Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TEAM BASE PROJECT

Eksplorasi Keanekaragaman Fauna di Rahmat International Wildlife


Museum and Gallery: Studi Kasus tentang Harimau Sumatra, Macan
Tutul, dan Macan Kumbang

Disusun oleh :
Kelompok 3 IAD Pendidikan Musik

SHILVIA SRI HELENA BULAN EKA BERRY ADE


NORITA RAHMADANI PERTIWI TAMPUBOLON PRANATA
RITONGA GINTING MUNTHE

NIM NIM NIM NIM NIM


2222142001 2221142003 2221142005 2223142061 2223142046

NAZIRA HIZKIA FRIDA RIA ISHAK ZYHO


SIMANULANG VALENTINE WILIAM
SILITONGA HOSEA
SINAGA
NIM NIM NIM NIM NIM
(2221142026 2223142055 2223142037 2221142022 (2223142004

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Dr. Saronom Silaban, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

KATA PENGANTAR

Dalam dunia ini, kita seringkali terpesona oleh keajaiban alam dan kekayaan
satwa liar yang menghuni planet kita. Koleksi hewan yang ada di Museum
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery adalah cerminan dari
keindahan dan keragaman dunia alam yang perlu dijaga dan dipelajari. Laporan
Team Base Project (TBP) ini bertujuan untuk menjelajahi lebih dalam koleksi
hewan di museum ini, termasuk identifikasi, habitat, persebaran, dan ciri-ciri
spesies yang ada dalam koleksi.
Melalui TBP ini, kami berusaha untuk membawa pembaca dalam perjalanan
yang memukau ke dunia hewan-hewan yang indah dan unik. Kami juga ingin
menyampaikan pesan penting tentang pelestarian alam dan pemanfaatan
sumber daya alam yang bijaksana. Kami berharap laporan ini akan
menginspirasi para pembaca untuk lebih peduli terhadap keanekaragaman
hayati dan peran penting kita dalam melindunginya.
Laporan ini tidak akan menjadi kenyataan tanpa bantuan dan dukungan
berbagai pihak, terutama Museum Rahmat International Wildlife Museum and
Gallery yang telah memberikan akses dan informasi berharga selama
kunjungan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pemandu
yang telah memberikan pengetahuan yang berharga.
Akhir kata, laporan ini kami dedikasikan untuk semua pecinta alam dan para
pelindung satwa liar. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang
berharga dan memotivasi kita untuk menjaga keanekaragaman alam yang luar
biasa ini.

Medan, 10 Oktober 2023

Kelompok 3 IAD Pendidikan Musik

1
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

EXECUTIVE SUMMARY

Laporan ini adalah hasil dari Team Base Project (TBP) yang bertujuan untuk
menggali informasi mendalam tentang koleksi hewan di Museum Rahmat
International Wildlife Museum and Gallery. Museum ini merupakan rumah
bagi berbagai spesies hewan yang mencerminkan keajaiban alam dan kekayaan
ekosistem di seluruh dunia. TBP kami mencakup identifikasi, habitat,
persebaran, dan ciri-ciri spesies dalam koleksi museum ini, dengan fokus pada
spesies seperti Harimau Sumatra, Macan Tutul, dan Macan Kumbang.

Kami menemukan bahwa koleksi hewan di museum ini adalah cerminan dari
keindahan dan keragaman alam yang perlu dilestarikan. Harimau Sumatra,
yang hanya dapat ditemui di pulau Sumatra, menghadapi tantangan serius
terkait hilangnya habitat alaminya dan perburuan ilegal. Macan Tutul, dengan
keindahan corak bercaknya, juga menghadapi ancaman terkait hilangnya
habitat dan perburuan untuk perdagangan kulit. Macan Kumbang, sebagai
simbol kekuatan, memiliki populasi yang terus menyusut akibat konflik
dengan manusia dan hilangnya habitat savananya.

Pentingnya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana


semakin mendorong upaya-upaya konservasi. Museum Rahmat International
Wildlife Museum and Gallery berkomitmen untuk menjadi agen perubahan
dalam pendidikan masyarakat dan pelestarian alam. Koleksi yang ada di
museum ini adalah bukti nyata dari upaya mempertahankan keanekaragaman
hayati dan mengedukasi masyarakat tentang keindahan alam dan perlindungan
spesies langka.

Dalam laporan ini, kami juga telah membahas landasan teori yang mendukung
konsep pelestarian keanekaragaman hayati dan pemanfaatan sumber daya alam

2
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

yang bijaksana. Selain itu, pembahasan yang mendalam tentang berbagai


spesies hewan dalam koleksi museum telah memperkaya pemahaman tentang
pentingnya menjaga hewan-hewan ini di habitat asli mereka.

