Anda di halaman 1dari 31

SISTEM DISTRIBUSI

PEMELIHARAAN GENGSET

OLEH :
MUHDALIFAH MUHTAR
42116022
KELAS 4A D4 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI D-4 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iv

DAFTAR TABEL.............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................1


1.2 Tujuan................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................3

2.1 Generator Set (Genset).......................................................................3


2.2 Komponen-Komponen Genset...........................................................5
2.3 ATS/AMF..........................................................................................8
2.4 Komponen – Komponen ATS/AMF................................................11
BAB III ALAT DAN BAHAN.......................................................................14

3.1 Alat...................................................................................................14
BAB IV LANGKAH KERJA.........................................................................15

4.1 Pengenalan Komponen Generator Set dan ATS/AMF....................15


4.2 Pengecekan Wiring ATS/AMF........................................................15
4.3 Pengoperasian Generator Set...........................................................16
BAB V PEMBAHASAN................................................................................20

5.1 Deskripsi Kerja ATS/AMF..............................................................20


5.2 Spesifikasi Generator Set.................................................................22
5.3 Spesifikasi Mesin Diesel..................................................................23
BAB VI PENUTUP.........................................................................................25

ii
6.1 Kesimpulan......................................................................................25
6.2 Saran.................................................................................................25
LAMPIRAN....................................................................................................26

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Mesin Genset....................................................................................5

Gambar 2 Panel ATS/AMF.............................................................................10

Gambar 3 Selector Switch...............................................................................12

Gambar 4 Timer..............................................................................................12

Gambar 5 Proteksi Relay control pasa............................................................13

Gambar 6 Selector Switch diputar pada posisi MAN (Manual).....................16

Gambar 7 Switch Battery posisi ON...............................................................16

Gambar 8 Kunci pada Posisi ON....................................................................17

Gambar 9 Pengecekan Parameter Panel Genset..............................................17

Gambar 10 Switch Battery Posisi OFF...........................................................18

Gambar 11 Selector Switch posisi OFF..........................................................18

Gambar 12 Selector Switch Panel ATS/AMF posisi AUTO..........................19

Gambar 13 Switch Battery posisi OFF............................................................19

Gambar 14 Sistem Distribusi..........................................................................20

Gambar 15 Diagram Blok Sistem ATS/AMF 30 kV......................................21

Gambar 16 Name plate Generator Set.............................................................22

Gambar 17 Name Plate Mesin Diesel.............................................................24


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Alat..........................................................................................14

Tabel 2 Spesifikasi Generator Set...................................................................22

Tabel 3 Spesifikasi Mesin Diesel Genset........................................................24

v
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketersediaan pasokan listrik dari PLN sangat berpengaruh terhadap

penyediaan energi listrik bagi layanan publik, baik itu daya besar maupun

daya kecil. Akan tetapi suplai daya utama yang berasal dari PLN tidak

selamanya kontinue dalam penyalurannya. Suatu saat pasti terjadi

pemadaman total yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem

pembangkit, atau gangguan pada sistem transmisi dan sistem distribusi.

Sedangkan suplai energi listrik sangat diperlukan pada pusat perdagangan,

perhotelan, perbankan, rumah sakit maupun industri dalam menjalankan

produksinya. Sehingga jika PLN padam, maka suplai energi listrik pun berhenti,

dan akibatnya seluruh aktifitas produksipun berhenti. Berdasarkan hal diatas

agar tidak terjadi pemadaman total pada penerangan ruangan maupun daerah

penting yang harus mendapat suplai energi listrik secara terus- menerus,

maka dibutuhkan generator set (genset) sebagai back-up suplai utama (PLN).

Sebagai kontrol kapan genset mengambil alih suplai tenaga listrik ke

beban ataupun sebaliknya maka diperlukan sistem kontrol yang dapat bekerja

secara otomatis untuk menjalankan genset saat terjadi pemadaman dari PLN.

Kontrol otomatis tersebut biasanya disebut Automatic Transfer Switch

(ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) atau sistem interlok PLN -

Genset.

