Anda di halaman 1dari 25

MAKALA

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

ANGGOTA KELOMPOK :

NESYA RIZKY FATEKAH

WAHYUNI KUSUMANINGSIH

M.ZULFAN ENA

GRASELLA RAPIDESO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr. wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah “Pendidikan Sepanjang Hayat” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Harapan saya, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman khususnya bagi saya sendiri dan para pembaca pada umumnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

DAFTAR ISI
Kata Pengatar………..……………………………………………………………………………… 1

Daftar Isi………………..…………………………………………………………………………... 2

BAB I
Pendahuluan...............................................................................................................
............. 3

1. Latar Belakang…………………………………………………………………............ 3

2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………... 3

3. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………. 3

BAB II Isi…………………………………………………………………………………………… 4

A. Pengertian Pendidikan……………………………………………………………………... 4

B. Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………...


6

C. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat……………………………………………………….


7

D. Peran Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………………………...........


7

E. Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat………………………………………………….........


9

F. Dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat………………………………………................


9

G. Konsep pendidikan Sepanjang Hayat………………………………………………………


10

H. Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat………………………………………………...


11
I. Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat dalam program
pendidikan…………………......... 11

J. Masalah-masalah Pendidikan Universal…………………………………………………....


13

K. Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar……………………………………………


14

BAB III Penutup……………………………………………………………………………………. 15

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………. 15

Saran…………………………………………………………………………………………............16

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………. 16

BAB I

Pendahuluan
1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses untuk menuju pendewasaan, di mana untuk


mewujudan pendidikan yang optimal diperlukan berbagai jenis pendidikan, tidak
hanya terpancang pada pendidikan formal saja. Melainkan juga diperlukan
pendidikan informal dan nonformal. Karena sejatinya pendidikan itu merupakan
suatu proses yang komplek di mana kesemuanya merupakan satu kesatuan.
Begitu pentingnya pendidikan inilah yang melatarbelakangi penulis dalam
menyusun makalah ini.

Dewasa ini perwujudan masyarakat belajar belum ada peningkatan seperti yang
diharapkan. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan
pendidikan yang merata, yang melingkupi semua lapisan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam upaya ini dibutuhkan
pula campur tangan dari masyarakat itu sendiri. Karena tanpa kedasaran dan
kerjasama masyarakat, perwujudan masyarakat belajar tidak akan tecapai. Karena
pendidikan tidak hanya diperoleh dari sekolah, melainkan dari kesadaran
masyarakat untuk belajar antara lain melalui membaca, internet, pengalaman,
dan lain-lain.

Penerapan belajar sepanjang hayat dalam mewujudkan masyarakat belajar sangat


memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas SDM. Dengan peningkatan
tersebut, harkat dan martabat masyarakat dapat terangkat di mata dunia. Oleh
sebab itu, perlu adanya pemerataan pendidikan yang tidak hanya didapat dari
sekolah, namun juga dapat terwujud dalam perpustakaan umum untuk
meningkatkan minat baca masyarakat

2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud Pendidikan ?


b. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Sepanjang Hayat ?

c. Apa tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat ?

d. Bagaimana Peran Pendidikan Sepanjang Hayat ?

e. Apa saja Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat ?

f. Apa saja dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat?

g. Bagaimana konsep pendidikan sepanjang hayat?

h. Bagaimana karakteristik pendidikan sepanjang hayat?

i. Bagaimana implikasi pendidikan sepanjang hayat dalam program


pendidikan?

j. Masalah-masalah Pendidikan Universal?

k. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat belajar?

3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui Pengertian Pendidikan

b. Mengetahui Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat

c. Mengetahui Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat

d. Mengetahui Peran Pendidikan Sepanjang Hayat

e. Mengetahui Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat

f. Mengetahui dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat

g. Mengetahui konsep pendidikan sepanjang hayat

h. Mengetahui karakteristik pendidikan sepanjang hayat

BAB II

Isi
A. Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan secara etimologis:Pendidikan berasal dari kata dasar didik,


