Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERADABAN ISLAM DAULAH USMANI

Diajukan untuk salah satu mata pelajaran sejarah kebudayaan islam

Disusun oleh;
 Dara anggita
 Khopipah tul ilmi
 Amara lutfunnisa
 Fauziah el rahma
 Siti Mariam
 Tasya amelia nur hasanah
 Kelvin nugraha
 Bagus dwipangestu
 M. Riyanto
 Ahmad shodiq jazuli
 Naila hulwatul ismah

SEKOLAH MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SUBANG


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin puji dan syukur saya panjatkan Maha Besar Allah atas

nikmat dan rahmat yang diberikannya yang telah memberikan nikmat sehat sehingga saya

dapat menyelesaikan laporan makalah peradaban islam daulah usmani dengan tepatwaktu. Tak

lupa sholawat beserta salam saya panjatkan kepada junjungan kita, Nabi Muhamaad SAW

beserta keluarga, para sahabatnya yang senantiasa dalam rahmatnya serta tuntunan dan

ajarannya.

Dalam proses pembuatan makalah ini penulis sangat menyadari keterbatasan

pengetahuan yang dimiliki sehingga terdapat berbagai kendala yang penulis alami. Namun,

berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, Alhamdulillah kendala-kendala tersebut

dapat teratasi.

Untuk ini semoga dalam pembuatan makalah ini ada manfaat yang di dapat, serta

mohon kritik dan saran agar penulis dapat lebih berkembang dalam pengetahuan nya. Dan

semoga ada manfaat yang di dapat dalam membaca makalah ini.

Penulis, September 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 4


1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 4
1.3 TUJUAN MASALAH ............................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5

2.1 sejarah lahirnya daulah Usmani ................................................................................................. 5


2.2 Strategi dan kebijakan pemerintahan daulah Usmani ................................................................. 6
2.3 Kemunduran Peradaban Islam Masa Daulah Usmani ............................................................. 11

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................................. 13


BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Daulah Usmani merupakan kerajaan Islam yang beribu kota di Istanbul Turki,termasuk

satu diantara tiga kerajaan besar di dunia pasca runtuhnya daulah Abbasiyah di Baghdad

dua diantaranya adalah daulah Mughal dan daulah Syafawi.turki Usmani telah

berjaya,menepatkan diri sebagai kerajaan adidaya,karena bisa menaklukan byzantium pada

tahan 1453 m.mengeusaaan terhadap byzantium berarti sangat penting dalam

pengembangan wilayah Islam pada saat itu.

Periode kekuasaan daulah Usmani berlangsung selama lebih kurang 6 abad lamanya.daulah

Usmani mengalami masa kejayaan pada masa kekuasaan Sultan Sulaiman I yaitu pada

tahun 1520-1566 m.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.bagaimana sejarah lahirnya daulah Usmani?

2.siapa saja pemimpin daulah Usmani?

3.apa yang menyebabkan kemunduran Usmani?

1.3 TUJUAN MASALAH

1.untuk mengetahui sejarah lahirnya daulah Usmani

2.untuk mengetahui siapa saja pemimpin daulah Usmani

3.untuk mengetahui apa yang menyebabkan kemunduran Usmani


BAB II PEMBAHASAN

2.1 sejarah lahirnya daulah Usmani

Daulah Usmani berasal dari salah satu suku di turki barat yaitu suku
kayu,pada waktu jengiskan melalukan agresi di wilayah Turkistan yang didiami
suku kayi.merasa terancam sebagai pemimpin suku kayu, akhirnya Sulaiman Syah
meminta perlindungan dari penguasa transoksania bernama Jalaludin mungurbiti
bin khawarizmi,namun pada akhirnya transoksania berhasil dikuasai oleh tentara
Mongol. Sulaiman Syah memimpin anggotanya untuk pergi ke Kurdistan dan ke
azerbaizan.namun dalam usahanya memasuki wilayah Syam terhalang oleh
bentangan sungai yang luas,pada saat menyeberangi sungai Eufrat datang banjir
hingga terbawa arus dan akhirnya meninggal dunia. Sulaiman Syah meninggalkan
empat orang putera sankurtakin, togdai,ertoghrul dan dandan.