1
Untuk menyalurkan listrik yang telah diproduksi oleh generator, maka

diperlukan suatu sistem jaringan kelistrikan. Jaringan kelistrikan terdiri dari

beberapa bagian dan komponen, mulai jaringan transmisi, jaringan distribusi,

panel tegangan menengah, gardu distribusi, dan sebagainya.

Oleh karena itu, Praktikum Bengkel Listrik dilaksanakan untuk memberikan

pemahaman kepada mahasiswa akan hal tersebut. Praktikum yang dilaksanakan

terdiri dari tiga job, yakni pengoperasian genset dan ATS/AMF.

1.2 Tujuan

Setelah melakukan praktek bengkel ini, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Memahami pengertian dan fungsi ATS/AMF, dan Generator Set.

2. Mengetahui komponen-komponen utama yang terdapat pada

Generator Set dan panel ATS/AMF.

3. Menggambarkan dan memahami prinsip kerja system panel

ATS/AMF melalui diagram rangkaian.

4. Mengoperasikan Generator Set secara manual maupun secara

otomatis.

5. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya tentang

pengoperasian Generator Set dan panel ATS-AMF dalam dunia kerja.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Generator Set (Genset)

Genset adalah singkatan dari “Generator set”, yaitu suatu mesin atau

perangkat yang terdiri dari pembangkit listrik (generator) dengan mesin

penggerak yang disusun menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu tenaga

listrik dengan besaran tertentu. Mesin pembangkit kerja pada genset biasanya

berupa motor yang melakukan pembakaran internal, atau mesin diesel yang

bekerja dengan bahan bakar solar atau bensin. Generator adalah alat penghasil

listrik. Prinsip kerja generator, yaitu mengubah energi gerak (kinetic)

menjadi energi listrik.

Generator listrik pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun

1831. Generator listrik pertama saat itu dibuat dalam bentuk kawat besi berbentuk

“U” yang dililitkan dengan gulungan kawat. Generator tersebut dikenal dengan

nama Generator Cakram Faraday. Dengan menggunakan induksi elektromagnetik,

generator listrik tersebut bekerja dengan memutar kumparan dalam medan magnet

sehingga muncul energi induksi.

Terdapat 2 komponen utama pada generator listrik, yaitu: sator (bagian yang

diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Rotor akan berhubungan dengan poros

generator listrik yang berputar pada pusat stator. Kemudian poros generator listrik

tersebut biasanya diputar dengan menggunakan usaha yang berasal dari luar,

seperti yang berasal dari turbin air maupun turbin uap.

3
Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan, generator listrik dibedakan

menjadi 2 macam, yaitu Generator Listrik Alternator (AC) dan Generator Listrik

Dinamo (DC).

Pada genset listrik AC ini, kutub - kutub magnet yang berlawanan saling

dihadapkan sehingga diantara kedua kutub magnet tersebut dihasilkan medan

magnet. Di alam, medan magnet tersebut terdapat kumparan yang mudah berputar

pada porosnya. Karena kumparan selalu berputar, maka jumlah gaya magnet yang

masuk ke dalam kumparan juga selalu berubah - ubah. Sifat dari arus listrik yang

dihasilkan oleh generator listrik AC ini berjenis bolak-balik dengan bentuk

seperti gelombang. Amplitudonya bergantung pada kuat medan magnet, jumlah

lilitan kawat, dan luas penampang kumparan, serta frekuensi gelombangnya sama

dengan frekuensi Putaran kumparan.

Cara kerja genset listrik DC mirip dengan cara kerja generator listrik AC.

Yang membedakan hanya pada generator listrik DC ini, menggunakan sebuah

cincin belah atau yang biasa disebut dengan komutator di bagian output-nya.

Komutator ini memungkinkan arus listrik induksi yang dialirkan ke rangkaian

listrik berupa arus listrik DC, meskipun kumparan yang berada di dalamnya

menghasilkan arus listrik AC.

Genset umumnya digunakan sebagai backup atau cadangan ketika sumber

utama dari PLN mengalami gangguan pada instalasi di bidang komersial seperti

industri, kantor, mall, rumah tangga, dll. Digunakan sebagai backup karena

Genset dalam operasinya membutuhkan biaya yang mahal untuk bahan bakarnya.

