Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“UNSUR-UNSUR ANGGOTA KELUARGA”

Disusun Oleh :

 Anas Abdullah
 Muhammad Ardi Nurfattah

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah dan ridho-nya,

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam proses pengumpulan materi

dan juga proses pembuatan makalah ini, tidak terlepas dari kerja keras kami. Makalah

yang kami buat ini membahas tentang Unsur-Unsur Keluarga.

Selain daripada itu, kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini

masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi susunan, kalimat maupun tata bahasa

atau bahkan sumber yang kami masukkan kurang akurat. Oleh karena itu dengan tangan

dan hati terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah

pengetahuan dan pemahaman kita mengenai materi yang telah di paparkan di dalam

makalah ini.

……, 16 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Pengertian Keluarga..............................................................................2

B. Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Islami.....................................3

C. Unsur-Unsur Keluarga Dalam Bahasa Arab......................................5

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

A. Kesimpulan...........................................................................................13

B. Saran.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan buaian tempat anak melihat cahaya kehidupan
pertama, sehingga apapun yang dicurahkan dalam sebuah keluarga akan
meninggalkan kesan yang mendalam terhadap watak, pikiran serta sikap dan
perilaku anak. Sebab tujuan dalam membina kehidupan keluarga adalah agar dapat
melahirkan generasi baru sebagai penerus perjuangan hidup orang tua. Untuk itulah
orang tua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban dalam pendidikan anak-
anaknya. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT. dalam surat At-Tahrim ayat
6 Setiap orang tua pasti menginginkan keberhasilan dalam pendidikan anak-
anaknya. Keberhasilan tersebut tentunya tidak akan dapat terwujud tanpa adanya
usaha dan peran dari orang tua itu sendiri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah
SAW. yang berbunyi :
‫نه‬11111111‫ه اويمجس‬11111111‫ود ن‬11111111‫رانه اويه‬11111111‫ابواه ينص‬11111111‫رة ف‬11111111‫د على الفط‬11111111‫ود يول‬11111111‫ل مول‬11111111‫ك‬
Hadits tersebut mengandung pengertian bahwa orang tua mempunyai
peranan yang sangat penting terhadap pembentukan kepribadian anak serta
memberikan pengaruh yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikannya.
Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah
dengan memberikan perhatian, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka di
rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap
kegiatan belajar anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keluarga?
2. Bagaimana Peranan keluarga dalam pendidikan islam?
3. Apa saja unsure-unsur dalam Bahasa Arab?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu keluarga
2. Untuk mengetahui bagaimana peranan keluarga dalam pendidikan islam
3. Untuk mengetahui unsur-unsur keluarga dalam baha arab

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala


keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan serta orang orang yang selalu
menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada disekitarnya baik buruk nya
anggota keluarga,tetap tidak bisa merubah kodrat yang ada, garis besarnya yang baik
d arah kan dan yang buruk diperbaiki tanpa harus menghakimi.

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari
dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan.

Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau
ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda)1

1. Jenis Keluarga
a. Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
b. Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak
mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak
orang tua.
c. Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya
Keluarga luas meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan
keluarga nenek.2
2. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

1
Baron, R. A dan Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga
2
Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and Social Change. hal. 58

2
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat


perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. 3

3. Tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:

 Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.


 Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
 Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
 Sosialisasi antar anggota keluarga.
 Pengaturan jumlah anggota keluarga.
 Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
 Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

 Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.4

B. Keluarga Dalam Pendidikan Islami


Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama kepada anak agar
mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Keluarga berkewajiban mengajar,

3
Anita L. Vangelis.2004.Handbook of Family Comunication.USA:Lawrence Elbraum Press. hal
349.
4
Paul B. Horton. 1987.Sosiologi. Jakarta:Erlangga. Hal 266

3
membimbing atau membiasakan anggotanya untuk mempelajari dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.

Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh


inti, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai
lingkungan dini yang dibangun oleh orang tua dan orang-orang terdekat. Dalam
bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengan
keluarga lainnya.
Ia dinamis dan memiliki sejarah “perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan” yang
turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari). Sebagian ahli
menyebutnya bahwa pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi
kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah
keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta
tidak kuat terhadap nilai-nilai yang rusak.
Sejalan dengan modernitas, sekolah memang berperan sebagai in loco parentis
atau mengambil alih peran orang tua. Tetapi institusi sekolah tidak akan mampu
mengambil alih seluruh peran orang tua dalam pendidikan anak.
Globalisasi, kalau ditinjau dari dampak kultural dan kemajuan teknologi, merupakan
wahana ‘penjajahan’ oleh kultur yang dominan. Nilai-nilai budaya dominan ini yang
sebagian besar tidak sesuai dengan timbangan moral Indonesia sudah menembus
kamar-kamar dan sekeliling kita.
Dalam konteks ini, keluarga bisa dimetafora sebagai sebuah benteng yang
mampu menciptakan ‘imunisasi’ bukan ‘sterilisasi’. Pendekatan imunisasi bermakna
bahwa anak tetap berperan aktif dalam lingkungan global tetapi pendidikan dalam
keluarga memberinya kekebalan terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi.
Dengan kata lain, putra-putri kita diarahkan untuk secara optimal meraih manfaat dan
nilai positif dari globalisasi. Idealnya, kita arahkan mereka untuk menjadi ‘pemain’,
bukan ‘penonton’ apalagi ‘obyek’ globalisasi. Sedangkan ‘sterilisasi’ akan berdampak
kurang baik bagi pertumbuhan anak dan bisa menumbuhkan sikap eskapisme dan
isolatif.
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan
fitrah beragama anak. Menurut Hurlock dalam Syamsu (2001 ; 138) Keluarga
merupakan “Training Centre” bagi penanaman nilai-nilai. Pengembangan fitrah atau

4
jiwa beragama anak, seyogianya bersamaan dengan perkembangan kepribadiannya,
yaitu sejak lahir bahkan lebih dari itu sejak dalam kandungan.
Pendidikan dalam lingkungan keluarga sebaiknya diberikan sedini mungkin
St. Franciscus Xaverius mengatakan: “Give me the children until are seven and
anyone may have them afterward”. Sedangkan menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib
(RA), seorang sahabat utama Rasulullah Muhammad (SAW), menganjurkan: Ajaklah
anak pada usia sejak lahir sampai tujuh tahun bermain, ajarkan anak peraturan atau
adab ketika meraka berusia tujuh sampai empat belas tahun, pada usia empat belas
sampai dua puluh satu tahun, jadikanlah anak sebagai mitra orang tuanya.
Ketika anak masuk ke sekolah mengikuti pendidikan formal, dasar-dasar karakter
anak ini sudah terbentuk. Anak yang sudah memiliki watak yang baik biasanya
memiliki achievement motivation yang lebih tinggi karena perpaduan antara
intelligence quotient, emotional quotient dan spiritual quotient sudah mulai terformat
dengan baik. Disamping itu, hal tersebut bisa pula mengurangi beban sekolah dengan
pemahaman bahwa sekolah bisa lebih berfokus pada aspek bagaimana memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan potensi konigtif,
afektif dan motorik.
Pada perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan
anak. Pada perkembangan awal anak, mereka telah menjalin hubungan timbal balik
dengan orang-orang yang mengasuhnya. Kepribadian orang yang terdekat akan
mempengaruhi perkembangan baik sosial maupun emosional. Kerjasama dan
hubungan dengan teman berkembang sesuai dengan bagaimana pandangan anak
terhadap lingkungan sekitarnya.5

C. Unsur-Unsur Keluarga Dalam Bahasa Arab


Dalam bahasa arab sendiri, keluarga disebut dengan usroh ( ُ‫ َرة‬1 ‫)اَأْل ُ ْس‬,
sedangkan hubungan kekerabatan disebut dengan aqoorib (‫)اَأْل َ ْق ِربَا ُء‬. Adapun garis
keturunan disebut dengan nasab ( ُ‫)النَ َسب‬.
Berikut ini adalah Kosakata Bahasa Arab Anggota Keluarga dan Kerabat, antara
lain :

