Anda di halaman 1dari 27

KARYA TULIS ILMIAH

DI SUSUN OLEH: DINA SETYO WATI

Dampak Covid 19 Terhadap Ketahanan Keluarga dalam Perspektif


KonselingIslam

MA HIDAYATUL UMMAH
BRINGIN MONTONG TUBAN
DAFTARISI

HalamanRINGKASAN....................................................................
............... i

DAFTAR ISI..................................................................................... ii

BABIPENDAHULUAN................................................................. 1
A.LatarBelakangMasalah................................................... 1
B.RumusanMasalah............................................................. 5
C.Tujuandan ManfaatPenulisan......................................... 5

BABIITINJAUAN TEORI……………………………………....... 7
A.BimbingandanKonseling................................................ 7
. 9
B.KetahananKeluarga........................................................
C.Perkawinan....................................................................... 10

BABIIIANALISISDAN PEMBAHASAN................................... 12
A. KonselingIslambagi KetahananKeluarga.................... 12
B. DampakCovid 19Terhadap KetahananKeluarga........ 13

BABIV KESIMPULAN DAN SARAN……….............................. 17


A.Kesimpulan..................................................................... 17
B.Saran............................................................................... 17

DAFTARPUSTAKA ....................................................................... 19
Abstraksi

Pandemi ini tentu memunculkan masalah di tengah masyarakat khususnya pada


kehidupan rumah tangga.Tidak bisa dipungkiri banyak keluarga sangat berdampak
terutama dalam ketahanan ekonomi, sehingga berpengaruh pada keharmonisan
hidup dalam rumah tangga dan perkawinan. Dampak Covid-19 tidak bisa
dipungkiri berdampak pada aspek kehidupan manusia.Karena itu memberikan
pemahaman tentang pentingnya tujuan pernikahan menjadi penting sebagai salah
satu solusi dalam menghadapi persoalan yang terjadi di dalam rumah tangga.
Bimbingan adalah sebuah proses megarahkan, memberikan bantuan atau nasehat
kepada orang lain yang membutuhkan bantuan dalam mengatasi masalahnya
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Bimbingan Islami berarti “proses
pemberian bantuan yang terarah dan berkelanjutan serta sistematis kepada setiap
individu, agar ia dapat mengembangkan fitrah agama yang dimilikinya ”secara
optimal, dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-
Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw. Dengan demikian maka akan timbul
ketahanan keluarga. Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi
keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan
fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk
hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin”.
Katakunci:Ketahanan Keluarga, BimbinganKonselingIslam,Covid-19
BAB
IPENDAHULUA
N

A. LatarBelakangMasalah
Munculnya fenomena perilaku brutal dan agresif yang dilakukan oleh anak-
anak, seperti bullying, tawuran antara kelompok sebaya, penyalahgunaan narkoba,
dan lain-lain. Di sisi lain melemahnya pondasi hubungan perkawinan yang
ditunjukkan oleh adanya peningkatan perceraian yang terdaftar dan tidak terdaftar
menunjukkan angka yang signifikan. Apalagi bahwa masyarakat dunia diawal
tahun 2020, dunia dikejutkan dengan hadirnya virus baru yang menyerang sistem
pernapasan manusia yang dikenal dengan Corona Virus(Covid-19). Sehingga hal
tersebut berdampak pada beberapa sector kehidupan manusia, antara lain
kesehatan, lapangan kerja, ekonomi, sosial dan politik. Fenomena ini tentu akan
memberikan dampak kepada masyarakat, baik secara langsung ataupun tidak
secara langsung.
Pandemi ini tentu memunculkan masalah di tengah masyarakat khususnya
pada kehidupan rumah tangga. Tidak bisa di pungkiri banyak keluarga sangat
berdampak terutama dalam ketahanan ekonomi, sehingga berpengaruh pada
keharmonisan hidup dalam rumah tangga dan perkawinan. Perkawinan merupakan
ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menjadikan
kehidupan rumah tangganya menjadi sakinah, mawaddah dan rahmah.

Dalam rangka memperkuat fondasi perkawinan dalam melaksanakan fungsi


keluarga, terutama dalam memelihara dan mendidik anak-anak dengan dasar
ajaran Islam tentu merupakan kebutuhan. Banyak ayat al-Qur’an dan hadits yang
memberikan gambaran bagaimana hal tersebut dilakukan dalam kehiduapan
keluarga, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan ideal.
Sebagaimna kita ketahui bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam
masyarakat yang memiliki fungsi yang sangat strategis, karena keluarga

