Anda di halaman 1dari 15

GAME PENCAPAIAN

PERKEMBANGAN SOSIAL
EMOSIONAL
Disusun Oleh:
 
Diah Ayu Paramita(131191015)
Sari Ambarwati (131191017)
Yunita Berliana N.H (131191029)
Luthfi Reza Ardila(131191031)
Dwi Novika H.L (133192001)
 
KONSEP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL
# 1 Pengertian Perkembangan sosial

Perkembangan sosial merupakan suatu proses kemampuan belajar dari tingkah laku yang
ditiru dari dalam keluarganya serta mengikuti, adapun menurut Hurlock bahwa perkembangan
sosial merupakan perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial, yaitu
menjadi orang yang mampu bermasyarakat. Perkembangan sosial adalah perkembangan
perilaku anak dalam menyesuaikan diri dalam aturan-aturan masyarakat dimana anak itu
berada.
Sedangkan kecerdasan emosional yaitu kemampuan untuk mengendalikan, mengolah dan
mengontrol emosi agar mampu merespon secara positif setiap kondisi yang merangsang
munculnya emosi-emosi ini. Dengan mengajari anak-anak keterampilan emosi dan sosial,
mereka akan lebih mampu untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul selama proses
perkembangannya menuju manusia dewasa.
Perkembangan emosional mencakup pengendalian diri,
ketentuan dan satu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.
Sebagian pakar menyatakan bahwa kecerdasan emosional
(Emotional Questions) disebut juga sebagai kecerdasan
bersikap.
Menurut Daniel Goleman dikutip dari Desmita dalam
bukunya “Psikologi Perkembangan” bahwa kecerdasan
emosional dapat diklasifikasikan atas lima komponen penting,
yaitu :
(1) mengenali emosi,
(2) mengelola emosi,
(3) motivasi diri sendiri,
(4) mengenali emosi orang lain dan
(5) membina hubungan.
Tindakan orang tua atau guru dalam membantu mengarahkan
anak agar dapat menyalurkan energi emosionalnya secara
tepat diantaranya dengan cara berikut ini.
1) Membantu menyibukkan diri anak dalam kehidupan sehari-
hari, baik dengan bermain maupun dengan bekerja.
2)Membantu menjalin hubungan emosional yang akrab, paling
tidak dengan salah seorang anggota keluarga. Orang tua
dapat membantu anak mengembangkan pandangan yang
lebih matang terhadap masalah mereka.
3)Membantu menemukan seorang teman yang bisa menjadi
akrab untuk anak menceritakan kesulitan dan mengadu.
#2 Cara Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak
Dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional hendaknya memperhatikan apa yang terjadi dengan anak
didik diantaranya adalah :
1) Guru hendaknya membangun meningkatkan motivasi diri pada anak melalui penjelasan pentingnya materi
yang akan diajarkan
2) Guru melatih daya tahan mental dan rasa percaya diri anak agar tidak frustasi dengan selalu memberikan
semangat.
3) Guru melatih siswa untuk terampil berkomunikasi, dengan cara menyampaikan benda apa yang mereka
sentuh
4) Guru melatih siswa dalam mengendalikan dorongan hati siswa
5) Guru melatih siswa supaya tidak menyerah terhadap kesalahan yang dilakukan.
6) Guru melatih siswa supaya terus percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri serta melatih keberanian
siswa.
7) Guru membangun rasa empati anak kepada sesama dengan cara tetap berada di dekat teman kelompoknya .
8) Guru melatih keberanian anak dengan cara memberikan giliran kepada setiap anak untuk mencoba dan
menyampaikan pentingnya mencoba melakukan sesuatu.
9) Guru melatih aspek akal anak untuk konsentrasi dengan cara mencocokan benda-benda yang mereka sentuh.
# 3 Alat Permainan Edukatif
Game Pencapaian Perkembangan Sosio Emosional

