Anda di halaman 1dari 9

Nama:Hayshal Ahmad Auliya

Kelas:96
Hari/tanggal:rabu,15-07-2021

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari istilah guindance dan counselling
dalam bahasa Ingris. Kata "guindance" berasal dari kata kerja to guide yang
mempunyai arti "menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu" . Sesuai
dengan istilahnya maka bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai bantuan dan
tuntunan, namun tidak semua bantuan diartikan bimbingan.
Menurut Shertzer dan Stone mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian
bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Menurut
Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian
bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada
umumnya.

Suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan


informasi tentang dirinya sendiri, suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu
untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan
yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya, sejenis pelayanan kepada individu-
individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan
menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan
memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup, suatu proses pemberian
bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri,
menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih,
menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri. Bimbingan
merupakan proses pemberian bantuan terhadap seseorang.
Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan sama
dengan pemberian bantuan kepada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk
membantu seseorang mengatasi masalahnya atau mengungkapkan kemampuan yang
dimilikinya. Bimbingin diberikan oleh seorang ahli dibidangnya kepada orang yang
membutuhkan bimbingan. Dan bimbingan juga dapat diartikan sebagai upaya
pemberian bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembanganya
yang optimal.
Bimbingan dapat diberikan kepada seseorang individu atau sekumpulan individu, ini
berarti bahwa bimbingan dapat diberikan secara individual dan juga diberikan secara
kelompok.

Pengertian Konseling
Pengertian konseling secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu
"consilium" yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau
memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari
"sellan" yang berarti "menyerahkan"atau menyampaikan".
Sebelumnya telah dijelaskan pengertian bimbingan selanjutnya akan dijelaskan
pengertian konseling. Wagito, mengemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang
diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan
wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi
untuk mencapai kesejateraan hidupnya.
Tolbert, . Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara
dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-
kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami
diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang
dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar
bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang.

Bimbingan dan Konseling Menurut Para Ahli

Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah No. 29/1990 "Bimbingan merupakan


bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upayapenemuan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan" sedangkan menurut
Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah menjelaskan pengertian bimbingan dan
konsling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram
yang dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konesling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
Menurut Prayitno dan Erman Amti, merumuskan arti Bimbingan adalahproses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepadaseseorang atau
beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupundewasa, agar orang yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuandirinya sendiri dan mandiri, dengan
memanfaatkan kekuatan individu dansarana yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yangberlaku.
Kartini Kartono lebih lanjut mengungkapkan, Bimbingan adalah pertolongan yang
diberikan oleh seseorang yang telah dipersiapkandengan pengetahuan pemahaman
keterampilan-keterampilan tertentu yangdiperlukan dalam menolong kepada orang lain
yang memerlukan pertolongan.
Menurut Rahman Natawijaya, mengertikan Bimbingan adalah sebagaisuatu proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secaraberkesinambungan supaya
individu tersebut dapat memahami dirinyasendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan
dirinya dan dapat bertindaksecara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah,keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.
Bimbinganmembantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai
mahluk sosial.
Definitionof Guidance.
Menurut Prayitno & Erman Amti Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Menurut Rochman Natawidjaja Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar,
sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia
dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang
berarti .
Menurut Bimo Walgito bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan
kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu
dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Menurut Miller menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap
individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk
melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara
maksimum kepada sekolah , keluarga, dan masyarakat.
Menurut Arthur J. Jones mengartikan bimbingan sebagai "The help given by one person
to another in making choices and adjustment and in solving problems". Pengertian
bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses
bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing
membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan,
menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya .
Menurut Moegiadi bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan
kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman
tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun
rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan .
Menurut Andi Mappiare berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian
kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka,
dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus .
Menurut Surya mengutip pendapat Crow & Crow menyatakan bahwa bimbingan adalah
bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki
pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang dari setiap usia untuk
menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan
arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri .
Menurut Dr. Moh Farozin, M.Pd. menjelaskan arti bimbingan adalah proses pemberian
bantuan ilmiah dan kontinyu, secara langsung dan tidak langsung oleh konselor kepada
konseli, agar dengan kemampuannya sendiri konseli dapat memahami diri, menerima
diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, dan merealisasikannya, secara
bertanggung jawab sehingga mencapai kesejahteraan kebermaknaan dan kebahagiaan
hidup, selama hidup di dunia dan akherat.
Menurut Dr. Moh Farozin, M.Pd. mengemukakan makna dari bimbingan adalah proses
pemberian bantuan ilmiah dan kontinyu, secara langsung dan tidak langsung oleh
konselor kepada konseli, agar dengan kemampuannya sendiri konseli dapat mencapai
kemandirian dalam hidupnya, tugas perkembangan secara optimal, mengentaskan
masalah yang dihadapinya secara bertanggung jawab sehingga mencapai
kesejahteraan kebermaknaan dan kebahagiaan hidup, selama hidup di dunia dan
akherat.

