Metode penelitian adalah alat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran
secara seksama guna mencapai suatu tujuan dnegan cara mencari, mencatat, merumuskan, dan
menganalisis hingga penyusunan laporan.1 Istilah metodelogi berasal dari kata metode yang
berarti jalan, dengan demikian, menurut kebiasaan metode dirumuskan dengan kemungkinan-
kemungkinan suatu tipe yang dipergunakan dalan penelitian dan penilaian.2
A. Jenis Penelitian
Di dalam penyusunan Naskah Akademik penelitian hukum terbagi menjadi dua
(2) jenis yaitu :
1. Metode Penelitian yuridis normative merupakan penelitian dengan melakukan
studi pustaka dengan menelaah data sekunder.
2. Metode penelitian yuridis empiris atau penelitian sosiolegal merupakan penelitian
terhadap keadaan faktual yang ada dalam masyarakat atau lapangan.3
1
Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metode Penelitian (Jakarta : PT.Bumi Aksara,2003) hal 1
2
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta : Universitas Indonesia Press, 2012) hal 5
3
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Praktek (Jakarta : Sinar Grafika,2002) hal. 15 - 16
Dengan kata lain penelitian ini mendasarkan pada penelitian lapangan dan
Peraturan Perundang – undangan yang berkaitan dengan rancangan Peraturan Daerah
Kota Malang tentang Kawasan Tanpa Rokok (RTP).
B. Sumber Data
1) Normatif Yuridis
Di dalam metode penelitian hukum normatif, terdapat 3 macam bahan
pustaka yang dipergunakan oleh penulis yakni:
2) Empiris Sosiologis
1. Sumber data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini meliputi wawancara
langsung kepada narasumber, lalu kuesioner yang ditunjukan kepada
responden, dan observasi atau pengamatan yang kesemuanya dilakukan
dan berada di Kota Malang.
Kuesioner
a) Lokasi :
Kota Malang
b) Sumber :
Jumlah responden laki – laki 30 orang dan perempuan 30 orang.
Dengan umur rata-rata 18 tahun – 50 tahun.
c) Objek :
Objek dalam penelitian ini adalah perokok aktif dan perokok pasif.
Yang nantinya para koresponden akan ditanya terkait kebutuhan
akan kawasan tanpa asap rokok itu sendiri.
Observasi
Observasi atau pengamatan ditunjukan kepada objek yang disini
adalah perokok aktif.
a) Objek :
Perokok aktif yang berada di Kota Malang
b) Tempat :
c) Waktu :
C. Pengolahan Data
1) Normatif Yuridis
Dalam pengolahan data dalam penelitian ini, menggunakan sistem
komparatif. Dimana data – data yang didapakankan di lapangan dibandingkan
dengan data – data yang telah didapat dari kajian perundang – undangan yang
terkait.
2) Empiris Sosiologis
a. Observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi menjadi bagian
dalam penelitian berbagai disiplin ilmu, baik ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu
sosial, Observasi dapat berlangsung dalam konteks laboratoriurn
(experimental) maupun konteks alamiah. Observasi yang berarti pengamatan
bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh
pemahaman atau sebagai alat re-checkingin atau pembuktian terhadap
informasi / keterangan yang diperoleh sebelumnya.Sebagai metode ilmiah
observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena-
fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang luas observasi
sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Tahapan observasi
1. Observasi deskriptif
Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi
sosial tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap ini peneliti belum
membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajah
umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap masalah – masalah
yang ada di sekitaran Kota Malang.
2. Observasi terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observation, yaitu
pada suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek
tertentu. Peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan
fokus. Peneliti telah memfokuskan aspek yaitu aspek kawasan tanpa rokok.
3. Observasi terseleksi
Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang ditemukan sehingga
datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis komponensial terhadap fokus,
kontraskontras atau perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta menemukan
hubungan antara satu kategori dengan kategori yang lain. Pada tahap ini
diharapkan peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau
hipotesis terkait dengan kawasan tanpa rokok terkhusus di Kota Malang.
b. Kuesioner
Kuesioner adalah Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang
digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei. Jenis kuesioner yang
digukanakn adalah kuesioner dengan pertanyaan – pertanyaan yang terbuka
(open question).
D. Metode Pendekatan
Dalam penelitian hukum terdapat tiga jenis studi kasus hukum yaitu :
E. Analisis Data
Teknik Analisis Bahan Hukum dengan proses pengumpulan seluruh data,
selanjutnya diinventarisasi, diklasifikasi, dan analisis dengan menggunakan analisis
deskriptif yang digunakan untuk menguraikan berbagai permasalahan yang
ada,sehingga didapatkan solusi yang tepat,guna memberikan formulasi sistem baru
dalam perlunya Kawasan Tanpa Rokok yang bersifat solutif yang nantinya digunakan
4
Prof. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung : PT.Citra Adibya Bakti, 2004) hal 67
untuk meningkatkan peranan pemerintah daerah dengan Metode Deskriptif,
merupakan metode yang digunakan untuk mempelajari permasalahan yang ada dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat sehari-hari serta situasi-
situasi tertentu5.
Tujuan penulisan deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara
sistematis ,faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,sifat-sifat ,untuk mendapatkan
suatau pemecahan. Setelah proses analisis dilakukan proses sintesis dengan
menghubungkan rumusan masalah, dengan pembahasan yang dilakukan berikutnya
ditarik kesimpulan yang bersifat umum lalu direkomendasikan sebagai upaya dalam
penyampaian gagasan.
5
Moh Nazir, Metode Penelitian , (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005) Hal. 35.