LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA
I. ANALISIS JABATAN
A. PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN
Proses pelaksanaan analisis jabatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan: b. Pengumpulan Data Jabatan: c. Pengolahan Data Jabatan: d. Verifikasi Jabatan
B. PENETAPAN HASIL ANALISIS JABATAN
INFORMASI JABATAN I. Identitas Jabatan II. Iktisar Jabatan III.Kualifikas i Jabatan IV. Tugas Pokok V. Hasil Kerja VI. Bahan Kerja VII. Perangkat Kerja VIII. Tanggung Jawab IX.Wewenang X. Korelasi Jabatan XI. Kondisi Lingkung -an Kerja XII. Resiko Bahaya XIII. Syarat Jabatan XIV. Prestasi Kerja XV. Kelas Jabatan
II. ANALISIS BEBAN KERJA
A. PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA Proses pelaksanaan analisis jabatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Persiapan: b. Pengumpulan Data Jabatan: c. Pengolahan Data Jabatan: d. Verifikasi Jabatan
B. ASPEK-ASPEK DALAM ANALISIS BEBAN KERJA
1. Norma Waktu (Variabel Tetap) Perubahan norma waktu dapat terjadi karena : a. Perubahan kebijakan; b. Perubahan peralatan; c. Perubahan kualitas SDM; d. Perubahan organisasi, sistem, dan prosedur.
2. Volume Kerja (Variabel Tidak Tetap).
3. Jam Kerja Efektif Kriteria suatu alat ukur yaitu : a. Valid, b. Konsisten c. Universal C. TEKNIK PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA Analisis beban kerja dilaksanakan secara sistematis dengan tahapantahapan sebagai berikut 1. Pengumpulan Data Beban Kerja 2. Aspek-aspek dalam perhitungan a. Beban kerja b. Standar Kemampuan Rata-rata c. Waktu kerja
3. Metode Perhitungan Kebutuhan Pegawai
III. DOKUMEN HASIL ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA Untuk proses pelaksanaan pengunaan aplikasi diperlukan tahapan kegiatan sebagai berikut: a. menetapkan Peta jabatan; b. menetapkan Volume kegiatan; c. menetapkan standar waktu kerja; d. membuat Kode Jabatan; e. memasukkan data dalam aplikasi; dan f. menyampaikan hasil kepada instansi terkait;