A. Permaianan Congklak

permainan congklak adalah permainan tradisional yang


diwariskan khususnya bagi anak perempuan. Namun,
diharapkan untuk permainan congklak dapat dimainkan
bagi anak perempuan dan laki-laki. Melalui permainan
tradisional yang diterapkan perkembangan yang dapat
dikembangkan yaitu perkembangan kognitif, bahasa,
motorik, dan sosial emosional. Prinsip pembelajaran anak
sekolah dasar yakni integratif dan menyenangkan dapat
diterapkan menggunakan metode belajar sambil bermain
dengan model permainan congklak sesuai dengan
kurikulum yang digunakan.
Langkah-langkah Bermain Congklak
1. Menyiapkan papan media congklak yang terdiri dari 14 ubang dan ditambah dengan 2 lubang penyimpanan
yang tersedia di ujung kanan dan ujung kiri.
2. Biji congklak sebagai media untuk bermain berjumlah 98 buah.
3. Permainan congklak terdiri dari 2 orang pemain.
4. Pemain memasukkan biji-biji congklak ke dalam lubang masing-masing, setiap lubang terdiri dari 7 biji
congklak.
5. Sebelum permainan dimulai kedua pemain melakukan suit untuk menentukan siapa yang bermain lebih dulu.
6. Pemain yang menang suit maka ia bermain lebih dulu.
7. Pemain yang sedang bermain harus mengisi seluruh seluruh lubang dengan biji congkalk satu per satu
dengan jumlah yang sama secara berurutan sesuai dengan arah jarum jam.
8. Lubang penyimpanan hanya diisi oleh pemain bersangkutan yang sedang bermain.
9. Pemain yang sedang bermain akan berakhir bermain jika biji congklak terakhir dimasukkan ke dalam lubang
yang kosong.
10.Permainan akan berakhir jika seluruh biji telah dimasukkan ke dalam lubang penyimpanan.
11.Kedua pemain menghitung jumlah biji congklak yang terdapat pada lubang penyimpanan masing- masing.
12.Salah satu pemain dinyatakan sebagai pemenang apabila biji congklaknya lebih banyak dibandingkan dengan
lawan main.
B. Puzzle Angka

Depdiknas (2003: 43) puzzle merupakan salah satu jenis media yang digunakan dalam suatu permainan.
Permainan ini berupa kegiatan bongkar dan menyusun kembali kepingan puzzle menjadi bentuk utuh.
Posisi awal puzzle yang dalam keadaan acak-acakan bahkan keluar dari tempatnya anak akan merasa
tertantang untuk karena hal ini yang mendorong kelincahan koordinasi tangan dan pikiran terwujud
secara nyata. Permainan puzzle dapat dilakukan oleh anak-anak hingga anak belasan tahun, tetapi tentu
saja tingkat kesulitannya harus disesuaikan dengan usia anak yang memainkannya. Permainan puzzle anak
akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar. Pada tahap awal mengenal puzzle, mereka
mungkin mencoba untuk menyusun gambar puzzle dengan cara mencoba memasang- masangkan bagian-
bagian puzzle tanpa petunjuk.

Al-Azizy (2010) menyebutkan manfaat dari bermain puzzle sebagai berikut:


1. Mengasah otak.
2. Melatih koordinasi antara mata dan tangan.
3. Melatih nalar.
4. Melatih kesabaran.
5. Menambah pengetahuan.
Langkah-langkah Bermain Puzzle Angka

1. Guru menyiapkan media puzzle yang akan digunakan.


2. Guru mebagi anak menjadi beberapa kelompok.
3. Guru memjelaskan proses Permainan.
4. Guru menjelaskan aturan bermain.
5. Guru membebaskan kan untuk memilih berbagai
jenis puzzle yang mereka sukai.
6. Setelah selesai, Guru dan anak membacakan hasil
kerja mereka.
7. Guru melalukan evaluasi atas materi yang
disampaikan.
c. Magic Box atau Kotak Rahasia
Magic box atau kotak rahasia adalah sebuah kotak persegi empat yang terbuat
dari barang bekas, yang berlobang dimana di dalamnya terdapat kertas yang
berisi materi ajar yang disampaikan kepada peserta, khususnya bagi anak usia
dini. Alat permainan kotak rahasia ini memiliki manfaat guna mengeksplor
potensi atau bakat peserta didik anak usia dini.Dinamakan magic box (kotak
rahasia) karena permainan ini terbuat dari kardus yang berbentuk kotak,
sedangkan rahasia karena pada saat kotaknya ditutup, pembelajar tidak
mengetahui benda apa yang ada di dalam kotak tersebut

Tujuan dari alat permainan edukatif magic box (kotak rahasia) memiliki dimensi
antara lain:
1) Aspek bahasa, Anak dapat menyebutkan benda-benda yang mereka sentuh
dengan indra tangan mereka,
2) Aspek pskimotorik, Anak bisa mengambil benda yang ada di dalam kotak,
3) Aspek kognitif, Anak mampu mengingat dan menyebutkan benda-benda,
4) Aspek sosial emosional, melatih keberanian anak, melatih komunikasi dan
rasa ingin tahu anak serta membiasakan
Langkah-langkah Magic Box