4
2.2 Komponen-Komponen Genset

Komponen-komponen Utama Genset yaitu :

1. Mesin / Engine

Mesin merupakan komponen utama dari Generator Set atau Genset.

Mesin merupakan sumber energi input mekanis untuk generator. Ada

beberapa bahan bakar yang digunakan agar mesin generator bisa

beroperasi, diantaranya bensin, gas, atau diesel (solar). Bensin biasa

digunakan di generator dengan kapasitas kecil sedangkan gas dan diesel

biasanya digunakan di generator dengan kapasitas besar.

Gambar 1 Mesin Genset

2. Alternator

Input mekanis dari mesin menghasilkan output listrik, alternator

inilah bagian generator yang menghasilkan output listrik tersebut. Stator

dan Rotor atau Amature merupakan komponen yang bekerja di dalam

generator. Stator merupakan komponen stasioner. Rotor atau Amature

merupakan komponen yang bergerak menghasilkan medan magnet.

5
3. Radiator

Berfungsi sebagai pendingin generator yang menstabilkan

temperature komponen selama penggunaan.

4. Ruang Bakar

Ruang bakar terletak di kepala selinder, berfungsi sebagai tempat

pembakaran campuran bahan bakar dengan udarayang telah

dikompersikan oleh torak di dalam silinder.

5. Tempat Pengisian Oli

Tempat pengisian ulang oli pada genset, dimana oli berfungsi untuk

mencegaah kerusakan komponen mesin akibat kurangnya pelumas.

6. Filter Oli

Filter Oli berfungsi menyaring kotoran-kotoran yang terdapat pada

oli sebelum oli melumasi bagian-bagian mesin.

7. Voltage Regulator

Voltage Regulator merupakan komponen yang mengatur besarnya

tegangan yang keluar dari generator. Hal ini sangat penting, karena jika

listrik yang dihasilkan genset memiliki tegangan yang tidak stabil, tentu

akan merusak alat-alat yang dipakai dengan genset tersebut, bahkan alat

listrik bisa tidak berfungsi.

8. Exhaust Cooling System

Penggunaan genset pasti akan menimbulkan panas. Jika panas

tersebut tidak dilepaskan maka akan sangat berbahaya bagi generator,

generator bisa rusak bahkan meledak karena overheating (kelebihan

6
panas). Pendingin dan exhaust sistem inilah yang berperan sebagai

ventilasi untuk melepaskan panas tersebut. Pelepasan panas tersebut

biasanya dengan sistem pembuangan gas melalui kenalpot, radiator, dan

kipas.

9. Selaput Exchaust Gas Outlet

Ketika genset panas akibat penggunaan secara terus-menerus, selaput

inilah yang mengisolasi agar panas tidak menghantar sampai ke body

genset.

10. System Lubricant

Pelumasan tentu diperlukan agar genset mampu beroperasi dengan

halus dan tahan lama. Di dalam pompa tersimpan minyak yang berfungsi

untuk melumasi mesin generator. Kadar minyak pelumas ini perlu dicek

setiap generator beroperasi selama 8 jam.

11. Baterai

Pada mulanya generator berfungsi karena adanya daya dari baterai.

Jika baterai dalam kondisi rusak, sudah pasti tidak akan mampu

menghidupkan generator. Baterai di charge secara otomatis ketika genset

beroperasi.

12. Control Panel

Control Panel merupakan user interface dari generator yang

berfungsi untuk mengontrol dan mengatur outlet listrik serta settingan

generator

13. Frame / Kerangka

7
Pendesainan frame atau kerangka utama cukup penting. Frame atau

kerangka utama harus didesain sedemikian rupa agar betul-betul menjadi

rumah yang aman bagi generator. Frame atau kerangka utama harus

didesain memiliki grounding, ini sangat penting untuk keselamatan

pengguna.