Pasca meninggalnya Sulaiman Syah kelompok besar keluarganya terbagi


menjadi dua, satu kelompok menginginkan kembali ke daerah asal dan satu
kelompok lainnya melanjutkan ekspedisi ke wilayah asia kecil bersama ertoghrul
dan dandan. Dalam perjalanan ertoghrul putera ketiga dari Sulaiman Syah diangkat
sebagai pemimpin baru hingga akhirnya mereka menetap di anotolia.Pada tahun
1288 M Ertoghrul meninggal dunia oleh Alauddin 1 di angkatlah putranya yang
bernama Usman sebagai penggantinya. Karena kesetiaannya Alauddin I
memberinya gelar Bey pada Usman dan diberikan daerah yang lebih luas serta dapat
memakai mata uang sendiri, bahkan namanya juga disebut dalam setiap khutbah
Jum’at .

Pada tahun 1299 M Ghajan Khan dari Mongol menyerang saljuk rum tetepi
serangan itu bisa di gagalkan oleh Usman,tak berapa lama dari peristiwa itu Sultan
Alauddin 1 meninggal dunia, sementara Sultan Alauddin 1 tidak memiliki putra
yang pantas menggantikan kedudukannya. Peristiwa ini di manfaatkan oleh Usman
untuk menyatakan diri sebagai padishah Al Usmaniah ( raja keluarga Usman) yang
juga mendapat dukungan penuh dari rakyatnya. Dengan demikian berdirilah
kerajaan Usmani dan ibu kota Kerajaan Usmani pertama di Qurah Hisyar
(iskisyiyar).

2.2 Strategi dan kebijakan pemerintahan daulah Usmani

Kebangkitan daulah Usmani tidak lepas dari melemahnya kekuasaan daulah


Abbasiyah pada ujung yang paling kritis. Lahirnya pemimpin-pemimpin hebat
menjadikan daulah usmani sebagai penguasa dunia yang kembali mengangkat
kerajaan Islam dan peradaban nya.

Berikut ini merupakan pemimpin-pemimpin daulah usmani pada periode ke 1 yaitu


sebagai berikut:

1.Usman ( 699-726 H/1299-1326 M )

Disebut dengan Usman I, dia adalah pendiri daulah usmani yang


mencanangkan kerajaan dibangun atas sendi-sendi bersatuan suku
turki.usman adalah seorang yang sangat pemberani,Mukhlis,adil dan
bijaksana.dengan sifat-sifat teruji yang di dimiliki.

2.orkhan (726-761 H/1326-1360 M).

Pada masa kekuasaan orkhan bergabunglah wilayah turkeman,kemudian


peluas wilayah dilanjutkan ke nicae (1331),Nocomedia (1337), scutari
(1338), ia juga bisa mengontrol wilayah teluk edremit.

Orkhan berhasil mendirikan jabatan shadr azham(perdana Menteri).jabatan


tersebut diberikan pada adiknya yaitu Alauddin.ia juga membentuk tentara
khusus dengan nama inkisyariyah atau jenissari (Yani tasyri).Bendera pada
saat itu berwarna merah Dengan bulan sabit di tengahnya.

Sampai dengan akhir usia nya orkhan berusaha untuk membentuk


pemerintahan yang kuat.
3.murad 1(791-805 H/1389-1402 M).

Setelah Sultan orkhan wafat,kedudukannya digantikan oleh Murad 1 yang


merupakan putera kedua dari orkhan.menggantikan kedudukan ayahnya
sebagai penguasa karena putera pertama orkhan yaitu sulaiman yang
meninggal terlebih dahulu.sultan orkhan 1 adalah sosok yang sangat
pemberani,gemar berjihad,dermawan,dan tekun menjalankan agama.

