Kebun Binatang Sebagai Wadah Konservasi Satwa Yang Mengalami Krisis dan
Terancam Kepunahan
Karima Syahida1, Mutiara Azzahra Isnaini2, Sabrina Siregar3
Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Sumatra Utara
Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatra Utara 20222
*Email: mutiaraazzahra.isnaini@gmail.com
ABSTRAK
Kebun binatang merupakan taman margasatwa dalam lingkungan buatan, yang ditujukan kepada publik. Selain sebagai tempat
rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa terancam punah.
Taman Hewan Pematangsiantar (THPS) merupakan terlengkap dan terbaik di wilayah Sumatra Utara dan merupakan
kebijakan konservasi dan penangkaran satwa yang dapat terbilang sukses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status
dari satwa-satwa yang berada di kebun binatang yang dikunjungi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah
melakukan kunjungan ke Kebun Binatang dan Studi Pustaka (tim penulis mengambil data dari berbagai sumber, antara lain,
jurnal, buku, internet yang memuat tentang satwa langka yang ada di Indonesia). Papio hamadryas adalah spesies babun yang
berasal dari famili monyet dunia lama (Cercopithecidae) status konservasi menurut Encyclopedia of Life resiko rendah
(bertambah). Bangau Mahkota (Balearica regulorum) adalah jenis burung yang termasuk dalam keluarga burung jenjang status
konservasi menurut Encyclopedia of Life yaitu terancam (menurun). Cacatua sulphurea merupakan kakatua jambul kuning
berukuran sedang, yang memiliki jambul khas berwarna kuning yang dapat ditegakkan saat sedang merespon sesuatu, seperti
saat bersuara dan bertengger status konservasi menurut organisasi internasional konservasi sumber daya alam, International
Union for Conservation of National (IUCN) burung ini memiliki status Critically Endangered yaitu beresiko tinggi untuk
punah di alam. Elang laut dada putih (Haliaeetus leucogaster) merupakan satwa dilindungin. Yaki (Macaca nigra) spesies ini
sekarang diklasifikasikan sebagai Sangat Terancam Punah oleh Daftar Merah IUCN dan menghadapi risiko kepunahan yang
tinggi. Owa Ungko (Hylobates agilis) status konservasinya menurut (Encyclopedia of Life) terancam (menurun). Beruang
Madu (Helarctos malayanus) status konservasinya Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species
(CITES) sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.
Kata kunci :
Kebun Binatang; Konservasi; Satwa
ABSTRACT
A zoo is a wildlife park in an artificial environment, addressed to the public. In addition to being a place of recreation, the zoo
serves as a place of education, research, and conservation for endangered animals. Pematangsiantar Animal Park (THPS) is
the most complete and best in the North Sumatra region and is a policy of conservation and animal breeding that can be
fairly successful. This research aims to find out the status of the animals in the zoo visited. The method used in this penelitian
is to make a visit to the Zoo and Literature Study (the author's team took data from various sources, including journals, books,
the internet that contains about rare animals in Indonesia). Papio hamadryas are a species of baboon that comes from the old
world monkey family (Cercopithecidae) status conservation according to the Encyclopedia of Low Risk (Increasing) Life.
The Crown Stork (Balearica regulorum) is a type of bird that belongs to the family of birds of conservation tatus level
according to the Encyclopedia of Life, namely terancam (menurun). Cacatua sulphurea is a medium-sized yellow-crested
cockatoo, which has a distinctive yellow crest that can be enforced when responding to something, such as when sounding and
perching ona conservation tatus according to the international organization for conservation of natural resources, the
International Union for Conservation of National (IUCN) this bird has critically endangered status that is at high risk of
extinction in nature. The white-chested albatross (Haliaeetus leucogaster) is a protected animal. The Yaki (Macaca nigra)
species is now classified as Critically Endangered by the IUCN Red List and faces a high risk of extinction. Owa Ungko
(Hylobates agilis) status conservationnyaaccording to (Encyclopedia of Life) terancam (menurun). The Sun Bear (Helarctos
malayanus) conservation status Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) since
1979 states that they should not be hunted by anyone.