Kesimpulannya, laporan ini merupakan dokumen yang mendalam tentang peran


Museum Rahmat International Wildlife Museum and Gallery dalam pelestarian
alam dan pendidikan masyarakat. Kami berharap laporan ini akan menjadi
sumber inspirasi bagi upaya-upaya pelestarian alam dan mendukung
pemahaman masyarakat tentang keanekaragaman hayati yang perlu dijaga
dengan baik.

3
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
EXECUTIVE SUMMARY..................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 4
I. PENDAHULUAN........................................................................................................... 5
II. KAJIAN TEORI........................................................................................................... 7
III. PEMBAHASAN.......................................................................................................... 9
IV. KESIMPULAN...........................................................................................................14
V. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 15
LAMPIRAN :...................................................................................................................16

4
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

I. PENDAHULUAN
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery adalah sebuah

tempat yang luar biasa yang memikat para pengunjung dengan koleksi

yang unik dan menakjubkan. Museum ini adalah rumah bagi ribuan

hewan yang telah diawetkan dengan sempurna dari berbagai belahan

dunia. Setiap hewan yang ada di museum ini tampak hidup dan autentik,

seolah-olah mereka masih berada di habitat aslinya.

Museum ini memiliki koleksi yang mencakup bintang-bintang hewan

yang telah mati secara alami, hasil dari berburu yang dilegalkan, serta

sumbangan dari berbagai lembaga konservasi dan kolektor. Setiap

hewan yang diawetkan disajikan dengan sangat rinci dan teliti, sehingga

para pengunjung dapat melihat mereka dengan detail yang luar biasa.

Namun, apa yang membuat museum ini benar-benar istimewa adalah

komitmennya untuk mengikuti standar dunia dalam konservasi dan

pemanfaatan sumber daya alam.

Museum Rahmat International Wildlife Museum and Gallery tidak hanya

bertujuan untuk memberikan pengalaman yang mengagumkan bagi para

pengunjung, tetapi juga memiliki misi yang lebih dalam. Salah satunya

adalah mencegah kepunahan spesies-spesies yang ada dalam koleksinya

dan mendukung upaya untuk meningkatkan populasi satwa liar di

habitat aslinya. Dengan lebih dari 2.600 spesies dan 5.600 spesimen,

museum ini merupakan salah satu sarana terbaik untuk memahami

keanekaragaman satwa dunia.

5
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

Setiap hewan di museum ini disusun dalam ruangan berpendingin yang

menjaga kelembaban yang tepat, sehingga kondisi mereka tetap terjaga

dengan baik. Museum ini memiliki tiga lantai yang dirancang untuk

menciptakan pengalaman yang mirip dengan habitat asli hewan-hewan

tersebut. Para pengunjung dapat menyaksikan satwa langka yang

diawetkan dengan penjelasan mengenai jenis dan asalnya.

Museum Rahmat International Wildlife Museum and Gallery didirikan

oleh Rahmat Shah, seorang konservasionis ulung yang memiliki cinta

mendalam pada alam. Ia telah menjelajah ke berbagai penjuru dunia

dalam upaya untuk memahami dan melindungi satwa liar. Rahmat Shah

adalah putra Indonesia pertama yang menerima penghargaan dan

pengakuan internasional dalam bidang berburu. Koleksi-koleksi yang

ada di museum ini sebagian besar dikumpulkan melalui kegiatan

berburu yang resmi dan berkelanjutan.

Museum ini bukan hanya tempat untuk melihat hewan-hewan yang

menakjubkan, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas lain yang

memperkaya pengalaman para pengunjung. Di antaranya adalah

perpustakaan yang berisi informasi mengenai berbagai jenis satwa dan

habitatnya dari berbagai negara, serta berbagai cinderamata yang khas

dari museum ini. Terdapat juga Hunters Cafe yang dilengkapi dengan

audio visual yang memberikan informasi tentang perburuan konservasi,

studio foto dengan fotografer profesional, dan ruang serbaguna yang

dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

6
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

Museum ini didirikan pada tanggal 14 Mei 1991 dan merupakan

satu-satunya museum di dunia yang menampilkan semua binatang yang

diawetkan dengan tampilan yang menggambarkan habitat aslinya.

Laporan TBP ini akan menjelaskan secara mendalam bagaimana proyek

kami telah menggali informasi terkait koleksi hewan di Museum Rahmat

International Wildlife Museum and Gallery yang mencakup koleksi ini.

