Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN

“COMMUNITY ACTION”
Dosen pengampu : Ns.Yusnita,S.Kep,M.Kes

disusun oleh ;
KELOMPOK 3
1 Sinta Ulandari 2022206203104
2 Talisa Rahmawati 2022206203108
3 Laely Nugrah Putri 2022206203094
4 Wafik Nur amira Ramadanti 2022206203073
5 Dedeh Rahmawati 2022206203110
6 Rintan Permata Sari 2022206203102
7 Dilla Widiyana 2022206203069
8 Suci Adella Srilawati 2022206203080
9 Yusuf Kurniawan 2022206203087
10 Geri Gian Hermawan 2022206203184
11 Arijal Rahmatilah 2022206203099
12 Aditya Tri Pashas 2022206203101
13 Mirza Humayun 2022206203126
14 Vito Dian Nugroho 2022206203197

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa dengan Rahmat
dan RidhoNya kami dapat menyelesaikan Makalah Promkes yang berjudul
“Community Action “. Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua
dan dapat memenuhi kriteria tugas yang Ibu berikan serta dapat menjadi nilai
tambah untuk kami.Tak ada yang sempurna, begitu pula dengan penulisan
makalah ini. Oleh sebab itu kami menerima kritik positif dari pembaca sebagai
perbaikan bagi penulis dimasa yang akan datang.

Semoga makalah ini bermanfat. Akhir kata kami ucapkan “Terima Kasih”

Pringsewu,7 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Promosi Kesehatan..................................................................3
B. Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa :
Communnity action....................................................................................3
C. Ruang lingkup Promosi kesehatan.............................................................7
D. Pemilihan Strategi Promkes.......................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satuhak
dasar rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan
bebasdi era globalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif
dengan melibatkan semua sektor terkait termasuk swasta dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatanpemeliharaan, promosi kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif),penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara
menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan
kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh
masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat.maka kami membuat
makalah ini dengan judul strategi promosi kesehatan untuk mengetahui
bagaimana strategi promosi kesehatan yang ditunjukan kepada pemerintah,
tokoh masyarakat, dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalahnya sebagai
Berikut
1. Apa Pengertian dari Promosi Kesehatan ?
2. Apa itu Strategi Promosi Kesehatan Communty Action?
3. Bagaimana Ruang lingkup Promosi kesehatan ?
4. Bagaimana Pemilihan Strategi Promkes ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengeetahui Pengertian dari Promosi Kesehatan
2. Untuk Mengetahui Strategi Promosi Kesehatan Communty Action
3. Untuk Mengetahui Ruang lingkup Promosi kesehatan Dan Pemilihan
Strategi Promkes ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan


Pengertian promosi kesehatan adalah proses memandirikan masyarakatagar
dapat memelihara dan meningkatkan dan melindungi keseatannya.
(OttawaCharter, 1986) Menurut Lawrence Green 1984, promosi kesehatan
adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang
terkait dengan ekonomi, politik ,dan organisasi yang dirancang untuk
memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif. Ottawa
Charter 1986 berpendapat bahwa promosi kesehatan adalah suatu proses
untuk memampu kan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka. Menurut Yayasan Kesehatan Victoria (1997), promosi
kesehatan adalah suatu program perubahan perilaku masyarakat yang
menyeluruh dalam konteks masyarakatnya, bukan hanya perubahan perilaku
tetapi juga perubahan lingkungan. Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan
misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien, diperlukan cara dan
pendekatan yang strategis. Cara ini seringdisebut strategi, yakni teknik atau
cara bagaimana mencapai atau mewujudkanvisi dan misi promosi kesehatan
tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna

B. Communnty Action
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa ± Canada pada tahun
1986 menghasilkan piagam Otawa (Ottawa Charter). Di dalam piagam
Ottawa tersebut dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang
mencakup 5 butir yaitu :
1. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy) Adalah suatu
strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau
pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakankebijakan
publik yang mendukung atau menguntungkan kesehatan. Dengan
perkataan lain, agar kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan,
perundangan, surat-surat keputusan dan sebagainya, selalu berwawasan

3
atau berorientasi kepada kesahatan public. Misalnya, ada peraturan atau
undang-undang yang mengatur adanya analisis dampak lingkungan untuk
mendirikan pabrik, perusahaan, rumah sakit, dan sebagainya. Dengan
kata lain, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat publik, harus
memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan (kesehatan masyarakat).

2. Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment) Strategi ini


ditujukan kepada para pengelola tempat umum,termasuk pemerintah
kota, agar mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang
mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-
kurangnya pengunjung tempat-tempat umum tersebut. Lingkungan yang
mendukung kesehatan bagi tempat-tempat umum lainnya: tersedianya
tempat samapah, tersedianya tempat buang air besar/kecil, tersedianya air
bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan 6 non-perokok, dan
sebagainya. Dengan perkataan lain, para pengelola tempat-tempat umum,
pasar, terminal, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, mall dan
sebagainya, harus menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung
perilaku sehat bagi pengunjungnya.

3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service) Sudah


menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan
kesehatan itu ada 3 provider´ dan 3 consumer´. Penyelenggara (penyedia)
pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat
adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman
semacam ini harus diubah, harus diorientasikan lagi, bahwa masyarakat
bukan sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi
sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas-batas tertentu.
Realisasida rireontitas pelayanan kesehatan ini, adalah para
penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintrah maupun swasta
harus melibatkan, bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga
dapat berperan bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan,tetapi
juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Dalam

4
meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi kesehatan sangat
penting.

4. Keterampilan Individu (Personnel Skill) Kesehatan masyarakat adalah


kesehatan agregat yang terdiri dari individu, keluarga, dan kelompok-
kelompok. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat akan terwujud apabila
kesehatan indivu-individu, keluarga-keluarga dan kelompok- kelompok
tersebut terwujud. Oleh sebab itu, strategi untuk mewujudkan
keterampilan individu-individu (personnels kill) dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan adalah sangat penting. Langkah awal dari
peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka ini adalah memberikan pemahaman kepada anggota
masyarakat tentang cara-cara memelihara kesehatan, mencegah penyakit,
mengenal penyakit, mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan
profesional, 7 meningkatkan kesehatan, dan sebagainya. Metode dan
teknik pemberian pemahaman ini lebih bersifat individu daripada massa.

5. Gerakan masyarakat (Community Action) Untuk mendukung perwujudan


masyarakat yang mau dan mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi kesehatan ini, maka di
dalam masyarakat itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan-kegiatan
untuk kesehatan. Oleh karena itu, promosi kesehatan harus mendorong
dan memacu kegiatan-kegiatan di masyarakat dalam mewujudkan
kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat di bidang
kesehatan, niscaya terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan atau
masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta meningkatkan
kesehatan mereka.

Derajat kesehatan masyarakat akan efektif apabila unsur-unsur yang ada di


masyarakat tersebut bergerak bersama-sama. Dari kutipan piagam Ottawa,
dinyatakan bahwa: Promosi Kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap
masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan sendiri.

5
Adanya gerakan ini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa kesehatan tidak
hanya milik pemerintah, tetapi juga milik masyarakat. Untuk dapat
menciptakan gerakan kearah hidup sehata, masyarakat perlu dibekali dengan
pengetahuan dan ketrampilan. selain itu masyarakat perlu diberdayakan agar
mampu berperilaku hidup sehat. Kewajiban dalam upaya meningkatkan
kesehatan sebagai usaha untuk mewujudkan derajat setinggi-tingginya,
teranyata bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan.
Masyarakat justru yang berkewajiban dan berperan dalam mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal. Hal ini sesuai yang tertuang dalam Pasal 9 ,
UU N0. 36 tahun 2009 Tentang kesehatan, yang berbunyi :“Setiap orang
berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”.

