BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Normatif

Empiris. Secara Normatif karena penelitian ini menganalisa hukum yang tertulis

di dalam perundang-undangan. Sedangkan secara empiris karena mengkaji

melalui penelitian lapangan yang dilakukan dengan wawancara sehingga

diperoleh kejelasan yang diteliti. Pemberantasan tindak pidana Illegal Logging

Oleh Polisi Kehutanan di Desa Lamapu Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe

Selatan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Konawe Selatan, yaitu tepatnya pada

Dinas Kehutanan Kabupaten Konawe Selatan. Dipilihnya lokasi di Desa Lamapu

Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan dengan pertimbangan bahwa

pada daerah tersebut sering terjadi kejahatan di bidang kehutanan dalam hal ini

illegal logging. Dimana Desa Lamapu Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe

Selatan merupakan salah satu wilayah yang mempunyai luas hutan yang cukup

berpotensi terjadi pembalakan liar ataupun Illegal Loging

C. Informan

Informan dalam penelitian ini yaitu:

1) Polisi Kehutanan : 3 orang

2) Masyarakat pelaku Illegal Logging : 2 orang

 3) Tokoh Adat : 1 orang

4) Kepala Desa : 1 orang

5) Polsek Kolono : 1 orang

Total : 8 Orang

D. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya berupa

wawancara dengan narasumber serta pelaku-palaku yang pernah melakukan

tindak pidana Illegal Logging, dan beberapa tokoh yang pernah menjadi saksi

dalam kegiatan tersebut.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan,

berupa buku-buku karangan para ahli, dokumen-dokumen, karya ilmiah serta

perundang-undangan yang menyangkut tentang tindak pidana kasus Illegal

Logging.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini di gunakan tiga cara, yaitu :

1. Studi dokumen adalah untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan

melalui studi kepustakaan.

2. Observasi adalah pengamatan secara langsung pada tempat atau obyek yang

akan di teliti.

3. Wawancara yaitu mengadakan Tanya jawab secara langsung kepada nara

sumber dan responden penelitian berdasarkan pedoman penelitian yang

telah dipersiapkan.
F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan bertujuan untuk menyederhanakan data ke

dalam bentuk yang mudah dipahami dan dipresentasekan sehingga dapat

diperoleh kesimpulan terhadap masalah tersebut, analisis data yang diperoleh dari

hasil penelitian diinterpretasikan secara deskriptif untuk menjelaskan

Pemberantasan tindak pidana Illegal Logging Oleh Polisi Kehutanan di Desa

Lamapu Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan.

G. Definisi Operasional

Selain di dukung dengan kerangka teoritis, penulisan ini juga didukung

oleh kerangka konseptual yang merumuskan definisi-definisi tertentu yang

berhubungan dengan judul yang di angkat.

Beberapa pengertian yang akan di jelaskan sebagai berikut :

1. Perusakan hutan adalah proses, cara, atau perbuatan merusak hutan melalui

kegiatan pembalakan liar, penggunaan kawasan hutan tanpa izin atau

penggunaan izin yang bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian

izin di dalam kawasan hutan yang telah ditetapkan, yang telah ditunjuk,

ataupun yang sedang diproses penetapannya oleh Pemerintah

2. Pemberantasan perusakan hutan adalah segala upaya yang dilakukan untuk

menindak secara hukum terhadap pelaku perusakan hutan baik langsung,

tidak langsung, maupun yang terkait lainnya.

3. Polisi Kehutanan adalah pejabat tertentu dalam lingkup instansi kehutanan

pusat dan/atau daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya

 menyelenggarakan dan/atau melaksanakan usaha pelindungan hutan yang

oleh kuasa undang-undang diberikan wewenang kepolisian khusus di bidang

kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang

berada dalam satu kesatuan komando.

4. Tindak pidana adalah suatu perbuatan pidana yang dapat dijatuhi hukuman,

setiap perbuatan yang diancam hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran,

baik yang disebut dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan

lainnya.