ANGGOTA KELOMPOK :
WAHYUNI KUSUMANINGSIH
M.ZULFAN ENA
GRASELLA RAPIDESO
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah “Pendidikan Sepanjang Hayat” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengatar………..……………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi………………..…………………………………………………………………………... 2
BAB I
Pendahuluan...............................................................................................................
............. 3
1. Latar Belakang…………………………………………………………………............ 3
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………... 3
3. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………. 3
BAB II Isi…………………………………………………………………………………………… 4
A. Pengertian Pendidikan……………………………………………………………………... 4
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………. 15
Saran…………………………………………………………………………………………............16
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………. 16
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dewasa ini perwujudan masyarakat belajar belum ada peningkatan seperti yang
diharapkan. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan
pendidikan yang merata, yang melingkupi semua lapisan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam upaya ini dibutuhkan
pula campur tangan dari masyarakat itu sendiri. Karena tanpa kedasaran dan
kerjasama masyarakat, perwujudan masyarakat belajar tidak akan tecapai. Karena
pendidikan tidak hanya diperoleh dari sekolah, melainkan dari kesadaran
masyarakat untuk belajar antara lain melalui membaca, internet, pengalaman,
dan lain-lain.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II
Isi
A. Pengertian Pendidikan
b. Carter V. Good
c. John Dewey
Pendidikan adalah usaha memberi bekal yg tidak ada pada masa kanak-kanak
tetapi dibutuhkannya pada masa dewasa.
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-
anak untuk memimpin perkembangan jasamani dan rokhaninya ke arah
kedewasaan.
f. John S. Brubacher
h. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah usaha menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa
anak baik sebagai individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar
dapat mencapai kesempurnaan hidup.
i. Driyarkara
j. Paulo Freire
k. Redja Mudyahardjo
1. Makna Luas
2. Makna Sempit
Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa
pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut
sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat menjadi lebih tinggi urgensinya
pada saat ini karena manusia perlu terus menerus menyesuaikan diri supaya
dapat tetap hidup secara wajar dalam lingkungan masyarakatnya yang selalu
berubah.
a. Pendidikan Persekolahan
c. Sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik
cetak atau elektronik ataupun sajian dalam internet.
Berikut contoh penerapannya
Contoh 1
Seorang dosen yang telah memiliki gelar sarjana telah memtuskan untuk
bersekolah lagi agar setidaknya ia akan mendapatkan salah satu gelar strata dua
atau yang lazim disebut S2. Gelar S2 yang akan diambilnya adalah Magister
Pendidikan yang biasanya disingkat M.Pd. beberapa temannya telah terlebih
dahulu memperoleh gelar M.A. atau Master of Arts, ada pula yang menyandang
gelar M.Sc. singkatan dari Master of Science bahkan ada pula yang telah bergelar
Doktor. Keadaan ini yang menyebabkan ia terdorong untuk meningkatkan diri
agar secara formal, resmi tidak ketinggalan dari teman-temannya. Tempat ia
meneruskan belajar tentu saja di suatu perguruan tinggi, dengan demikian untuk
kasus dosen yang menjadi tokoh dalam uraian ini ia meneruskan belajar di
perguruan tinggi.
Contoh 2
Seorang buruh pabrik tekstil mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru
yang belum lama ini dibeli oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi
dapat bekerja di pabrik itu, karena alat lama seluruhnya telah diganti dengan alat
baru yang lebih mampu menghasilkan tekstil yang mutunya lebih bagus dalam
waktu yang lebih cepat. Pada kasus ini tempat tokoh belajar dalam uraian diatas
adalah lembaga pendidikan yang apabila kita terapkan pada peristilahan dari UU
No. 2 Th. 1989 atau UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar
Ada beberapa cara untuk meninjau dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang
hayat. Diantaranya yaitu :
Tinjauan Idiologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak
untuk memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
Tinjauan Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan kemelaratan
ialah dengan pendidikan seumur hidup.
