimana cara untuk mendapatkan suatu benda yang diinginkan dan melakukan apa yang
diinginkannya dengan benda tersebutKemampuan ini merupakan awal berpikir secara
simbolik yaitu kemampuan untuk memikirkan suatu objek tersebut secara empirikFase Pra
Operasional
Yaitu pada rentang usia 2-7 tahun. Fase ini merupakan masa permulaan anak untuk
membangun kemampuannya dalam menyusun pikirannyaOleh sebab itu, cara berpikir anak
belum stabil dan belum terorganisir secara baik. Fase ini dibagi menjadi 3 sub fase berpikir :
a.
berpikir tentang objek dan peristiwa secara abstrakAnak sudah dapat menggambarkan objek
yang tidak ada dihadapannya. Kemampuan berpikir simbolik, ditambah dengan
perkembangan kemampuan bahasa dan fantasi sehingga anak mempunyai dimensi baru
dalam bermainAnak dapat menggunakan kata-katanya untuk menandai suatu objek dan
membuat substitusi dari objek tersebut. bBerpikir secara egosentris (2-4 tahun), anak melihat
dunia
mengetahui alasan pasti mengapa melakukan hal tersebut. Pada usia ini anak sudah dapat
mengklarifikasiobjek sesuai dengan kelompoknya
Anak sudah punya kemampuan bepikir secara logis dengan syarat objek yang menjadi
sumber berpikir tersebut hadir secara konkretAnak dapat menglkarifikasi objekmengurutkan
benda sesuai dengan tata urutnyamemahami cara pandang orang lain dan berpikir secara
deduktif
Anak usia dini belajar melalui active learningmetode yang digunakan adalah memberikan
pertanyaan pada anak danmembiarkan berpikir/bertanya pad dir sendirisehingga hasil belajar
yang didapat merupakan konstruksi anak tersebut. Karena pada dasarnya anak memiliki
kemampuan untuk membangun dan mengkreasi pengetahuan sendirisehingga sangat penting
bagi anak untuk terlibat langsung dalam proses belajarPiaget juga menjelaskan bahwa
pengalaman belajar anak lebih banyak didapat dengan cara bermainmelakukan percobaan
dengan objek nyatadan melalui pengalaman konkretAnak mempunyai kesempatan untuk
Anak mengetahui sesuai dari manusia lain ketika anak meneliti atau melihat sesuatuanak
tersebut akan tahu tentang objek jika diberitahu oleh pihak lain.
Yaitu mengetahui sifat fisik dari suatu benda. Pengetahuan ini diperoleh dengan menjelajah
dunia yang bersifat fisikmelalui kegiatan tersebut anak belajar tentang sifat
bulatpanjangpendekkeraslemahdingin atau panasKonsep tersebut didapat dari pemahaman
terhadap lingkungan dimana anak berinteraksi.
a. Metode praktik langsungmelalui kegiatan praktik langsung diharapkan anak akan dapat
pengalaman melalui interaksi langsung dengan objek
e. Metode bermain peran, anak dapat mengembangkan pengetahuan sosial karena dituntut
untuk mempelajari memperagakan peran yang dimainkan
Pandangan Declory tentang pendidikan dan pembelajaran dipengaruhi oleh teori evolusi
Darwin, yaitu:
(1)Tiap individu berkembang secara teratur dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi
Bahan pembelajaran anak usia dini dibagi menjadi empat menurut Decrolyyaitu:
3. Pembelaan diri
D Pelaporan
Kegiatan berhitung permulaan yang menggunakan konsep yang ditawarkan oleh Declory
dapat dicermati melalui kegiatan berhitung permulaan yang dilakukan melalui kegiatan
peragaan dan pengamatan secara langsung.
Secara garis besar, Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendidikan sebagai daya upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran, dan fisik seseorangDalam kaitan dengan pendidikan
nasional, ketiga elemen ini hendaknya berlandaskan garis hidup bangsanya atau berdasarkan
kebudayaan memerdekakan ditujukan untuk mengangkat derajat serta manusiaKemerdekaan
ini berarti berdiri sendiri. (zelfstandig)tidak tergantung kepada orang lain (onafhankelijk), dan
dapat mengatur dirinya sendiri (vrijheid, zelfsbeschikking).
