Anda di halaman 1dari 3

Inspirated by : All of us are dead

Kelas : XI E1
Nama anggota : Mirachel Trifeny
Meylani Shakila Adanata Hitis
Rara Niken Larasati

Judul : School of the Creeps


Pemeran : Discha, Athen, Olive, Calla, sisanya figuran
Suasana : Menegangkan
Genre : Action, Zombie Apocalypse, Horror

School of the Creeps mengisahkan para siswa SMA Negeri 4 Cibinong yang terperangkap di
sekolah dan mencoba menyelamatkan diri dari wabah virus zombi. Mereka harus segera keluar
dari sekolah sebelum terinfeksi dan menjadi zombi.

Pada suatu sekolah yang bernama SMA Negeri 4 Cibinong, seorang guru
sains cerdas bernama Fergeo Alvenandez, yang memiliki seorang anak
semata wayang, Discha. Kerap menjadi korban bullying di sekolahnya
hingga sempat mencoba bunuh diri, sang ayah membuat sebuah formula
yang akan memperkuat stamina seseorang dengan harapan agar anaknya
dapat membela diri dari rundungan para pembully.

(tepat di balkon sekolah)


Athen : Heh cupu! Lo tuh gap antes sekolah di sekolah bergengsi ini tau gak?
(sambil menyiram Discha menggunakan air yang ada di dalam ember)
Olive : Hahaha iya bener tuh, cewe kampungan kaya lu kok bisa sih seklah
disini, emang pantes lu jadi korban pembulian

Discha pun hanya terdiam, ia berminat untuk melakuan bunuh diri.


Satu satunya teman Discha pun datang ke balkon sekolah untuk membela
temannya, Calla

Calla : Heh lu pada kenapa sih ngebully Discha mulu? Emang Discha ada
salah apa sama lu
Athen : Dia itu sampah, anak guru yang penyakitan, gua juga alergi sama
guru sains itu yaa gak salah dong anaknya yang jadi korban?
Olive : HAHAHA, iya bener tuh. Ya udah yuk pergi aja dari sini, gua udah
muak ngeliet bocah culun ini.
Athen dan Calla pun pergi dari balkon, Calla berusaha menenangkan Discha
Singkat cerita, ayah Discha sedang membuat ramuan khusus untuk Discha
agar dia terbebas dari perundungan

Fergeo : Kamu minum ramuan ini, ramuan ini ayah buat untuk membuat kamu
dapat membela diri dari perundungan tersebut
Tanpa banyak omong, Discha pun langsung meminum ramuan tersebut.
Tetapi, tiba-tiba dia menunjukkan perubahan pada tubuhnya, yang membuat Ia tidak bisa
mengontrol diri dan melawan.
Disha memberontak, dan berperilaku layaknya monster. Discha berlari ke atas gedung sambil
terjatuh. Setelah itu ayahnya melihat keadaan putrinya, dan berakhir dibunuh namun tetap
hidup.

Adegan berpindah pada aktivitas para siswa SMAFOUR di sekolah, hingga menunjukkan awal
mula virus terjadi di lab sains

Siswi (Averine) yang masuk lab sains, menemukan seekor tikus putih kecil. Namun Ia digigit
saat berusaha memegangnya. Dengan cepat, guru sains sekaligus pemilik lab menyekap siswi
tersebut dan menyuntikkan obat.

Averine : Cawannya dimana ya… Eh kok ada tikus disitu lucu banget (averine pun tergigit dan
bola matanya membesar serta mengeluarkan darah)
Guru sains : (kaget) *ia pun langsung mengikat averine dan menyuntikkannya. Averine dikurung
dalam ruang lab tersebut

Tetapi percuma, Averine bisa melarikan diri. Kemudian dengan terhuyung-huyung sekaligus
berdarah, siswi tersebut datang ke kelas dan segera dibawa ke UKS oleh guru dan temannya.
Kondisinya sangat parah karena terus berontak.

Teman teman sekelasnya pun kaget, karena melihat ave tak seperti biasanya melainkan seperti
mayat hidup

Athen : Eh ave lu kenapa?? Teman teman ayo bawa Ave ke UKS


Kondisi Ave semakin parah dan makin memberontak serta ingin memakan yang disekitarnya
Olive : Kayak film film zombie anjir
Athen : Ssttttt diem lu, bukan waktunya bercanda
Guru Matematika : Ayo tunggu apa? Segera panggilkan dokter UKS

Athen pun segera memanggilkan dokter UKS tersebut. Namun nahas, Averine telah menggigit
dokter UKS yang berusaha menyuntikkan obat penenang. Guru sains yang tahu, segera
menyuruh kepala sekolah dan guru lain agar tidak membawa Hyeon-ju ke rumah sakit, tetapi
harus dikarantina.
Dokter UKS juga telah terinfeksi virus dari gigitan Averine, dan berubah menjadi zombie yang
berontak serta menggigit para siswa.

Sejumlah siswa yang terinfeksi berubah menjadi zombi ganas dan menyerang siwa lainnya.
Demi bertahan hidup, para siswa berupaya melawan zombi menggunakan barang-barang yang
ada di sekolah, seperti kursi dan meja.

Situasi yang semakin memburuk membuat pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat.
Mereka juga mengisolasi tempat kejadian tersebut terjadi.

Para siswa yang lainnya tetap kuat dan bersemangat bertarung dan berlarian
tanpa menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan kelelahan meskipun berhari-
hari hidup tanpa makan dan minum.

Tanpa ponsel, tanpa makanan, dan tanpa pengawasan orang dewasa. Mereka
melawan satu persatu zombie. Tetapi sayangnya, mereka semua mati,
terinfeksi dan tidak ada yang selamat.

Anda mungkin juga menyukai