Anda di halaman 1dari 9

NAMA: JUNI ERNAWATY SARAGIH

NPM : 1919002261
MK : METODIK KHUSUS(Bd.6.214)
SOAL NO. 1

PENGERTIAN METODIK KHUSUS


Metode mengajar adalah suatu tehnik penyampaian bahan pelajaran kepada mahasiswa. Ia
dimaksudkan agar mahasiswa dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat
dicerna oleh anak dgbaik.
Perlu diperhatikan:
 filsafat pendidikan
 hakikat anak didik yang hendak di didik dan bahan pelajaran yang hendak
disampaikan.
Secara kata “Metodik” itu berasal dari kata “metode” (method).
 Metode berarti suatu cara kerja yang sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu
pengetahuan. Ia merupakan jawaban atas pertanyaan “Bagaimana”. Metodik
(Methodentic) sama artinya dengan metodologi, (methodology) yaitu suatu
penyelidikan yang sistematis dan formulasi metode-metode yang akan digunakan
dalam penelitian.
perilaku manusia adalah unik, pengajar harus mampu menganalisa perilaku anak didik dan
memberi dukungan untuk perilaku yang baik, dan memberi motivasi dan acuan agar perilaku
yang kurang atau tidak baik dapat diperbaiki. Pengajar tidak dapat merubah perilaku anak
didik sebelum anak didik tersebut siap untuk merubah perilakunya kearah yang disukai
banyak orang. Artinya perilaku anak didik akan berubah kalau dia ingin berubah.

Tugas pengajar adalah membuat dan memfasilitasi mereka agar ingin berubah kearah yang
lebih baik.

SOAL NO. 2A

Andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Dilihat dari
segi epistemologi, andragogi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata:”Aner” yang
artinya orang untuk membedakannya dengan “paed” yang artinya anak.dalam bukunya “ The
modern practice of Adult Education”, mengatakan bahwa semula ia mendefinisikan
andragogi sebagai seni dan ilmu membantu orang dewasa belajar. Kemudian setelah melihat
hasil eksperimen banyak pendidik yang menerapkan konsep andragogi pada pendidikan anak-
anak dan menemukan bahwa dalam situasi-situasi tertentu memberikan hasil yang lebih baik,
Knowles melihat bahwa andragogi sebenarnya merupakan model asumsi yang lain mengenai
pembelajaran yang dapat digunakan di samping model asumsi pedagogi. Ia juga mengatakan
model-model itu berguna apabila tidak dilihat sebagai dikhotomi, tetapi sebagai dua ujung
dari suatu spektrum, dimana suatu asumsi yang realistik pada situasi yang berada di antara
dua ujung tersebut. Knowles menegaskan adanya perbedaan antara belajar bagi orang dewasa
dengan belajar anak-anak dilihat dari segi perkembangan kognitif mereka.
SOAL NO. 2B

Pembelajaran tuntas (Mastery Learning) dalam KTSP adalah pendekatan dalam pembelajaran
yang mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun
kompetensi dasar mata pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran
kemampuan siswa dalam penelitian ini disesuaikan dengan pelaksanaan belajar tuntas, yaitu
adanya program perbaikan/program remedial, yakni jika siswa belum mencapai ketuntasan
yang ditetapkan, maka siswa diberi program perbaikan sampai mencapai ketuntasan.

Ciri pertama penilaian pendidikan yaitu penilaian dilakukan secara tidak langsung, misalnya
dengan mengukur kepandaian dengan ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal, yaitu
dilakukannya evaluasi. Alat yang digunakan dalam evaluasi ada 2 macam, yaitu tes dan non
tes. Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi yang fungsinya untuk mengukur hasil
belajar siswa dan mengukur keberhasilan program pengajaran. Sedangkan teknik bentuk non
tes untuk menilai sikap, minat, dan kepandaian siswa, melalui teknik wawancara, angket dan
observasi. Dari uraian tadi dapat diketahui bahwa kemampuan dapat diukur melalui tes, tes
juga dimaksudkan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa.