2
merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi pembentukan dan
pembinaan kepribadian. Maka dari itu keluarga perlu di bina kesejahteraan,
kebahagiaan dan kelestarianya sesuai dengan ajaran agama dan konstitusi. Sumber
daya manusia yang memiliki nilai-nilai dasar agama maka kepribadian yang baik
akan terwujud.
Keluarga yang berkualitas tersebut lahir dari proses ikatan lahir batin melalui
pernikahan. Pernikahan terwujud bukan saja karena dorongan hasrat nafsu seksual
semata, akan tetapi didasari nilai luhur mengikuti Sunnah Rosullah;
”Nikah itu adalah sunnahku, barang siapa yang mengingkari sunnahku maka
iatidaktermasukkedalamgolonganku”.(HR. Bukhori Muslim)
Karena dari sinilah akan terbentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan
rahmah, tersalurkannya dorongan dan hasrat kasih sayang melalui jiwa
manusia.Ikatan lahir batin yang lahir dari sesuatu yang suci, tidak terlepas dari
ketentuan Allah pasti akan memiliki implikasi dan tanggung jawab bagi yang
melakukannya.
Perkawinan dan keluarga sebagai sebuah institusi sosial tentu mempunyai
sistem dan aturan-aturan yang mengatur hubungan di antara anggota keluarga.
Aturan atau norma kehidupan berkeluarga berfungsi sebagai benteng bagi
keluarga tersebut dalam menghadapi tantangan dan berbagai persoalan dinamika
kehidupan keseharian keluarga tersebut. Dengan berumah tangga kehidupan akan
lebih terarah, menjamin ketenangan dan ketentraman, terhindarnya seseorang dari
perbuatan yang dilarang agamanya itu zina, akan melahirkan keturunan dan
tanggung jawab.

3
Walaupun demikian, berbagai kajian telah menunjukkan berbagai manfaat
dari perkawinan , antara lain:
1. Orang yang menikah memiliki gaya hidup yang lebih sehat Orang yang
menikah cenderung menghindari perilaku yang berbahaya daripada lajang,
bercerai, atau duda. Misalnya orang yang menikah lebih sedikit memiliki
masalah minuman keras, yang sering kali terkait dengan masalah kecelakaan,
konflik antar pribadi, dan depresi.
2. Orang yang menikah hidup lebih lama. Hal ini dapat terjadi karena mereka
memiliki dukungan emosi dari pasangan dan akses terhadap sumberdaya
ekonomi.
3. Orang yang menikah memiliki kepuasan relasi seksual yang lebih baik.Sekitar
54% dari laki-laki yang menikah dan 43% dari perempuan yang menikah
merasa sangat puas dengan relasi sek-sualnya. Angka ini lebih tinggi bila
dibandingkan dengan pelaku kohabitasi, dengan angka 44% laki-laki dan 35%
perempuan. Angka-angka tersebut merupakan temuan di Amerika, sayangnya
angka-angka yang berlaku di Indonesia belum terungkap.
4. Orang yang menikah lebih sejahtera secara ekonomi. Orang yang menikah
dapat menggabungkan pendapatannya sehingga dapat meningkatkan
kemampuan ekonominya.
5. Anak-anak pada umumnya tumbuh lebih baik bila di asuh oleh orang tua
lengkap. Anak-anak dengan kedua orang tua yang tinggal serumah cenderung
lebih baik secara emosi dan akademik. Sebagai remaja, mereka lebih sedikit
yang mengalami hamil sebelum menikah. Anak-anak dapat memperoleh
perhatian yang lebih dari kedua orang tua, misalnya dalam hal pendampingan,
bantuan untuk menyelesaikan tugas sekolah, dan kualitas kebersamaan.
Disamping manfaat perkawin tersubut di dalam perkawinan juga terdapat
peran-peran di dalam keluarga. Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku
interpersonal, sifat, dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
situasidan posisi tertentu. Adapun macam peranan dalam keluarga antara lain

4
a. Peran Ayah Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-
anaknya,ayah berperan sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung,
mencari nafkah,serta pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga
sebagai anggota darikelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat di
lingkungan di mana dia tinggal.
b. Peran Ibu Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana
peran ibu sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya
sedang tidak ada dirumah, mengurus rumah tangga, serta dapat juga berperan
sebagai pencari nafkah. Selain itu ibu juga berperan sebagai salah satu
anggota kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat
dilingkungan di mana dia tinggal.
c. PeranAnakPerananakyaitumelaksanakanperananpsikososialsesuaidenganting
kat perkembanganbaik fisik, mental,sosial maupunspiritual.
Di dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dikatakan
bahwayang menjadi tujuan perkawinan sebagai suami istri adalah untuk
membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan YangMaha Esa. Dimana dalam al-Qur’an surah Ar-rum ayat 21
dinyatakan bahwatujuanpernikahan ituadalah
membinakeluargasakinah,mawaddah danrahmah.
Hallaindarisebuahpernikahanadalahketahankeluarga.MenurutUUNo.10 tahun
1992, definisi ketahanan keluarga adalah kondisi dinamik suatu keluargayang
memiliki keuletandan ketangguhanserta mengandung kemampuan fisikmaterial
dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri, mengembangkan diri
dankeluarganyauntukmencapaikeadaanharmonisdalammeningkatkankesejahteraan
lahirdan batin.
Dampak Covid-19 tidak bisa dipungkiri berdampak pada aspek
kehidupanmanusia. Anjuran untuk berada di rumah, belajar dari rumah, kerja dari
rumah,hingga karyawan 'dirumahkan' menjadi sebab utama melambatnya roda
ekonomi.banyak pencari nafkah yang penghasilannya menurun, bahkan sampai
kehilanganpekerjaan. Sehingga memicu ketidakharmonisan, pertengkaran, bahkan
kekerasanbaikverbalataupunfisik.Karenaitumemberikanpemahamantentangpentin
gnya
5
tujuan pernikahan menjadi penting sebagai salah satu solusi dalam
menghadapipersoalanyangterjadi didalam rumah tangga.
Keberadaan Dai-Konselor dalam masyarakat memperoleh tempat
tersendiri,karena disamping merupakan da’i juga mempunyai keahlian khusus
dalam bidangkonseling pada umumnya.. Dalam dinamika kehidupan sosial di
masyarakat Da’i-
Konselormemilikiperancukuppentingsebagaitokohpanutan,pembimbingmasyaraka
tdanpenyambungtugasagama.Dengandemikianiatidakhanyasebagai yang mengerti
tentang akademisi, akan tetapimampu berperan sebagaida’iyang mampu berperan
aktif dan kreatif melakukan seleksi atas nilai-nilai dansikap-sikap positif yang
seharusnya dikembangkan dalam masyarakat terutamadalammenghadapi pandemi
Covid-19 ini.

B. RumusanMasalah
Berdsaarkanlatarbelakangmasalhyangdiungkapkandiatas,tujuanpenulisaninidibata
si pada:
1. BagaimanadampakyangditimbulkandariCovid-19
2. Bagaimanpemahamantentangtujuanpernikahandanketahanankeluarga
3. PeranKonselingIslam dalamketahanankeluarga

C. TujuandanManfaatTulisan
1. TujuanPenulisan:
a. MengetahuidampakyangditimbulkandariCovid-19
b. Mengetahuitentangtujuanpernikahan danketahanan keluarga
c. MengetahuiperankonselingIslamdalammembantumenjawabpersoalanyangad
adalampernikahandan masalah ketahankeluarga
2. ManfaatTulisan
a. KegunaanTeoritis
Tulisan ini diharapkan memiliki manfaat akademis yang dapat
menambahinformasiterutamaterkaittentangtujuanpernikahandanketahanan
keluargasertadampak Covid-19 bagi manusia.
6
b. KerangkaPraktis
Tulisandiharapkandapatmemeberikanhalteknisdalammemecahkanpersoala
n dalam rumah tangga dan dapat dijadikan rujukan dalam
meraihtujuanpernikahanyangdiidamkansehinggaketahankeluargamenjadib
aikdi tengah menghadapi Covid-19.

7
BAB
IITINJAUANTEO
RI
A. BimbingandanKonseling

1. Bimbingan

Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di


dalamnyaterkandungberbagimakna.MenurutBimoWalgito,bimbinganadala
hbantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekumpulanindividuyangbergunauntukmenghindariataumengatasikesulitan
-
kesulitanhidupnya,agarindividuatausekumpulanindividuitudapatmencapaik
esejahteraanhidupnya(Walgito,1969).SedangkanW.S.Winkel (1981)
meyatkan bahwa guidance mempunyai hubungan
denganguiding,“showingaway”(menunjukanjalan),leading(memimpin),co
nducting(menuntun),givinginstructing(memberikanpetunjuk),regulating(m
engatur),governing(mengarahkan)dangivingadvice(memberikannasehat).
MenurutIsmaya (2015) secara harfiah, istilah “guidance” asal
kata“guide” berarti (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot),
(3)mengelola (to manage), dan (4) menyetir (to steer).Prayitno dan
ErmanAmti, mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian
bantuanyang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa
orangindividu,baikanak-
anak,remaja,maupundewasaagarorangyangdibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiridengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan
dapatdikembangkanberdasarkannorma-normayangberlaku(Prayitno,2015).
Melihatpenjelasantentangbimbingandiatas,dapatdiambilkesimpulanb
ahwabimbinganadaalahsebuahprosesmegarahkan,memberikan bantuan
atau nasehat kepada orang lain yang
membutuhkanbantuandalammengatasimasalahnyaberdasarkannorma-

8
normayangberlaku.