Tujuan Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas


perkembangan secara optimal sebagai makhluk tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut
tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai :
kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk tuhan, kehidupan yang produktif dan efektif
dalam masyarakat, hidup bersama dengan individu-individu lain, harmoni antara cita-
cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Wardati dan Jauhar 2011:28
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:
mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas- tugas perkembangannya,
mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada dilingkungannya, mengenal
dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan
tersebut, memahami dan mengatasi kesulitan- kesulitan sendiri menggunakan
kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tenpat kerja dan
masyarakat, menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan
menggunakan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara tepat dan teratur
secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar dapat
mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar ,
dan karir.

Prinsip Bimbingan dan Konseling

Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusian yang


menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan. Menurut Prayitno dan
Amti mengemukakan ada 4 prinsip Bimbingan dan Konseling yaitu: prinsip berkenaan
dengan sasaran layanan, pinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu, prinsip
yang berkenaaan dengan program layanan, prinsip berkenaan dengan tujuan dan
pelaksanaan pelayanan.
Prinsip-prinsip BK tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
a.
Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik
dan dinamis.
Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan bernagai aspek
perkembangan individu.
Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual
yang menjadi orientasi pokok pelayanan.
b. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu.
BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik
individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya
dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap
kondisi mental dan fisik individu.

Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan


kondisi lembaga dan

Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang


pendidikan terendah sampai tertinggi.

Asas Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan prodesional sesuai dengan


makna uraian tentang pemahaman, pelanggaran, dan penyikapan konselor terhadap
kasus pekerjaan profesional itu harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah
yang menjamin efisien dan efektivitas proses dan lain-lainya.
Kaidah-kaidah tersebut didasarkan atas tuntutan keilmuan layanan di satu segi ,dan
tuntutan optimalisasi proses penyelenggaraan layanan di segi lain . Asas bimbingan
dan konseling yaituketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam
penyelenggaraann layanan itu.
Apabila asas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan baik,maka dapat diharapkan
proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan,
sebaliknya,apabila asas itu diabaikan atau dilanggar maka sangat dikhawatirkan
kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan
konseling,bahkanakan dapat merugikan orang- orang yang terlibat dalam
pelayanan,serta profesi bimbingan dan konseling itu sendiri.
Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya
selalu mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling.

Asas kerahasiaan

Pelayanan bimbingan dan konseling ada kalanya berhubungan dengan klien yang
mengalami masalah. Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan bimbingan
konseling kadang-kadang klient harus menyampaikan hal-hal yuang sangat
pribadi/rahasia, kepada konselor, oleh karena itu konselor harus menjaga kerahasiaan
data yang diperolehnya dari kliennya. Bagi klien yang bermasalah dan ingin
menyelesaikan masalahnyaakan sangat membutuhkan bantuan dari orang yang dapat
menyimpan kerahasian masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu segala sesuatu
yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disebarluaskan kepada pihak
lain.Jika asas ini benar-benar dilaksanakan oleh konselor, maka konselor akan
mendapat kepercayaan dari semua pihak dan mereka akan memanfaatkan jasa
bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya,jika konselor tidak dapat
memegang asas kerahasiaan ini dengan baik,maka hilanglah kepercayaan klien
terhadap konselor,sehingga akibatnya pelayanan bimbingan tidak dapat tempat atau
diterima di hati klien dan para calon klien. Selain itu klien akan takut meminta bantuan
pada konselor sebab khawatir masalah dan diri mereka akan menjadi bahan
pembicaraan orang. Sementara itu ada kemungkinana klien akan menyebarluaskan
pengalaman yang yang tidak menyenangkan ini kepada klien lain.

Asas kesukarelaan

Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan,baik dari
pihak konselor maupun klien.Dengan ini keberhasilan pelayanan bimbingan dan
konseling akan tercapai. Kesukarelaan itu ada pada konselor maupun pada klien.
Artinya klien secara sukarela tanpa cara terpaksa mau menyampaikan masalah yang
ditanganinya dengan mengungkapkan secara terbuka hal-hal yang dialaminya,serta
mengungkapkan segenap fakta,data dan seluk beluk yang berkenaan dengan masalah
yang dialaminya.

Asas keterbukaan

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana


keterbukaan,baik dari pihak konselor maupun klien. Keterbukaan ini bukan hanya
sekadar bersedia menerima saran-saran dari luar, tetapi lebih dari itu,diharapkan
masing pihak yang bersangkutan bersedia buka diri untuk kepentingan masalah.
Individu yang membutuhkan bimbingan diharapakan dapat berbicara sejujur mungkin
dan berterus terang tentang dirinya sendiri sehingga dengan keterbukaan ini penelahan
serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan klien dapat dilaksanakan.