mendapat imbuhan pe-an, menjadi kata benda ‘pendidikan’ dan kerja
‘mendidik’‘Pendidikan’:pembinaan, pengasuhan, bantuan untuk tumbuh.Yunani
Kuno denganistilah :‘paedagogiek’: seni menuntun anak.‘paedagogia’: pergaulan
dengan anak-anak. Orang yang menuntun anak adalah ‘paedagog’.Romawi,
dengan istilah educare : mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan
potensi anak yang dibawa waktu lahir. Jerman, dengan istilah Erziehung, setara
denganeducare : membangkitkan kekuatan terpendam, atau mengaktifkan
potensi anak.Inggris dengan istilah education (kata benda) dan educate (kata
kerja) : mendidik. Oxford Learner's Pocket Dictionary, pendidikan : pelatihan dan
pengajaran. Education is training and instruction. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pendidikan: proses perubahan sikap dan tingkah laku individu/ kelompok dalam
usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan.Jawa
dikenal istilah ‘panggulawentah’ : pengolahan, penjagaan, dan pengasuhan baik
fisik maupun kejiwaan anak.

Pengertian pendidikan secara terminologis :

a. Crow and Crow


Pendidikan adalah proses yang berisi aneka macam kegiatan yang cocok bagi
individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya
serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi.

b. Carter V. Good

Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan


kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah laku lainnya yg bernilai di dalam
masyarakat dimana ia hidup.

c. John Dewey

Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental


baik secara intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia.

d. Jean Jaques Rousseau

Pendidikan adalah usaha memberi bekal yg tidak ada pada masa kanak-kanak
tetapi dibutuhkannya pada masa dewasa.

e. J. Gielen and S. Strasser

Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-
anak untuk memimpin perkembangan jasamani dan rokhaninya ke arah
kedewasaan.

f. John S. Brubacher

Pendidikan adalah proses di mana potensi, kemampuan, dan kapasitas yang


mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan
yang baik dengan alat disusun sedemikian rupa dan digunakan manusia untuk
menolong orang lain atau diri sendiri dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

g. GT. Page, JB. Thomas, & AR. Marshall

Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia


secara keseluruhan.

h. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah usaha menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa
anak baik sebagai individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar
dapat mencapai kesempurnaan hidup.

i. Driyarkara

Pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia muda.

j. Paulo Freire

Pendidikan adalah usaha penyadaran manusia.

k. Redja Mudyahardjo

Makna pendidikan bisa dibagi 3: luas, sempit, dan luas terbatas.

1. Makna Luas

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam


segala lingkungan hidup dan sepanjang hidup.

2. Makna Sempit

pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah tehadap


anak.

3. Makna Luas Terbatas

Pendidikanadalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan


pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang
berlangsung di sekolah dan luar sekolah.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalPendidikan adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan, yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara

Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat

Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa
pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut
sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat menjadi lebih tinggi urgensinya
pada saat ini karena manusia perlu terus menerus menyesuaikan diri supaya
dapat tetap hidup secara wajar dalam lingkungan masyarakatnya yang selalu
berubah.

Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut beberapa pakar pendidikan


antara lain:

1. Delker mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan


manusia secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan
kehadiran guru, pamong, atau pendidik. Proses belajar tersebut mungkin tidak
didasari oleh seseorang atau kelompok bahwa ia atau mereka telah atau sedang
terlibat di dalamnya. Kegiatan belajar sepanjang hayat terwujud apabila terdapat
dorongan pada diri seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan belajar
dan kepuasan, serta apabila ada kesadaran dan semangat untuk belajar selama
hayat masih di kandung badan.

2. Gestrelius mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mencakup


interaksi belajar (pembelajaran), penentuan bahan belajar dan metode belajar,
lembaga penyelenggara, fasilitas, administrasi, dan kondisi lingkungan yang
mendukung kegiatan belajar berkelanjutan. Ke dalam pendidikaan ini termasuk
pula peranan pendidik dan peserta didik yang harus dan saling belajar,
pengelolaan kegiatan belajar, dan faktor-faktor lainnya yang mendukung
terjadinya proses belajar.Di sisilain dari pendidikan sepanjang hayat adalah
peluang yang luas bagi seseorang untuk terus belajar agar dapat meraih keadaan
kehidupan yang lebih baik.Adapun hal-hal yang menyebabkan dan memungkinkan
hal-hal yang demikian itu adalah :

