Pelaporan korporat adalah cara manajemen berkomunikasi tentang kondisi
dan kinerja kepada para pemangku kepentingan. Jenis-jenis : laporan keuangan, laporan tahunan, laporan tata kelola perusahaan, laporan corporate social responsibility, laporan keberlanjutan dan laporan terintegrasi. Standar Akuntansi Di Indonesia : 1. SAK Umum 2. SAK Etap : standar akuntansi entitas tanpa akuntabilitas publik. 3. SAK EMKM ; entitas mikro kecil dan menengah, berisi lap posisi keuangan (neraca), laba rugi, CALK 4. SAK transaksi Syariah Konvergensi IFRS Bigbang strategi (adopsi penuh IFRS, tanpa tahapan tertentu, untuk negara maju), gradual strategi ( adopsi IFRS secara bertahap, negara berkembang) Karakteristik kualitatif fundamental 1. Relevansi, informasi yang relevan mampu membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan. Membuat perbedaan jika mempunyai nilai prediktif, nilai kkonfirmasi (konfirmasi evaluasi sebelumnya. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. 2. Representasi tepat : laporan keuangan mempresentasikan fenomena ekonomi dalam angka dan kata. Karakteristik yang harus adda lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan. Karakteristik peningkat : keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan, keterpahaman. Unsur Lap Keuangan : Posisi Keuangan (asset, liabilitas, ekuitas) kinerja (penghasilan dan laba) Pengakuan unsur laporan keuangan ; Aset, liabilitas, penghasilan, beban. Pengukuran unsur lap keuangan ; biaya historis (informasi besaran moneter aset, liabilitas, penghasilan, beban. Nilai kini (informasi moneter aset, liabilitass, penghasilan, beban). Nilai terealisasi ( setara kas yang diperoleh sekarang). Nilai sekarang ( arus kas masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang) BAB 2 Tata Kelola Perusahaan Kode etik akuntan Bagian 1 : kepatuhan terhadap kode etik Bagian 2 : akuntan yang bekerja di bisnis Bagian 3 : akunntan yang berpraktik melayani publik Bagian 4a : indenpendensi dalam perikatan audit dan perikatan reviu BAB 3 Penyajian Laporan Keuangan Bagian 4b : indenpendensi dalam perikatan assurans selain perikatan audit PSAK 1 mengatur mengenai tujuan Laporam Keuangan, komponen Laporan dan perikatan reviu Keuangan, ketentuan penyajian, struktur Laporan Keuangan, dan Akuntansi profesional mematuhi prinsip : integritas (lugas jujur), persyaratan pengungkapan. objektif, kompetensi dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku profesional. Karakteristik umum dalam penyajian laporan keuangan Ancaman : kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, advokasi, 1. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap PSAK : entitas yang kedekatan, intimidasi sudah sesuai sak membuat pernyataan tentang kepatuhan sak dalam calk. 2. Kelangsungan usaha 3 dasar akrual, kecuali laporan arus kas 4 materialitas dan penggabungan : entitas menyajikan secara tersendiri pos yang memiliki sifat atau fungsi yang tidak serupa, kecuali pos tersebut material 5 saling hapus, entitas tidak melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau penghasilan dan beban kecuali disyaratkan untuk diizinkan oleh suatu PSAK 6 frekuensi pelaporan, lengkap secara tahunan 7 informasi komparatif, menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode komparatif terdekat sebelumnya untuk seluruh jumlah Yang dilaporkan dalam periode berjalan 8. Konsisten penyajian Ketentuan Penyajian Dalam menyajikan laporan posisi keuangan entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi tersendiri, kecuali penyajian berdasarkan likuiditas menyediakan informasi yang telah relevan dan dapat diandalkan. Sedangkan dalam menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, entitas dapat menyajikan suatu laporan tunggal untuk laba rugi dan penghasilann lain, dengan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disajikan dalam dua bagian : 1. Bagian tersebut disajikan bersama 2. Entitas dapat menyajikan bagian laba rugi dalam suatu laporan laba rugi tersendiri. PSAK 25 mengatur mengenai kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan. Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal. Misalnya, estimasi mungkin diperlukan untuk : Piutang tak tertagih, Persediaan yang rusak, Nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan, Umur manfaat, atau ekspetasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada aset yang didepresiasikan, Liabilitas biaya perolehan, jika produk jadi diharapkan dapat dijual diatas atau sebesar garansi. biaya perolehan. Apabila terjadi peningkatan nilai realisasi neto, jumlah Kesalahan periode sebelumnya : penurunan nilai yang diakui sebelumnya harus dibalik (terjadi pemulihan). Entitas mengoreksi kesalahan meterial periode lalu secara retrospektif pada Pembalikan atau pemulihan tersebut dibatasi jumlah persediaan awal dan laporan keuangan lengkap yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: yang tercatat adalah perubahan yang terendah antara biaya perolehan atau 1. Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian nilai realisasi neto dimana kesalahan terjadi; atau SAK 58, suatu aset tidak lancar dapat direklasifikasikan menjadi aset lancar 2. Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, apabila memenuhi kriteria aset tidak lancar dikuasai untuk dijual. menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal sebelumnya. Bentuk aset tidak lancar = properti investasi, aset tetap, aset tak Apabila perusahaan melakukan transaksi dengan menggunakan valuta asing, berwujud atau kelompok lepasan. maka pada saat pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata Goodwill termasuk kedalam kelompok lepasan yang diperoleh dari uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang penggabungan usaha jika kelompok ini adalah unit penghasil kas. fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dengan valuta Aset Tidak Lancar Dikuasai Untuk dijual (ATUD) asing pada tanggal terjadinya transaksi, pada akhir setiap periode pelaporan: PSAK 48, Penurunan nilai aset atau jika merupakan unit penghasil kas. 1.Pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; - Aset tidak lancar dapat diklasifikasikan menjadi ATUD jika jumlah 2.Pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan. dijabarkan menggunakan kurs historis tanggal transaksi; Kriteria ATUD 3.Pos non moneter yang diukur dalam nilai wajar dalam valuta asing PSAK 58, suatu aset tidak lancar dapat direklasifikasikan menjadi aset dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur; dan lancar apabila memenuhi kriteria aset tidak lancar dikuasai untuk dijual. 4.Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada proses Bentuk aset tidak lancar = properti investasi, aset tetap, aset tak berwujud penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs pada saat pos atau kelompok lepasan. moneter tersebut diukur dijabarkan, pada pengakuan awal selama periode, atau pada periode laporan keuangan sebelumnya, diakui dalam laba rugi Goodwill termasuk kedalam kelompok lepasan yang diperoleh dari pada periode saat terjadinya. penggabungan usaha jika kelompok ini adalah unit penghasil kas. PSAK 8 mengatur mengenai perlakuan akuntansi atas peristiwa setelah BAB 5 Aset Tidak Lancar periode pelaporan. Aset tidak lancar merupakan asset yang akan memberikan manfaat untuk Peristiwa Penyesuaian Setelah Periode : Entitas menyesuaikan jumlah perusahaan lebih dari satu tahun atau lebih dari satu siklus operasi normal. yang diakui dalam laporan keuangan. Menurut PSAK 13, Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan Peristiwa Nonpenyesuaian Setelah Periode : Entitas tidak menyesuaikan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) yang dikuasai oleh pemilik jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. atau lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental Periode interim merupakan periode laporan keuangan yang lebih pendek atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dari satu tahun buku penuh. Informasi didalamnya lebih sedikit dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan. administratif, dan tidak untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Laporan keuangan interim minimum mencakup Pengakuan Pada saat pengakuan awal, pengeluaran untuk perolehan properti investasi Laporan posisi keuangan ringkas, diakui sebagai asset jika dan hanya jika: Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ringkas baik a.Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait properti digabung maupun pisah, investasi akan mengalir ke dalam perusahaan Laporan perubahan ekuitas ringkas, b.Biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal. Laporan arus kas ringkas, dan Pengukuran Saat Pengakuan Catatan penjelasan tertentu. Pada saat pengakuan awal, properti investasi diukur sebesar biaya Pengukuran untuk tujuan pelaporan interim dibuat atas dasar awal tahun perolehan. Yang dimaksud dengan biaya perolehan adalah harga buku sampai tanggal pelaporan. pembelian properti dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara BAB 4 Aset Lancar langsung terhadap perolehan properti. Aset lancar adalah kas dan aset lain yang diperkirakan akan dikonversi Pengukuran Setelah Pengakuan menjadi kas, atau dijual, atau digunakan perusahaan dalam satu tahun atau Setelah pengakuan awal, perusahaan dapat memilih untuk mengukur dalam satu siklus operasi normal, mana yang lebih panjang. Siklus operasi properti investasinya dengan menggunakan model nilai wajar atau model normal perusahaan merupakan periode waktu rata-rata sejak perusahaan biaya. memperoleh persediaan hingga perusahaan menerima kas dari penjualan Pengalihan ke properti investasi produk tersebut. Pengalihan properti dari asset tetap menjadi properti investasi yang akan Kriteria aset lancar ini lebih rinci dijelaskan dalam PSAK 1. diukur menggunakan model nilai wajar, maka perusahaan menerapkan PSAK 14 menjelaskan bahwa persediaan adalah aset yang tersedia untuk ketentuan PSAK 16 untuk properti tersebut sampai dengan tanggal dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan peralihan tersebut, dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam Penghentian Pengakuan proses produksi atau pemberian jasa. Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika dilepaskan atau Biaya perolehan persediaan ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak 1. Biaya Pembelian : harga beli, bea import, pajak; biaya langsung pada memiliki masa manfaat ekonomik di masa depan yang dapat diharapkan perolehan barang jadi, pada saat pelepasannya. 2. Biaya konversi Menurut PSAK 16, Aset tetap adalah asset berwujud yang dimiliki untuk 3. Biaya lain2 Rumus perhitungan HPP dengan metode periodik: digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk Persediaan awal XXX direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif, dan (+) Pembelian diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. (+) Beban Angkut Pembelian Pada saat pengakuan awal, pengeluaran untuk perolehan aset tetap diakui (-) Retur Pembelian sebagai aset jika dan hanya jika memenuhi dua kriteria kapitalisasi, yaitu: (-) Potongan Pembelian a. Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait properti (-) Persediaan akhir investasi akan mengalir ke dalam perusahaan Harga Pokok Penjualan XXX b. Biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal. Lower Cost of Net Realizable Value (LCNRV) Pada pengakuan awal, aset tetap diukur sebesar biaya perolehan aset Persediaan rusak → biaya persediaan yang semestinya tidak akan tersebut. PSAK 16 menjelaskan 3 elemen biaya perolehan aset tetap yaitu: tercapai/mungkin tidak akan diperoleh kembali. Persediaan rusak ini diukur 1. Harga Perolehan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih 2. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset rendah. Apabila biaya perolehan lebih tinggi dari nilai realisasi neto, maka tetap persediaan diturunkan ke nilai realisasi neto. Nilai persediaan diturunkan 3. Estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi secara terpisah pada nilai realisasi neto sesuai unit. Dalam beberapa lokasi aset tetap keadaan, penurunan nilai persediaan lebih sesuai jika dihitung untuk Pengukuran Setelah Pengakuan kelompok persediaan yang berkaitan. Bahan dan perlengkapan lain yang digunakan dalam produksi persediaan nilainya tidak diturunkan dibawah Setelah pengakuan awal, perusahaan dapat memilih untuk mengukur aset suku bunga implisit bila dapat ditentukan atau jika suka bunga tersebut tetap dengan menggunakan model biaya atau model revaluasi. Perusahaan tidak dapat ditentukan, maka penyewa menggunakan suku bunga harus menerapkan model pengukuran yang sama untuk kelompok aset tetap pinjaman inkremental penyewa. yang sama. 3. Penilaian kembali Liabilitas Sewa Penyusutan merupakan pengalokasian nilai perolehan aset secara sistematis Dilakukan apabila terjadi perubahan pembayaran sewa. Perubahan sepanjang masa manfaat aset. Berikut beberapa pengaturan penting terkait pembayaran sewa dapat terjadi karena: dengan penyusutan aset tetap yaitu: 1. Periode penyusutan 2. Pengakuan a.Perubahan masa sewa atau perubahan penilaian opsi pembelian. beban penyusutan 3. Konsep dekomponenisasi 4. Nilai residu 5. Umur b.Perubahan dalam jaminan nilai residu atau perubahan dalam pembayaran manfaat 6. Metode penyusutan 7. Review periodik atas nilai residu, umur sewa masa depan yang terjadi akibat perubahan indeks atau suku bunga manfaat, dan metode penyusutan yang digunakan untuk menentukan pembayaran tersebut Pada saat penghentian pengakuan, perusahaan mengakui selisih antara 4. Pengecualian Pengakuan hasil pelepasan neto dan jumlah tercatat aset sebagai keuntungan atau Lesser dapat tidak menerapkan persyaratan pengakuan seperti dijelasakan kerugian penghentian pengakuan yang disajikan di laba rugi. Ketika di atas dan memilih untuk memperhitungkan pembayaran sewa sebagai penghentian pengakuan aset tetap disebabkan karena transaksi jual dan sewa beban berdasarkan garis lurus selama masa sewa atau dasar sistematis kembali, maka keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap harus lainnya untuk dua jenis sewa berikut: ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. a.Sewa jangka pendek 🡪 Jangka waktu sewa kurang dari 12 bulan tidak Aset Tak berwujud : Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan mengandung opsi beli yang terkait properti investasi akan mengalir ke dalam perusahaan; Biaya b.Sewa aset bernilai rendah. 🡪 Aset pendasar tidak memiliki perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal. ketergantungan atau interalasi dengan aset lain. Aset pendasar memiliki Aset biologis (biological asset termasuk dalam ruang lingkup PSAK 69: nilai rendah secara absolut (IFRS 5.000) ketika baru (seperti computer Agrikultur. Selain mengatur mengenai aset biologis, PSAK 69 juga pribadi atau barang-barang kecil dari perabot kantor), tanpa mengatur mengenai produk agrikultur pada titik panen dan hibah memperhatikan materialitas. Jika aset disubsewakan maka tidak pemerintah terkait dengan aset biologis. memenuhi aset bernilai rendah. Pada pengakuan awal, aset biologis diakui jika memenuhi ketiga kriteria Pesewa (Lessor) mengklasifikasikan setiap sewanya sebagai sewa operasi berikut ini: atau sewa pembiayaan. 1.Perusahaan mengendalikan aset biologis sebagai akibat peristiwa masa Indikator-indikator lain yang secara biasanya menyebabkan sewa lalu, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah : 2.Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan 1. Jika penyewa dapat membatalkan sewa, maka kerugian pesewa yang aset biologis tersebut akan mengalir ke perusahaan, dan terkait dengan pembatalan tersebut ditanggung oleh penyewa 3.Nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal. 2. Keuntungan atau kerugian dari fluktuasi nilai wajar residual terutang pada penyewa 3. Penyewa memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua pada harga rental yang secara substansial lebih rendah daripada rental pasar Subsewa adalah sewa dimana penyewa (Lessee) menyewakan kembali sebagian atau semua asset dasar kepada pihak lain dimana penyewa utama tetap mempertahankan beberapa hak-haknya pada perjanjian sewa utama. Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Instrumen keuangan terdiri dari: 1. Aset keuangan 2 Liabilitas keuangan 3 Instrumen ekuitas Dalam PSAK 71, dasar pengukuran aset menentukan klasifikasi aset, yaitu terdiri dari: 1.Nilai wajar pada laba rugi 2.Nilai wajar pada penghasilan komprehensif lain Dalam PSAK 61 hibah pemerintah didefinisikan sebagai bantuan oleh 3.Biaya perolehan diamortisasi pemerintah dalam bentuk pengalihan sumber daya kepada entitas sebagal Klasifikasi Liabilitas Keuangan imbalan atau kepatuhan entitas di masa lalu atau masa depan sesuai dengan 1. Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kondisi tertentu yang berkaitan dengan aktivitas operasi entitas tersebut. 2. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pengukuran pada saat pengakuan PSAK 71 hanya memperbolehkan reklasifikasi aset keuangan apabila terjadi Aset tidak lancar yang diperoleh melalui hibah pemerintah tidak boleh perubahan bisnis model entitas, yang mana harusnya jarang terjadi. diakui sampai terdapat keyakinan yang memadai bahwa: Reklasifikasi juga tidak diperbolehkan untuk aset keuangan yang pada 1. Perusahaan akan mematuhi kondisi yang melekat pada hibah tersebut, dan awalnya ditetapkan untuk diukur pada wajar laba rugi (fair value option) 2. Hibah akan diterima. juga untuk instrumen ekuitas awalnya ditetapkan diukur pada nilai wajar PSAK 73 mengharuskan pada tanggal insepi entitas telah menilai apakah melalui penghasilan komprehensif lain. Reklasifikasi diperlakukan secara suatu kontrak merupakan kontrak sewa dan mengandung sewa. Suatu prospektif sejak tanggal reklasifikasi. kontrak mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam posisi mengendalikan penggunaan aset identifikasian, selama suatu jangka waktu keuangan, jika entitas menjadi salah satu pihak kontrak instrumen keuangan. untuk dipertukarkan dengan imbalan. Entitas akan menilai kembali kontrak Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur jika syarat dan ketentuan kontrak berubah. Ada beberapa kata kunci dalam pada nilai wajar ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang terkait sewa yang harus diperhatikan yaitu : perolehan aset keuangan dan liabilitas keuangan. Kecuali untuk aset Subjek sewa harus secara spesifik diidentifikasi -> secaara eksplisit ataupun keuangan dan liabilitas keuangan yang pada nilai wajar melalui laba rugi, implisist hanya diukur pada nilai wajar, sedangkan biaya transaksi langsung Kontrak memberikan hak pengendalian dalam jangka waktu tertentu dibebankan. Seluruh aset keuangan harus diakui dengan menggunakan Perlakuan Akuntansu dari Sisi Penyewa (Lessee) akuntansi tanggal perdagangan. Namun entitas dapat memilih untuk 1.Pengukuran aset hak guna. Aset hak guna pada awal diperoleh diukur mengakui atau menghentikan sebesar Jumlah pengukuran awal liabilitas sewa; Pembayaran sewa yang Penghentian terkait bagian aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset dilakukan pada atau sebelum tunggal permulaan, dikurangi dengan keuangan serupa) apabila memenuhi salah satu dari kriteria berikut. insentif sewa yang diterima; Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh a.Bagian tersebut hanya terdiri atas arus kas dari aset keuangan (atau penyewn; dan Estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh penyewa dalam kelompok aset keuanagan serupa) yang diidentifikasi secara spesifik. membongkar dan memindahkan aset pendasar, merestorasi tempat di b.Bagian tersebut hanya terdiri atas bagian proporsional penuh (prorate) atas mana aset berada atau merestorasi aset pendasar ke kondisi yang arus kas daari aset keuangan (atau kelompok aset yang serupa). disyaratkan oleh syarat dan ketentuan sewa, kecuali biaya-biaya tersebut c.Bagian tersebut hanya terdiri atas bagian proposional penuh atas arus kas dikeluarkan untuk menghasilkan persediaan. dari aset keuangan (atau kelompok aset keuangan serupa) yang 2. Pengukuran Liabilitas sewa diidentifikasi secara spesifik. Liabilitas sewa pada awalnya diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal tersebut didiskontokan menguunakan model akuntansi lindung nilai dalam PSAK 71 ditujukan untuk mengatasi kelemahan dalam model lindung nilai di PSAK 55 yang dianggap terlalu kompleks, tidak mencerminkan aktivitas manajemen risiko, serta terlalu rules based.