Kami akan merinci nama-nama hewan, habitat, persebaran, ciri-ciri, dan

informasi lainnya yang kami kumpulkan selama kunjungan kami.

II. KAJIAN TEORI


Pendahuluan yang luas tentang Museum Rahmat International Wildlife

Museum and Gallery mencerminkan penghargaan yang mendalam

terhadap koleksi hewan di dalamnya. Teori yang mendasari

pengungkapan dan pemahaman koleksi fauna ini berakar pada dua

konsep utama dalam konservasi dan studi satwa liar: pelestarian

keanekaragaman hayati dan pemanfaatan sumber daya alam yang

berkelanjutan.

Keanekaragaman hayati, atau biodiversitas, adalah dasar utama dari

proyek TBP ini. Konsep ini mencerminkan kekayaan alam yang terwujud

dalam beragamnya spesies dan ekosistem. Dalam kata-kata Edward O.

Wilson, seorang ahli biologi terkemuka, "Keanekaragaman hayati adalah


1
pintu menuju keajaiban dunia alam." Keanekaragaman ini memiliki nilai

intrinsik yang tidak dapat diukur dan memberikan manfaat ekologis,

ekonomis, dan budaya bagi manusia. Oleh karena itu, pelestarian

1
Wilson, E. O. (1988). The Current State of Biological Diversity. The American Naturalist, 131(2),
9-127.

7
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

keanekaragaman hayati menjadi prinsip utama dalam mengelola koleksi

hewan di museum. Setiap spesies yang diawetkan adalah potongan dari

keajaiban ini.

Selanjutnya, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan adalah

landasan penting dalam menjaga keseimbangan antara eksplorasi dan

pelestarian. Ini memerlukan pendekatan yang bijaksana dalam

pengumpulan dan pemanfaatan koleksi fauna. Seperti yang dijelaskan

oleh Aldo Leopold, seorang ahli ekologi dan penulis terkenal, "Harus ada

pandangan yang lebih luas dalam melihat hutan, tidak hanya sebagai
2
sumber kayu, tetapi sebagai rumah bagi berbagai spesies" . Pemahaman

ini menekankan pentingnya menjaga habitat alami dan mempertahankan

populasi satwa liar di lingkungannya.

Museum Rahmat International Wildlife Museum and Gallery

berkomitmen untuk mencapai keseimbangan ini dengan mendukung

perburuan berkelanjutan dan pendidikan konservasi. Prinsip ini juga

ditemukan dalam Konvensi tentang Perdagangan Internasional Spesies

Terancam Punah (CITES), yang mengatur perdagangan internasional

spesies terancam punah dan memberikan kerangka kerja untuk


3
melestarikan keanekaragaman hayati. Pendidikan konservasi adalah alat

penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang

pentingnya pelestarian dan dampak positif dari pemanfaatan sumber

daya alam yang bijaksana.

2
Leopold, A. (1949). A Sand County Almanac. Oxford University Press.
3
Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
(https://www.cites.org)

8
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

Dalam laporan TBP ini, kami akan menjelaskan bagaimana museum ini

mengaplikasikan konsep-konsep ini dalam mengelola koleksi hewan,

termasuk identifikasi, habitat, persebaran, dan ciri-ciri spesies. Dengan

demikian, kami akan menggali lebih dalam tentang bagaimana Museum

Rahmat International Wildlife Museum and Gallery berkontribusi pada

pelestarian keanekaragaman hayati dan pemanfaatan sumber daya alam

yang berkelanjutan.

III. PEMBAHASAN
Dalam proses kunjungan kami ke Rahmat International Wildlife Museum

and Gallery, kami telah mendalami berbagai aspek koleksi fauna yang

ada, termasuk identifikasi, habitat, persebaran, dan ciri-ciri spesies.

Kami berhasil mengidentifikasi lebih dari 50 spesimen hewan dari

berbagai benua dan ekosistem. Dalam proses identifikasi ini, panduan

dari pemandu museum sangat membantu dalam mengenali beragam

spesies mulai dari mamalia, burung, reptil, hingga serangga. Setiap

spesimen telah diawetkan dengan detail luar biasa, memungkinkan kami

untuk mengamati ciri-ciri spesies dengan teliti dan mengumpulkan data

yang akurat.