9
2. Konseling

Konseling(counseling)biasanyakitakenaldenganistilahpenyuluhan,
yang secara umum dimaknai sebagai pemberian penerangan,informasi atau
nasehat kepada pihak lain. Kata councel berasal dari bahasaLatin
konsolium, melalui Old French council (kata benda), yang
berartikonsultasi,saran,ataupenilaianyangdisengaja(www.OED.com).Kons
elingadalahjenisterapibicarayangberfokuspadamasalahperkembangandanps
ikososialmelaluiintervensikognitif,afektifdanperilaku.(Anwar
Sutoyo,2019)
DalamkamusbahasaInggriscounselingdikaitkandengankatacouncelya
ngberarti:nasihat(toobtaincouncel),anjuran(togivecouncel), pembicaraan
(to take councel). Dengan demikian konseling akandiartikan sebagai
pemberian nasehat, pemberian anjuran dan pembicaraandenganbertukar
pikiran(Adz-Dzaky, 2001).
Feltham dan Dryden (2004) berpendapat bahwa konseling
adalahhubungan berprinsip yang ditandai dengan penerapan satu atau lebih
teoripsikologisdanseperangkatketerampilankomunikasiyangdikenali,dimod
ifikasiolehpengalaman,intuisidanfaktorinterpersonallainnya,denganperhati
an,masalah,atauaspirasiintimkepadaklien.Etosdominannyaadalahfasilitasi,
bukanbukanpemberiannasehatataupaksaan.Inimungkinberdurasisangatsing
katataumalahpanjang,berlangsung dalam lingkungan organisasi atau
swasta dan mungkin ataumungkin tidak mengalami tumpang tindih dengan
hal-hal praktis, medisdanmasalah kesejahteraan pribadi lainnya.
Menurut McDaniel,bahwa konseling merupakan suatu
rangkaianpertemuanlangsungdenganindividuyangditujukanpadapemberian
bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih
efektifdengandirinyasendiridandenganlingkungannya(Prayitno,2015).Seda
ngkan Winkel, berpendapat bahwa konseling merupakan
serangkaiankegiatanpalingpokokdaribimbingandalamusahamembantukons
elisecaratatapmukadengantujuanagarkliendapatmengambiltanggung

10
jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus
(Ismaya,2015).
Dari pengertian konseling di atas dapat difahami bahwa
konselingmerupakanprosesbantuankepadaindividuataukelompokdalammen
gatasi kesulitan dan masalah yang dihadapi klien dengan membuatpilihan
yangbijaksanadenganmenyesuaikandiri danlingkungannya.

B. KetahananKeluarga
DalamUUNomor52TAHUN2009TentangPerkembanganKependudukan
Dan Pembangunan Keluarga, BAB I Pasal 1 ayat 11 mengatakan,“Ketahanan dan
kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memilikikeuletan dan
ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidupmandiri dan
mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis
dalammeningkatkankesejahteraan kebahagiaan lahirdanbatin”.
Ketahanankeluargameliputibeberapaaspek,yaitu;
1. Ketahanan fisikyaitu terpenuhinyakebutuhansandang (pakaian)
pangan(makanan yang baik dan halal, sehat, memenuhi kebutuhan nutrisi)
sertapapan(rumah tempattinggalyanglayaksesuai kemampuan).
2. Ketahanannonfisikyaituterpenuhinyakebutuhanmentalruhaniah-psikologis
dari pasangan dan anak-anak yang dilahirkannya (rasa aman danterlindungi,
tenteram, penuh cinta dan kedamaian-sakinah mawaddahwarahmah).
3. Ketahanan sosial yaitu terpeliharanya hubungan fungsional dengan orang
tuadansanak keluarga,serta dengan komunitasdi lingkungannya.
4. Ketahanan di bidang agama dan hukum yaitu ketaatan terhadap
ketentuanagama dan hukum yang mengatur hak dan kewajiban suami dan
isteri, orangtuadan anak-anak.

11
C. Perkawinan
1. Pengertian Perkawinan

Secarabahasa(etimologi),nikahmempunyaiartimengumpulkan,mengga
bungkan, menjodohkan, atau bersenggama (wath’i). dalam
istilahbahasaIndonesia,pernikahanseringdisebutdengan“perkawinan”.
(Rosyidah&Kunti,2012).
Perkawinan atau pernikahan menurut Islam ialah suatu perjanjian
suciyang kuat dan kokoh untuk hidup bersama secara sah antara seorang
laki-laki dengan seorang perempuan membemtuk keluarga yang kekal,
santunmenyantuni,kasihmengasihi,amantenteram,bahagiadankekal(Jamalud
din, 2016).
Dalam Bab I Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentangPerkawinan menjelaskan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin
antaraseorangpriadenganseorangwanitasebagaisuamiistridengantujuanmemb
entuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkanKetuhananYangMahaEsa.

2. PengertianPerkawinan
Sedangkan Menurut Sayid Sabiq (Sodik, 2015), mengemukakan
bahwatujuanperkawinanataupernikahan,yaitusebagaiberikut;
a. Sesungguhnyajenistabiatyangpalingkuatdanpalingdominandarisemuatabiat
yangadadidalamdirimanusiayaituterjalinnyapersaudaraan yang langgeng
(teman sehidup semati) di antara pria danwanita. Apabila yang demikian
itu tidak terpenuhi, kebanyakan manusiaakan hidup resah dan kacau yang
memungkinkan timbulnya pertentangansatu dengan lainnya. Perkawinan
adalah bentuk terbaik dalam memenuhiwatak tersebut yang dapat
mewujudkan kehidupan yang memuaskan sertamemenuhi tabiat manusia.
Di samping itu, perkawinan dapat
menyegarkanbadandarikecapaian,menentramkandiridarikelemahansyaraf,d
an
12
mengendalikan pandangan dariyang haram, serta dapat
menumbuhkankasihsayangyangdiridhoi oleh Allah.
b. Perkawinan adalah jalan terbaik untuk memelihara dan berkorban
gunakepentingan anak-anak, dan memperbanyak keturunan dalam
melanjutkankehidupankehidupandiduniainidenganjalanmemeliharagarisket
urunan,sebagaimanatelah diatur olehIslam.
c. Sesungguhnya watak kebapakan dan keibuan yang ada pada diri pria
danwanita,akanbertambahsuburdansempurna,apabilamerekamampumemel
ihara dan melindungi anak-anak dan akan bertambah mekar danindah
segala perasaan cinta, kasih sayang. Hal ini tidak mungkin
diperolehdenganbaik tanpamelalui perkawinan.
d. Perkawinanadalahuntukmengetahuihakikatpertanggungjawabandidalam
memelihara dan mendidik anak-anak agar mereka menjadi anakyang
cerdas, rajin, dan sehat serta sholeh. Dengan mengetahui hakikattanggung
jawab ini, terdorong suami istri untuk bekerja dengan ikhlas dansungguh-
sungguh, sehingga mampu memikul beban yang dipikulkan
diataspundaknyamasing-masing.
e. Perkawinan untuk mengadakan pembagian tugas pekerjaan secara
teraturmengenai kehidupan rumah tangga, baik mengenai masalah intern
maupunmasalah ekstern. Setiap pihak, suami maupun istri, berlomba-
lomba untukbekerjasesuaidenganposisidanfungsinyamasing-
masing.Istribertanggung jawab memelihara rumah tangga, mengatur
tempat tinggal,mendidik anak, mengatur dan menumbuhkan suasana suka
cita yang baikuntuk suaminya beristirahat di dalamnya, guna
menghilangkan kelelahanbekerja sehingga mendapatkan kembali
kesegaran. Suami harus
bangkitberusahauntukmemenuhikebutuhankeluarganya,baikhartabendama
upun belanja. Dengan pembagian tanggung jawab yang adil ini,
keduabelah pihak telah menunaikan kewajibannya masing-masing secara
alamidansesuai dengan ketentuanyangdiridhoi oleh Allah SWT.

13
BAB III
ANALISISDANPEMBAHASAN

A. KonselingIslambagiKetahananKeluarga
Hidup berkeluarga adalah fitrah yang diberikan Allah Swt kepada
manusia.Karena itu, orang yang berakal dan sehat tentu mendambakan keluarga
bahagia,sejahtera, damai, dan langgeng. Rumah tangga yang bahagia adalah
rumah
tanggadimanaseluruhanggotakeluargatidakselalumengalamikeresahanyangmengg
oncang sendi-sendi keluarga. Rumah tangga sejahtera adalah rumah
tanggayangdapatdipenuhikebutuhanhidupnya,baiklahirmaupunbatinmenuruttingka
t sosialnya. Rumah tangga yang damai adalah rumah tangga di mana paraanggota
keluarganya senantiasa damai tenteram dalam suasana kedamaian
danbebasdaripercekcokandanpertengkaran.Sedangkanrumahtanggayanglanggeng(
kekal)adalahrumahtanggayangterjalinkokohdantidakterjadiperceraianselamakehid
upannya. (Dedi Junaidi: 2002)
Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di
manaproses pemberian bantuan itu berlangsung melalui rangkaian pertemuan
langsungdan tatap muka antara pembimbing/konselor dengan konseli, dengan
tujuan agarkonseli itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap
dirinya,mampu memecahkan masalah yang dihadapi, dan mampu mengarahkan
dirinyauntukmengembangkanpotensiyangdimilikikearahperkembanganyangoptim
al, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
(HallenA: 2005)
Kegiatanbimbingandankonselingtidakbisadilakukanolehsembarangorang,
karena untuk melakukan kegiatan tersebut dituntut keahlian khusus
ataukemampuan sebagai konselor atau ahli dalam bidang bimbingan dan
konseling.Konselor di didik secara khusus untuk memperoleh kompetensi sebagai
konselor,yaitu meliputi pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap atau
kepribadian sertapengalamandalam bidangbimbingan dan konseling.
Pada dasarnya munculnya istilah Konseling Islam didasarkan pada
definisidari pengertian konseling secara umum. Beberapa pakar memiliki definisi
14
yangberbedaterkaitdengankonseling.Shretzer&Stonemendefinisikankonseling