5
J. Goode, William, Sosiologi Keluarga, Bumi Aksara, Jakarta 1995.

5
1. Keluarga Inti

Bahasa Indonesia Bahasa Arab Cara membacarnya

Keluarga ُ‫اَ ْل َعائِلَة‬ al-‘a ilaatu

Keluarga ُ‫اَأْل ُ ْس َرة‬ al-Usrotu

Kerabat ‫اَأْل َ ْق ِربَا ُء‬ al-Aqribaa u

Kedua Orang Tua ‫اَأْل َبَ َو ْي ِن‬ al-Abawaini

Ibu ‫أُ ٌم‬ Ummun

Bapak ٌ‫اَب‬ Abun

Kakek ‫َج ٌّد‬ Jaddun

Nenek ٌ‫َج َّدة‬ Jaddatun

Anak Laki-laki ‫َولَ ٌد‬ Waladun

Anak Perempuan ٌ ‫بِ ْن‬


‫ت‬ Bintun

Saudara Laki-laki ‫أَ ٌخ‬ Akhun

Saudara Perempuan ٌ ‫أُ ْخ‬


‫ت‬ Ukhtun

Saudara kandung (Lk) ٌ ‫أَ ٌخ َشقِ ْي‬


‫ق‬ Akhun syaqiiqun

Saudara kandung (Pr) ٌ ‫أُ ْخ‬


ٌ‫ت َشقِ ْيقَة‬ Ukhtun syaqiiqotun

6
Bahasa Indonesia Bahasa Arab Cara membacarnya

Adik laki-laki َ ‫أَ ُخ‬


‫ص ِغ ْي ٌر‬ Akhun Shogiirun

Adik perempuan ٌ‫ص ِغي َْرة‬ ُ ‫أُ ْخ‬


َ ‫ت‬ Ukhtun Shogiirotun

kakak laki-laki ‫أَ ٌخ َكبِ ْي ٌر‬ Akhun Kabiirun

Kakak Perempuan ُ ‫أُ ْخ‬


ٌ‫ت َكبِ ْي َرة‬ Ukhtun Kabiirotun

2. Keluarga Lainnya dan Kerabat

Bahasa Indonesia Bahasa Arab Cara membacarnya

Paman dari ayah ‫َع ٌّم‬ Ammun

Paman dari ibu ‫خَ ا ٌل‬ khaalun

Bibi dari ayah ٌ‫َع َّمة‬ Ammatun

Bibi dari ibu ٌ‫خَالَة‬ khaalatun

Saudara sepupu (Lk) ‫إِبْنُ ْال َع ِّم‬ Ibnul ‘Ammi

Saudara sepupu (Pr) ‫إِ ْبنَةُ ْال َع ِّم‬ Ibnatul Ammi

Keponakan laki-laki ِ َ ‫أَ ْبنَا ُء اأْل‬


‫خ‬ Abnaa ul akhi

Keponakan perempuan ِ ‫أَ ْبنَا ُء اأْل ُ ْخ‬


‫ت‬ Abnaa ul ukhti

7
Bahasa Indonesia Bahasa Arab Cara membacarnya

Cucu laki-laki ‫َحفِ ْي ٌد‬ Hafiidun

Cucu Perempuan ٌ‫َحفِ ْي َدة‬ Hafiidatun

Ibu Tiri 1ٌ‫ َربِ ْيبَة‬/ٌ‫َرابَّة‬ Roobbatun/ Robiibatun

Ayah Tiri ٌّ‫َراب‬ Roobbun

Ayah Mertua ‫َح ْم ٌو‬ Hamwun

Ibu Mertua ٌ‫َح َّماة‬ Hammaatun

Ipar Perempuan ٌ‫ص ْه َرة‬


َ Shohrotun

Ipar laki-laki ‫ص ْه ٌر‬


َ Shohrun

Menantu Laki-laki ‫خَ ت ٌَن‬ Khotanun

Menantu Perempuan ٌ‫َخ ْتنَة‬ Khotnatun

Buyut ٌ‫َسبْط‬ Sabtun

8
Bahasa Indonesia Bahasa Arab Cara membacarnya

Bayi ‫ض ْي ٌع‬
ِ ‫َر‬ Rodlii ‘un

3. Status lainnya

Bahasa Indonesia Bahasa Arab Cara membacarnya

Janda ٌ‫ أَرْ َملَة‬/ ٌ‫ثَيِّب‬ Tsayyibun/ Armalatun

Duda ‫أَرْ َم ُل‬ Armalun

Istri ‫زَ وْ ٌج‬ Zaujun

Suami ٌ‫زَ وْ َجة‬ Zaujatun

Anak Angkat ‫َولَ ُد ُمتَبَنِّى‬ Waladu mutabanniy

Pengantin ٌ‫ُعرُوْ س‬ Uruusun

Tunangan ُ‫اَ ْل ُخطُوْ بَة‬ al-Khutuubatu

Perjaka ٌ‫أَعْزَ ب‬ A’zabun

Perawan ‫بِ ْك ٌر‬ Bikrun

9
Bahasa Indonesia Bahasa Arab Cara membacarnya

Laki-laki ‫َر ُج ٌل‬ Rojulun

Perempuan ٌ‫اِ ْم َرأَة‬ Imroatun

D. Contoh Penggunaan dan Kosa Kata Keluarga Pada Kalimat

1. ‫بِرِّ ْال َوالِ َد ْي ِن‬


Birrul walidain
Artinya, “berbuat baik kepada kedua orang tua”
2. ‫هَ ِذ ِه صُوْ َرةُ أُ ْس َرتِي‬