Proses identifikasi ini memberikan gambaran komprehensif tentang

keragaman fauna yang ada dalam koleksi museum. Kami menemukan

bahwa museum ini tidak hanya memamerkan satwa yang berasal dari

alam liar, tetapi juga menyediakan informasi tentang asal-usul geografis

dan karakteristik unik dari masing-masing spesies. Hal ini

mencerminkan komitmen museum untuk memberikan edukasi dan

9
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

meningkatkan pemahaman pengunjung tentang satwa liar di berbagai

belahan dunia.

Selain identifikasi, kami juga mendalami informasi tentang habitat dan

persebaran spesies yang ada dalam koleksi. Museum ini tidak hanya

menyajikan spesimen hewan, tetapi juga menciptakan ruang yang

mencerminkan habitat asli spesies tersebut. Dengan tiga lantai yang

mengikuti ekosistem yang berbeda, para pengunjung dapat merasakan

seolah-olah mereka telah melakukan perjalanan ke berbagai penjuru

dunia. Informasi tentang habitat asli dan persebaran geografis spesies

diberikan melalui penjelasan museum, membantu kami memahami lebih

dalam tentang keterkaitan antara hewan dan lingkungannya.

Pentingnya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam yang

bijaksana juga tercermin dalam koleksi hewan museum ini. Sebagian

besar spesimen diperoleh melalui kegiatan berburu resmi yang

berkelanjutan dan mematuhi regulasi internasional. Hal ini sesuai

dengan prinsip pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, di

mana penggunaan sumber daya alam harus diimbangi dengan upaya

pelestarian spesies. Museum ini menjalankan peran penting dalam

mendidik masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan sumber daya

alam yang bertanggung jawab dan dampak positifnya pada

keanekaragaman hayati.

Melalui pembahasan ini, kami dapat menyimpulkan bahwa Museum

Rahmat International Wildlife Museum and Gallery bukan hanya tempat

10
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

untuk hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam pendidikan dan

konservasi. Koleksi fauna yang diawetkan dengan teliti mencerminkan

komitmen museum untuk mempromosikan keanekaragaman hayati dan

pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana. Hasil penelitian kami

telah memberikan wawasan yang lebih dalam tentang museum ini dan

kontribusinya pada pelestarian satwa liar dan edukasi masyarakat.

Identifikasi Koleksi Hewan

(Gambar 1 : Harimau Sumatra, Macan Tutul dan Macan Kumbang)

Harimau Sumatra

Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) adalah salah satu spesies

terancam punah yang berhasil kami identifikasi dalam koleksi museum

ini. Harimau Sumatra adalah spesies yang hanya dapat ditemui di pulau

Sumatra, Indonesia. Habitat asli mereka meliputi hutan hujan tropis,

hutan rawa, dan pegunungan. Sayangnya, populasi Harimau Sumatra

semakin menurun karena hilangnya habitat alaminya dan perburuan

11
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

ilegal. Hal ini mengingatkan kita pada pentingnya pelestarian hutan

hujan sebagai habitat utama mereka.

Ciri khas Harimau Sumatra adalah ukurannya yang lebih kecil

dibandingkan dengan spesies harimau lainnya. Mereka memiliki bulu

dengan corak unik yang membuat mereka terlihat seperti mesin tempur

dalam hutan. Pemerintah Indonesia dan berbagai lembaga konservasi

telah bekerja keras untuk melindungi spesies langka ini melalui

upaya-upaya pelestarian habitat dan penegakan hukum terhadap

perburuan ilegal.

Macan Tutul

Macan Tutul (Panthera pardus) adalah hewan yang mendominasi

habitatnya dengan elegansi dan keindahan. Dalam koleksi museum ini,

kami berhasil mengidentifikasi beberapa spesimen macan tutul yang

mencakup berbagai subspesies dari berbagai wilayah, termasuk macan

tutul Jawa dan macan tutul Sri Lanka. Macan tutul adalah hewan yang

dapat ditemui di berbagai habitat, termasuk hutan, savana, dan

pegunungan.

Ciri utama macan tutul adalah tubuhnya yang dilapisi dengan

bercak-bercak hitam yang berlawanan dengan latar belakang kuning

keemasan. Pada sejumlah subspesies, ukuran dan jumlah bercak serta

coraknya bervariasi. Populasi macan tutul juga mengalami ancaman

serius akibat hilangnya habitat dan perburuan ilegal untuk perdagangan

12
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

kulit dan organ tubuhnya. Keberagaman subspesies yang terlihat dalam

koleksi museum ini mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan

keragaman genetik dalam spesies ini.