a. Majunya ilmu dan teknologi

b. Produk-produk teknologi yang perlu dipelajari karena terkait dengan alat-alat


kerja

c. Bagi mereka yang menggunakan alat kerja berbasis teknologi

d. Perubahan sosial sebagai dampak majunya ilmu dan teknologi

Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang


dilontarkan pada sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran
dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam
abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau tuntutan-
tuntutan manusia yang semakin meningkat. Pendidikan di sekolah hanya terbatas
pada tingkat pendidikan sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak akan memenuhi
persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat.
Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel.
Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus-menerus.
Melalui proses belajar sepanjang hayat inilah manusia mampu meningkatkan
kualitas kehidupannya secara terus-menerus, mampu mengikuti perkembangan
ilmu dan teknologi serta perkembangan masyarakat yang diakibatkannya dan
budaya untuk menghadapi tantangan masa depan, serta mau dan mampu
mengubah tantangan menjadi peluang.

Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat

Adapun tujuan pendidikan sepanjang hayat ialah sebagai berikut:

a. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan


hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan
demikian, secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi sesuai
kebutuhannya agar dapat berkembang secara wajar.
b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
manusia bersifat hidup dan dinamis maka pendidikan wajar berlangsung selama
manusia hidup.

c. Menciptakan belajar untuk hidup ( Learning to be) dan membentuk masyarakat


belajar (Learning society)

d. Sebagai pembelajaran mandiri (Self Learning) yaitu menyesuaikan diri dengan


perubahan positif yang terus menerus dan berkembang dalam sepanjang
kehidupan manusia dan masyarakat serta menyiapkan diri guna mencapai
kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

e. Membangun seseorang untuk meningkatkan produktifitas individu, organisasi,


tempat kerja, dan negara.

f. Mampu mengembangkan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang


dimilikinya.

Peran Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan persamaan


distribusi pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan,
dan esensial dalam menghadapi struktur sosial yang berubah terdapat alasan-
alasan kejuruan untuk menetapkannya akan menghantarkan peningkatan kualitas
hidup. Gagasan dasarnya bahwa pendidikan harus dikonsepkan secara formal
sebagai proses yang terus-menerus dalam kehidupan individu, mulai dari anak-
anak sampai dewasa.

Peranan pendidikan sepanjang hayat sangatlah mempengaruhi didalam


kehidupan ini, dimulai dari yang terkecil maupun yang terbesar pengaruhnya.
Pengaruh pendidikan sepanjang hidup tidak hanya dibidang pendidikan akan
tetapi di segala bidang. Karena demikian pendidikan sepanjang hayat sangat
penting dan akan terbawa selama perjalanan kehidupan.
Peranan pendidikan sepanjang hayat :

Pendidikan sepanjang hayat atau life long education memungkingkan seseorang


mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab
pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama,
khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan
keterampilannya (skill). Dengan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang
dimiliki tersebut kemudian dikembangkan seiring berjalannya kehidupan. Dan
dengan potensi tersebut dapat mendorong manusia untuk lebih bekerja keras
dalam menjalani hidup, dengan pengetahuan tersebut manusia tidak mudah
dibohongi dengan mudah, dengan ketrampilan tersebut manusia dapat membuat
hal yang baru dan berguna.Melalui pendidikan sepanjang hayat, merupakan cara
paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran kebodohan dan kemiskinan.
Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan seseorang untuk :

a. Meningkatkan produktifitas yang dimilikinya sehingga mampu memaksimalkan


kemampuan yang dimiliki.

b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya yang dimilikinya untuk


pengembangan dirinya sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya.

c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan


karena pendidikan yang telah diajarkan kepada kita semasa muda.

d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat,


sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.

Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih


banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan
formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak mereka yang
kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah
sama sekali. Dengan demikian pendidikan sepanjang hayat merupakan solusi dari
masalah orang tua karena mengubah pandangan mereka yang semula bersikap
acuh tak acuh kepada pendidikan menjadi berpikiran positif yaitu dengan
pendidikan mampu mengubah sikap, lebih terampil dan lebih berguna bagi
keluarga.Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh
eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang
dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan
sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya
seperti apa yang terjadi di negara maju. Maka dari itu pendidikan sepanjang hayat
memberikan pengetahuan yang belum dimiliki maupun yang belum diketahui.

Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar


terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu,
perkembangan tersebut juga makin luas, dalam dan kompleks, yang
menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada
anak didik di sekolah.Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama
sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang
kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hidupnya, memberikan skill
kepada anak didik secara efektif agar dia mampu beradaptasi dalam masyarakat
yang cenderung berubah secara cepat. Berkenaan dengan itulah, perlu diciptakan
suatu kondisi yang merupakan aplikasi asas pendidikan seumur hidup atau
lifelong education.

Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan,


sumber-sumber informasi, sesuai dengan kepentingan perseorangan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, lembaga dari pendidikan
sepanjang hayat adalah lembaga pendidikan yang selama ini kita kenal, yaitu
meliputi :

a. Pendidikan Persekolahan

b. Pendidikan Luar Sekolah

c. Sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik
cetak atau elektronik ataupun sajian dalam internet.
Berikut contoh penerapannya

Contoh 1

Seorang dosen yang telah memiliki gelar sarjana telah memtuskan untuk
bersekolah lagi agar setidaknya ia akan mendapatkan salah satu gelar strata dua
atau yang lazim disebut S2. Gelar S2 yang akan diambilnya adalah Magister
Pendidikan yang biasanya disingkat M.Pd. beberapa temannya telah terlebih
dahulu memperoleh gelar M.A. atau Master of Arts, ada pula yang menyandang
gelar M.Sc. singkatan dari Master of Science bahkan ada pula yang telah bergelar
Doktor. Keadaan ini yang menyebabkan ia terdorong untuk meningkatkan diri
agar secara formal, resmi tidak ketinggalan dari teman-temannya. Tempat ia
meneruskan belajar tentu saja di suatu perguruan tinggi, dengan demikian untuk
kasus dosen yang menjadi tokoh dalam uraian ini ia meneruskan belajar di
perguruan tinggi.

Contoh 2

Seorang buruh pabrik tekstil mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru
yang belum lama ini dibeli oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi
dapat bekerja di pabrik itu, karena alat lama seluruhnya telah diganti dengan alat
baru yang lebih mampu menghasilkan tekstil yang mutunya lebih bagus dalam
waktu yang lebih cepat. Pada kasus ini tempat tokoh belajar dalam uraian diatas
adalah lembaga pendidikan yang apabila kita terapkan pada peristilahan dari UU
No. 2 Th. 1989 atau UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar

Dasar Pikiran Pendidikan Sepanjang Hayat

Ada beberapa cara untuk meninjau dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang
hayat. Diantaranya yaitu :

Tinjauan Idiologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak
untuk memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.

Tinjauan Ekonomis

Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan kemelaratan
ialah dengan pendidikan seumur hidup.

Tinjauan Sosiologis

Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan


pendidikan yang disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari
pentingnya pendidikan, putus sekolah bahkan tidak sekolah sama sekali. Oleh
karena pemborosan itu dapat berakibat tambahnya jumlah buta huruf, orang tua
merupakan pemecahannya.

Tinjauan Politis

Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib
menyadari hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah.

Tinjauan Teknologis

Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin, teknisi, guru
dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyusaikan
perkembangan ilmu dan teknologi terus menerus untuk menambah cakrawala
pngetahuan di samping keterampilan.

Tinjauan Psikologis dan Pedagogis

Tidak ayal lagi bahwa perkembbangan ilmu pengetahuan dan teknologi


berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep dan teknik
penyampaiannya. Oleh karena perkembangan ilmu dan teknologi makin luas dan
komplek maka tidak mungkin segalanya itu dapat diajarkan kepada anak di
sekolah.
Maka dewasa ini tugas pendidikan formal yang utama adalah bagaimana
mengajarkan cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat kepada anak untuk
belajar sepanjang hayatnya, memberi keterampilan kepada anak untuk secara
lincah menyesuaikan diri kepada lingkungan masyarakat yang dengan cepatnya
berubah-ubah.

G. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat

Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh
para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh
sebelum orang-orang barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan
seumur hidup, sebagaimana dinyatakan oleh Hadis Nabi Muhammad SAW yang
berbunyi:

‫ُاْطُلُب اْلِع ْلَم ِم َن اْلَم ْهِد ِاَلى الَّلْهِد‬.

“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.”

Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses
pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang
dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-
bentuk belajar informal, maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di
sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat.

Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah
sebagai berikut:

Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan


hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan
demikian, secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya agar
berkembang secara wajar.

Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia


bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia
hidup.
Mengembangkan kecakapan intelektual.

Mengembangkan pola fikir yang lebih konkrit dan praktis.

Peningkatan kualitas spiritual dan moral kehidupan seluruh umat manusia dan
masyarakat.

Untuk membina kepribadian.

Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat

Adapun karakteristik pendidikan sepanjang hayat yaitu:

Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang
menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.

Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan


sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.

Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi
pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan
(pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).

Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-


pola pendidikan non-formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun
kegiatan-kegiatan belajar insidental.

Pendidikan seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan
umum dan pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah berpisah sama
sekali antara yang satu dengan yang lainnya tetapi saling berhubungan dan
dengan sendirinya bersifat interaktif.

Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan


meningkatkan mutu hidup.
Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat

Implikasi di sini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu
keputusan. Penerapan pendidikn sepanjang hayat pada isi program pendidikan
dan sasaran pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas dan
bervariasi.

a. Implikasi pada Program Pendidikan

Secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pendidikan Baca Tulis

Pengetahuan-pengetahuan baru dapat diperoleh terutama melalui bacaan.

2. Pendidikan Kejuruan

Dengan majunya teknologi dan industrialisasi maka pendidikan kejuruan tidak


boleh dipandang sekali jadi dan selesai.

3. Pendidikan Profesional

Pendidikan profesional perlu mengikuti perubahan dan sikapnya terhadap


profesinya masing-masing

4. Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pengembangan

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengaruhnya telah


menyusup dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Barang-barang
elektronik telah menggantikan alat-alat dapur yang tradisional bagi kalangan ibu
rumah tangga (mesin cuci listrik, kompor listrik, dan lain-lain.).

5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik

Dalam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, maka kedewasaan warga


negara dan para pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat penting. Untuk itu
pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik itu merupakan bagian yang
penting dari pendidikan sepanjang hayat.
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang

Seseorang yang disebut terpelajar (Educated Man) harus memahami dan


menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah, kesusastraan, pandangan
hidup, kesenian dari bangsanya sendiri. Pengetahuan terhadap nilai-nilai tersebut
di samping memperkaya khasanah hidupnya, juga memungkinkan untuk mengisi
waktu luangnya yang lebih menyenangkan. Atas dasar itu semua maka pendidikan
kultural dan pengisian waktu luang secara konstruktif merupakan bagian penting
daripada pendidikan sepanjang hayat.

b. Implikasi pada Sasaran Pendidikan

Yang perlu memperoleh pendidikan sepanjang hayat, dapat diklasifikasikan ke


dalam enam kategori, yaitu:

Para Petani

Di negara yang berkembang para petani merupakan golongan penduduk yang


paling besar. Biasanya cara hidup mereka masih tradisional dan masih percaya
mitos dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh dasar pendidikan yang rendah, atau
mungkin sama sekali tidak memperoleh pendidikan formal.

2. Para Remaja yang Putus Sekolah

Mereka keluar dari sekolah karena berbagai sebab (bosan, kurang bakat, kurang
biaya, dan lain-lain).

3. Para Pekerja yang Berketerampilan

Supaya dapat menghadapi setiap tantangan hari depan mereka, henaknya


diberikan kepada mereka program pendidikan kejuruan dan teknik, yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki.

4. Para Teknisi dan Golongan Profesional

Pada umumnya golongan ini menduduki posisi penting dalam masyarakat.


Golongan ini sangat menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Untuk selalu
menambah dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilan maka program
pendidikan seumur hidup sangat penting baginya.

5. Para Pemimpin Masyarakat

Hendaknya mereka ini mampu memadukan antara pengetahuan dengan berbagai


keahlian di samping harus selalu memperbaharui sikap dan gagasannya, sesuai
dengan kemajuan dan pembangunan.

