Anda di halaman 1dari 2

NGEBEL

Seblum tumpeng sesaji dilarung menuju ke tengah telaga ada proses sakral yang dilakukan para
pejabat-pejabat yang diiringi oleh dayang dan memberikan salam hormat kepada kepada kepala
desa dan dilanjutkan penampilan pagelaran reog ponorogo didlamnya ada penari
jatil,warok,bujang ganong dan klanasewandono. Selanjutnya tumpeng sesaji diarak mengelilingi
telaga kemudian setelah arak-arak an selesai sesaji dinaikkan diatas rakit pembawa tumpeng
sesaji. Kemudian rakit didorong oleh petugas pembawa tumpeng sesaji dengan cara berenang
menuju tengah telaga. Sesampainya ditengah telaga tumpeng sesaji ditenggelamkan kedalam
telaga ngebel. Selesai sudah ritual tahunan larung sesaji, telaga akan kembali tenang barang kali
telaga ngebel akan kembali ditakuti hal ini akan melindungi keberadaan telaga ngebel yang
keindahannya terjaga sampai saat ini.

SARANGAN
Prosesi pertama diawali dengan arak-arak an tumpeng yang mengelilingi telaga sarangan
kemudian ada penampilan reog dan selanjutnya tumpeng dilarung menuju ke tengah telaga
dengan menggunakan perahu mesin setelah sampai ditengah telaga, sesajen ditenggelamkan
terlebih dahulu setelah itu tumpeng ganabahu dan tumpeng hasil bumi baru
dilarungi/ditenggelamkan. Selesai sudah tradisi larung sesaji tersebut. Warga masyarakat sekitar
berharap dengan selesainnya upacara tersebut dijauhkan dari segala musibah dan mara bahaya

Prosesi upacara adat Larung Sesaji Telaga Ngebel diawali dengan arak-arakan sesaji berupa
tumpeng raksasa yang dikawal oleh para paraga. Berangkat dari kantor Kecamatan Ngebel
menuju ke tempat upacara di pendopo kecil yang terletak di pinggir sebelah timur Telaga Ngebel
kira-kira berjarak 300 meter. Arak-arakan sesaji Larung Risalah Doa diiringi para penari dan
kesenian reyog. Sesampainya di tempat upacara, sesaji diletakan di depan pendopo. Setelah itu,
acara dimulai dengan pergelaran tari Gambyong untuk menyambut para tamu, kemudian
dilanjutkan dengan kata sambutan dari Camat Ngebel yang berisi tentang sejarah singkat
terjadinya Telaga Ngebel dan upacara adat Larung Sesaji Telaga Ngebel serta tujuan
diselenggarakannya upacara adat tersebut. Dilanjutkan dengan doa yang disampaikan oleh
petugas dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngebel. Selesai berdoa, sesaji tumpeng raksasa
diarak keliling Telaga Ngebel dengan menggunakan kendaraan roda empat. Sementara sesaji
diarak keliling telaga para tamu dan pengunjung dihibur dengan pergelaran reyog Ponorogo.
Setelah acara arak-arakan sesaji keliling telaga selesai kemudian sesaji dinaikan di atas rakit
pembawa sesaji. Kemudian rakit didorong oleh petugas pembawa sesaji dengan cara berenang
menuju ke tengah telaga. Sesampainya di tengah telaga, sesaji tersebut dilarung untuk
ditenggelamkan ke dalam Telaga Ngebel. Seiring dengan tenggelamnya sesaji, selesai sudah
ritual tahunan Larung Sesaji di Telaga Ngebel. Telaga akan kembali tenang barangkali Telaga
Ngebel akan kembali ditakuti, hal ini akan melindungi keberadaan Telaga Ngebel yang
keindahannya terjaga sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai