Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah Ekonomi Teknik

Wisata Taman Hewan di Taman Hewan


Pamatang Siantar

DOSEN :
Ir. Meuthia Fadila M.Eng. Sc

Disusun oleh :

NAMA : Teguh Effryandi (5213550005)


KELAS : Teknik Sipil_B

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
UNIMED
Latar Belakang

Alasan saya memilih judul wisata taman hewan di Pamataang Siantar adalah karena
taman hewan ini termasuk dalam taman hewan tertua di Indonesia yang masih bertahan
setelah Kebun Binatang Surabaya, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Binatang Bukit
Tinggi, dan Kebun Binatang Bandung. Taman hewan ini dikelola oleh swasta. Secara
keseluruhan jumlah satwa yang ada dan di konservasi di taman hewan ini totalnya ada
sebanyak 803 ekor yang terdiri dari 183 spesies di tahun 2018. Namun jumlah koleksi di
Taman Hewan Pematang Siantar terus bertambah karena taman hewan ini memiliki kebijakan
konservasi dan penangkaran satwa yang terbilang sukses. Dan taman hawan ini dapat
digolongkan sebagai taman hewan terbaik di Indonesia karena berhasil menjalankan
peranannya sebagai Lembaga konservasi.
Pembahasan

Taman Hewan Pamatang Siantar


Taman Hewan Pamatang Siantar (THPS) atau sebelumnya dikenal juga sebagai Kebun
Binatang Pamatang Siantar, adalah kebun binatang yang terletak di kota Pamatang Siantar.
Kebun binatang ini resmi dibuka untuk umum pada tanggal 27 november 1936 dengan luas
areal sekitar 4,5 hektare. Taman hewan Pamatang Siantar bermula dari kegemaran Dr.
Coonrad serang pecinta hewan dari kaum Kolonial Belanda akan dunia zoologi. Hingga pada
tanggal 27 November 1936, Riwayat THPS pun bermula dengan diresmikannya sebuah
Taman Zoologi dan Botani di atas sebidang tanah seluas 4,5 Ha yang terletak di wilayah Kota
Pamatang Siantar oleh Dr. Coonrad. Harga tiket masuk Taman Hewan Pematang Siantar
adalah Rp 25.000/orang. Jam operasional TMPS dimulai pukul 08.00 hingga 17.00.

Koleksi
Taman Hewan Pamatang SIantar sebagai sebuah Lembaga Konservasi sampai saat ini
mengkonservasi beragam jenis satwa yang terdiri dari koleksi mamalia sebanyak 201 ekor
dari 51 spesies, koleksi aves 455 ekor dari 113 spesies, dan koleksi reptile 59 ekor dari 19
spesies. Jumlah keseluruhan satwa koleksi yang dikonservasi di dalam THPS totalnya
mencapai sebanyak 715 ekor yang terdiri dari 183 spesies. Sampai saat ini jumlah jumlah
koleksi yang terdapat di THPS terus bertambah karenaTHPS memiliki kebijakan konservasi
dan pengkaran satwa yang dapat terbilang sukses. THPS dalam menjalankan peranannya
sebagai Lembaga konservasi sudah memiliki kemampuan yang mandiri dalam melestarikan
satwa dan berhasil dalam menangkar satwa yang termasuk langka seperti siamang, harimau
outih, dan harimau Sumatra. Selain itu THPS juga kerap menerima sumbangan hewan yang
ditangkap oleh masyarakat atau hasil buruan dan peliharaan warga. Diantaranya THPS
pernah menerima buaya pemangsa manusia yang tertangkap warga di Kabupaten Labuan
Batu.

Fasilitas dan Prasarana


Untuk mendukung keberadaan Taman Hewan Pematang Siantar sebagai sarana hiburan,
konservasi dan edukasi, THPS dilengkapi pula dengan unit pusat karantina hewan, rumah
sakit hewan dan sebuuah Museum Zoologicum dengan koleksi berupa hewaan mati yang
telah diwetkan dengan menggunakan cairan formalin. Koleksi museum berasal dari berbagai
jenis satwa yang berasal dari dalam dan luar negeri dan mencapaai jumlah kurang lebih 250
spesies. Koleksi dalam museum zoologi ini berasal dari sumbangan warga, hewan yang mati
karena tua atau sakit.
Kesimpulan

Taman Hewan Pematangsiantar (THPS) atau sebelumnya dikenal juga sebagai Kebun
Binatang Siantar dan Kebun Binatang Pematangsiantar, adalah kebun binatang yang terletak
di kota Pematangsiantar . Kebun binatang ini resmi dibuka untuk umum pada tanggal 27
November 1936 dengan luas areal sekitar 4.5 hektare. THPS berlokasi di Jalan Gunung
Simanuk-Manuk Kota Pematangsiantar , Provinsi Sumatra Utara. Meskipun dengan berbagai
keterbatasan seperti sempitnya ruang yang tersedia, kurangnya pendanaan serta pemahaman
untuk proyek peremajaan eksibisi hewan, namun melalui usaha perawatan hewan yang cukup
baik, THPS cukup berhasil dalam menjalankan peranannya sebagai lembaga konservasi serta
dapat digolongkan sebagai salah satu kebun binatang yang terbaik di antara kebun binatang
yang ada di Indonesia. Taman Hewan Pematangsiantar mengantongi izin berupa Surat
Keputusan Menteri Kehutanan dengan Nomor. SK.84/Menhut-II/2007 yang dikeluarkan pada
tanggal 15 Maret 2007.

Daftar Pustaka
Sinaga, O. S., Putri, D. E., Banjarnahor, A. R., Halim, F., & Sudirman, A. (2020). Mampukah Citra Merek,
Fasilitas dan Kepercayaan Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Taman Hewan Kota Pematangsiantar. Inovbiz:
Jurnal Inovasi Bisnis, 8(2), 151-157.

Anda mungkin juga menyukai