Keywords :
Zoo; Conservation; Animals
1
Kebun Binatang Sebagai Wadah Konservasi Satwa Yang
Mengalami Krisis dan Terancam Kepunahan
2
Kebun Binatang Sebagai Wadah Konservasi Satwa Yang
Mengalami Krisis dan Terancam Kepunahan
a. Babun hamadria (Papio hamadryas) sekunder atau perkebunan yang tersebar di Sulawesi
Nama ilmiah: Papio hamadryas dan Nusa Tenggara (Nandika & Agustina, 2018).
Panjang: 40 – 45 cm (Betina) Spesies kakatua ini seringkali dijumpai dalam
Klasifikasi lebih tinggi: Babun kawanan dan bersarang di rongga pohon. Status
Periode gestasi: 180 hari Encyclopedia of Life konservasi menurut organisasi internasional
Massa: 20 – 30 kg (Jantan), 10 – 15 kg (Betina) konservasi sumber daya alam, International Union for
Status konservasi: Risiko Rendah (bertambah) Conservation of Nature (IUCN) burung ini memiliki
(Encyclopedia of Life) status Critically Endangered yaitu beresiko tinggi
Tingkat trofik: Herbivor (Encyclopedia of Life) untuk punah di alam (BirdLife, 2018).
Papio hamadryas adalah spesies babun yang berasal d. Elang laut dada putih (Haliaeetus leucogaster)
dari famili monyet dunia lama (Cercopithecidae). Elang laut dada putih dijuluki "mesin
Babun ini dapat ditemui di kawasan Tanduk Afrika terbang" hidup yang paling mengesankan di bumi ini,
dan ujung barat daya Semenanjung Arab. Seperti dan julukan itu bukannya tanpa gagasan. Dengan
halnya babun-babun lainnya, hewan ini memiliki bentangan sayap sepanjang tiga meter, burung laut
dimorfisme seksual mengingat ukuran tubuh jantan terbesar ini sanggup terbang hingga kecepatan 115
dua kali lebih besar daripada betina. Warna betina kilometer per jam. Elang laut memang tampak kaku di
dengan jantan juga berbeda. Babun hamadria pernah darat, tetapi di angkasa beliau benar-benar anggun dan
dianggap sebagai hewan keramat oleh bangsa Mesir menakjubkan bagi dipandang. Elang laut dada putih
Kuno. Status konservasi menurut Encyclopedia of Life adalah burung yang di jadikan fauna identitas
resiko rendah (bertambah). Kabupaten Jepara.
b. Bangau Mahkota (Balearica regulorum) Habitat ditemukan di seluruh kawasan,
Nama ilmiah: Balearica regulorum berputar-putar sendirian atau berkumpul menjadi
Tinggi: 100 cm (Dewasa) kelompokan di atas perairan. Mengunjungi pesisir,
Massa: 3,5 kg (Dewasa) sungai, rawa-rawa dan danau hingga ketinggian 3000
Rentang sayap: 2 m (Dewasa) m.
