Anda di halaman 1dari 4

Terus Melangkah

Karya: Hendra Dharmawand.


Meski entah yang berada di ujung waktu
aku tidak boleh duduk termangu
waktu sekarang akan segera berlalu
sedangkan mimpi harus berada di pangkuanku

Walaupun samar bayangan masa depan


sedangkan aral sudah pasti membentang jalan
kuatkan kaki untuk tetap bertahan
agar tercapai semua harapan

Hidup memang tak mudah dijalani


tapi yakinlah setiap kehidupan mempunyai arti
meski beban tiap hari kian menindih
dan problem membuat jiwa-jiwa letih

meski jalanan terjal dan berliku


ingatlah ada mimpi yang membuai keindahan
jangan sia-siakan tiap jengkal asamu
karna pelangi hadir selepas hujan

https://www.berkaspuisi.com/2018/12/kumpulan-puisi-tentang-harapan-untuk.html

Indonesia Adalah Nafas Kita

Karya: Sihar ramses Simatupang

anakku, sejarah makin tnggelam di ujung senja


aku tak tahu
apa fajar akan tumbuh di kelopak matamu
telah terpupus cerita tanah kita.
dari gurat daun lontar
aan halaman buku dunia.
apa engkau masih tak mengerti

“lihat, seribu biduk telah dibawa


dari pulau-pulau asing
membawa perompak ke tanah ini.
engkau jangan bersauhs
sebelum mampu menghitung rasi dan wuku.
jangan diam ketika maut mengintai di pintu gerbang.”

padaku tak ada lagi wasiat,


dan seni perang,
sebab perkamen telah diraampok
dan jejak kita terancam hilang.
“ bangunlah dari mimpi, nak.
buat rumah nelayan dan petani
di dalam petak huma dan tubuh ikan.
nyanyikan lagu tanah air beta.
berkumandanglah di pasir laut
dan lumpur sawah.”

aku pergi seperti seribu pesakitan


yang membawa bertumpuk amanat nenek moyang.
angkat tilammu, pakailah kasutmu
tarikkan nafasmu, hentakkan tenagamu.
berangkatlah dengan seribu zirah

setumpuk pustaka
sekibar bendera
di tangan tercancang.

Indonesia:
adalah nafas kita.

https://www.facebook.com/sihar.r.simatupang

Nyala Jiwa
terkenang pelukan ibu
dan doa-doa yang mengalun bersama belaian tangannya
penuh cinta senantiasa
mengiringi anak-anaknya sejak langkah pertama
hingga kukuh kaki menjejak bumi
mengarungi semesta
terngiang petuah ayah
sejatinya hidup mesti diuji
lewat luka, darah, dan air mata
seperti para pejuang tanah pusaka
tak surut langkah menerjang petaka, tipu daya
mengukir jejak kemenangan
jangan lengah, jangan lena
kekalahan mengancam di setiap episod
seperti panggung-panggung peperangan
kalah, menang, kalah, menang!

Sejatinya hidup, ibu


Seberatnya ikhtiar, ayah
Takkan luput dari doa-doamu

Lihatlah anak-anakmu
anak-anak negeri ini
mengarungi hidup penuh gelombang
hamparan belantara beronak duri
tak patah nyali
sebab selalu ada nyala api
di dalam jiwa kami

nyala di jiwa

Anda mungkin juga menyukai