Hadzihi shuurotun usrotii
Artinya, “Ini foto keluargaku.”
3. ٌ‫هَ َذا أَ ِخي ِع ْي َسى َوه َُو طَالِب‬
Hadzaa akhii ‘iisa wahuwa thoolibun
Artinya, “Ini saudaraku Isa, dan dia seorang pelajar.”
4. ‫أُ ِّم ْي تَ ْع َم ُل فِي ْال َم ْد َر َس ِة‬
Ummi ta’malu fil madrosati
Artinya, “Ibu saya bekerja di sekolah.”
5. ‫ب‬ َ ‫هَ َذا َع ُّم أَبِي‬
ٍ ِ‫طال‬
Hadza ‘ammu Abi Tholib
Artinya, “Ini adalah pamannya Abu Tholib.”

E. Bahasa Arab Anggota Keluarga (Isim mufrad & jamak)


Sedikit keterangan :
Isim mufrad ( ‫ ) ا ِال ْس ُم ْال ُم ْف َر ُد‬adalah isim yang menunjukkan jumlah 1 (tunggal).
Isim jamak ( ‫ ) اِ ْس ُم ْال َج ْم ِع‬adalah isim yang menunjukkan jamak / jumlah banyak
( lebih dari 2)
 Suami : Bacaannya zauj (Isim mufrad) / azwaaj (Isim jamak) huruf Arab nya ‫َزوْ ٌج‬
‫ج أَ ْز َوا ٌج‬

10
 Istri : Bacaannya zaujah (Isim mufrad) / zaujaat (Isim jamak) huruf Arab nya ٌ‫َزوْ َجة‬
ٌ ‫ج َزوْ َج‬
‫ات‬
 Bapak atau Ayah : Bacaannya abun (Isim mufrad) / aabaa (Isim jamak) huruf
Arabnya ‫أَبٌ ج آبَا ٌء‬
 Ibu : Bacaannya ummun (Isim mufrad) / ummahaat (Isim jamak) huruf Arabnya
ٌ َ‫أُ ٌّم ج أُ َّمه‬
‫ات‬
 Anak laki-laki : Bacaannya ibn (Isim mufrad) / abnaa (Isim jamak) huruf Arab
nya ‫اِب ٌْن ج أَ ْبنَا ٌء‬
 Anak perempuan : Bacaannya bintun (Isim mufrad) / banaat (Isim jamak) huruf
ٌ ‫بٍ ْن‬
ٌ ‫ت ج بَن‬
Arab nya ‫َات‬
 Saudara seibu : Bacaannya akhun (Isim mufrad) / ukhtun lil umm (Isim jamak)
huruf Arab nya = ‫ت لِأْل ٌ ِّم‬
ٌ ‫أَ ٌخ أُ ْخ‬
 Saudara seayah : Bacaannya akhun (Isim mufrad) / ukhtun lil ab (Isim jamak)
ٌ ‫أَ ٌخ أُ ْخ‬
ِ َ ‫ت لِأْل‬
huruf Arabnya = ‫ب‬
 Saudara laki-laki : Bacaannya akhun (Isim mufrad) / ikhwah (Isim jamak) huruf
Arab nya = ٌ‫أَ ٌخ ج إِ ْخ َوة‬
 Saudara perempuan :Bacaannya aukhtun (Isim mufrad) / akhowaat (Isim jamak)
ٌ ‫أُ ْخ‬
ٌ ‫ت ج أَخَ َو‬
huruf Arab nya = ‫ات‬
 Sepupu laki-laki : Bacaannya ibnu ‘amm (Isim mufrad) / ibnu khool (Isim jamak)
huruf Arab nya = ‫اِبْنُ َع ٍّم اِبْنُ خَ ا ٍل‬
 Sepupu perempuan : Bacaannya bintu ‘amm (Isim mufrad) / bintu khool (Isim
ُ ‫نت َع ٍّم بِ ْن‬
ٍ ‫ت َخ‬
jamak) huruf Arabnya = ‫ال‬ ُ ِ‫ب‬
 Paman dari ibu : Bacaannya khool (Isim mufrad) / akhwaal (Isim jamak) huruf
Arabnya = ‫خَ ا ٌل ج أَ ْخ َوا ٌل‬
 Paman dari bapak : Bacaannya ‘amm (Isim mufrad) / a’maam (Isim jamak) huruf
Arabnya = ‫َع ٌّم ج أَ ْع َما ٌم‬
 Bibi dari bapak : Bacaannya ‘ammah (Isim mufrad) / ‘ammaat (Isim jamak) huruf
ٌ ‫َع َّمةٌ ج َع َّم‬
Arabnya = ‫ات‬
 Bibi dari ibu : Bacaannya khoolah (Isim mufrad) / khoolaat (Isim jamak) huruf
Arab nya = ‫خَالَةٌ ج خَ ااَل‬
 Kakek : Bacaannya jadd (Isim mufrad) / ajdaad (Isim jamak) Huruf Arab nya =
‫َج ٌّد ج أَجْ دَا ٌد‬