Panjang: 100 – 110 cm Encyclopedia of Life Penyebaran Di Dunia : India, Asia Tenggara,
Maksimum produksi telur: 2 – 5 Filipina, Indonesia dan tersebar lebar di Australia.Di
Status konservasi: Terancam Indonesia : Karimunjawa, Simeulue, Nias, Musala,
(Menurun) (Encyclopedia of Life) Banyak, Batu dan Kepulauan Mentawai, Sumatra,
Burung bangau mahkota abu-abu adalah jenis burung Riau dan Kepulauan Lingga, Bangka, Belitung,
yang termasuk dalam keluarga burung jenjang. Burung Kalimantan, Kepulauan Maratua, Panaitan, Laut,
ini umumnya ditemukan di savana sebelah selatan Tinjil, Deli, Panaitan, Jawa, Bawean, Kepulauan
Gurun Sahara di Afrika, meskipun mereka bersarang Seribu Kepualauan Kangean, Bali, Lombok, Moyo,
di habitat yang lebih lembap. Sumbawa, Komodo, Padar, Rinca, Palu, Flores, Ende,
c. Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) Besar, Lomblen, Alor, Sumba, Roti, Timor, Lucipara,
Kingdom : Animalia Kisar, Romang, Leti, Sermata dan Kepulauan
Phylum : Chordata Tanimbar, Tanahjampea, Selayar, Kepualauan
Class : Aves Kalaotoa, Sulawesi, Lembeh, Muna, Buton, Banggai,
Order : Psittaciformes Sula, dan Kepulauan Talaud, Ternate, Halmahera,
Family : Psittacidae Rau, Muor, Morotai, Bacan, Obi, Buru, Kelang,
Subfamily : Cacatuinae Ambon, Seram, Manuk, Banda, Watubela, Tayandu,
Genus : Cacatua Kai, Kepulauan Aru, Waigeo dan Irian Jaya.
Species : Cacatua sulphurea (Gmelin, 1788) Haliaeetus leucogaster Dilindungi Undang-
Cacatua sulphurea merupakan kakatua jambul kuning Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi
berukuran sedang, yang memiliki jambul khas Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8
berwarna kuning yang dapat ditegakkan saat sedang tahun 1999.
merespon sesuatu, seperti saat bersuara dan e. Yaki (Macaca nigra)
bertengger. Warna bulu dominan berwarna putih Kera hitam jambul Sulawesi yang karismatik
dengan bulu sayap dan ekor bagian dalam berwarna (Macaca nigra) adalah salah satu dari 7 spesies kera
kuning, serta terdapat bulu penutup lubang telinga yang hanya ditemukan di Sulawesi, endemik di ujung
berwarna kuning. Paruhnya berwarna hitam atau timur semenanjung utara Sulawesi. Terbatas pada
kebiruan, dengan lingkar mata telanjang dan kaki fragmen hutan kecil di provinsi Minahasa, mereka
berwarna abu-abu. Habitat asli spesies ini adalah hutan hidup dalam kelompok multi-perempuan multi-laki-
3
Kebun Binatang Sebagai Wadah Konservasi Satwa Yang
Mengalami Krisis dan Terancam Kepunahan
laki filopatrik yang besar, dengan laki-laki alfa di akan saling mengusir menggunakan suara tersebut atau
puncak hierarki. Dicirikan oleh jambul rambut mereka bahkan saling mengejar.
yang khas, warna wajah dan tubuh yang seluruhnya g. Beruang Madu (Helarctos malayanus).
hitam dan merah muda cerah, bagian bawah berbentuk Beruang madu termasuk familia ursidae dan
hati (ischial callosities) monyet-monyet ini adalah merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis
spesies yang mencolok dan ikonik. beruang yang mempunyai di dunia. Beruang ini adalah
Macaca nigra menghadapi ancaman yang fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai
lebih tidak biasa namun menghancurkan bagi sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu
kelangsungan hidup spesies. Konsumsi kera di juga merupakan maskot dari kota Balikpapan. Beruang
Minahasa, merupakan tradisi lama yang tumbuh madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan
lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.
seiring dengan ekspansi populasi manusia, dan
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer,
dengan demikian telah diidentifikasi sebagai
hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan
ancaman utama bagi kelangsungan hidup spesies pertanian, mereka pada umumnya berada di pohon
Populasi kera ini telah mengalami penurunan pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka
yang parah dalam beberapa tahun terakhir, dengan mematahkan cabang-cabang pohon atau
perkiraan mencapai 90% dalam 20 tahun terakhir menciptakannya melengkung bagi menciptakan
(Melfi 2010). Survei populasi ekstensif yang dilakukan sarang. Habitat beruang madu terdapat di kawasan
pada tahun 1970-an mencatat kepadatan tinggi sekitar hujan tropis Asia Tenggara. Penyebarannya terdapat di
300 individu/km2 (Mackinnon dan Mackinnon 1980). pulau Boreo, Sumatera,Indocina, Cina Selatan,Burma,
Namun, pada tahun-tahun berikutnya, survei berulang serta Semenanjung malaya. Oleh karena itulah jenis ini
menunjukkan penurunan kepadatan yang drastis, tidak memerlukan masa hibernasi seperti beruang lain
menjadi 76 individu/km2 (Sugardjito et al. 1989); 10 yang tinggal di wilayah empat musim. Beruang madu
tahun kemudian, perkiraan populasi mencapai 23,5 di masa lalu dikenal tersebar nyaris di seluruh benua
ekor/km2 (Rosenbaum et al., 1998). Mengikuti tren Asia, namun sekarang dibentuk menjadi lebih jarang
populasi ini, spesies ini sekarang diklasifikasikan yang belakang sekali suatu peristiwa kehilangan dan
sebagai Sangat Terancam Punah oleh Daftar Merah fragmentasi habitat.
IUCN dan menghadapi risiko kepunahan yang tinggi Ancaman terhadap beruang madu Beruang
(Supriatna dan Andayani 2008). madu telah dikategorikan sebagai hewan yang mudah
f. Owa Ungko (Hylobates agilis) di serang dan terancam kelangsungan hidupnya. Hal
Nama ilmiah: Hylobates agilis ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang
Tingkatan takson: Spesies berlanjut. Ancaman terbesar bagi beruang madu
Famili: Hylobatidae memang lebih hilangnya habitat yang berupa hutan
Spesies: H. agilis hujan tropis termasuk diantaranya fragmentasi hutan
Massa: 6,2 kg (Betina), 5,7 kg (Jantan) dan degradasi hutan yang disebabkan oleh perilaku
Status konservasi: Terancam (Menurun) manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta
(Encyclopedia of Life) penebangan hutan bagi kepentingan perkebunan karet,
Owa ungko adalah sejenis kera arboreal yang kelapa sawit serta kopi.
termasuk ke dalam suku Hylobatidae. Secara lokal Konservasi beruang madu masih sangat
dikenal dengan nama ungko atau wau-wau, dalam jarang diterapkan. Beruang ini telah terdaftar dalam
bahasa Inggris ia disebut agile gibbon atau black- Appendix I of the Convention on International Trade
handed gibbon. Satwa ini termasuk satwa mamalia in Endangered Species (CITES) sejak tahun 1979 yang
yang membentuk keluarga serta diikuti oleh 1 atau 2 menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh
anak yang belum mandiri. siapapun. Penelitian bertambah lanjut tentang beruang
Habitatnya ada di Pulau Sumatera dan madu sedang diterapkan, khususnya tentang dasar-
Kalimantan. Lengkingan suaranya bisa mencapai 1 dasar biologis, ekologi, serta perilakunya. Konservasi
killo herzt dan itu dijadikannya sebagai tanda beruang madu perlu difokuskan pada perlindungan
keberadaan dan peringatan pada pasangan Owa ungko terhadap habitat hutan, manajemen yang tidak
lainnya. Biasanya hal tersebut langsung ditandai juga sewenang-wenang terhadap aspek perlindungan
oleh pasangan lainnya dengan sahutan suara yang beruang madu, supremasi hukum yang tegas terkait
sama, sehingga akan terjadi keributan sahutan suara dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang
disana. Apabila ada benturan batas teritorial, mereka madu, menghentikan perdagangan anggota tubuh
4
Kebun Binatang Sebagai Wadah Konservasi Satwa Yang
Mengalami Krisis dan Terancam Kepunahan
beruang, serta mengurangi konflik selang manusia dan d. Elang Laut Perut Putih / White Bellied Sea Eagle
beruang madu di wilayah hutan. (Haliaeetus leucogaster);
Berikut hasil dokumentasi beberapa satwa yang
terdapat pada kebun binatang yang telah dikunjungi
tim penulis :