Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Mempromosikan perubahan perilaku secara umum : merawat


perubahan perilaku

DOSEN PENGAMPU:

ICHWANUL MUSTAKIM, S.Pd,. M.Pd

DI SUSUN OLEH :

1. LALU YAYAN ADI HANDIKA : 22171084


2. IMAM MASNUR WAHID : 22171085
3. MUSTAFA UMAR : 22171099

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
melengkapi tugas mata kuliah “Analisis Pengubahan Tingkah Laku”. Tugas
kuliah ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Bimbingan dan Konseling UNDIKMA.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepeda bapak dosen yang telah membantu
penyelesaian tugas kuliah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak
Ichwanul Mustakim, S.Pd,. M.Pd selaku Pengampu Mata kuliah Analisis
Perubahan Tingkah Laku.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki serta melengkapi makalah
ini.
Akhir kata kami sangat berharap semoga makalah dapat memberikan
manfaat terhadap pembacanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mataram, 23 Oktober 2023

KELOMPOK 6
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Definisi promosi kesehatan..................................................................................5
B. Ruang lingkup promosi kesehatan......................................................................5
C. Cara pencegahan promosi kesehatan.................................................................7
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yangdina


mik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari
keadaanyang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada
dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan keg
agalan dankegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan
pada orang lain.Merubah orang lain bisa bersifat implicit dan eksplisityang
bersifatvtertutupataudan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam
kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba
menggerakkkan sistem darisatu titik ke titik lainnya untuk memecahkan
masalah.Secarakonstan pemimpin mengembangkan strategi untuk meruba
h orang lain danmemecahkan masalah Perilaku merupakan basil hubungan
antara perangsang (stimulus) danrespon Skinner, cit. Notoatmojo 1993).

Menurut Notoatmojo (1993), pengetahuanmerupakan hasil dari


tabu akibat proses penginderaan terhadap suatu
objek.Penginderaan tersebut terjadi sebagian besar dari penglihatan dan pe
ndengaran. Pengetahuan yang cakap dalam koginitif mempunyai enamting
katan, yaitu : mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan,menyi
mpulkan dan evaluasi . Dalam promosi kesehatan perubahan perilaku
merupakan hal yang penting karena untuk mengetagui sejauh mana
promosi kesehatan yang diberikan berjalan efektif. Keberhasilan suatu
promosi kesehatan dapat dinilai dari perubahan
perilaku dari penerima promosi kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Apa saja ruang lingkup promosi kesehatan ?
3. Bagaimana cara pencegahan promosi kesehatan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari promosi kesehatan
2. Mengetahui ruang lingkup promosi kesehatan
3. Mengetahui cara pencegahan promosi kesehatan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi promosi kesehatan
Promosi Kesehatan adalah proses mengupayakan individu-individu
dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
Ada juga definisi definisi dari beberapa sumber :
Menurut WHO 1984, “Promosi kesehatan tidak hanya untuk
merubah perilaku tetapi juga perubahan lingkungan yan memfasilitasi
perubahan perilaku tersebut.”
Green 1984, “Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi
pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik
dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi lingkungan.”
Green 1984, “Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi
pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik
dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi lingkungan.”
Notoatmodjo 2014, “Promosi kesehatan merupakan suatu bentuk
pendidikan yang berupaya agar masyarakat berperilaku kesehatan yang
baik.”