2.3 ATS/AMF

1. Automatic Tranfer Switch

ATS merupakan singkatan dari kata Automatic Transfer switch, alat

ini berfungsi untuk memindahkan koneksi antara sumber tegangan listrik

satu dengan sumber tegangan listrik lainnya secara automatis. Karena

fungsi tersebut ATS sering juga disebut dengan Automatic COS (Change

Over Switch) di dalam panel ATS/AMF terdapat beberapa rangkaian relai

yang terdiri dari beberapa blok yang memiliki fungsi dan tugas masing

masing.Antara lain;

1. Relai detector Sumber daya Utama.

Relai ini berfungsi untuk memberikan informasi kondisi sumber listrik

utama (hidup atau mati) kepada rangkaian relai relai start/off engine

dan ATS untuk di proses pada tahap selanjutnya.

2. Relai detector Daya Genset

Relai detector ini berfungsi untuk memberikan informasi kondisi

tegangan/daya genset kepada rangkaian relai relai start/off engine dan

ATS untuk di proses pada tahap selanjutnya.

3. Blok start/stop engine,

8
berfungsi untuk menyalakan mesin genset. Blok ini bekerja

berdasarkan masukan dari relay detector tenaga listrik utama dan

detector daya genset. Jika tegangan listrik utama maka blok ini akan

menyalakan mesin genset dan jika tegangan listrik utama/PLN telah

menyala kembali, maka genset akan dimatikan secara automatis. Blok

ini juga bekerja sama dengan blok ATS. Genset hanya akan dimatikan

jika ATS sudah menghubungkan beban dengan sumber utama/PLN .

4. Blok ATS/COS

Selain seperti yang dijelaskan pada paragraf ke dua, blok ATS bekerja

sama dengan blok start/stop engine. Yang paling penting disini adalah,

block ATS harus menghubungkan masing sumber tegangan utama dan

atau tegangan dari genset hanya saat yang tepat. Demikian lah kira kira

prinsip kerja dari panel ATS dan AMF. Pada kenyataannya saat ini ada

dua jenis panel ATS dan AMF yang beredar di pasaran, Jenis pertama

adalah panel konvensional dan panel digital.

2. Automatic Main Failure

AMF (Automatic Main Falure) adalah rangkaian elektrik pada panel

yang bekerja secara otomatis untuk menghidupkan dan mematikan

generator genset secara sendiri tanpa campur tangan manusia alias

otomatis. Dimana bila listrik utama telah mengalami pemutusan pada

sumber dayanya dengan begitu panel kontrol menyalakan mesin generator

set dengan otomatis. Selain itu bila sumber listrik yang utama menyala lagi

dengan begitu panel kontrol pun langsung otomatis mematikan mesin

9
tersebut pula. Umumnya panel generator set yang satu ini dikombinasikan

dengan panel pada generator set ATS, yang umumnya disebut juga dengan

nama Panel ATS-AMF.

Prinsip standarnya adalah apabila listrik PLN mati maka panel AMF

akan langsung menyalakan genset secara otomatis dan mengalirkan aliran

listrik dan sebaliknya apabila listrik PLN hidup makan secara otomatis

pula panel AMF akan mematikan generator genset.

Untuk proses perawatan, sebaiknya genset butuh dilakukan

pemanasan tiap-tiap seminggu sekali selagi 10-15 menit buat sirkulasi

pelumas atau oli ke seluruhan sektor mesin. Dalam aspek ini pemakaian

panel AMF dapat menukar peranan operator utk melaksanakan pekerjaan

pemanasan genset (warming up). Bersama di lengkapi suatu timer,

sehingga denset tersebut bisa di-setting untuk melaksanakan proses

pemanasan sendiri dengan cara otomatis tidak dengan pertolongan

operator. Kita tinggal men-setting terhadap hari apa, berapa menit ada

dalam seminggu ada berapa kali proses warming up dilakukan.