6. Para Anggota Masyarakat yang Sudah Tua

Karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak pengetahuan


yang belum mereka ketahui pada waktu masih muda. Jumlah mereka makin lam
makin bertambah besar, karena bertambah panjangnya usia rata-rata manusia,
disebabkan oleh kesehatan mereka menjadi lebih baik.

Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup

Beberapa hal perlunya pendidikan sepanjang hayat:

Pertimbangan Ekonomi

Keadilan

Faktor Peranan Keluarga

Faktor Perubahan Peranan Sosial

Perubahan Teknologi

Faktor-faktor Vocational

Kebutuhan-kebutuhan Orang Dewasa

Kebutuhan Anak-anak Awal

Strategi Pendidikan Sepanjang Hayat

Adapun strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat meliputi:


Konsep-konsep Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat

Pada pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya empat macam konsep:

Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.

Konsep belajar sepanjang hayat.

Metode belajar sepanjang hayat.

Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat.

Arah Pendidikan Sepanjang Hayat

Arah Pendidikan Sepanjang Hayat kepada Orang Dewasa

Sebagai generasi penerus, para pemuda atau dewasa membutuhkan pendidikan


sepanjang hayat.

2. Arah Pendidikan Sepanjang Hayat bagi Anak

Pendidikan sepanjang hayat bagi anak merupakan sisi lain yang perlu
memperoleh perhatian dan pemenuhan, karena anak akan menjadi tempat awal
bagi orang dewasa.

Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar

Untuk mewujudakan masyarakat belajar, perlu adanya strategi-strategi


pendidikan sepanjang hayat. Strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat
itu meliputi hal-hal sebagai berikut:

Konsep-Konsep Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat

Dalam pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya 4 macam konsep kunci, yaitu:

a. Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.

Sebagai suatu konsep, maka pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai tujuan
atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-
pengalaman pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh
rentangan usia dari usia yang paling muda sampai paling tua, dan adanya basis
yang mendasari persekolahan konfensional.

b. Konsep belajar sepanjang hayat

Dalam pendidikan sepanjang hayat berarti pelajar belajar karena respon terhadap
keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan
kondisi-kondisi yang membantu belajar. Jadi, istilah belajar ini merupakan
kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru
mengarah pada penyelengaraan asas pendidikan sepanjang hayat.

c. Konsep pelajar sepanjang hayat

Belajar sepanjang hayat dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri
mereka sebagai pelajar sepanjang hayat, melihat belajar baru sebagai cara yang
logis untuk mengatasi problema dan terdorong untuk belajar di seluruh tingkat
usia dan menerima tantangan dan perubahan sepanjang hayat sebagai pemberi
kesempatan untuk belajar baru.

Dalam keadaan demikian perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan


membantu perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik merespons
untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka sepanjang hayat.

d. Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat

Kurikulum, dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan sepanjang
hayat betul-betul telah menghasilkan pelajar sepanjang hayat yang secara
berurutan melaksanakan belajar sepanjang hayat. Kurikulum yang demikian,
merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan
mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan sepanjang hayat.
BAB III

Penutup

Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
banyak sekali kesalan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sangat kami butuhkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

Kesimpulan

Pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah bahwa pendidikan tidak
berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang
hidupnya.Dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat antara lain yaitu,
tinjauan idiologis, ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, psikologis, dan
paedagogis.Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa
proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.Tujuan dari pendidikan sepanjang
hayat yaitu Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat
dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.

Saran
Konsep tentang pendidikan sepanjang hayat diharapkan akan mengubah
pandangan masyarakat bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal
saja, melainkan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, misalnya di
lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk mendukung konsep tentang
pembelajaran sepanjang hayat, dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan
pemerintah. sehingga konsep pendidikan sepanjang hayat dapat terealisasikan
dengan baik.

Daftar Pustaka

https://alfinmaulani407.wordpress.com/2016/06/06/makalah-pendidikan-
sepanjang-hayat/

http://dyahmayarikawati.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pendidikan-sepanjang-
hayat.html

http://riskaarumlestari.blogspot.co.id/

http://www.cronyos.com/makalah-pendidikan-sepenjang-hayat/

Anda mungkin juga menyukai