1. Letakan satu kotak di atas meja yang mudah Kelebihan dan kekurangan
dijangkau oleh-anakanak, artinya tidak terlalu
tinggi dan lebar posisi meja, setelah itu masukan (1)Anak bisa mengingat dengan cepat materi
barang ke dalam kotak misteri baik berupa batu, yang disampaikan,
ranting, daun, kertas bergambar atau yang (2)Anak berpartisipasi aktif dalam
lainnya. pembelajaran,
2. Perintah anak-anak satu persatu untuk (3)biayanya murah,
memasukkan tangan ke dalam kotak dan menerka (4)Bisa digunakan berulang kali.
barang yang dalam kotak. Sarankan anak untuk
melihat dengan teliti barang-barang diatas meja Sedangkan Kelemahan bahannya mudah
dan mencoba untuk menjelaskan apa yang rusak atau tidak tahan lama.
dirasakan.
JURNAL NASIONAL
 
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONALANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE ANGKA PADA
ANAK UISA 4-5 TAHUN DI PAUD
GEMILANG KOTA BENGKULU
Oleh:
Mimpira Haryono
Program Studi Pendidikan Guru PAUD Universitas Dehasen Bengkulu
Corresponding Author: Mimpirampd1984@gmail.com
 
ABSTRAK :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan sosial emosional anak melalui permainan puzzle angka, untuk
mengetahui respon anak selama proses pembelajaran menggunakan permainan fuzzle angka. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan yang terjadi dalam
sebuah kelas. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan yang diperoleh guru dari penelitian. Penelitian tindakan
kelas ini dilakukan secara kolaboratif dimana penelitian ini dilakukan secara bekerjasama antara peneliti dengan guru dalam satu
kelas. Subjek utama dalam penelitian ini adalah kepala anak usia 4-5 Tahun yang berjumlah 15 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan
kuantitatif yaitu data yang diperoleh diubah ke dalam bentuk persentase. Simpulan penelitian bahwah perkembangan sosial
emosional anak melalui permainan puzzle angka pada anak uisa 4-5 tahun di PAUD GEMILANG Kota Bengkulu sudah berkembang
dengan baik sesuai harapan.
 
Kata kunci: Perkembangan sosial emosional, permainan puzzle angka.
 

 
JURNAL INTERNASIONAL
 
THE EFFECT OF EDUTAINMENT LEARNING MODEL ON EARLY CHILDHOOD SOCIO-EMOTIONAL
DEVELOPMENT
 
Khadijah Arlina, Miftahul Jannah Addaudy, Maisarah
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia1
 
 
ABSTRACT:
The idea of edutainment began to become the interest of early childhood educators to make the learning process
more holistic, including knowledge about how the brain works, memory, motivation, self-image, emotions,
learning styles, and other learning strategies. This study aims to analyse and compare the effect of edutainment
and group learning on the socio-emotional development of early childhood. This research method uses a quasi-
experimental design with data collection techniques derived from the results of the pre-test and post-test on 20
children. The results of this study indicate that there are differences in the influence of edutainment learning
with the control group on the social-emotional development of early childhood. Although both groups affect the
socio-emotional development, edutainment learning has a better effect than the control group. For further
research, it is recommended to create various types of edutainments learning to improve various aspects of
children development.
 
Keywords: Early Childhood, Edutainment Learning Model, Socio-emotional Development
 
 
 
Pengertian:
Ide edutainment mulai menjadi minat pendidik anak usia dini untuk membuat proses pembelajaran lebih
holistik, termasuk pengetahuan tentang cara kerja otak, memori, motivasi, citra diri, emosi, gaya belajar,
dan strategi belajar lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pengaruh
edutainment dan group learning terhadap perkembangan sosio-emosional anak usia dini. Metode
penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan teknik pengumpulan data yang berasal dari
hasil pre-test dan post-test pada 20 anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pengaruh pembelajaran edutainment dengan kelompok kontrol terhadap perkembangan sosial emosional
anak usia dini. Meskipun kedua kelompok berpengaruh terhadap perkembangan sosio-emosional,
pembelajaran edutainment memiliki pengaruh yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Untuk
penelitian selanjutnya, disarankan untuk membuat berbagai jenis pembelajaran edutainment untuk
meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak.
 
 
 
TERIMA KASIH
SUDAH MENYIMAK!

Anda mungkin juga menyukai