10
Gambar 2 Panel ATS/AMF

2.4 Komponen – Komponen ATS/AMF

Komponen – komponen utama ATS/AMF yaitu :

1. Komponen Kontrol

a. Relay

Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara

mekanis mengontrol penghubungan rangkaian listrik. Relay adalah

bagian yang penting dari banyak sistem kontrol, bermanfaat untuk

kontrol jarak jauh dan pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi

dengan sinyal kontrol tegangan dan arus rendah.

b. Tombol Tekan

Tombol tekan atau disebut sakelar ON/OFF banyak digunakan

sebagai alat penghubung atau pemutus rangkaian kontrol. Memiliki

dua kontak, yaitu NC dan NO. Artinya saat sakelar tidak digunakan

satu kontak terhubung Normally Close, dan satu kontak lainnya

11
Normally Open. Ketika kontak ditekan secara manual kondisinya

berbalik posisi menjadi NO dan NC.

c. Selector Switch

Selector Switch merupakan alat yang di gunakan untuk memilih

posisi kerja rangkaian kontrol. Kerja dari selector switch yaitu

menyambung rangkaian sesuai dengan yang ditunjuk oleh tangkai

selector. Banyak sekali type selector switch, tapi biasanya hanya dua

type yang sering di gunakan, yaitu 2 posisi, (ON-OFF/StartStop/0-1,

dll) dan 3 posisi (ON-OFF-ON/AutoOff-Manual,dll).

Gambar 3 Selector Switch

d. Time Delay Relay (Relay Penunda Waktu)

Time delay relay adalah relai yang reaksi kontaknya tertunda. Ada

dua jenis yaitu ON delay relay dan OFF delay relay. ON delay relay

yaitu relai yang reaksi kontaknya tertunda saat ON. Sedangkan OFF

delay relay adalah relai yang reaksi kontaknya tertunda saat OFF.

12
Gambar 4 Timer

2. Proteksi

a. Proteksi Relay Control Pasa (RCP)

Relay Control Pasa (RCP) adalah suatu pengaman instalasi listrik

akibat kehilangan salah satu pasa, kesalahan urutan pasa, dan ketidak

seimbangan beban antar ketiga pasa terlalu besar. Selain itu RCP juga

digunakan sebagai pengaman motor terhadap tidak keseimbangan pasa

dan arah pitaran motor terbalik. RCP ini mempunyai kontak masukan

sebanyak empat dengan tegangan masukan maksimum 400 Volt dan

kontak keluaran yang berupa saklar NO dan NC dengan arus 8

Ampere, tegangan maximum 250 Volt. Suhu operasinya -5 derajat C

sampai 55 derajat C.

Gambar 5 Proteksi Relay control pasa

13
BAB III ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

Tabel 1 Daftar Alat

Peralatan Kerja
No Nama Alat Jumlah
1 Multimeter 1 buah
2 Kunci inggris 1 buah
3 Pengunci Generator Set 1 buah
4 Obeng Terminal 1 buah
Perlengkapan K3
1 Helm Pengaman 1 buah
2 Sepatu Alas Karet 1000 Volt 1 buah
3 Sarung Tangan 20 KV 1 buah
4 Wearpack (baju bengkel) 1 buah
5 Sabuk Pengaman 1 buah

14
BAB IV LANGKAH KERJA

4.1 Pengenalan Komponen Generator Set dan ATS/AMF

1. Menyiapkan alat berupa kunci genset dan kunci ATS/AMF

2. Membuka pintu pada genset dengan menggunakan kunci yang

disediakan, lalu membersihkan setiap komponennya

3. Mencatat komponen-komponen yang ada pada generator set.

4. Memotret genset dan bagian-bagiannya serta spesifikasinya.

5. Menutup pintu genset ketika selesai pengecekan, selanjutnya beralih

untuk pengecekan panel ATS/AMF.

6. Membuka pintu panel ATS/AMF dengan kunci yang telah disediakan

7. Mengamati lalu mencatat komponen-komponen yang terdapat pada panel

ATS/AMF.

8. Membuat single line generator set dan ATS/AMF.

9. Setelah mengetahui komponennya, tutup pintu panel dengan rapat.

15
4.2 Pengecekan Wiring ATS/AMF

1. Menyiapkan multimeter untuk mengecek sambungan yang ada pada

panel ATS/AMF.