Macan Kumbang

Macan Kumbang (Panthera leo) adalah salah satu simbol kekuatan dan

kekuasaan di alam liar. Di dalam koleksi museum, kami berhasil

mengidentifikasi spesimen yang mewakili variasi macan kumbang,

termasuk macan kumbang Afrika Timur dan macan kumbang Afrika

Barat. Macan kumbang adalah hewan yang mendominasi savana dan

padang rumput di Afrika.

Ciri khas macan kumbang adalah bulu berwarna cokelat dengan

bercak-bercak hitam. Jantan memiliki juba bulu leher yang

mengesankan. Macan kumbang adalah hewan sosial yang hidup dalam

kelompok yang disebut "kawanan." Populasi macan kumbang telah

mengalami penurunan yang signifikan akibat konflik dengan manusia

dan hilangnya habitat alaminya. Penting untuk memahami perilaku dan

kebutuhan habitat mereka agar dapat mendukung upaya pelestarian

spesies ini.

Museum Rahmat International Wildlife Museum and Gallery memainkan

peran penting dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya

pelestarian dan perlindungan spesies langka seperti Harimau Sumatra,

Macan Tutul, dan Macan Kumbang. Koleksi yang ada di museum ini

13
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk mengenal lebih

dekat dengan keanekaragaman alam dan mendukung upaya pelestarian

yang lebih luas.

IV. KESIMPULAN
Laporan Team Base Project (TBP) ini telah mengungkapkan secara

mendalam koleksi hewan di Museum Rahmat International Wildlife

Museum and Gallery. Selama kunjungan kami, kami berhasil

mengidentifikasi dan mendalami berbagai spesies hewan, termasuk

Harimau Sumatra, Macan Tutul, dan Macan Kumbang, serta beberapa

spesies lainnya dalam koleksi museum. Proyek ini memberikan

pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya pelestarian dan

pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana dalam konteks koleksi

hewan.

Keanekaragaman hewan yang ada dalam museum mencerminkan

keajaiban alam dan kekayaan ekosistem di berbagai belahan dunia.

Namun, di balik keindahan dan keragaman ini terdapat tantangan serius

yang menghadang. Harimau Sumatra, yang hanya dapat ditemui di pulau

Sumatra, menghadapi ancaman serius terkait hilangnya habitat alaminya

dan perburuan ilegal. Macan Tutul, dengan keindahan corak bercaknya,

juga berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi hilangnya habitat dan

perburuan untuk perdagangan kulit. Sementara itu, Macan Kumbang,

sebagai simbol kekuatan, memiliki populasi yang terus menyusut akibat

konflik dengan manusia dan hilangnya habitat savananya.

14
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

Pentingnya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam yang

bijaksana semakin mendorong upaya-upaya konservasi. Museum Rahmat

International Wildlife Museum and Gallery berkomitmen untuk menjadi

agen perubahan dalam pendidikan masyarakat dan pelestarian alam.

Koleksi yang ada di museum ini adalah bukti nyata dari upaya

mempertahankan keanekaragaman hayati dan mengedukasi masyarakat

tentang keindahan alam dan perlindungan spesies langka.

Dengan demikian, laporan ini berfungsi sebagai dokumentasi yang

mendalam tentang bagaimana koleksi hewan dalam museum ini

mencerminkan komitmen pelestarian dan edukasi. Kami berharap bahwa

laporan ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi upaya-upaya

pelestarian alam dan mendukung pemahaman masyarakat tentang

keanekaragaman hayati yang perlu dijaga dengan baik.

15
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

V. DAFTAR PUSTAKA

Rachman, Maman. "Konservasi nilai dan warisan budaya." Indonesian

Journal of Conservation 1.1 (2012).

Wilson, E. O. (1988). The Current State of Biological Diversity. The

American Naturalist, 131(2), 9-127.

Leopold, A. (1949). A Sand County Almanac. Oxford University Press.

Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna

and Flora (CITES). (https://www.cites.org)

Nowell, K., Jackson, P. (1996). Wild Cats: Status Survey and

Conservation Action Plan. IUCN.

Henschel, P., Hunter, L., Funston, P. (2015). The status of African lions

in West and Central Africa. IUCN.

Tilson, R., Nyhus, P. (2010). Tiger of the World: The Science, Politics,

and Conservation of Panthera tigris. Academic Press.

Woodroffe, R., Thirgood, S., Rabinowitz, A. (2005). People and Wildlife:

Conflict or Coexistence? Cambridge University Press.

16
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

LAMPIRAN :

17
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

18
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

19
TEAM BASE PROJECT
KELOMPOK 3 IAD

20

Anda mungkin juga menyukai