BAB I
PENDAHULUAN
tentang manusia dan budaya yang dihasilkannya. Karena manusia dan budaya
adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan, dimana ada sekelompok manusia
diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi lain. Hasil dari
kebudayaan itu sendiri dapat berupa tulisan, bahasa, benda, ataupun adat
istiadat.
Sedudo bagi masyarakat Nganjuk adalah, tradisi mandi bersama di Air Terjun
Sedudo setiap tanggal 1 (satu) suro dalam penanggalan Jawa atau dalam
Supaya upacara tradisi ini berjalan lancar ada beragam prosesi yang harus
Kata Tradisi menurut kamus besar bahasa Indonesia KBBI adalah adat
kebiasaan turun temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam
gambaran sikap dan perilaku yang berproses dalam waktu lama dan dilakukan
secara turun dimulai dari nenek moyang. Hal ini sesuai dengan apa yang di
jabarkan dalam Buku Nganjuk dan Sejarahnya bahwa Tradisi Upacara Ritual
(Harimintadji, 1994:109).
prosesi tradisi Siraman dan apa makna dari setiap prosesi Siraman Sedudo.
3
BAB II
PEMBAHASAN
setiap tanggal satu Suro atau satu Muharram. Tanggal 1 (satu) Muharram sendiri
diperingati sebagai tahun baru islam, maka masayarakat Nganjuk yang mayoritas
beragama Islam melaksanakan ritual ini guna membersihkan dan menyucikan diri
dari dosa yang telah lalu, dan menyambut tahun baru Islam ini dengan keadaan
Air Terjun Sedudo adalah obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman,
1.438 meter dpl, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter .Masyarakat setempat
masih mempercayai, air terjun ini memiliki kekuatan supranatural yang mana
airnya dipercaya membawa banyak khasiat untuk kesehatan dan membuat awet
Menurut cerita kata Sedudo berasal dari kata “Se” berarti satu, “Dudo”
berarti orang yang sudah tidak mempunyai istri atau sengaja tidak beristri
adalah orang yang membuka Desa Ngliman, dan air terjun yang berada di desa
tersebut setiap hari digunakan sebagai tempat mandi bagi Sang Dudo, maka
tempat itu kemudian diberi nama Air Terjun Sedudo. Sebagai peghormatan dan
penghargaan terhadap Sang Dudo yang dianggap telah berjasa dalam membuka
Desa Ngliman, kebiasaan mandi di air terjun diikuti oleh warga desa Ngliman.
4
dilaksanakan tiap hari, tetapi dilaksanakan setahun sekali yang kemudian disebut
Gunung Wilis, yang air terjunnya dianggap suci oleh masyarakat setempat. Untuk
ini adalah orang yang terlibat dalam pelaksanaan upacara seperti pemimpin
upacara
3. Benda-benda atau alat dalam pelaksanaan upacara adalah sesuatu yang harus
ada semacam sesaji yang berfungsi sebagai alat dalam sebuah upacara adat
upacara dan beberapa orang yang paham dalam ritual upacara adat
yang sudah dilaksankan secara turun temurun. Beberapa kegiatan atau langkah
untuk tempat air yang terbuat dari tanah liat). Tari tersebut
Siram/ Mandi Sedudo dapat berjalan lancar tanpa ada gangguan dan
(tarian ini diiringi dengan alat msik Jedor dan Tembang Sekar Mijil).
tersebut telah disiapkan oleh gadis yang juga berambut panjang yang
kepada 5 orang jejaka taruna yang sudah siap menunggu di bawah air
6
terjun Sedudo.
6. Lima Orang jejaka mengisi klenting dengan air dari grojogan dan
ke tepi kolam (ke arah timur) yang diikuti oleh 10 gadis lain dan 5
jejaka taruna.
7. Air suci tersebut diserahkan kepada juru kunci makam desa Ngliman
8. Oleh juru kunci dan sesepuh desa air suci tersebut di bawa ke atas
Kabupaten Nganjuk.
1. Tabur Bunga
tabur bunga ke tengah air terjun sedudo oleh para sesepuh, Bupati
Nganjuk, dan para forum pimpinan daerah. Makna dari dilakukan ritual ini
2. Tarian Sakral
Gambar 2.2 – Bedhayan Amek Tirta Gambar 2.3 – Bedhayan Amek Tirta
Sumber : Sumber :
https://m.facebook.com/NganjukKotaB https://m.facebook.com/NganjukKotaB
ayu/photos/a.1567535559997898/2415 ayu/photos/a.1567535559997898/241
105228574256/?type=3&source=54 6197695131676/?type=3&source=54
8
Nganjuk dahulu, setelah selesai menari, para penari, sepuluh gadis, dan
lima perjaka berjalan menuju air terjun guna mengambil air dengan
klenthing atau kendi yang sudah didoakan dan direstui Bupati Nganjuk.
dahulu ke tengah tengah air sedudo. Baru setelah itu para penari
Maha Kuasa agar upacara Siraman Sedudo dapat berjalan dengan lancar.
3. Larung Sesaji
Amek Tirta di depan pejabat daerah Nganjuk. Makna dari prosesi ini
grojogan air terjun Sedudo. Makna dari prosesi ini adalah penghayatan
akan pentingnya air di dalam hidup manusia, karena air merupakan simbol
5. Mandi bersama
yaitu mandi bersama di bawah guyuran air terjun sedudo. Yang pertama
pembersihan dosa dosa yang lalu dan dipercaya juga sebagai obat awet
muda.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
yaitu Siraman Sedudo, yang dipercaya bisa menjadikan siapapun yang mandi di
sana awet muda. Tradisi ini memiliki beberapa tata urutan dalam pelaksanaanya,
meliputi tabur bunga, tarian sakral Bedhayan Amek Tirta, larung sesaji,
penganmbilan air suci, dan puncaknya adalah mandi bersama. Di setiap prosesnya
alamnya atau mempercayai mitos airnya menjadikan awet muda. Namun dengan
3.2 Saran
melestarikan dan menjaga budaya yang sudah mengakar bagi masyarakat Nganjuk
DAFTAR PUSTAKA
Sasmita, Wikan. 2018. Tradisi Upacara Ritual Siraman Sedudo Sebagai Wujud
Rakyat
Gramedia.
Pratiwi. 2019. Nilai Simbolisme Ritual Siraman Sedudo Adat Jawa di Lereng