Murad 1 berhasil meluaskan wilayah di asia kecil dan eropa dalam waktu
bersamaan.ia menaklukan adrianopel (edime),dan kemudian dijadikan sebagai ibu
kota Kerajaan yang baru,serta membentuk pasukan berkuda
(kavalen)perjuangannya terus dilanjutkan dengan menaklukkan Macedonia,shopia
ibu kota Bulgaria,dan seluruh wilayah bagian Utara Yunani. Banyaknya kota kota
yang ditaklukkan oleh Murad 1 dan hampir tidak terbendung,membuat bangsa
eropa mulai cemas.akhirnya raja raja kristen Balkan meminta restu dari paus
Urbanus V untuk mengusir kaum muslimin dari daratan eropa.selanjutnya pasukan
Murad 1 merayap terus menguasai Eropa timur seperti somakov,sopia monatsir,dan
saloniki.selanjutnya menguasai Bulgaria,Serbia,sisman dan lozan. Sultan Murad 1
meninggal dengan syahid dalam usia 65 tahun pada 15 syaban H.sultan Murad 1
mewarisi kekuasaan yang luas,lima kali lipat kekuasaan ayahnya. Banyak hal yang
bisa di petik hikmahnya dari kepemimpinan Sultan Murad 1,di antaranya:

a.menyebarnya Islam yang semakin meluas di wilayah Balkan,banyak


pemimpin mereka yang masuk Islam.

b.kedaulatan daulah Usmani semakin dihormati dan di hargai oleh bangsa


eropa.

c.pengaruh Dulah Usmani semakin meluas,sehingga syiar Islam semakin


berkembang.

4.Bayazid I (791-805 H/1389-1402 M).


Setelah Sultan Murad I wafat kepemimpinan daulah Usman di lanjutkan
oleh putranyh yaitu sultan Bayazid I.dia adalah orang yang sangat pemberani
,ceras,murah hati ,dan memiliki semangat yang sangat kuat untuk melakukan
perluasan wilayah Islam ,oleh karena itu ,dia sangat memperhatikan masalah
masalah nyh kemeliteran ,mengarahkan perluasan wilayahnya ke negara negara
Kristen Anatolia.

Hanya dalam jangka waktu setahun ,negeri negeri itu berada dalam kekuasaan
daulah usmaniyah ,Bayazid bergerak begitu cepat di antara dua balkah dan
Anatolia,Kontastatinopel hampir saja bisa dikuasai ,namun bayaziad
mengurungkan niatnya dan penaklukan konstantinopel karena munculnya bahaya
baru terhadap daulah Usmaniyah .bahaya baru itu adalah adanya serangan tentara
Mongol dibawah pimpinan timur lenk.Ada berapa faktor yang menyebabkan
penelisihan antara timur lenk dan Bayazid ,antara lain sebagai berikut :

a. Pura pemimpin di wilayah Iraq (Baghdad )yang wilayahnya di taklukkan


oleh timur lenk banyak yang meminta perlindungan kepada Bayazid.
b. Kerajinan -kerajinan kristen memprovokasi Timur lenk untuk menyerang
dan mengalahkan bayazid.
c. Adanya kesalahpahaman di antara kedua belah pihak sehingga sering
menghina dengan salah membakar surat.
d. Diantara keduanya, sama-sama saling berusaha untuk meluaskan wilayah
kekuasaan.

Kekalahan dari timur lenk meninggalkan duka yang mendalam , namun itu
menjadi hikmah agar penerusnya melakukan introspeksi diri, sehingg buahnya
dapat di petik di kemudian hari ,saat penaklukan konstantinopel. Di antara para
penguasa daulah usmani generasi kedua yang membawa ke puncak kejayaan
adalah:
1. Muhammad I ( 817-824 H /1403-1421 M).
Muhammad I adalah putera bungsu dari Bayazid, setelah berkuasa
menggantikan ayahnya ia mulai menyusun kekuatan kembali dan
memulihkan keadaan turki usmani dari upaya memecah-belah yang
dilakukan oleh timur lenk.Pada tahun 824 H/1421 M sultan Muhammad I
menggingal dunia di kota umah dalam usia 43 tahun.