15
sebagai proses interaksi yang dapat membantu konselor memahami kondisi
kliendanlingkungannyadimanapenjelasandarikondisitersebutdapatdigunakankonse
loruntukmembantuklienkeluardarimasalahnya.HallenA.IstilahbimbinganIslamiber
arti“prosespemberianbantuanyangterarahdanberkelanjutansertasistematiskepadase
tiapindividu,agariadapatmengembangkanfitrahagamayangdimilikinya”secaraopti
mal,dengancaramenginternalisasikannilai-
nilaiyangterkandungdalamAlquranulkariimdanSunnahRasulullahSaw(Anwar,Fuad
,M,2012:17).Konselingpresfektifmelandaskan kepada Allah oriented dalam arti
keseluruhan proses bantuan dalamkonseling Islam berlandaskan ajaran-ajaran
Ilahi yang bersumber pada Alqurandan Sunnah Rasulullah Saw. mengarahkan
manusia kepada tujuan penciptaannyasebagaimakhluk, khalifah dan hamba Allah
Swt.
Bertitik tolak dari pemahaman pengertian konseling yang diuraikan di
atasmaka konseling Islam dapat dimaknai sebagai sebuah proses pemberian
bantuankepada individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk
Allahyangseharusnyadalamkehidupankeagamaannyasenantiasaselarasdenganketen
tuan dan petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan kehidupan
diduniadan di akherat. (AnurRakhim Faqih: 2004)
Konselingsepertitelahdiketahuitekanannyapadaupayakuratifataupemecahanm
asalahyangdihadapiseseorangsecaraIslami.HaliniberartikonselingIslammembantui
ndividumenyadari/
kembalikeberadaannyaataueksistensinyasebagaimahklukAllah,sebagaiciptaanAlla
hyangdiciptakanTuhanuntuksenantiasamengabdikepada-
Nyasesuaidenganketentuandanpetunjuk-
Nya.Dalammenghadapimasalahyangterjadidalamkeluargayangdisebabkanolehban
yakfaktor,tentubimbingankonselingIslammenjadihalpenting agar dalam mengatasi
dapat diselesaikan sesuai tuntunan ajaran Islam atauagama.

B. DampakCovid19TerhadapKetahananKeluarga

Terjadinyasebuahmusibahdanbencanamerupakansesuatuyangtidakdiinginkan
olehsetiapmanusia,baikituringanataupunberattermasukwabah
16
Covid-19. Masyarakat dunia mengalami kepanikan, kekhawatiran dan rasa
takutakan adanya pandemi ini, tidak terkecuali di Indonesia. Dampak dari Covid-
19tersebut ternyata penyebarannya sangat cepat dan menimbulkan kematian.
Daridata situs resmi Satgas Covid-19 bisa kita dapatkan informasi hingga saat
ini(04/02/2022),sekitar222Negaraberdampakcovid-
19.DiIndonesiayangterkonfirmasipositif4.446.694denganjumlahmeninggalduniabe
rjumlah
144.453jiwa(covid.co.id).

Oleh karenai itu dengan melihat jumlah terkonfirmasi positif covid-19


yangada, dengan peningkatan dan penyebaran kasus yang sangat mudah terjadi,
WHOmerekomendasikanuntukmenghentikansementarakegiatanyangberpotensime
nimbulkan kerumunan massa (Firman dan Sari, 2020). Pemerintah
Indonesiadalam menghentikan laju Covid-19 juga mengeluarkan kebijakan serta
statementberupa Work From Home (WFH), social distancing, Pembatasan Sosial
BerskalaBesar (PSBB) dan sebagainya, yang mana hal tersebut akan
mempengaruhi sendi-
sendikehidupanmasyarakat.Kebijakantersebuttentumelihatkondisidanperkembang
an yang sangat dinamis yang terjadi di lapangan sebagai upaya danikhtiaragar
penyebarannyaseminimalmungkin bisateratasi.