Untuk Memerpekuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen community


actions) promosi kesehatan bekerja melalui kegiatan komunitas yang konkret
dan efisien dalam mengatur prioritas, membuat keputusan, merencanakan
strategi dan melaksanakannya untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. Inti
dari proses ini adalah memberdayakan komunitas –-kepemilikan mereka dan
kontrol akan usaha dan nasib mereka. Pengembangan komunitas menekankan
pengadaan sumber daya manusia dan material dalam komunitas untuk
mengembangkan kemandirian dan dukungan sosial, dan untuk
mengembangkan sistem yang fleksibel untuk memerkuat partisipasi publik
dalam masalah kesehatan. Hal ini memerlukan akses yang penuh serta terus
menerus akan informasi, memelajari kesempatan untuk kesehatan,
sebagaimana penggalangan dukungan. Gerakan Masyarakat merupakan suatu
partisipasi masyarakat yang menunjang kesehatan. Contoh adanya gerakan 3
M dalam program pemberantasn DBD, gerakan jumat bersih, perlu diketahuai
di negeri tetangga malaysia ada gerakan jalan seribu langkah (hal ini bisa kita
contoh), bahkan untuk mengukurnya disana sudah dijual alat semacam
speedometer.

6
C. Ruang lingkup promosi kesehatan
Berdasarkan aspek pelayanan kesehatan ada 2 jenis :
1. Pelayanan preventif dan promotif. Diperuntukkan kepada
masyarakatyang sehat
2. Pelayanan kuratif dan rehabilitative. Diperuntukkan kepada
masyarakatyang sakit. Promosi kesehatan mencakup 4 pelayanan, yakni
sebagai berikut.
a. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Promotif. Ditujukan kepada orang
yang benar- benar sehat agar tidak sakit.
b. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Preventif . Ditujukan kepada orang
sehatdan orang yang beresiko tinggi ( Ibu hami, para perokok,
obesitas,dll)untuk mencegah agar tidak sakit.
c. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Kuratif. Ditujukan kepada
penderitasakit (terutama yang sakit kronis).
d. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Rehabilitatif. Ditujukan kepada
pasienyang baru sembuh dari sakit.Tempat Pelaksaan Promosi
Kesehatan ada 5, yakni sebagai berikut.
1) Tatanan keluarga
2) Tatanan sekolah
3) Tempat kerja
4) Tempat- tempat umum
5) Pada institusi pelayanan kesehatan

Metode dan teknik promosi kesehatan ada 3 yaitu, antara lain:


1. Individual
2. Keluargaa.
a. Keluarga Kecil ( diskusi,curah pendapat, bermain peran , dll )
b. Keluarga Besar ( ceramah, seminar, dll )
c. Massa. Metode dan teknik yang dilakukan pada massa cenderung
sulit karena sasarannya sangat variatif, sehingga diperlukan metode
promosi kesehatan untuk massa yakni berupa:
1) Ceramah Umum
2) Penggunaan Media Elektronik

7
3) Penggunaan Media Cetak
4) Penggunaan Media Diluar

D. Pemilihan Strategi Promkes


1. Ceramah
a. Mudah dilakukan.
b. Dilakukan dengan membagi informasi, mempengaruhi
pendapat,merangsang pemikiran berdasarkan pesan verbal
c. Sasaran biasanya pasif, sedikit interaksi dengan narasumber atau
peserta lainnya.

2. Media Massa.
a. Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas .
b. Umumnya, sasaran tidak atau sedikit usaha untuk menerima pesan.
c. Strategi ini efisien karena biaya yang murah dalam skala ekonomi ..
d. Contoh : televisi, radio, koran, majalah, outdoor media.

3. Instruksi Individual.
a. Dalam tatanan pasien, disebut konseling
b. Bersifat individual, digunakan bila perbedaan karakteristik sasaran
sangat besar
c. Penyuluh memberikan advokasi solusi permasalahan kesehatan
berdasarkan kebutuhan individual
d. Tidak efisien bagi penyuluh, tapi efisien bagi sasaran

4. Simulasia
a. Simulasi adalah metode ekperiental di mana model situasi
nyatadigunakan untuk merangsang atau membantu proses
pembelajaran
b. Semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi tersebut
c. Bentuk simulasi : permainan, drama, bermain peran (role
playing),model komputerisasi
d. Simulasi cocok untuk meningkatkan motivasi dan mengubah sikap.