SOAL NO. 2C

Bimbingan dan teknik pembelajaran yang humanistik

Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu
pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang
memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Bagi sejumlah ahli
psikologi humanistik ia adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik
yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalis
(Misiak dan Sexton, 2005). Psikologi humanistik berdasarkan kepada keyakinan bahwa nilai-
nilai etika merupakan daya psikologi yang kuat dan ia merupakan penentu asas kelakuan
manusia. Keyakinan ini membawa kepada usaha meningkatkan kualitas manusia seperti
pilihan, kreativitas, interaksi fisik, mental dan jiwa, dan keperluan untuk menjadi lebih bebas.
Situs yang sama menyebutkan bahwa psikologi humanistik juga didefinisikan sebagai sebuah
sistem pemikiran yang berdasarkan kepada berbagai nilai, sifat, dan tindak tanduk yang
dipercayai terbaik bagi manusia.

Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu,

a.psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk
memahami sifat dan keadaan manusia.

b, ia menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah
laku manusia.

c, ia menawarkan metode yang lebih luas akan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam
pelaksanaan psikoterapi.
SOAL NO. 3

PENGERTIAN LINGKUNGAN BELAJAR

Lingkungan belajar ialah segala sesuatu yang terdapat di tempat belajar Hutabarat (1986).
Sedangkan Nasution (1993), membagi lingkungan belajar menjadi dua yaitu lingkungan
alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara,
sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia dan representatifnya maupun berwujud
hal-hal lain. Prestasi belajar itu salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Menurut
Dunn dan Dunn (dalam Mudhofir, 1999) kondisi belajar dapat mempengaruhi konsentrasi,
pencerapan, dan penerimaan informasi. Senada dengan hal di atas Rachman (1998/1999)
menyatakan lingkungan fisik tembat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkungan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar.

Belajar adalah kegiatan yang memerlukan konsentrasi tinggi. Tempat dan lingkungan belajar
yang nyaman akan memudahkan peserta didik untuk berkonsentrasi. Dengan mempersiapkan
lingkungan yang tepat, peserta didik akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan dapat
menikmati proses belajar yang peserta didik lakukan.

KESIMPULAN

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah suatu
proses dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam mencapai tujuan pengajaran maka
diperlukan interaksi antara pendidik dengan anak didknya. Pendidik berusaha mengatur
lingkungan belajar bagi anak didik. Untuk itu bagi pendidik diperlukan pemilihan strategi dan
metode mengajar yang tepat sehingga mampu mengelola kelas dengan baik agar tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efesien dalam proses belajar mengajar. Pengelolaan
Kelas adalah berbagai kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru agar mampu mengelola
kelas dengan baik supaya tujuan pembelajran kita tercapai serta dapat mempertahankan
kondisi yang optimal bagai terjadinya proses belajar mengajar. Adapun Komponen
Komponen Pengelolaan Kelas meliputi : Kondisi dan Situasi Belajar yang Mendukung,
Administrasi teknik yang sistemik, Dimensi pengelolaan kelas yang pas dan Disiplin

CONTOHNYA

1. Penerangan

Ruang belajar harus mendapat cahaya baik cahaya mata hari mupun cahaya dari lampu listrik.
Cahaya sangat penting bagi kegiatan belajar, dengan cahaya kita dapat membaca dan menulis
dengan jelas. De Porter (2001) menyatakan, ruangan anda harus mendapatkan cukup cahaya
supaya mata anda tidak cepat lelah. Cahaya mata hari hendaknya datang dari sebelah kiri
agak kebelakang maksudnya agar apa yang kita tulis dan kita baca tidak gelap karena
terhalang oleh tangan kita dan agak kebelakang agar tidak menyilaukan. Sebagaimana yang
disarankan The Liang Gie (1994) cahaya yang berasal dari mata hari hendaknya diusahakan
agar datang dari arah kiri agak ke belakang. Pendapat senada dikemukakan oleh Rachman
(1999) dalam mengatur cahaya penerangan mestinya harus datang dari sebelah kiri agar tidak
menyilaukan.
2. Ventilasi dan Suhu Udara

Ventilasi atau pertukaran udara merupakan hal penting dalam ruang belajar. Ventilasi dapat
menjadikan udara di ruangan menjadi bersih dan segar. Ruangan belajar dengan udara yang
bersih dan segar akan menjadi pendukung kegiatan belajar yang nyaman. Sebagaimana
Rachman (1998/1999) mengatakan “suhu, ventilasi dan penerangan adalah aset penting untuk
teriptanya belajar yang nyaman”. Pertukaran udara dapat melalui jendela maupun lubang
ventilasi.