Manusia merdeka adalah tujuan pendidikan Taman Siswa. Merdeka baik secara fisik, mental
dan kerohanian. Situasi yang dibutuhkan dalam dunia
pendidikan adalah situasi yang berprinsip pada kekeluargaan, kebaikan hatiempaticinta kasih
dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya
Sistem among adalah metode pembelajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah
dan asuh (care and dedication based on love)Manusia merdeka adalah seseorang yang mampu
berkembang secara utuh dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya dan mampu
menghargai dan menghormati kemanusiaan setiap orang. Selain itu, pembelajran yang
diberikan kepada anak didik tidak bersifat paksaan bahkan perilaku memimpin kadang tidak
perlu dilakukan
Ki Hajar Dewantara beranggapan bahwa pendidikan harus dilakukan melalui tiga lingkungan
pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan sosial (masyarakat)Keluarga merupakan
pusat pendidikan sedangkan sekolah dan lingkungan membantu anak untuk
belajarPendidikan yang terutama dan utama diperoleh anak adalah dari dalam keluarga
1. Budi pekerti
Materi yang penting diberikan kepada anak usia dini adalah pendidikan budi
pekertiBentuknya bukan mata pelajaran budi pekertitetapi menanamkan nilaiharkat dan
martabat kemanusiaan, nilai moral watak, dan pada akhirnya pembentukan manusia yang
berkepribadianBudi pekerti bertujuan untuk mengatur kehidupan
manusia
Dalam menanamkan budi pekerti pada PAUD dengan memberikan contoh teladan, cerita atau
dongeng, dan permainanDengan pendekatan tersebut dapat mendidik anak tentang budi
pekerti sedangkan sang anak tidak merasa bahwa sikapnya sedang dibentukKreativitas dan
inovasi guru dituntut dalam proses pembelajaran
untuk mendididk, khususnya pembentukan sikap melalui pelajaran yang sedang diberikan
a. Usia 1-7 tahun dipandang sebagai masa kanak-kanak, pendidikan yang cocok pada fase ini
yaitu dengan cara pemberian contoh dan pembiasaan
b. Usia 7-14 tahun dipandang sebagai masa pertumbuhan jiwa pikiranpendidikan yang cocok
pada fase ini yaitu dengan cara pembelajaran, perintah atau hukuman
c. Usia 14-21 tahun dipandang sebagai masa terbentuknya budi pekerti atau periode sosial,
pendidikan yang cocok pada fase ini yaitu dengan cara mendisiplinkan diri sendiri dan
melakukan atau merasakannya secara langsung.
2. Sistem among, inti dari sistem among yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam
Napitupulu (2001;15-16) adalah:
aIng ngarso sing tulodo, artinya jika pendidikan berada di depan wajib memberikan teladan
bagi anak didik. Posisi ini sebaiknya lebih banyak diberikan kepada anak usia dini, tidak
perlu banyak nasehat, petuah dan ceramah
b. Ing madya mangun karso, artinya jika pendidikan berada di tengah-tengah harus lebih
banyak membangun atau membangkitkan kemauan sehingga anak mempunyai kesempatan
untuk mencoba berbuat sendiri. Anak usia dini sudah dapat mengerjakan, namun lebih tepat
setelah taman kanak-kanak teladan pendidikan masih
diperlukan.
Beliau adalah pendiri dari INS di Kayu Tanamlahir di Sumatra 31 Oktober 1926, lembaga ini
sebagai reaksi spontan terhadap corak pendidikan dimasa itu, yang hanya mementingkan
intelektualisme dan bercorak verbalitis, suatu pendidikan yang hanya menghasilkan pegawai
rendahan yg dibutuhkan oleh usaha dimasa itu.Sistem pendidikan yang diciptakan oleh beliau
ada persamaannya dengan Arbeit Schule, berorientasi "life and community-centered",
sehingga hubungan sekolah dan masyarakat menjadi sangat erat dan juga sistem ini didasari
dengan ketuhanan YME dan berdasar pada rasa nasional yang kuat. Anak-anak dididik
dengan tujuan agar menjadi manusia yang beriman, harmonis dalam perkembangan, berbudi
pekerti luhur, kreatif, aktif dan produktif.