Tinjauan Sosiologis
Tinjauan Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib
menyadari hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah.
Tinjauan Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin, teknisi, guru
dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyusaikan
perkembangan ilmu dan teknologi terus menerus untuk menambah cakrawala
pngetahuan di samping keterampilan.
Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh
para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh
sebelum orang-orang barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan
seumur hidup, sebagaimana dinyatakan oleh Hadis Nabi Muhammad SAW yang
berbunyi:
Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses
pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang
dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-
bentuk belajar informal, maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di
sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat.
Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah
sebagai berikut:
Peningkatan kualitas spiritual dan moral kehidupan seluruh umat manusia dan
masyarakat.
Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang
menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.
Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi
pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan
(pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).
Pendidikan seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan
umum dan pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah berpisah sama
sekali antara yang satu dengan yang lainnya tetapi saling berhubungan dan
dengan sendirinya bersifat interaktif.
Implikasi di sini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu
keputusan. Penerapan pendidikn sepanjang hayat pada isi program pendidikan
dan sasaran pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas dan
bervariasi.
2. Pendidikan Kejuruan
3. Pendidikan Profesional
Para Petani
Mereka keluar dari sekolah karena berbagai sebab (bosan, kurang bakat, kurang
biaya, dan lain-lain).
Pertimbangan Ekonomi
Keadilan
Perubahan Teknologi
Faktor-faktor Vocational
Pendidikan sepanjang hayat bagi anak merupakan sisi lain yang perlu
memperoleh perhatian dan pemenuhan, karena anak akan menjadi tempat awal
bagi orang dewasa.
Dalam pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya 4 macam konsep kunci, yaitu:
Sebagai suatu konsep, maka pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai tujuan
atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-
pengalaman pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh
rentangan usia dari usia yang paling muda sampai paling tua, dan adanya basis
yang mendasari persekolahan konfensional.
Dalam pendidikan sepanjang hayat berarti pelajar belajar karena respon terhadap
keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan
kondisi-kondisi yang membantu belajar. Jadi, istilah belajar ini merupakan
kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru
mengarah pada penyelengaraan asas pendidikan sepanjang hayat.
Belajar sepanjang hayat dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri
mereka sebagai pelajar sepanjang hayat, melihat belajar baru sebagai cara yang
logis untuk mengatasi problema dan terdorong untuk belajar di seluruh tingkat
usia dan menerima tantangan dan perubahan sepanjang hayat sebagai pemberi
kesempatan untuk belajar baru.
Kurikulum, dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan sepanjang
hayat betul-betul telah menghasilkan pelajar sepanjang hayat yang secara
berurutan melaksanakan belajar sepanjang hayat. Kurikulum yang demikian,
merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan
mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan sepanjang hayat.
BAB III
Penutup
Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
banyak sekali kesalan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sangat kami butuhkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Kesimpulan
Pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah bahwa pendidikan tidak
berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang
hidupnya.Dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat antara lain yaitu,
tinjauan idiologis, ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, psikologis, dan
paedagogis.Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa
proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.Tujuan dari pendidikan sepanjang
hayat yaitu Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat
dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
Saran
Konsep tentang pendidikan sepanjang hayat diharapkan akan mengubah
pandangan masyarakat bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal
saja, melainkan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, misalnya di
lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk mendukung konsep tentang
pembelajaran sepanjang hayat, dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan
pemerintah. sehingga konsep pendidikan sepanjang hayat dapat terealisasikan
dengan baik.
Daftar Pustaka
https://alfinmaulani407.wordpress.com/2016/06/06/makalah-pendidikan-
sepanjang-hayat/
http://dyahmayarikawati.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pendidikan-sepanjang-
hayat.html
http://riskaarumlestari.blogspot.co.id/
http://www.cronyos.com/makalah-pendidikan-sepenjang-hayat/