Suhu udara di ruangan belajar yang ber AC akan mudah disesuaikan dengan yang kita
kehendaki, namun bagi kebanyakan orang suhu dapat diatur melalui jendela, yaitu bila panas
jendela dibuka dan bila dingin jendela ditutup. Mengenai suhu yang nyaman dan sejuk untuk
belajar Sudarmanto (1995) menyatakan.

3. Kebisingan

Tempat belajar sebaiknya tenang tidak banyak gangguan suara bising dan gaduh. Suara
bising dan gaduh dapat mengganggu konsentrasi belajar. Slameto (1995) “Rumah yang bising
dengan suara radio, tape recorder atau TV pada waktu belajar, juga mengganggu belajar anak,
terutama untuk konsentrasi. Hal senada dikemukakan Sudarmanto (1995) suara-suara gaduh-
radio, TV- membuat perhatian tidak sepenuhnya pada bahan yang dipelajari. Reaksi
seseorang berbeda-beda terhadap pengaruh lingkungan, ada yang terganggu dengan suara-
suara bising di sekitarnya, ada yang tidak menurut Dunn dan Dunn (dalam Mudhofir, (1999)
seperti pengaruh kondisi lingkungan tempat belajar terhadap seseorang dapat mengakibatkan
reaksi yang berbeda-beda. Ada anak – anak lebih suka (comfortable) belajar sambil
mendengarkan musik dari radio atau tape corder di sampingnya, dengan volume yang besar.
Walaupun reaksi setiap individu berbeda-beda Sudarmanto (1995) mengingatkan bahwa
energi yang dikeluarkan akan lebih banyak karena perhatian terbagi dua.

4. Perabotan belajar

Perabotan yang disediakan dan ditata dengan baik sangat mendukung terhadap hasil belajar.
Mengenai jumlah dan jenis perabotan belajar beberapa ahli mengemukakan berbeda-beda,
namun pada intinya sama yaitu peralatan yang menunjang belajar. The Liang Gie (1994)
perabotan belajar yaitu meja studi, kursi belajar, dan lemari buku serta kemungkinan perabot
mebel lainnya yang diperlukan untuk studi khusus, misalnya meja gambar. Sedangkan
Djamarah (2002) Fasilitas dan perabot belajar yang dimaksud tentu saja berhubungan dengan
masalah materil berupa kertas buku catatan, meja dan kursi belajar, mesin ketik, kertas
karbon, dan sebagainya. Sedang menurut Stainback (1999) perabotan pada lingkup belajar
meliputi kursi dan bangku.

5. Perlengkapan Belajar

Dengan tersedianya perlengkapan belajar seseorang dalam belajar tidak begitu mengalami
kesulitan bila memerlukan peralatan. Menurut The Liang Gie (1995) perlengkapan studi
merupakan faktor kebendaan. Kalau perlengkapan studi tidak ada manfaatnya, sebaiknya
perlengkapan itu tidak dipakai saja. Perlengkapan belajar banyak ragamnya seperti balpoint,
karet penghapus, buku tulis, buku notes, pensil, pengaris, dan sebagainya.
6. Tanaman dan Pohon Pelindung

Tanaman dan pohon pelindung bila kita pelihara dengan baik akan bermanfaat bagi manusia
terutama dapat membuat lingkungan belajar menjadi sejuk dan nyaman. Oleh karena itu
pohon pelindung harus ditanam dan diatur agar memenuhi fungsinya yaitu untuk keindahan,
penyejuk, menghasilkan oksigen, melindungi sengatan mata hari. Sebagaimana penelitian
yang dilakukan oleh Pidarta di Australia (1995) tentang manfaat pohon-pohon pelindung,
yang sengaja diatur agar memenuhi fungsinya.