Fungsi pemahaman

Fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan


perkembangan dan kehidupan klien memahami berbagai hal yang esensial berkenaan
dengan perkembangan dan kehidupan klien. Fokus utama pelayanan bimbingan dan
konseling yaitu klien dengan berbagai permasalahannya dan dengan tujuan konseling.
Pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling
adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri dan
oleh pihak-pihak lain yang membantu klien, termasuk juga pemahaman tentang
lingkungan diri klien.
a.
Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap
klien.

Pemahaman tentang diri klien, pertama kali perlu dipahami oleh klien sendiri yang
menyangkut kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Adapun pihak lain yang juga
perlu memahami diri klien adalah pihak-pihak yang berkepentingan .Pemahaman pihak
lain terhadap klien dipergunakan oleh konselor secara langsung untuk memberi
pelayanan bimbingan dan konseling, maupun sebagai bahan acuan utama dalam
rangka kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam membantu klien. Bagi konselor,
upaya mewujudkan fungsi pemahaman merupakan tugas awal pada setiap
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
b.
Pemahaman terhadap masalah klien membantu konselor dalam memberikan
penanganan masalah, oleh karena itu maka pemahaman ini wajib dilaksanakan.
Pemahaman terhadap masalah klien terutama menyangkut jenis masalahnya,
intensitasnya, sangkut pautnya, sebab- sebabnya dan kemungkinan berkembangnya
masalah ini jika tidak segera ditangani.

Fungsi pencegahan

Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha


pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang
diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang
dapat menghambat perkembangannya.Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat
berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data dan
sebagainya.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan konselor adalah

Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan akan berdampak negatif


terhadap individu yang bersangkutan.
Mendorong perbaikan kondisi pribadi diri pribadi klien.
Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang diperlukan dan mempengaruhi
perkembangan dan kehidupannya.
Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikanresiko yang
besar, dan melakukan sesuatu yang akan memberi manfaat.

Fungsi pengentasan

Klien yang mengalami masalah akan datang pada konselor dengan tujuan untuk
dientaskannya masalah yang tidak mengenakkan dari dirinya. Di sinilah fungsi
pengentasan itu berperan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien.

Fungsi pengembangan

Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
dapatmembantu para klien dalam memelihara dan mengembangkankeseluruhan
pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang
dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian klien dapat
memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam
rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Semua fungsi bimbingan dan konseling harus dijalankan sesuai fungsi masing-masing
bidang karena dari fungsi ini akan berkaitan dengan manfaat atau kegunaan dan
keuntungan penyelenggaraan bimbingan dan konseling.

Proses dan tahapan dalam strategi konseling traumatik

Proses konseling traumatik terlaksana karena hubungan konseling berjalan dengan


baik. Proses konseling traumatik adalah peristiwa tengah berlangsung dan memberi
makna bagi klien yang mengalami trauma dan memberi makna pula bagi konselor yang
membantu mengatasi trauma kliennya.
Trauma sebagai penyakit emosional tidak dapat sembuh langsung jadi, tetapi
memerlukan proses dan tahapan-tahapan mulai dari tahapan pencegahan,
penanggulangan dan penyembuhan. Dalam upaya penyembuhan/tindak lanjut upaya
pemulihan dapat digunakan dengan tiga bentuk terapi yaitu terapi dengan penggunakan
obat-obatan, terapi melalui elektronik dan terapi melalui pendekatan psikologi yang
dilaksanakan oleh para ahli di bidangnya masing-masing. Sesuai dengan ruang lingkup
pembahasan, dalam makalah ini difokuskan hanya pada alternatif terapi ketiga yaitu
terapi psikologis.
Terapi psikologi merupakan bantuan layanan yang menggunakan pendekatan
psikologis, pendidikan dan lingkup budaya. Tujuannya adalah untuk membantu klien
menguasai kemampuan tertentu sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Tahap awal konseling

Tahap awal ini terjadi sejak klien bertemu dengan konselor hingga berjalan proses
konseling dan menemukan definisi masalah trauma klien. Cavanagh bantuan apa yang
akan diberikan berdasarkan penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajahi tentang
trauma klien.

Tujusan tahap akhir ini adalah memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang tidak
bermasalah. Klien dapat melakukan keputusan tersebut karena klien sejak awal
berkomunikasi dengan memutuskan perubahan sikap tersebut.

Melaksanakan perubahan perilaku klien agar mampu mengatasi masalahnya

Mengakhiri hubungan konseling.

Daftar Pustaka

Cavanagh, M.E. 1982. The Counseling Experience : A Theoretical and Practical


Approach. Monterey, California: Brooks/Cole Publishing Company
Hallen, A. 2005. Bimbingan Dan Konseling. Ciputat: Quantum Teaching Jakarta. Rineka
Cipta
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Yusuf Syamsu dan A. Juntika Nuhrisan. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Priyatno dan Erman Amti. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling

Anda mungkin juga menyukai