2. Murad II ( 824-855 H /1421-1451 M )


Murad II menggantikan ayah nya Muhammad I pada usia yang masih 18
tahun.dia di kenal sebagai penyair dan orang yang mencintai ulama.cita-cita
sultan Murad II adalah melanjutkan usaha perjuangan Muhammad I.sultan
Murad II menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 16 Muharam 855 H.
Bertepatan dengan tanggal 18 Februari 1451 M di Adrianopel menjelang
usia 47,dan sesuai wasiatnya kemudian di makamkan pada hari Jum’at di
samping masjid Jami Murad Iyah di bursa.

3. Muhammad II al-Fatih ( 855-884 H/ 1451-1481 M )


Al-Fatih adalah gelar kebanggaan beliau karena berhasil menaklukkan
konstantinopel, Muhammad al-Fatih atau abu al-khairat diangkat menjadi
pemimpin daulah usmaniyah ketika itu baru berumur 22 tahun.
Konstantinopel merupakan salah satu kota terpenting di dunia.kota ini
dibangun pada kisaran tahun 330 M oleh kaisar byzantium yaitu
Constantine 1.memiliki letak yang sangat strategis,sehingga di katakan
“andai kata dunia ini sebagai kerajaan,maka konstantinopel akan cocok
untuk menjadi ibu kota Kerajaan itu”.
4. Bayazid II (884-918 H/1481-1512 M).

Menggantikan kedudukan ayahnya, Bayazid II penguasa yang tidak terlalu


kuat. Pada masanya terjadi perselisihan dengan saudaranya yaitu Jem yang
diikuti juga oleh pengikut Jem.Bayazid II sangat perhatian terhadap
pembangunan dan sarana umum, Takaya, Zawiyah (tempat berkhalwat para
sufi).Pada tanggal 18 Shafar 918 H atau 25 April 1512 M Sultan Bayazid II
Menyerahkan estafet kepemimpinannya kepada Sultan Salim I. Sultan
Bayazid I meninggal dalam perjalanan ke Daimutika, jenazahnya kemudian
dibawa ke Istambul dan dikuburkan di dekat Masjid Jami’ yang
dibangunnya.

5. Salim I (1512-1520 M/918-926H).


Selama menjabat sebagai pemimpin tertinggi, Salim I membuat wajah baru
dalam pemerintahan Daulah Usmani. Dimasa pemerintahannya banyak
kebijakan yang dilakukan dalam bidang kemiliteran. Salim I merupakan
salah satu penguasa Usmani yang paling berhasil dan dihormati, giat, dan
pekerja keras.Salim I juga seorang pujangga yang menulis puisi dalam
bahasa Turki dan Persia menggunakan nama Mahlas Selimi, yang kumpulan
puisi Persianya masih utuh hingga hari ini Dalam salah satu puisinya, dia
menulis, “Sebuah permadani cukup besar untuk diduduki oleh dua orang
sufi, tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua orang raja,”

6. Sulaiman Al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M)


Sulaiman lahir pada tanggal 6 November 1469 M di Trabzon. Sulaiman I
atau Sulaiman Al-Qanuni naik tahta pada saat Turki Usmani mengalami
puncak kejayaan, peristiwa penting di masa kepemimpinannya, ialah upaya
penyempurnaan undang- undang Turki Usmani.
Sulaiman I diberi gelar Al-Qanuni atau the Magnificent “pembuat undang-
undang”, karena jasanya meletakkan dasar-dasar hukum bagi Daulah
Usmani dan tentunya yang paling lama memerintah. Kitab undang-undang
itu diberi nama Multaqa’ al Abhrar/Multaqul Abhur (muara segala
samudera).
Sulaiman Al-Qanuni melakukan pembangunan yang fenomenal.
Pembangunan Masjid Sulaiman, 81 masjid jami’, 52 masjid kecil, 55
madrasah, 7 asrama pelajar, 5 buah takiyah (tempat memberi makan fakir
miskin), 7 jembatan, 33 istana, 18 pesanggrahan,
5 museum dan 33 pemandian umum. Daulah Usmaniyah pada saat itu telah
menjadi menjadi kekuatan yang disegani di dunia. Penaklukan yang
dilakukan Sulaiman A-Qanuni menyebabkan kesultanan menguasai kota-
kota besar Islam seperti Mekah, Madinah, Yerusalem, Damaskus, dan
Baghdad. Sebagian besar di Balkan serta sebagian besar Afrika Utara.

2.3 Kemunduran Peradaban Islam Masa Daulah Usmani


Mundurnya Daulah Usmani ditandai dengan kebangkitan bangsa Barat atau
Eropa, hal ini disebabkan karena lemahnya penguasa Daulah Usmani dan
lemahnya sistem pemerintahan. Pasukan Inkisyariyah juga berpengaruh
terhadap kekacauan- kekacauan yang timbul pada saat itu. Era kemunduran
Daulah Usmani dimulai pada periode Salim I, Murad III, Muhammad III,
Ahmad I, Mustafa I, Usman II, Murad IV, Ibrahim I, Muhammad IV,
Sulaiman II, Ahmad II hingga masa terakhir kekuasaan Abdul Hamid
II.Runtuhnya Daulah Usmani setidaknya disebabkan oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Kondisi pemerintahan yang lemah dan kemerosotan akhlak para
pemimpin Daulah
Usmani. Kemunduran Daulah Usmani dimulai ketika para pemimpin
dijangkiti penyakit yang menyerang bangsa-bangsa sebelumnya. Cinta
dunia, pola hidup mewah dan berfoya-foya, sikap iri hati, saling membenci
(hasud), dan banyak perilaku dhalim dari penguasa.
2. Melemahnya kekuatan Militer dan serangan dari bangsa Eropa. Sebelum
terjadinya perang dunia I yang mengakhiri Daulah Usmani. Banyak terjadi
upaya penyerangan dari Raja-raja Eropa, hal ini sudah dimulai sejak akhir
abad XVI.
3. Gerakan Oposisi Sekuler. Selain serangan dan konspirasi dari pihak luar,
Daulah Usmani juga mendapat perlawanan dari organisasi sekuler dan
nasionalis. Dalam perjuangannya, mereka banyak dibantu oleh pihak Barat
untuk mewujudkan cita- citanya.
BAB III KESIMPULAN

Berdasar pada pemaparan yang diuraikan maka di simpulkan bahwa


turki masa sekarang yang de kenal dengan rebuplik turki ( Re- public of
Turkey) Adalah sebuah negara sekuler yang berawal dari warisan kerajaan
Turki Usmani. Negara ini sejak dalam bentuk kerajaan atau dinasti telah
mengalami babak perkembangan sejarah dalam 5 periode. Periode pertama,
tahun 1299-1402 dimulai dari berdirinya Kerajaan. Periode ke dua, tahun
1402-1566, ditandai dengan restorasi kerajaan.periode ke tiga,tahun 1566-
1699,di tandai dengan kemampuan Usmani untuk mempertahankan
wilayahnya. Periode ke empat, tahun 1699-1838,di tandai dengan
berangsur-angsur surutnya kerajaan kemudian mengalami lagi kemajuan.
Periode ke lima, tahun 1839-1922, ditandai dengan kebangkitan kultural.
Pada periode yang terakhir ini di sebut sebagai periode era kontemporer
dimana turki menjadi negara Republik, dan tidak lagi sistem pemerintahan
nya berdasarkan pada kerajaan, dinasti,atau kekhalifahan sebagai mana
yang telah berlangsung berabad-abad lamanya.

Anda mungkin juga menyukai