B. Ruang lingkup promosi kesehatan


Berdasarkan Piagam Ottawa tahun 1986, ruang lingkup promosi
kesehatan dikelompokkan menjadi lima area yaitu:
1) Build Healthy Policy
Build Healthy Policy atau membangun kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan memperhatiikan dampak kesehatan dari setiap
keputusan yang telah dibuat. Kebijakan publik sebaiknya
menguntungkan kesehatan. Bentuk kebijakan publik antara lain
berupa peraturan perundang-undangan, kebijakan fiskal, kebijakan
pajak dan pengembangan organisasi serta kelembagaan. Berikut
contoh-contoh bentuk kebijakan di Indonesia:
a. Kebijakan kawasan tanpa rokok
b. Pembatasan iklan rokok
c. Pemakaian helm dan sabuk pengaman
2) Create Supportive Environment
Create Supportive Environment atau menciptakan
lingkungan yang mendukung merupakan peranan yang besar
untuk mendukung seseorang atau mempengaruhi kesehatan dan
perilaku seseorang. Berikut merupakan contoh lingkungan yang
mendukung:
a. Penyediaan pojok laktasi di tempat-tempat umum
b. Penyediaan tempat sampah
c. Pengembangan tempat konseling remaja
3) Strengthen Community Action
Strengthen Community Action atau memperkuat gerakan
masyarakat. Promosi kesehatan berperan untuk mendorong
serta memfasilitasi upaya masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka. Berikut contoh-contoh
penguatan gerakan masyarakat :
a. Terbentuknya yayasan atau lembaga konsumen
kesehatan
b. Terbentuknya posyandu
c. Terbentuknya pembiayaan kesehatan bersumber daya
masyarakat
4) Develop Personal Skill
Develop Personal Skill atau mengembangkan
keterampilan individu merupakan upaya agar
masyarakat mampu membuat keputusan yang efektif
tentang kesehatannya. Masyarakat membutuhkan
informasi, pendidikan, pelatihan dan berbagai
keterampilan. Promosi Kesehatan berperan untuk
memberdayakan masyarakat agar dapat mengambil
keputusan dan mengalihkan tanggung jawab
kesehatan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan
setiap individu. Pemberdayaan akan lebih efektif bila
dilakukan dari tatanan rumah tangga, tempat kerja,
dan tatanan lain yang telah ada di masyarakat.
5) Re-Orient Health Service
Re-Orient Health Service atau menata kembali
arah utama pelayanan kesehatan kepada upaya
preventif dan promotif serta mengesampingkan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
C. Cara pencegahan promosi kesehatan
Ada lima cara pencegahan promosi kesehatan :
1. Health Promotion
Promosi kesehatan merupakan tahapan yang pertama dan utama
pada pencegahan penyakit. Pada promosi kesehatan dibutuhkan
penyamaan persepsi bahwa promosi kesehatan merupakan proses yang
memberikan informasi kesehatan pada masyarakat agar masyarakat mau
dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Kegiatan atau
usaha Promosi Kesehatan diantaranya seperti pendidikan kesehatan
meliputi peningkatan gizi, kebiasaan hidup, seksual. Perbaikan sanitasi
lingkungan seperti penyediaan air rumah tangga, perbaikan pembuangan
sampah, pembuangan kotoran, pembuangan air limbah, hygiene
perorangan, rekreasi, perisapan memasuki kehidupan pra nikah dan
menopause. Contohnya Penyediaan makanan yang sehat dan
berkecukupan baik dari segi kualitas maupun kuantitas
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)

Specific Protection atau perlindungan khusus merupakan


tindakan pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat pada
ancaman penyakit tertentu. Kegiatan perlindungan khusus meliputi
melakukan imunisasi secara spesifik, pemberian makanan khusus,
perlindungan dari penyakit alat kerja, perlindungan dari bahan
karsinogenik, perlindungan dari zat alergen. Contohnya Melakukan
imunisasi lanjutan seperti imunisasi HPV, pendidikan kesehatan,
konseling tentang berbagai tema kesehatan

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan


Pengobatan Segera)

Early Diagnosis and Prompt Treatment atau diagnosis dini


dan Pengobatan Segera merupakan tindakan menemukan penyakit
sedini mungkin serta melakukan penatalaksanaan secara segera
dengan ketepatan terapi. Contoh Pemberian tablet Fe dan
penganjuran makan makanan yang mengandung zat besi pada ibu
hamil yang menunjukkan tanda-tanda anemia

4. Dissability Limitation (Mengurangi Kecacatan)

Dissability Limitation atau Mengurangi Kecacatan


merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang maksimal pada
penyakit yang telah lanjut untuk mencegahnya menjadi lebih berat,
menjadikan sembuh serta mengurangi kemungkinan kecacatan
yang akan timbul.