2. Pengecekan wiring mulai dari MCB sampai pada bagian lainnya, serta

sambungan antara ATS/AMF dengan Genset ataupun sumber PLN.

3. Melengkapi diagram single line ATS/AMF sebelumnya yang telah

dibuat.

4. Setelah selesai pengecekan wiring, pastikan tidak ada kabel yang putus

ataupun berantakan dan tutuplah pintu panel ATS/AMF.

5. Pengecekan wiring telah selesai.

4.3 Pengoperasian Generator Set

Pengoperasian pada generator set dapat dilakukan secara manual maupun

otomatis. Adapun prosedur pengoperasiannya adalah sebagai berikut :

1. Secara Manual

b. Memastikan semua MCB yang ada pada panel ATS-AMF dalam

kondisi on. Selector switch yang terdapat pada pintu panel ATS-

AMF diputar pada posisi manual.

Gambar 6 Selector Switch diputar pada posisi MAN (Manual)

c. Switch baterai diputar pada kondisi ON.

16
Gambar 7 Switch Battery posisi ON

d. Pada panel kontrol genset, memutar kunci/selektor pada posisi

auto.

Gambar 8 Kunci pada Posisi ON

e. Selanjutnya menekan tombol (start), selang 6-10 detik genset

akan beroperasi

f. Setelah genset beroperasi pastikan mengecek parameter-parameter

yang terdapat pada panel kontrol genset seperti frekuensi,

tegangan, dan lain-lain. Menyesuaikan parameter pada panel

kontrol genset dengan parameter yang terbaca pada panel ATS-

AMF.

17
Gambar 9 Pengecekan Parameter Panel Genset

h. Untuk meng-off-kan atau menghentikan operasi genset, memutar

kunci/selektor pada posisi off (O).

i. Switch baterai di posisikan kembali pada kondisi off.

Gambar 10 Switch Battery Posisi OFF

j. Terakhir memutar selector switch kembali ke posisi off dan

merubah kondisi MCB dari posisi on ke off.

Gambar 11 Selector Switch posisi OFF

2. Secara Otomatis

18
a. Memastikan semua MCB yang ada pada panel ATS-AMF dalam

kondisi on.

b. Memutar switch baterai pada kondisi ON.

c. Selector switch yang terdapat pada pintu panel ATS-AMF diputar

pada posisi auto, berselang 6-10 detik genset akan beroperasi

secara otomatis.

Gambar 12 Selector Switch Panel ATS/AMF posisi AUTO

d. Untuk meng-off-kan atau menghentikan operasi genset, memutar

Selector.

e. Switch pada panel ATS/AMF kembali pada posisi off.

f. Switch baterai diposisikan kembali pada kondisi off.

Gambar 13 Switch Battery posisi OFF

g. Mengubah Switch MCB dari posisi on ke off.

19
BAB V PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Kerja ATS/AMF

Sumber utama sistem distibusi ini yaitu sumber PLN sedangkan sumber

cadangan yaitu genset. Jika sumber utama (PLN) ON maka beban-beban

mendapat supply energy listrik dari PLN, sedangkan jika sumber utama (PLN) off

maka sumber candangan yaitu genset yang akan beroperasi dan menyuplai listri

ke beban-beban yang ada. Begitupun jika sumber utama kembali ON maka genset

akan OFF. Pada sisem ini yang berfungsi menghidupkan dan memindahkan

sumber utama ke sumber cadangan secara otomatis adalah ATS dan AMF.

Berikut merupakan diagram blok sistem distribusi :

Gambar 14 Sistem Distribusi

Ketika pada kondisi normal, yakni ketika ada tegangan PLN dan ketiga fasa

dari PLN bertegangan, maka genset haruslah dalam keadaan OFF. Karena genset

tidaklah diperlukan ketika ada suplai dari PLN. Dan tentunya beban dihubungkan

ke sumber PLN. Ketika sumber PLN terus ada, maka hal ini akan menyebabkan

tegangan PLN juga akan terus bekerja. Suplai PLN ke beban bekerja, sehingga

beban tetap akan tersuplai oleh sumber PLN.