11
 Nenek : Bacaannya jaddah (Isim mufrad) / jaddaat (Isim jamak) huruf Arab nya
ٌ ‫َج َّدةٌ ج َج َّد‬
‫ات‬
 Cucu laki-laki : Bacaannya hafiid (Isim mufrad) / ahfaad (Isim jamak) huruf Arab
nya ‫َحفِ ْي ٌد ج أَحْ فَاد‬
 Cucu perempuan : Bacaannya bintun (Isim mufrad) / banaatun (isim jamak) huruf
ٌ ‫بِ ْن‬6
ٌ ‫ت ج بَن‬
Arab nya ‫َات‬

6
Rada,”Bahasa Arab Anggota Keluarga”, https://dosenpintar.com/bahasa-arab-anggota-keluarga/,
diakses pada 19 September 2021 pukul 19:11

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan serta orang orang yang selalu
menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada disekitarnya baik buruk nya
anggota keluarga,tetap tidak bisa merubah kodrat yang ada, garis besarnya yang
baik diarah kan dan yang buruk diperbaiki tanpa harus menghakimi. Jenis
keluarga ada 3 yaitu : Keluarga inti, Keluarga Konjungal, dan Keluarga luas.
Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama kepada anak
agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Keluarga berkewajiban
mengajar, membimbing atau membiasakan anggotanya untuk mempelajari dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Dalam bahasa arab sendiri, keluarga disebut dengan usroh ( ُ‫ َرة‬1 ‫)اَأْل ُ ْس‬,
sedangkan hubungan kekerabatan disebut dengan aqoorib (‫)اَأْل َ ْق ِربَا ُء‬. Adapun garis
keturunan disebut dengan nasab ( ُ‫)النَ َسب‬.

B. Saran
Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan awal bagi anak
karena pertama kalinya mereka mengenal dunia terlahir dalam lingkungan
keluarga dan dididik oleh orang tua. Sehingga pengalaman masa anak-anak
merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan selanjutnya,
keteladanan orang tua dalam tindakan sehari-hari akan menjadi wahana
pendidikan moral bagi anak, membentuk anak sebagai makhluk sosial, religius,
untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuh kembangkan inisiatif dan
kreativitas anak.
Dengan adanya makalah ini penulis berharap pada pembaca agar dapat
menjadikan makalah ini sebagai rujukan serta sumber dalam proses belajar
mengajar dan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai meteri yang
dibahas dalam makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Baron, R. A dan Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga


Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and Social Change. hal. 58
Anita L. Vangelis.2004.Handbook of Family Comunication.USA:Lawrence Elbraum
Press. hal 349.
Paul B. Horton. 1987.Sosiologi. Jakarta:Erlangga. Hal 266
J. Goode, William, Sosiologi Keluarga, Bumi Aksara, Jakarta 1995.
Rada,”Bahasa Arab Anggota Keluarga”, https://dosenpintar.com/bahasa-arab-anggota-
keluarga/

14

Anda mungkin juga menyukai