8
5. Modifikasi Perilaku
a. Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian
melalui rangsangan dan konsekuensi
b. Teori : rangsangan (antecedent) perilaku spesifik
konsekuensi(positif/negatif)
c. Contoh rangsangan : iklan televisi
d. Contoh konsekuensi positif : hadiah, pujian
e. Contoh konsekuensi negatif : sanksi

6. Pengembangan Masyarakat
a. Proses yang berorientasi kepada metode pengorganisasian
masyarakatyang menekankan pada pengembangan kemampuan,
keterampilan dan pemahaman pada masyarakat tertentu
b. Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama dalam
pemecahan masalah.
c. Penyuluh bertindak sebagai fasilitator
d. Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi lain
karenaefeknya terjadi dalam waktu yang lama

Contoh Pemilihan Strategi Promosi Kesehatan:


1. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Preventif yakni promosi kesehatan pada
ibu hamil. Hal ini sangat perlu dilakukan karena ibu hamil termasuk ke
dalamkeluarga yang beresiko tinggi. Tujuan utama dari promosi
kesehatan ini adalah mencegah agar ibu hamil tersebut tidak sakit.Strategi
untuk meningkatkankesehatan ibu hamil. Beberapa program yang dapat
dilakukan untuk promosi kesehatan pada ibu hamil adalah:
a. Bidan desa
b. Polindes
c. Posyandu

9
Ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan kehamilannya untuk
mendeteksikehamilan secara dini.Pada saat kunjungan ibu kepada petugas
kesehatan diberikan:
a. Makan Ibu
b. Tablet tambah darah
c. Pemeriksaan kadar HB ibu hamil
d. Imunisasi TT

Agar semua ibu hamil mendapat pelayanan kesehatan maka dibutuhkan


adanya asuransi masyarakat miskin terutama untuk keluarga yang
berekonomi rendah. Dari usaha- usaha atau program program yang ada,
saat ini masih belum menunjukkan hasil yang maksimal.Masih ada ibu
hamil yang tidakmemanfaatkan tingkat pelayanan yang ada. Serta masih
tingginya angka kesakitandan kematian ibu hamil. Penyebabnya adalah
antara lain: kurangnya motivasi petugas kesehatan dalam melaksanakan
program (bekerja ketika ada proyek khusus), kurang baik dalam
pelaksanaan strategi promosi kesehatan berupa advokasi, dukungan sosial
dan pemberdayaan masyarakat.

Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatingkatan promosi kesehatan


ibu hamil adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kesadaran dan motivasi berbagai pihak terkait
untukmeningkatkan kesehatan ibu hamil
b. Meningkatkan pelaksanaan strategi promosi kesehatan yang telah
dirumuskan oleh WHO 1994 yakni berupa
1) Advokasi
2) Dukungan sosial
3) Pemberdayaan masyarakat

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan
kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.Hubungan dengan klien Tenaga kesehatan masyarakat
berhubungan erat dengan klien/masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan
pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat dalam merubah perilaku
masyarakat menuju hidup bersih dan sehat.

Program promosi perilaku hidup bersih dan sehat yang biasa dikenal
PHBS/Promosi Higiene merupakan pendekatan terencana untuk mencegah
penyakit menular yang lain melaui pengadopsian perubahan perilaku oleh
masyarakat luas. Program ini dimulai dengan apa yang diketahui, diinginkan
dan dilakukan masyarakat setempat dan mengembangkan program
berdasarkan informasi tersebut (Curtis V dkk, 1997; UNICEF, WHO. Bersih,
Sehat dan Sejahtera)

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita Mahasiswa
dibidang ilmu kesehatan harus dapat mampu dan memahami tentang apa itu
Promosi Kesehatan. Sehingga nantinya kita dapat mempromosikan kepada
masyarakat tentang bahaya-bahaya yang dapat memnganggu kesehatan.
Dengan adanya promosi kesehatan kita dapat memajukan dan meningkatakan
derajat kesehatan masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Heri D.j. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC. Nesi

Mubarak, Wahit Iqbal. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba


Medika

Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :


Rineka Cipta

Novita, Nesi. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta :


Salemba Medika

DepKes RI, 2000. Strategi Promosi Kesehatan di Indonesia, Jakarta.

Maulana, Heri D. J. 2009.Promosi Kesehatan.Jakarta : ECG.

12

Anda mungkin juga menyukai