20
Saat kondisi normal lalu tiba-tiba suplai dari PLN berhenti dengan alasan

apapun, dengan delay beberapa detik, ATS/AMF berkerja untuk strating genset

dan genset akan bekerja. Starting hanya bekerja 3 detik sebagai pemantik,

selanjutnya yang terus menjaga genset bekerja adalah fuel. Dimana selama switch

fuel bekerja, maka bahan bakar akan terus disuplai untuk genset sehingga genset

akan terus bekerja. Sehingga beban tersuplai oleh genset.

Sedangkan bila sumber PLN kembali tersedia, ATS/AMF akan bekerja untuk

memindahkan switch. Sehingga beban terputus dengan suplai Genset dan

terhubung dengan suplai PLN. Setelah beberapa detik, Genset pun OFF. Secara

garis besar deskripsi kerja dari panel ATS-AMF 30 kV digambarkan melalui blog

diagram berikut :

Gambar 15 Diagram Blok Sistem ATS/AMF 30 kV

21
5.2 Spesifikasi Generator Set

Berikut merupakan spesifikasi dari genset yang digunakan dalam system

ATS/AMF.

Gambar 16 Name plate Generator Set

Tabel 2 Spesifikasi Generator Set

Merk POWER LINK

Model WPS20S

Product ID 1000020900

Order No. : PL4316/13

Phase 3

Prime Power 20 KVA

Standby Power 22 KVA

Amb. Temp. 45o C

Voltage 380/220 V

Ampere 30 A

Frequency 50 Hz

Weight 1018 Kg

22
Power Factor 0,8 cos f

Dimension 2,2 x 1,6 x 1,5 m

R.P.M. 1500

Date 2011/06/22

Dari spesifikasi diatas dapat dianalisa bagaimana nilai arus jika dilakukan
perhitungan secara manual.
S = 20 kV
V= 380 V
I ….?
20 kVA
S=V . I20 kVA=380 × I I = =52.63 A ( Untuk 3 Phasa )
380

Untuk mendapatkan arus 1 phasanya maka di bagi dengan √3.


I P− P 52.63
I P− N = = =30.38 A
√3 √3

Dapat kita lihat bahwa hasil perhitungan manual dan spesifikasi pada

nameplate hampir sama, hanya berbeda pada nilai dibelakang koma.

5.3 Spesifikasi Mesin Diesel

Adapun name plate dan spesikasi dari mesin diesel yang digunakan sebagai

prime mover, yaitu sebagai berikut:

23
Gambar 17 Name Plate Mesin Diesel

Berikut merupakan spesifikasi dari mesin diesel yang digunakan :

Tabel 3 Spesifikasi Mesin Diesel Genset

Merek Perkins

Model 404D-22

Product ID KK06-002-00211

Daya 20.6 kW

Putaran 1500 rpm

Berat 242 kg

BBM 2.216 liter

Date 03/2011

24
BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya :

1. Genset adalah suatu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda

yaitu mesin dan generator atau alternator yang berfungsi sebagai sumber

energi listrik cadangan dengan menggunakan bahan bakar sebagai sumber

energi penggerak mesin.

2. ATS/AMF merupakan perlatan kontrol untuk mengatur kerja Genset

secara otomatis maupun manual, dimana semua informasi diperoleh dari

dua arah yang akan diolah dan dikeluarkan dalam bentuk perintah.

3. Ketika sumber utama dari PLN mengalami gangguan, maka genset

digunakan untuk menyuplai listrik ke beban dan ketika sumber listrik PLN

kembali menyala maka generator akan mati secaca otomatis

6.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum ini, ialah:

1. Untuk memahami cara kerja sistem ATS – AMF ini, harus dipahami betul

cara kerja dari komponen-komponen pendukungnya. Kesediaan peralatan

di bengkel sebaiknya lebih diperhatikan dan dilakukan perawatan dan

pengecekan secara berkala sehingga dapat digunakan setiap waktu

praktikum.

2. Diharapkan kepada mahasiswa agar selalu disiplin, datang tepat waktu

dan menggunakan perlengkapan K3.

25
LAMPIRAN

26

Anda mungkin juga menyukai