Pendidikan yang ditanamkan kepada ada tentang budi pekerti, cinta tanah air, cinta
lingkungan, rasa nasionalisme yang tinggi, pelaksanaan atas kebesaran Tuhan YMEBidang
pendidikan yang diterapkan dalam mendidik anak bidang olahraga, kesenian, pertanian, serta
pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan bakat anak. Dalam mendidik dan
melakukan pwmbwlajaran pendidik harus mengusai ilmu, menguasai sikap sabar, dalam
mendidik anak, harus pandai bergaul atau dapat bersosialisasi dan memiliki keterampilan
disegala bidang untuk mempelancar tugasnya.
dini
Percaya pada diri sendiri[13.39, 27/10/2023] Uniii: Saat anak bermain harus ditanamkan rasa
percaya diri bahwa mereka bisa melakukan sesuatu tanpa harus adanya bantuan dr orang lain
-Mampu melindungi diri sendiri dalam hal keamanan diri contoh: tidak membiarkan dirinya
dicubit atau dipuk temannya
-Anak didik menjadi manusia yang beriman, harmonis dalam perkembangan, berbudi lhur,
kreatif,aktif dan produtif
Anak dapat memahami norma-norma agama secara sederhana seperti mengerti boleh dan
tidak boleh, antara dilarang dan tidak. dilarang (menyayangi sesama teman dan tidak
mengambil yang bukan miliknya)
Anak dapat mengembangkan bakat dan minat sesuai kemampuan yang dimiliki (merangkai
sedotan plastik menjadi kalung atau membangun rumah dari balpk)
Anak dapat melakukan kegiatan motorik halus (hal yang melibatkan gerak tangan dan
jari'tangan) dan motorik kasar (kegiatan diluar ruangan seperti menendang, melompat,
berlari, memanjat)
Anak berani mengemukakan pendapat, anak juga mempunyai rasa ingin tau yang besar.
Menempati janji.
Hemat
Sistem layanan pendidikan pada anak usia dini selau berubah dr waktu kewaktu dengan
perubahannya zaman dikarenakan adanya berbagai perubahan yang terjadi dilingkungan
anak, misalnya perubahan ilmu pengetahuanteknologi dan arus informasi yang demikian
pesat dan berakar dari ilmu pendidikan,sedang pohon ilmu pendidikan (body of knowledge)
dari ilmu pendidikan berasal dari multi referensial ilmu terdahulu seperti filosofi, psikologi,
antropologi, budaya dan sosiologi. Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari
tentang perilaku manusia yang mengacu pada perilaku yang normatif (as it should be). Kajian
pendidikan adalah perilaku manusia untuk diarahkan kepada perilaku normatif Pendidikan
usia dini muncul karena dalam perkembangannya
penelaahan yaitu perilaku anak usia dini 0-8tahun dalam situasi pendidikan
sehingga muncul ilmu baru yang bernama Pendidikan anak usia dini. Delors dalam
Napitupulu (2001:25) mengemukakan tentang learning society =masyarakat belajar dalam
bukunya learning treasure withinInti dari batang tubuh ilmu pendidikan adalah belajar dan
pembelajaran. Anak berkembang dan belajar dari lingkungan yang melawati 3 wase utama
merupakan interaksi antara faktor genetia (nature), lingkungan (nurture) dan individu (self
generating trend)Develompental interface artinya seberapa besar interaksi antara faktor
nature dan nuture dalam diri seseorang yang memengaruhi perkembangannya
(Semiawan2007;3)
Bermain adalah kegiatan yang serius, namun mengasikanMelalui bermain semua aspek
perkembangan anak dapat ditingkatkan. Bermain secara bebas anak dapat berekspresi dan
bereksplorasi untuk memperkuat hal hal yang sudah diketahui dan menemukan hal hal yang
baru, anak juga dapat mengembangkan semua potensi secara optimal, baik potensi fisik
maupun mentalintelektual dan spiritual. Bermain adalah medium, dimana anak menyatakan
jati dirinya, bukan saja dalam berfantasi, tetapi juga benar nyata secara aktif
yang tidak ia kenali sampai pada yang ia ketahui dan dari yang tidak dapat
anak usia dini merupakan prasyarat penting bila orang tua menginginkan