Dampakyangditimbulkandaripandemikinitidakhanyapadamasalahkesehatansa
ja,akantetapijugapadakehidupanmanusiayanglainsepertiekonomi, pendidikan,
keagamaan dan lain sebagainya. Dalam praktek keagamaan,tentu banyak hikmah
yang bisa diambil atassebuah kejadiaan. Dari sudut agamatentusemua
kejadianituadalahatas seizinAllah(QS.Al-An’am :59)

‫َ عل ماِفياَْلب ’رواَْلبح وما‬ ‫عنَده مَفا ْ ْليح‬


َ َ ‫َالي عل ه ِآإال‬ ْ ‫و‬
‫ر‬ ‫و ي م‬ ‫ب م‬ ‫ا‬ ‫ت‬
‫ه و‬
‫ْاَْألر ضوالَرط بوالَياِب ِسإال‬ ‫َ ع م وا حَّبةي ظل‬ ‫َ ية‬ ‫طمن‬
‫ت‬ ‫ما‬ ‫ل ها َل‬ ‫و رق‬
17
‫َتسق‬
‫ف كت بِمبين‬
ِ
‫ي ا‬
Artinya:

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada
yangmengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa
yangadadidaratandandilautan,dantiadasehelaidaunpunyanggugur

18
melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir
bijipundalamkegelapanbumidantidaksesuatuyangbasahatauyangkeri
ng, melaimkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
(QS.6:59)

Belumadanyakepastiankapanpandemiiniberakhir,makadibutuhkanketahanan
keluarga untuk menghadapinya, ketahanan keluarga akan
memengaruhikehidupananggotakeluarga(Carr,2015).Tugasutamakeluargaadalahm
emenuhikebutuhanjasmani,rohani,dansosialsemuaanggotanya,meliputipemelihara
andanperawatananak-anak,membimbingperkembanganpribadi,serta mendidik agar
mereka hidup sejahtera (Sariyati et al., 2016), (Yoga et al.,2015),(Suradi, 2013).
Ketahanankeluargamerupakanhalyangbersifatdinamis.Ketahanankeluargadim
ulaidarikehidupanprapernikahan.Sebelummenyelamkepernikahan, seseorang
agaknya perlu memperhatikan kesiapan pernikahan. Karenaitu tidak boleh
enganggap bahwa bimbingan konseling pra nikah itu sesuatu yangtidak penting,
bahkan seharusnya bagi pasangan yang ingin berumah tangga wajibmengikuti
kegiatan tersebut agar mereka memahami secara utuh tentang
hakekatperkawinanataupernikhanitu.Pemerintahmelaluilembagayangadamemfasilt
asibagicalonpasangan melakukanbimbingan pranikah.
Dengan demikian, mereka memahami fungsi dan peran dari masing-
masinganggota keluarga. Mulai dari ayah, ibu, hingga anak-anaknya. Dalam
prosesnyamembangun ketahanan keluarga, perlu memperhatikan manajemen
sumber dayamanusia dan pengelolaan masalah-masalah yang timbul dalam
keluarga.
Keluargajugaperlumemperhatikankomunikasiyangterbangunbaikantaranggotakelu
argamaupunekologikeluargayanglain,sepertilingkungandansosial.Ketahanankeluar
gainiakan memberikan outputberupakesejahteraan.
Ketahanankeluarga justru menuntut pembagian yang jelas mengenai
perandan fungsi ibu dan ayah dan tentu peran anak.Sebagai contoh, ketika ayah
pergike kantor, maka peran ibu harus memberikan pengawasan terhadap
kemungkinandampak negatif dari paparan internet yang di gunakan oleh anak.
Kita tahu
bahwakegiatansaatini,terutamaaktivitasbelajarmengajarmenggunakanfasilitas
19
internetuntukbelajarjarakjauhatauonline.Sehnggabutuhperhatiandanpengawasanda
lam penggunan teknologi internetini.
Dampak covid 19 tidak semua orang bisa beradaptasi dengan situasiyangada.
Menurut Walsh (2002) mendefinisikan ketahanan keluarga sebagai prosescoping
dan adaptasi di dalam sebuah keluarga sebagai unit fungsional sehinggakeluarga
dapat mengatasi dan menyesuaikan diri terhadap situasi sulit. Definisilain yang
diberikan Walsh untuk resiliensi keluarga adalah proses yang
dilaluikeluargadalammengatasidanmenyesuaikandiriterhadapsituasisulitataumene
kan(Walsh,2003).Olehsebabdaripengertiantersebutbahwakeluargamemilikikekuat
anuntukmenghadapikrisispandemiCovid-19denganlebihberperan dalam
melaksanakan fungsi keluarga seperti :1) fungsi pendidikan; 2)fungsi kasih
sayang: 3) fungsi perlindungan; 4) sosialisasi; 5) keagamaan dan6)pembinaan
lingkungan (Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1994). Keluargaadalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluargadanbeberapaorangyangberkumpuldantinggaldisuatutempatdibawahsuatua
tapdalamkeadaansalingketergantungan(Depkes RI,1998).