5. Rahbilitation (Rehabilitasi)

Tingkat rehabilitasi merupakan tingkat pencegahan terakhir


untuk masyarakat yang sakit dan dapat disembuhkan menjadi sehat
pada saat kembali ke masyarakat serta dapat menjalain hidup
seperti semula dengan fungsi yang positifbagi dirinya dan bagi
masyarakat lainnya. Rehabilitasi juga bertyjuan untuk
mengembalikan fungsinya dimasyarakt dengan tidak menjadi
beban untuk individu lain. Seseorang dengan penyakit tertentu dan
melakukan tahap pengobatan, terdapat tiga opsi yang pertama
adalah sembuh total, sembuh dengan cacat dan tidak sembuh atau
meninggal. Contoh tingkat rehabilitasi seperti ketika seseorang
mengalami kecelakaan kemudia patah tulang pada tangan, dapat
direhabilitasi dengan menggunakan tangan palsu pada tangan yang
patah karena memiliki fungsi yang sama. Contoh lainnya yaitu
untuk mantan pengguna narkoba harus menjalani rehabilitasi
sebelum kembali ke masyarakat.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok, dan


masyarakatagar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui
peningkatan pengetahuan,kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan iklim
yang mendukung, dilakukan dari, oleh,dan untuk masyarakat sesuai dengan faktor
budaya setempat. Pemahaman yang perlu diluruskansebagaimana pengertian utuh
tentang promosi kesehatan yang bukan hanya pendidikan kesehatanatau proses
komunikasi tentang kesehatan, yaitu promosi kesehatan merupakan gabungan
dari berbagai upaya atau kegiatan yang tidak hanya pendidikan kesehatan, tetapi j
uga penetapankebijakan, pengorganisasian, perilaku kesehatan yang berdasarkan
pada kultur atau budayasetempat. Promosi kesehatan bertujuan memungkinkan
individu meningkatkan kontrol terhadapkesehatan dan meningkatkan
kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaandiri sendiri (self
empowerment), akan tetapi bukan hanya mengubah perilaku melainkan
jugamengupayakan perubahan lingkungan, sistem, dan kebijakan kesehatan.
Adapun strategi promosikesehatan adalah teknik atau cara bagaimana
mewujudkan visi dan misi promosi kesehatantersebut agar berhasil guna dan
berdaya guna. Strategi global promosi kesehatan dari WHO (1984)dikenal dengan
strategi ABG (A, Advokasi; B, Bina Suasana; G, Gerakan Masyarakat).
Terdapat beberapa model dari promosi kesehatan yang populer dikemukakan
oleh para ahli, yaitu sebagaicontohnya Health Belief Model (Model Kepercayaan
Kesehatan), dan ModelPRECEDE/PROCEED yang dapat kita terapkan saat kita
melakukan promosi kesehatan. Promosikesehatan juga mempunyai kebijakan-
kebijakan yang digunakan saat kita melakukan promosikesehatan baik itu
kebijakan nasional maupun kebijakan internasional. Kebijakan tersebut
berisisemua penunjang atau pengatur dari proses promosi kesehatan itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati dan Muji Sulistyowati. 2014. Hubungan Antara Niat Peserta


Dengan Implementasi Komitmen Program Keluarga Harapan Komponen
Kesehatan. (Online), (http://journal.unair.ac.id/downloadfull/JuPromkes8335a081
784f99fullabstract.pdf), diakses pada 25 September 2019.

Ayu Irlianti, & Endang Dwiyanti. (2014). ANALISIS PERILAKU AMAN


TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MODEL PERILAKU ABC ( Antecedent
Behavior Consequence). Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, 3(1), 94– 106.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta:


Depkes RI Jakarta

Maulana, Heri, d.j. 2009. Promosi Kesehatan (Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran: EGC.

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.


Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai