Anda di halaman 1dari 3

NAMA : I WAYAN ADI JAYANTARA

NIM : 031172111

MATA KULIAH : HUKUM LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM (S1)

SEMESTER : 3 (TIGA)

UPBJJ : MANADO

TUGAS 1.

1. Apakah menurut saudara kerusakan lingkungan yang terjadi pada negara berkembang
dan negara maju sama? Jelaskan!
2. Berikan informasi dampak sosial yang terjadi terhadap kerusakan lingkungan pada daerah
Anda!
3. Pembangunan berkelanjutan akan memberikan hasil jika ada upaya melaksanakannya.
Menurut Anda upaya-upaya apa yang harus dilakukan suatu Negara agar pembangunan
berkelanjutan dapat memberikan hasil?

JAWABAN.

1. ADA perbedaan masalah lingkungan di negara maju dan negara sedang berkembang, terlebih
negara agraris seperti kita. Di negara maju masalah lingkungan terjadi akibat pola hidup yang
mewah, boros dan mencemari lingkungan. Persoalan pemanasan global misalnya, penyebab
utamanya adalah dari negara maju ini. Sementara di negara sedang berkembang, kerusakan
lingkungan banyak dsebabkan oleh kemiskinan dan kurangnya pembangunan.

Permasalahan lingkungan di negara sedang berkembang, faktor yang sangat besar


pengaruhnya adalah populasi manusia. Baik menyangkut masalah jumlahnya yang besar maupun
sebarannya yang luas. Jumlah penduduk terutama mempengaruhi kebutuhan akan pangan dan
lahan. Dengan pertumbuhan populasi yang cepat pemenuhan kebutuhan hidupnya harus
bertambah cepat pula. Inilah yang mengakibatkan perubahan yang besar pada lingkungan kita.

Selain itu, sebaran penduduk yang tidak terkonsentrasi pada satu wilayah juga menjadi
persoalan. Akses jalan yang dibangun untuk menghubungkan masing-masing pemukiman
dengan pusat-pusat pertumbuhan menjadi pemicu rusaknya kawasan hutan yang ada. Kawasan
hutan kemudian tersegmentasi menjadi blok-blok kecil dan menimbulkan banyak pembukaan
lahan baru.

Dalam kebudayaan tradisional, masyarakat membuka lahan pertanian dan memanfaatkan


hasil hutan, seperti kayu adalah untuk pemakaian sendiri. Pengaruhnya terhadap lingkungan
kecil saja dan bersifat sementara. Jumlah kayu yang diambil masih di bawah pertumbuhan tiap
total hutannya. Begitu juga dengan kegiatan pertaniannya, dilakukan dengan cara periodik dalam
tempo tertentu.

Masalah lingkungan muncul setelah terjadi perubahan dari budaya masyarakat tradisional
menjadi masyarakat ekonomi. Hasil-hasil hutan seperti kayu yang tadinya tidak memiliki pasar,
mulai mendapatkan nilai komersial. Dengan semakin diketahuinya pasar maka motivasi untuk
mendapatkan keuntungan semakin besar.

Inilah yang sekarang mengancam kelestarian lingkungan hutan kita. Orang menebang
pohon dan membuka lahan bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri tetapi dengan
tujuan komersial. Walaupun saat ini izin untuk pengusahaan hutan tidak diberikan, pembukaan
lahan dan pembalakan liar telah menimbulkan dampak yang besar bagi lingkungan. Banyak
kehidupan binatang menjadi terganggu, bahkan terancam mengalami kepunahan.

2. Di daerah saya Kecamatan Dumoga, kebanyakan kerusakan lingkungan karena ulah manusia
contohnya, penebangan hutan, penambangan, pengolahan emas, pembuangan sampah
sembarangan serta peternakan yang kotoran hewan dibuang sembarangan. Dampaknya
sangat menganggu bagi warga masyarakat sekitar. Mereka tidak menyadari bahwa kegiatan
yang mereka lakukan merugaikan masyarkat sekitar. Dampak sosial akibat pengusaha
tambang dan peternakan yakni konflik antar masyarakat dengan pekerja tambang dan
peternak hewan karena ketidaknyamanan masyarakat terhadap proses pertambangan smapai
pengolahan menjadi emas.

3. Upaya yang Dilakukan Negara lewat Pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung


jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan
hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

 Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna
Tanah.
 Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
 Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan).
 Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan
tujuan pokoknya:
 Menanggulangi kasus pencemaran.
 Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
 Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
 Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

Anda mungkin juga menyukai