SOAL NO. 4

Langkah-langkah
seven jumps yang harus dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mahasiswa bekerja dalam kelompok, mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah-istilah asing/belum
dikenal (unfamilliar terms) yang terdapat di dalam skenario; sekretaris kelompok membuat daftar istilah
yang oleh kelompok dianggap masih belum jelas maknanya.
2. Menetapkan masalah-masalah yang perlu didiskusikan; di antara mahasiswa mungkin ada berbagai
macam perbedaan pendapat tentang pokok bahasan yang didiskusikan, tetapi semuanya harus
dipertimbangkan oleh kelompok; sekretaris kelompok membuat daftar masalah yang telah disetujui
kelompok.
3. Curah pendapat untuk mendiskusikan masalah yang telah dispakati; mereka berdiskusi dengan
menggunakan prior knowledge; masing-masing mahasiswa menyumbangkan pendapat mereka
kemudian mengidentifikasi area yang masih belum jelas atau belum lengkap; sekretaris kelompok mencatat
hasil diskusi mereka.
4. Mahasiswa membuat review
terhadap hasil langkah-langkah 2 dan 3, kemudian membuat penjelasan sementara; sekretaris kelompok
mengorganisasikan penjelasan tadi, bila perlu membuat restrukturisasi.
5. Mahasiswa membuat formulasi tujuan belajar; kelompok mencapai konsensus tentang tujuan belajar
mereka; tutor memastikan bahwa tujuan belajar telah terfokus, tercapai, bersifat komprehensif, dan tepat.
6. Mahasiswa bekerja secara independen (private study)
untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masing-masing tujuan belajar.
7. Mahasiswa kembali bertemu untuk melaporkan dan mendiskusikan temuan informasi masing-masing;
tutor memperhatikan diskusi dan hasil temuan mahasiswa, dan dapat membuat penilaian terhadap kinerja
kelompok. (Harsono, 2004)
SOAL NO. 5a
Metode demontrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah,
( 2000).
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa
(Daradjat, 1985)
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan
dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah,
2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

SOAL NO 5.b
Metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberikan penyajian
berupa pelajaran dengan menggunakan situasi maupun suatu proses yang nyata. Dalam
metode jenis ini, siswa diminta untuk terlibat secara aktif dalam melalukan interaksi dengan
situasi yang ada disekitar lingkungannya. Siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan
yang telah diperoleh atau yang telah dipelajari sebelumnya.Setiap metode pembelajaran tentu
saja memiliki tujuan – tujuan tertentu yang ingin dicapai, ketika telah diterapkan pada siswa.
Lalu, apakah tujuan dari metode simulasi ini? Tujuan dari metode pembelajaran dengan
teknik simulasi, yaitu:

1. Membantu siswa dalam menerapkan keterampilan untuk membuat keputusan dan


dalam menyelesaikan masalah.
2. Membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi antarsesama
manusia.
3. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan tentang berbagai prinsip
dan teori.
4. Membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotornya.
CONTOHNYA

 Latihan simulasi atau simulation exercise. Merupakan suatu metode pembelajaran, di


mana memberikan penyajian tentang situasi nyata yang dapat dikontrol. Siswa berhak untuk
melakukan manipulasi terhadap situasi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap
situasi tersebut secara lebih baik. Simulasi jenis ini, dapat meliputi: simulasi dengan
menggunakan audio visual dan live simulated patient.
 Simulation game atau permainan simulasi.
 Role playing atau bermain peran.

SOAL NO. 5c

Apakah metode role playing itu? Sandra de Young dalam Nursalam dan Efendi (2008)
menyatakan bahwa metode role playing atau dikenal dengan bermain peran merupakan salah
satu bentuk drama. Dalam metode ini, siswa diminta untuk bermain suatu drama, secara
spontan untuk memperagakan peran – perannya dalam berinteraksi. Peran yang dilakukan
berhubungan dengan masalah maupun tantangan dan hubungannya dengan manusia.

CONTOHNYA

Penggunaan metode role playing atau bermain peran, memiliki beberapa kelebihan, yaitu
sebagai berikut.

1. Permainan yang diperankan sendiri, membantu dalam memahami masalah – masalah


yang sedang dihadapi (Santoso, 2010).
2. Bagi peserta yang memainkan peran sebagai orang lain, maka peserta tersebut dapat
menempatkan dirinya sendiri seperti watak dari karakter yang dimainkan itu (Satoso,
2010).
3. Mampu merasakan perasaan yang dialami oleh orang lain. Hal tersebut mampu
menumbuhkan sikap saling memperhatikan orang lain (Santoso, 2010).

Selain memiliki beberapa kelebihan, metode role playing atau bermain peran juga memiliki
beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut.

