Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PANJALU CIAMIS

Guys, Panjalu adalah sebuah kerajaan bawahan Sunda bercorak Hindu yang lokasinya berada
di kaki Gunung Sawal Jawa Barat. Posisi Panjalu dikelilingi oleh benteng alamiah berupa
rangkaian pegunungan, dari sebelah selatan dan timur berdiri kukuh Gunung Sawal yang
memisahkannya dengan wilayah Galuh, bagian baratnya dibentengi oleh Gunung Cakrabuana
yang dahulu menjadi batas dengan Kerajaan Sumedang Larang dan di sebelah utaranya
memanjang Gunung Bitung yang menjadi batas Kabupaten Ciamis dengan Majalengka yang
dahulu merupakan batas Panjalu dengan Kerajaan Talaga.

Panjalu berasal dari kata jalu yang berarti jantan atau jago, yang didahului dengan awalan pan.
Maka panjalu berkonotasi dengan kata-kata: jagoan, jawara, pendekar, pejuang, ahli perang,
kesatria, atau perwira.

Ada pula orang Panjalu yang mengatakan bahwa kata panjalu berarti "perempuan" karena
berasal dari kata jalu yang diberi awalan pan, sama seperti kata male (bhs. Inggeris: laki-laki)
yang apabila diberi prefiks fe + male menjadi female (perempuan). Konon nama ini disandang
karena Panjalu pernah diperintah oleh seorang ratu bernama Ratu Permanadewi.

Namun, Mengingat sterotip watak orang Panjalu di mata orang Sunda dibandingkan dengan
watak orang Sunda pada umumnya, orang Panjalu dikenal lebih keras, militan juga disegani
karena konon memiliki banyak ilmu kanuragan warisan dari nenek moyang mereka, oleh
karena itu arti kata Panjalu yang pertama sepertinya lebih mendekati kesesuaian.

Menurut Munoz (2006) Kerajaan Panjalu Ciamis adalah penerus Kerajaan Panjalu Kediri dari
Jawa Timur, karena setelah Maharaja Kertajaya, Raja Panjalu Kediri terakhir tewas di tangan
Ken Arok pada tahun 1222, sisa-sisa keluarga dan pengikut Maharaja Kertajaya itu melarikan
diri ke kawasan Panjalu Ciamis. Itulah sebabnya kedua kerajaan ini mempunyai nama yang
sama karena Kerajaan Panjalu Ciamis adalah penerus peradaban Panjalu Kediri.

Nama Panjalu mulai dikenal ketika wilayah ini berada dibawah pemerintahan Prabu
Sanghyang Rangga Gumilang; sebelumnya kawasan Panjalu lebih dikenal dengan sebutan
Kabuyutan Sawal atau Kabuyutan Gunung Sawal.

Istilah Kabuyutan ini identik dengan daerah Kabataraan yaitu daerah yang memiliki
kewenangan keagamaan Hindu seperti Kabuyutan Galunggung atau Kabataraan Galunggung.

Pendiri Kerajaan Panjalu adalah Batara Tesnajati yang petilasannya terdapat di Karantenan
Gunung Sawal.Istilah Kebataraan ini menjadi identik bahwa di daerah ini dulunya sebuah
tempat suci yang lebih menitikberatkan pada bidang kebatinan, keagamaan atau spiritual.

Seorang Batara di Kemaharajaan Sunda mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dan
penting karena ia mempunyai satu kekuasaan istimewa yaitu kekuasaan untuk menginisiasi
penobatan seorang Maharaja yang naik tahta Sunda.

para batara yang pernah bertahta di Karantenan Gunung Sawal adalah Batara Tesnajati,
Batara Layah dan Batara Karimun Putih. Pada masa kekuasaan Prabu Sanghyang Rangga
Gumilang atau Sanghyang Rangga Sakti putera Batara Karimun Putih, Panjalu berubah dari
kabataraan menjadi sebuah daerah kerajaan.

Panjalu adalah salah satu kerajaan daerah yang termasuk dalam kekuasaan Kemaharajaan
Sunda karena wilayah Kerajaan Sunda sejak masa Sanjaya (723-732) sampai dengan Sri
Baduga Maharaja (1482-1521) adalah seluruh Jawa Barat termasuk Provinsi Banten dan DKI
Jakarta serta bagian barat Provinsi Jawa Tengah, yaitu mulai dari Ujung Kulon di sebelah
barat sampai ke Sungai Cipamali (Kali Brebes) dan Sungai Ciserayu (Kali Serayu) di sebelah
timur.

Kaitan lain yang menarik antara Kerajaan Sunda dengan Kerajaan bawahannya Panjalu adalah
bahwa berdasarkan catatan sejarah Sunda, Hyang Bunisora digantikan oleh keponakan
sekaligus menantunya yaitu Niskala Wastu Kancana yang setelah mangkat dipusarakan di
Nusa Larang, sementara menurut Babad Panjalu tokoh yang dipusarakan di Nusa Larang
adalah Prabu Rahyang Kancana putera dari Prabu Sanghyang Borosngora.

Ada dugaan Sanghyang Borosngora yang menjadi Raja Panjalu adalah Hyang Bunisora
Suradipati, ia adalah adik Maharaja Linggabuana yang gugur di palagan Bubat saat melawan
tentara Majapahit pada tahun 1357.

Hyang Bunisora menjabat sebagai Mangkubumi Suradipati mewakili keponakannya yaitu


Niskala Wastu Kancana yang baru berusia 9 tahun atas tahta Kawali. Hyang Bunisora juga
dikenal sebagai Prabu Kuda Lelean dan Batara Guru di Jampang karena menjadi seorang
petapa atau resi yang mumpuni di Jampang atau Sukabumi sekarang. Tentunya perlu
penelitian lebih lanjut untuk memastikan dugaan ini.

Sementara itu sumber lain dari luar mengenai kaitan Panjalu dengan Sunda yakni dari
Wawacan Sajarah Galuh memapaparkan bahwa setelah runtuhnya Pajajaran, maka putera-
puteri raja dan rakyat Pajajaran itu melarikan diri ke Panjalu, Kawali, dan Kuningan.

Itu dia Guys, sedikit cerita mengenai asal muasal Kerajaan Panjalu dan arti dari Panjalu itu
sendiri, kisah kerajaan Panjalu yang lainnya akan saya spill di VT yg lainnya. Jadi, jangan
ketinggalan untuk follow dulu ya Guys.

silahkan koment jika ada yg mau ditambahkan, atau share video ini jika bermanfaat.

Mohon maaf jika ada kesalahan, kita ketemu lagi di VT selanjutnya. See U

https://id.wikipedia.org/wiki/Kadipaten_Panjalu

Anda mungkin juga menyukai