20
BAB
IVKESIMPULANDANSARA
N

A. Kesimpulan

Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di


manaproses pemberian bantuan itu berlangsung melalui rangkaian pertemuan
langsungdan tatap muka antara pembimbing atau konselor dengan konseli, dengan
tujuanagarkonseliitumampumemperolehpemahamanyanglebihbaikterhadapdirinya
, mampu memecahkan masalah yang dihadapi, dan mampu mengarahkandirinya
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan
yangoptimal,sehinggaiadapat mencapaikebahagiaanpribadidan kemanfaatansosial.

KetahananKeluarga DalamUU Nomor 52TAHUN 2009,BABI


Pasal1ayat11mengatakan,“Ketahanandankesejahteraankeluargaadalahkondisikelu
arga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuanfisik
materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya
untukhidupharmonisdalammeningkatkankesejahteraankebahagiaanlahirdanbatin”.

Bertitik tolak dari pemahaman pengertian konseling yang diuraikan di


atasmaka konseling Islam dapat dimaknai sebagai sebuah proses pemberian
bantuankepada individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk
Allahyangseharusnyadalamkehidupankeagamaannyasenantiasaselarasdenganketen
tuan dan petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan kehidupan
diduniadan di akherat.(Al-An’am : 59)

B. Saran

Berdasarkan penulisan sampaikan, agar tulisan ini dapat bermanfaat,


makaterdapatbeberapasaran dari penulis sebagai berikut:

21
1. Secara teorits, bagi para peneliti yang akan memilih pembahasan
bimbingandankonselingIslamagarmencarisumberinformasiyangterkiniataute
rbarudariteori ketahanankeluargadanbimbingan konselingIslam.
2. Secarapraktis,Pelaksanaanbimbingandankonselingperkawinanperludiadakan
terutama bagi calon pasangan pengantin yang ingin menikah
agarmemilikipemahamanyangluastentangrumahtanggadanbagaimanamenjag
aketahan keluargaitu sendiri dalamperkawinan.

22
DAFTARPUSTAKA

AnurRahimFaqih,BimbingandanKonselingdalamIslam(Yogyakarta:UIIPress,2004
)

Anwar,Fuad,M,2014,LandasanBimbingandanKonselingIslam,Jogjakarta,Deepubli
sh

Dedi Junaidi (2002), Bimbingan Perkawinan Membina Keluarga Sakinah


MenurutAl-Qurandan As-Sunah(Jakarta: AkademikaPressindo)

Feltham,CdanDryden,(2004)DictionaryofCounceling(edisikedua)London:Whurr

IdaRosyidahdanKunthiT,ed.,(2012)BukuKonselinguntukBP4,Jakarta:RAHIMA,

Ismaya,B.(2015).BimbingandanKonselingStudi,Karier,danKeluarga.
Bandung:PTRefikaAditama.

Jamaluddin, N. A. (2016). Buku Ajar Hukum Perkawinan. Aceh: Unimal

Press.Prayitno,E.A.(2015).Dasar-DasarBimbingandanKonseling.Jakarta:PT
RinekaCipta.

RizqiMaulida,M.Y.(2017).KetahananKeluargadanKontribusinyaBagi.
JurnalAL-AZHARINDONESIASERIHUMANIORA,Vol.4,No.2,
September

Setiati,S.,&Azwar,M.K.(2020).COVID-
19andIndonesia.ActaMedicaIndonesiana,52(1)

Sodik,A.
(2015).BKI(BimbingandanKonselingIslam)Keluarga.Yogyakarta:AswajaPr
essindo.

Sutoyo,Anwar,
(2019).KonselingIslamSebuahPengantarKepadaTeoridanPraktik,Yogyakar
ta: PustakaPelajar

Walsh,F.
(2002).AFamilyResilienceFramework:InnovativePracticeApproaches.Family
Relations, 51(2)

Walsh,F.
(2003).FamilyResilience:AFrameworkforClinicalPractice.JournalFamilyPr

23
ocess,42(1)

24
Yoga,S.D.,Suarni,N.W.,Prabowo,S..
(2015).PeranKeluargasangatpentingdalamPendidikanmental,karakteranak.Ju
rnalsosialHumaniora

25

Anda mungkin juga menyukai