1. Apabila pelatih tidak menguasai metode bermain peran dalam setiap sesi yang
diadakan dalam pelatihan, maka akan menjadikan metode bermain peran ini menjadi
tidak berhasil (Santoso, 2010).
2. Langkah – langkah dalam metode bermain peran yang tidak dipahami trainer dengan
baik, dapat menimbulkan kekacauan selama kegiatan berlangsung (Santoso, 2010).
SOAL NO. 5d

Bedside teaching merupakan salah satu metode pembelajaran yang telah lama diterapkan
pada pendidikan kesehatan di samping metode-metode pembelajaran klinik lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode bedside teaching terhadap
keterampilan menolong persalinan pada mahasiswi kebidanan. Desain penelitian
menggunakan Quasy Eksperiment. Peneliti membagi sampel dalam 2 kelompok yaitu
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen dilakukan metode
bedside teaching dalam menolong persalinan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak
dilakukan. Kedua kelompok kemudian diobservasi keterampilannya dalam menolong
persalinan dengan berpedoman pada 58 langkah Asuhan Persalinan Normal (APN).

CONTOHNYA

Beberapa kelebihan metode bed side teaching adalah sebagai berikut (Nursalam, 2008) :
1.Mendapatkan kasus yang sesuai yang dapat memberikan kesempatan
2.kepada mahasiswa untuk menerapkan keterampilan teknik prosedural dan interpersonal.
3.Menumbuhkan sikap profesional
4.Mempelajari perkembangan biologis/fisik dan melakukan komunikasi melalui pengamatan
langsung
Menurut McKimm (2010) keuntungan bedside teaching adalah:
1.Dapat melakukan pengamatan kepada role model secara langsung
2.Waktu yang tepat untuk melakukan anamnesis atau pemeriksaan fisik pasien
3.Meningkatkan keterampilan komunikasi
4.Meningkatkan kerjasama tim
5.Meningkatkan pemahaman terhadap konteks yang dikaji

SOAL NO. 5e
Peer learning merupakan strategi pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran orang
dewasa (andragogy) dan self-direction. Menurut Jarvis (2001), peer teaching merupakan
kegiatan belajar yang berpusat pada peserta didik dalam suatu kelompok atau komunitas
tertentu kemudian merencanakan dan memfasilitasi kesempatan belajar untuk dirinya sendiri
dan orang lain. Hal ini diharapkan dapat terjadi timbal balik antara teman sebaya yang akan
merencanakan dan menfasilitasi kegiatan belajar dan dapat belajar dari perencanaan dan
fasilitas dari anggta kelompok lainnya. Peer learning adalah pembelajaran yang terpusat pada
siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur,
kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga siswa tidak
merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap dari “gurunya” yang tidak lain
adalah teman sebayanya itu sendiri.

CONTOHNYA

 Memberikan umpan balik dan dukungan terhadap siswa.


 Mengatasi isolasi.
 Tidak menakutkan (siswa lebih cenderung berani untuk bertanya walaupun pertanyaan
yang “bodoh”).
 Memotivasi dan meyakinkan siswa.
 Fleksible dan responsibel.
SOAL NO. 5f

Model anatomi dipakai utk memperagakan prosedur klinik tanpa membahayakan pasien
(pendekatanhumanistic).
Penggunaan model anatomi meningkatkan pengembangan keterampilan memberikan
kesempatan kepada mhsutk mempraktekkan keterampilan berulangkali sampai mahir.
Model anatomic dan situasi simulasi dibuat semirip mungkun dengan pengalaman nyata.
Apabila terdapat perbedaan yang nyata antara bekerja pada model dan klien, perbedaan ini
harus ditunjukkan kepada mahasiswa.

CONTOHNYA

 Keuntunganpenggunaanmodel anatomi:
1.Klien tidak dirugikan ataudibuat tidak enak bila terjadi kesalahan
2.Peragaan atau praktek dapat dihentikan setiap waktu utk penjelasan atau
Koreksi lebih lanjut olehpengajar
3.Beberapa mahasiswa dapat melakukan praktek secara simultan, mengurangi waktu
praktek
4.Pekerjaan yg sulit dapat dipraktekkan beberapa kali padamodel
5.Praktek tidak terbatas pada waktu
6.Mempraktekkan urutan langkah keterampilan dapat diulangi setiap waktu dan sesering
mungkin

Anda mungkin juga menyukai